Etika Penelitian: Penggunaan AI dalam Karya Ilmiah

ai dalam karya ilmiah

Penggunaan Artificial Intelligence atau AI sudah berkembang pesat seiring berkembangnya zaman. Banyak orang sudah mulai menggunakan AI untuk berbagai aktivitas yang mereka lakukan, termasuk dalam membuat karya tulis ilmiah.

Namun apakah Anda sudah tahu bagaimana etika penggunaan AI dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah?

Penting untuk Anda mengetahui informasi terkait hal ini agar tidak melakukan kesalahan ketika mengerjakan penulisan karya tulis ilmiah nantinya.

Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan memberikan penjelasan terkait etika penelitian terhadap penggunaan AI dalam karya tulis ilmiah.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi terkait sejauh mana batasan penggunaan AI ketika mengerjakan karya ilmiah tersebut.

Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan.

Etika Penelitian dalam Era AI

Etika penelitian merupakan salah satu pedoman yang mesti dipegang oleh seorang peneliti ketika mengerjakan riset ilmiah.

Secara umum, etika penelitian bisa diartikan sebagai prinsip moral dan profesional yang digunakan untuk mengatur perilaku peneliti dalam proses pengerjaan riset ilmiah.

Pada dasarnya, penerapan etika penelitian berfungsi agar setiap peneliti mengedepankan aspek kejujuran, integritas, dan orisinalitas dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.

Dengan adanya etika penelitian, seorang peneliti bisa mengerjakan riset ilmiah yang sesuai dengan ketentuan serta fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Banyak hal yang diatur dalam etika penelitian ini. Salah satu contoh etika penelitian yang banyak menjadi perhatian ketika mengerjakan riset ilmiah adalah tata cara mengutip sumber rujukan yang digunakan.

Ketika Anda menggunakan informasi yang didapatkan dari karya ilmiah peneliti lain, maka seorang penulis mesti mencantumkan rujukan atau sitasi dari sumber yang digunakan.

Hal ini merupakan wujud penghargaan terhadap peneliti lain atas informasi yang Anda dapatkan dari karya tulis ilmiah yang sudah dia buat. 

Hal-hal seperti inilah yang diatur dalam etika penelitian. Seiring berkembangnya zaman, batasan yang diterapkan dalam etika penelitian juga makin meluas, termasuk penggunaan AI yang banyak digunakan seperti saat ini.

Hadirnya teknologi AI tentu menjadi tantangan baru dalam proses pengerjaan riset ilmiah. Sebab teknologi ini memberikan banyak sekali kemudahan yang bisa dimanfaatkan oleh penggunanya.

Namun di balik kemudahan tersebut terdapat berbagai macam risiko yang bisa saja terjadi ketika Anda menggunakan informasi dari penggunaan AI.

Misalnya informasi yang Anda dapatkan dari AI bisa saja terindikasi sebagai plagiarisme secara otomatis.

Konsep kerja AI yang mengumpulkan berbagai macam informasi dari basis data yang ada di internet membuat sumber yang Anda dapatkan bisa rentan terkena plagiarisme.

Oleh sebab itu, perlu adanya etika penelitian yang diperhatikan oleh seorang peneliti agar bisa menggunakan AI dalam karya ilmiah secara bertanggung jawab dan transparan.

Transparansi Penggunaan AI

Lalu apa saja etika penelitian yang mesti Anda perhatikan ketika menggunakan AI dalam mengerjakan karya tulis ilmiah?

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Pertama, Anda mesti menerapkan transparansi jika memang menggunakan AI ketika mengerjakan proses pembuatan karya tulis ilmiah.

Transparansi ini berguna untuk membangun kepercayaan terhadap karya tulis ilmiah yang sudah Anda buat bagi kalangan komunitas ilmiah maupun pembaca.

Jika Anda tidak menjelaskan secara rinci bahwa menggunakan AI dalam pengerjaan, maka hal tersebut dianggap tidak etis dan bertentangan dengan etika penelitian.

Anda bisa mencantumkan secara rinci alat atau fitur AI apa yang digunakan dalam proses pengerjaan. Misalnya, Anda bisa menyebutkan bahwa riset ilmiah yang dibuat menggunakan aplikasi AI, seperti ChatGPT, Gemini, dan sejenisnya pada bagian metodologi penelitian atau catatan kaki.

Selain itu, Anda juga wajib menjelaskan secara rinci pada bagian mana aplikasi AI tersebut digunakan, misal untuk analisis data, parafrase, dan sejenisnya.

Hal ini bertujuan agar para pembaca bisa memahami metode yang digunakan dalam riset ilmiah tersebut, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dari hasil karya yang sudah dibuat.

Menjaga Keaslian Karya

Etika penelitian berikutnya yang perlu Anda perhatikan adalah memastikan dan menjaga keaslian karya ilmiah yang dibuat.

Meskipun penggunaan AI bisa membantu proses pengerjaan riset ilmiah, bukan berarti Anda bisa begitu saja menampilkan hasil penelitian dari penggunaan alat tersebut.

Sebagai penulis, Anda mesti tetap menjaga orisinalitas dan keaslian dari karya. Sebab orisinalitas ini menjadi inti dari hasil penelitian yang dikerjakan secara etis dan sesuai dengan etika yang berlaku.

Gunakan AI hanya terbatas sebagai alat bantu dalam proses pengerjaan riset ilmiah, bukan sebaliknya. Jadi kontrol utama dari pengerjaan riset masih berada dalam tanggung jawab Anda sepenuhnya sebagai seorang peneliti.

Jika Anda menggunakan AI, maka perlu juga untuk meninjau kembali hasil pengerjaan yang memakai alat bantu tersebut.

Pastikan hasil yang didapatkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ilmiah tersebut.

Memperhatikan Privasi dan Keamanan Data

Anda juga wajib memperhatikan privasi dan keamanan data ketika menggunakan AI dalam pengerjaan riset ilmiah.

Kebocoran privasi dan keamanan data menjadi salah satu risiko yang bisa dapatkan oleh para pengguna aplikasi AI.

Sistem AI yang berbasis cloud membuat data yang diunggah bisa saja tanpa izin secara eksplisit. Hal ini tentu bisa membahayakan privasi dan keamanan data dari subjek penelitian yang digunakan dalam riset ilmiah.

Untuk mencegah hal ini, Anda bisa menghindari mengunggah data yang bersifat sensitif atau rahasia tanpa enkripsi.

Selain itu, Anda juga bisa memilih platform AI yang tepercaya dan memiliki regulasi keamanan yang jelas.

Melakukan Validasi AI

Etika penelitian berikutnya yang perlu Anda perhatikan juga adalah melakukan validasi pada setiap informasi yang didapatkan dari AI.

Hal ini bertujuan agar setiap informasi yang digunakan dalam riset ilmiah akurat dan sesuai dengan konteks penelitian yang sedang dikerjakan.

Dengan adanya validasi data, Anda bisa memastikan bahwa karya tulis yang dibuat sesuai dengan standar akademik yang ada.

Selain itu, Anda juga bisa mengantisipasi adanya kesalahan, baik dalam data maupun aspek lainnya dari hasil karya tulis ilmiah yang sudah dibuat.

Untuk melakukan validasi ini, Anda bisa kembali memeriksa ulang setiap data maupun informasi yang dihasilkan AI.

Anda bisa membandingkan informasi tersebut dengan sumber rujukan yang valid dan kredibel lainnya, seperti jurnal, buku, dan lainnya.

Lakukan analisis kritis pada setiap informasi yang diberikan AI untuk memastikan kebenaran dan kevalidan dari data tersebut.

Batasan Penggunaan AI dalam Karya Ilmiah

Dari penjelasan di atas bisa Anda lihat bahwa terdapat beberapa etika penelitian yang mesti diperhatikan ketika menggunakan AI dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah.

Hal terakhir yang juga perlu Anda ketahui adalah batasan apa saja yang mesti diperhatikan ketika menggunakan aplikasi AI tersebut dalam riset ilmiah.

Setidaknya terdapat empat poin utama terkait penggunaan fitur ini yang penting untuk Anda perhatikan, yakni.

1. Penggunaan AI sebagai Alat Bantu

Sebagai seorang peneliti, Anda mesti bisa menempatkan penggunaan AI hanya sebagai alat bantu saja. Artinya Anda hanya menggunakan AI untuk mendukung proses penelitian saja, bukan untuk menggantikan peran peneliti dalam melakukan analisis, interpretasi data, hingga pengembangan ide.

2. Memahami Keterbatasan AI

Meskipun mempermudah kerja seorang peneliti, Anda juga mesti memahami bahwa AI masih memiliki berbagai macam keterbatasan dalam penggunaannya. Misalnya AI tidak bisa begitu saja memahami konteks penelitian ilmiah secara spesifik.

Selain itu, informasi yang diberikan oleh AI juga rentan akan adanya bias algoritma. Hal ini tentu akan berpengaruh pada hasil penelitian nantinya.

3. Etika Penggunaan

Pastikan untuk selalu memperhatikan etika penggunaan AI dalam pengerjaan karya tulis ilmiah. Patuhi kebijakan serta ketentuan akademik yang berlaku terkait penggunaan fitur yang satu ini.

Anda juga perlu menghindari ketergantungan terhadap penggunaan AI selama proses pengerjaan riset. Dengan demikian, Anda bisa tetap menjaga kemampuan analitis yang dimiliki sebagai seorang peneliti.

4. Hal yang Wajib Diperhatikan Peneliti

Batasan terakhir yang perlu Anda perhatikan adalah menunaikan kewajiban sebagai seorang peneliti. Artinya Anda mesti tetap memastikan bahwa hasil karya tulis ilmiah berasal dari kontribusi pribadi, bukan AI.

Itulah penjelasan terkait etika penelitian yang mengatur penggunaan AI dalam pengerjaan karya tulis ilmiah.

Jangan sampai tertinggal informasi terbaru tentang penyusunan karya ilmiah! Kunjungi artikel-artikel dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *