5 Cara Menurunkan Similarity Index, Apa Saja?

Cara menurunkan similarity index

Apakah Anda pernah mengalami mendapatkan hasil similarity index yang tinggi ketika memeriksa karya tulis pada sebuah tools pemeriksa plagiarisme, seperti Turnitin? Sebenarnya Anda tidak perlu risau ketika hal ini terjadi jika mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan similarity.

Similarity index memang merupakan salah satu hal yang wajib mendapatkan perhatian khusus ketika Anda sedang menulis sebuah tulisan, khususnya ketika membuat karya tulis ilmiah maupun akademik.

Hal ini disebabkan oleh hasil similarity akan memiliki pengaruh yang besar pada karya tulis yang sudah Anda buat. Selain itu, besar kecilnya hasil similarity dalam sebuah tulisan juga akan menentukan apakah karya tulis tersebut bisa diterima dan diterbitkan.

Sebelum mengetahui cara menurunkan hasil similarity index, alangkah baiknya terlebih dahulu Anda mengetahui penyebab mengapa hal ini bisa terjadi.

Kenapa Hasil Similarity Index Bisa Tinggi?

Similarity Index merupakan hasil kemiripan dari sebuah karya tulis dengan tulisan lainnya yang ada di basis data internet. Kemiripan ini bisa diketahui ketika sebuah karya tulis dicek dengan menggunakan tools pendeteksi plagiarisme.

Salah satu tools pendeteksi plagiarisme yang paling umum digunakan pada saat ini adalah Turnitin. Ketika memeriksa karya tulis yang sudah dibuat dengan menggunakan Turnitin, maka Anda akan mendapatkan hasil berupa persentase similarity index maupun plagiarisme dalam tulisan tersebut.

Semakin tinggi angka persentase pada hasil similarity index yang sudah dilakukan, maka semakin besar pula indikasi kemiripan antara karya tulis yang sudah Anda buat dengan tulisan-tulisan lainnya.

Mengapa Perlu Hati-Hati Jika Similarity Index Tinggi?

Anda juga perlu berhati-hati ketika mendapatkan hasil persentase similarity index yang tinggi. Sebab ketika Anda mendapatkan hasil persentase yang tinggi, karya tulis yang sudah dibuat bisa terindikasi plagiarisme.

Lantas mengapa hasil similarity index dari sebuah karya tulis bisa tinggi?

Sebenarnya ketika Anda mendapatkan hasil similarity index, bukan berarti karya tulis yang sudah dibuat langsung dicap sebagai tulisan yang plagiat.

Bisa jadi Anda melakukan beberapa kesalahan yang mungkin tidak disadari ketika menulis, sehingga hasil persentase similarity pada akhirnya mendapatkan angka yang tinggi.

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan sehingga mengakibatkan hasil persentase similarity menjadi tinggi di antaranya tidak mencantumkan sumber secara jelas, tidak memberikan tanda kutip pada kalimat langsung, hingga terlalu banyak menggunakan kutipan langsung pada tulisan.

Hal ini bisa mengakibatkan tingginya angka persentase hasil pada karya tulis yang sudah Anda buat.

Misalnya saja, ketika Anda menggunakan banyak kutipan langsung dalam sebuah karya tulis, maka kalimat tersebut akan ditulis sama persis dengan apa yang tertera pada sumber yang digunakan.

Perlu diingat bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang bisa menggunakan sumber tersebut. Bisa jadi banyak akademisi lain yang menggunakan sumber serupa dan mencantumkan kutipan langsung yang sama pada karya tulis yang mereka buat.

Bisa dibayangkan berapa banyak artikel yang menggunakan artikel yang menggunakan kutipan yang sama jika Anda mencantumkan banyak sekali kalimat langsung pada karya tulis yang sedang dibuat.

Hal ini tentu akan membuat tools pendeteksi plagiarisme akan mendeteksi bahwa karya tulis yang sudah Anda buat memiliki kemiripan yang sama persis dengan tulisan akademisi lain yang menggunakan sumber referensi yang sama.

Oleh sebab itu penting bagi Anda, khususnya akademisi yang membuat karya tulis ilmiah untuk memperhatikan standar similarity index ini agar terhindar dari sanksi yang ada di dunia akademik.

Tips Parafrase untuk Mengurangi Similarity:

Sanksi Jika Hasil Similarity Index Tinggi bagi Akademisi

Lantas seberapa besar pengaruh hasil persentase similarity index pada sebuah karya tulis bagi seorang akademisi? Apakah terdapat hukuman atau sanksi khusus ketika karya tulis seorang akademisi mendapatkan hasil similarity index yang tinggi?

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hasil similarity dari sebuah karya tulis akan berpengaruh pada apakah tulisan tersebut terindikasi plagiarisme atau tidak.

Seperti yang kita ketahui bersama, plagiarisme memang merupakan suatu hal yang sangat tidak boleh dilakukan oleh setiap akademisi.

Plagiarisme merupakan sebuah tindakan di mana seseorang meng-copy atau menjiplak karya tulis orang lain secara keseluruhan ke dalam tulisan yang sedang dia buat, tanpa meminta izin maupun mencantumkan sumber asal dari tulisan tersebut.

Jadi bayangkan saja ketika Anda sudah susah-susah melakukan riset dan menulis sebuah karya tulis, tetapi tulisan tersebut justru dijiplak secara keseluruhan oleh orang lain.

Anda tentu tidak senang ketika hal ini terjadi bukan? Atas dasar inilah mengapa tindakan plagiarisme merupakan salah satu ‘dosa besar’ yang dilarang dalam dunia akademik.

Hukuman atau sanksi yang akan diterima bagi seorang akademisi ketika karya tulisnya terindikasi plagiarisme juga tidak main-main.

Jika Anda seorang mahasiswa, pihak kampus bisa memberikan beberapa sanksi. Hal tersebut berupa teguran secara tertulis, tidak meluluskan mahasiswa yang bersangkutan di sebuah mata kuliah, atau bahkan hingga dikeluarkan dari perguruan tersebut.

Lain halnya ketika Anda mengirimkan karya tulis untuk diterbitkan di jurnal penelitian, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Ketika karya tulis yang sudah Anda buat mendapatkan hasil similarity yang tinggi, bisa jadi tulisan tersebut akan ditolak dan tidak diterima oleh pengelola jurnal yang bersangkutan.

Selain itu, citra dan nama Anda sebagai akademisi di dunia pendidikan juga akan tercoreng. Hal ini bisa membuat Anda akan lebih kesulitan untuk menerbitkan karya tulis ilmiah berikutnya. Riwayat maupun cap plagiasi dalam diri Anda sebelumnya tentu sangat berpengaruh dalam penerbitan karya tulis.

Cara Menurunkan Similarity Index

Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan hasil persentase similarity index pada karya tulis yang sudah Anda buat, yakni.

1. Mencantumkan Sumber Rujukan Tulisan dengan Baik dan Benar

Anda bisa mencantumkan sumber yang digunakan sebagai rujukan dalam tulisan yang sedang dikerjakan. Hal ini khususnya pada bagian yang menggunakan kalimat atau kutipan langsung.

Perhatikan juga tata cara dalam mencantumkan sumber agar persentase hasil similarity index pada karya tulis Anda tidak tinggi nantinya.

2. Menggunakan Tanda Kutip pada Kalimat Langsung

Anda juga bisa menurunkan hasil similarity index dengan cara mencantumkan tanda kutip pada kalimat langsung. Terkadang banyak penulis yang lupa mencantumkan tanda kutip ini ketika menggunakan kutipan langsung.

Penggunaan tanda kutip ini akan membantu ketika melakukan pemeriksaan plagiasi. Sebab, bagian yang terdapat tanda kutip ini biasanya akan dilewatkan ketika Anda menggunakan tools plagiarisme, seperti Turnitin.

3. Tidak Menggunakan Kutipan dan Kalimat Langsung Secara Berlebihan

Jangan menggunakan terlalu banyak kutipan langsung dalam tulisan yang sedang Anda buat agar hasil persentase similarity index tidak tinggi.

4. Melakukan Parafrase pada Tulisan

Cara berikutnya untuk menurunkan similarity index adalah dengan melakukan parafrase pada tulisan.

Misalnya, Anda bisa menulis ulang kembali kalimat langsung yang digunakan sebagai sumber. Hal ini akan berpengaruh pada hasil persentase similarity index karya tulis Anda nantinya.

5. Tidak Menggunakan Kalimat yang Sama Persis dengan Sumber Referensi

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan similarity index adalah tidak menggunakan kalimat yang sama persis dengan sumber rujukan yang digunakan.

Hal ini bertujuan agar tidak ada kemiripan penulisan antara karya tulis anda dengan sumber rujukan.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan hasil similarity index pada sebuah karya tulis. Sudah tidak perlu bingung lagi ketika anda mengalami masalah ini bukan?

Jangan lupa untuk terus mengikuti dan membaca artikel terbaru di Parafraseindonesia.com. Follow juga akun Instagram @parafraseindonesia agar Anda bisa mendapatkan informasi bermanfaat lainnya!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *