Skor Turnitin yang Bagus agar Lolos Publikasi, Berapakah Kisarannya?

skor turnitin yang bagus

Berapa sih, skor Turnitin yang bagus agar karya ilmiah Anda bisa lolos publikasi?

Seperti yang kita ketahui bersama, Turnitin merupakan aplikasi yang sering digunakan dalam dunia penulisan ilmiah dan pertama kali dirilis di Amerika pada 1998 silam.

Turnitin digunakan dalam dunia penulisan untuk memeriksa hasil karya tulis ilmiah.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah karya ilmiah tersebut terindikasi sebagai plagiarisme atau tidak.

Proses ini penting untuk dilakukan, sebab plagiarisme merupakan tindakan terlarang dan tidak boleh untuk dilakukan.

Lantas, berapakah kisaran skor Turnitin agar karya Anda aman dari plagiarisme? Simak selengkapnya berikut ini!

Proses Kerja Turnitin dalam Memeriksa Karya Tulis Ilmiah

Pada dasarnya, Turnitin bekerja dengan cara membandingkan sebuah karya ilmiah dengan tulisan lainnya di internet.

Akan tetapi, proses pemeriksaan ini hanya bisa dibandingkan dengan karya tulis lain yang terbit saja.

Hal ini disebabkan oleh aplikasi Turnitin yang berbasis internet, sehingga tidak bisa melacak karya ilmiah yang tidak terbit atau bisa diakses secara digital.

Dalam prosesnya, Turnitin akan memeriksa kata per kata dan membandingkannya dengan tulisan lain untuk menemukan apakah ada kemiripan antara keduanya.

Kemudian, akan diketahui seberapa besar tingkat kemiripan atau similarity yang dimiliki oleh karya ilmiah tersebut.

Hasil tingkat kemiripan ini ditampilkan dalam bentuk persentase. Besaran angka persentase ini akan berpengaruh pada indikasi apakah karya tulis ilmiah tersebut termasuk dalam kategori plagiarisme atau tidak.

Semakin tinggi angka persentase hasil kemiripan yang didapatkan, maka akan semakin besar pula potensi plagiarisme pada karya tulis tersebut.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa hampir tidak mungkin sebuah karya ilmiah bisa mendapatkan hasil similarity nol persen atau tidak ada sama sekali.

Oleh karena itu, biasanya terdapat standar toleransi tingkat kemiripan yang masih diperbolehkan dalam dunia penulisan ilmiah agar karya tulis tersebut tetap bisa diterbitkan.

Berapa Skor Turnitin yang Bagus agar Lolos Publikasi?

Lalu berapakah skor Turnitin yang termasuk dalam kategori bagus agar sebuah karya tulis ilmiah bisa lolos publikasi?

Tingkat toleransi plagiarisme biasanya berbeda-beda, tergantung dengan instansi atau lembaga yang menerbitkan tulisan tersebut.

Contohnya saja untuk jurnal internasional, standar maksimal similarity yang bisa lolos publikasi berkisar di angka 15-20%.

Sementara itu untuk jurnal nasional biasanya hasil similaritas maksimal yang masih bisa diterima berkisar di angka 25%.

Tips Parafrase agar Skor Turnitin Bagus dan Lolos Publikasi

Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir dengan hasil skor Turnitin.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Kuncinya hanyalah menulis dengan kemampuan sendiri serta tidak curang dalam proses penulisan, seperti menjiplak atau plagiasi dari karya penulis lain.

Namun, terdapat beberapa cara agar Anda mendapatkan skor similarity yang rendah, salah satunya dengan melakukan parafrase dalam proses penulisan.

Adapun terdapat beberapa tips untuk melakukan parafrase dalam proses penulisan, yakni:

1. Perluas Referensi Bacaan

Tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah memperluas referensi bacaan.

Hal ini bertujuan agar Anda tidak menggunakan satu atau dua sumber saja dalam menulis karya ilmiah.

Jika Anda hanya menggunakan sedikit referensi, maka potensi plagiarisme akan semakin besar karena informasi yang didapatkan juga terbatas.

Dengan memperluas referensi bacaan, Anda bisa mendapat berbagai macam informasi dari sumber berbeda sehingga bisa dipadukan dalam tulisan yang dibuat.

Cara Mudah Mencari Referensi:

2. Menemukan Sinonim atau Persamaan Kata

Sinonim atau persamaan kata merupakan hal penting yang wajib Anda kuasai ketika melakukan proses parafrase.

Dengan mengetahui sinonim sebuah kata, Anda bisa membuat kalimat yang berbeda dengan rujukan yang Anda gunakan, tetapi masih memiliki makna yang sama.

3. Mengubah Sifat Kalimat yang Terdapat dalam Tulisan

Anda juga bisa mengubah sifat kalimat untuk melakukan parafrase dalam proses penulisan. Misalnya Anda bisa mengubah kalimat aktif menjadi tidak aktif.

Meskipun susunan kalimat yang dituliskan berubah, informasi yang ingin Anda sampaikan dalam tulisan tetap bisa tersampaikan dengan baik.

4. Menuliskan Kembali Gagasan atau Ide dari Sumber dalam Bahasa Sendiri

Parafrase merupakan aktivitas di mana penulis menuangkan kembali pemahamannya yang didapat dari rujukan dengan bahasa sendiri.

Artinya Anda harus menyajikan semua informasi yang didapatkan dalam karya ilmiah tanpa menjiplak atau meniru kalimat yang ada di sumber rujukan.

5. Menggunakan Jasa Parafrase

Melihat tuntutan skor plagiarisme yang begitu ketat dan padatnya aktivitas dosen, Parafrase Indonesia hadir untuk mendampingi Anda dalam menurunkan tingkat plagiasi.

Melalui Layanan Parafrase Similarity, Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memparafrase secara manual. Cukup kirimkan naskah Anda, tim Kami yang akan melakukan proofreading hingga menurunkan skor plagiarisme.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, parafrase naskah Anda hari ini agar karya ilmiah segera terpublikasi!

Kirim naskah Anda sekarang!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *