Contoh Laporan Wawancara dan Formatnya

contoh laporan wawancara

Apakah Anda masih kesulitan dalam menyusun laporan hasil wawancara? Tidak perlu khawatir, dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan memberikan contoh laporan wawancara yang bisa Anda gunakan sebagai perbandingan ketika menyusun dokumen tersebut.

Selain contoh laporan wawancara, Anda juga akan mendapatkan informasi penting lainnya terkait dokumen yang satu ini. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan.

Apa Itu Laporan Wawancara?

Laporan wawancara adalah salah satu dokumen yang mesti Anda buat ketika melakukan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode ini.

Secara umum, laporan wawancara merupakan dokumen yang berisi hasil dari proses wawancara yang sudah dilakukan oleh seorang peneliti dalam pengerjaan riset ilmiah.

Dokumen yang disusun dalam laporan ini bisa berisi rangkuman, analisis, hingga interpretasi yang didapatkan oleh seorang penulis dari hasil wawancara yang dia lakukan.

Selain itu, laporan ini juga menunjukkan siapa saja narasumber yang digunakan sebagai sumber informasi dalam proses wawancara tersebut.

Pada dasarnya, terdapat beberapa alasan mengapa Anda mesti membuat laporan wawancara ketika menggunakan metode ini.

Misalnya, laporan wawancara bisa mendokumentasikan hasil data yang sudah Anda lakukan dalam bentuk tertulis.

Dengan demikian, hasil wawancara yang Anda lakukan tetap bisa diketahui oleh pembaca secara langsung.

Oleh sebab itu, hasil wawancara yang sudah Anda lakukan bisa saja menjadi sumber rujukan bagi peneliti lainnya.

Selain itu, laporan wawancara juga bisa memberikan ruang bagi pembaca untuk mengetahui hasil analisis Anda terhadap sumber yang didapatkan.

Dengan demikian, informasi yang Anda tuliskan dalam hasil penelitian bisa kredibel dan tepercaya.

Cara Merangkum Hasil Wawancara

Seperti yang sudah disebutkan pada bagian sebelumnya, laporan ini bisa berupa rangkuman dari keseluruhan hasil wawancara yang sudah Anda lakukan.

Lalu bagaimana cara merangkum hasil wawancara tersebut jika Anda melakukan proses interviu dalam jangka waktu yang lama?

Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merangkum hasil wawancara agar tetap sesuai dengan informasi yang didapatkan, yakni:

1. Mempersiapkan Transkrip Wawancara

Pertama, Anda bisa mempersiapkan transkrip dari wawancara yang sudah dilakukan. Transkrip sendiri merupakan dokumen tertulis yang mencatat percakapan yang Anda lakukan selama proses wawancara bersama narasumber yang digunakan.

Untuk mempermudah pembuatan transkrip, Anda bisa merekam proses interviu yang dilakukan, baik dalam bentuk rekaman suara maupun video.

Nantinya Anda bisa memindahkan rekaman percakapan tersebut ke dalam bentuk dokumen tertulis agar bisa lebih mudah dianalisis nantinya.

2. Identifikasi Tema Utama

Setelah mendapatkan transkrip wawancara, Anda bisa mengidentifikasi tema atau informasi utama yang didapatkan dari pihak narasumber.

Kemudian Anda bisa mengelompokkan jawaban dari narasumber berdasarkan tema atau topik tertentu yang saling berkaitan.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Hal ini akan membantu Anda untuk lebih mudah memahami informasi utama yang bisa dirangkum dari hasil wawancara tersebut.

3. Menganalisis Semua Data Wawancara

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menganalisis semua informasi dan data yang didapatkan dari hasil wawancara.

Identifikasi apakah ada pola yang muncul dari setiap jawaban narasumber yang sudah Anda kelompokkan sebelumnya.

Setelah itu, Anda bisa menarik kesimpulan dari pola-pola jawaban yang saling berkaitan tersebut. Tahapan ini akan membantu Anda untuk merangkum hasil wawancara tanpa melewatkan informasi penting yang ada di dalamnya.

4. Menyusun Laporan Wawancara

Setelah mendapatkan hasil analisis dari wawancara yang sudah Anda lakukan, tahapan berikutnya adalah menyusun laporan hasil interviu tersebut. Anda bisa membuat laporan wawancara sesuai dengan format penulisan yang berlaku.

5. Meninjau Kembali Hasil Laporan Wawancara

Terakhir, Anda bisa meninjau kembali contoh hasil laporan wawancara yang sudah dibuat. Periksa kembali apakah masih ada kesalahan yang masih perlu diperbaiki sebelum Anda menggunakan hasil laporan wawancara tersebut sesuai keperluan masing-masing.

Format Laporan Hasil Wawancara

Lalu apa saja informasi yang mesti Anda cantumkan dalam penulisan laporan hasil wawancara? Berikut beberapa format yang mesti Anda cantumkan ketika menulis laporan hasil wawancara, yaitu:

1. Latar Belakang Wawancara

Seperti namanya, bagian ini berisi penjelasan terkait latar belakang dilakukannya wawancara tersebut. Selain itu, Anda juga menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari hasil interview tersebut.

2. Topik Wawancara

Format berikutnya yang ada dalam sebuah laporan adalah topik wawancara. Anda bisa menjelaskan secara spesifik topik apa yang dibahas dalam wawancara pada bagian ini.

3. Identitas Narasumber

Anda juga perlu mencantumkan identitas narasumber secara jelas pada laporan hasil wawancara. Anda bisa menjelaskan identitas narasumber secara lengkap, mulai dari nama, gelar, bidang keahlian, dan lainnya.

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Wawancara

Selain itu, Anda juga mesti mencantumkan waktu dan tempat dilaksanakannya wawancara tersebut. Jika proses interviu dilakukan jarak jauh, maka Anda bisa mencantumkan media komunikasi yang digunakan pada saat pelaksanaan wawancara.

5. Informasi dan Data yang Didapatkan

Bagian ini bisa dibilang merupakan inti dari laporan wawancara. Sebab Anda bisa mencantumkan setiap informasi penting yang disampaikan oleh narasumber pada bagian tersebut.

6. Kesimpulan Wawancara

Setelah mencantumkan setiap informasi penting, Anda bisa menarik kesimpulan dari seluruh pembahasan tersebut.

7. Kritik dan Saran

Terakhir, Anda bisa mencantumkan kritik dan saran dari informasi yang disampaikan oleh narasumber dalam proses wawancara.

Struktur Laporan Hasil Wawancara

Sama seperti penulisan karya tulis ilmiah, laporan hasil wawancara juga memiliki strukturnya sendiri dalam hasil pembuatannya. Secara umum, format laporan hasil wawancara ini bisa dibagi dalam tujuh bagian berbeda, yakni:

1. Halaman Sampul

Halaman sampul berisi beberapa informasi penting terkait laporan hasil wawancara, seperti nama peneliti, judul penelitian, nama institusi, dan lainnya.

2. Kata Pengantar

Pada bagian ini, Anda bisa mencantumkan kata pengantar berupa ungkapan terima kasih atau sejenisnya kepada pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam penelitian tersebut.

3. Daftar Isi

Seperti namanya, pada bagian ini Anda bisa menunjukkan bagian yang ada dalam laporan hasil wawancara termasuk halamannya.

4. Bab 1

Bab 1 atau pendahuluan berisi informasi terkait latar belakang wawancara, tujuan, topik bahasan, identitas narasumber, dan lainnya.

5. Bab 2

Bab 2 berisi pembahasan atau informasi yang didapatkan dari narasumber wawancara.

6. Bab 3

Pada bab 3, Anda bisa membuat kesimpulan dari keseluruhan informasi hasil wawancara. Selain itu, Anda juga bisa memberikan kritik dan saran terkait informasi dari narasumber tersebut.

7. Daftar Pustaka (Jika Ada)

Jika Anda menggunakan sumber literatur dalam pembuatan laporan hasil wawancara, maka bisa mencantumkannya secara lengkap sesuai format dan gayanya masing-masing pada bagian daftar pustaka.

Contoh Laporan Hasil Wawancara

Berikut ini contoh laporan wawancara untuk penelitian dengan tema “Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa X”

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang: Menyampaikan alasan mengapa wawancara dilakukan, misalnya terkait pentingnya UMKM dalam perekonomian desa dan dampak pandemi COVID-19 yang signifikan terhadap sektor ini.

b. Tujuan Wawancara: Menjelaskan tujuan spesifik wawancara, seperti ingin mengetahui strategi adaptasi UMKM, kendala yang dihadapi, dan dukungan yang dibutuhkan.

c. Profil Narasumber: Memberikan informasi singkat mengenai narasumber yang diwawancarai, seperti nama, jabatan, dan pengalamannya dalam menjalankan UMKM.

2. Pembahasan

a. Ringkasan Jawaban: Menyajikan ringkasan jawaban narasumber atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

– Sebelum Pandemi: Bagaimana kondisi UMKM sebelum pandemi?

– Selama Pandemi: Perubahan apa yang terjadi pada usaha selama pandemi?

– Strategi Adaptasi: Strategi apa yang diterapkan untuk bertahan?

– Kendala yang Dihadapi: Kendala utama apa yang dihadapi?

– Dukungan yang Dibutuhkan: Dukungan apa yang diharapkan dari pemerintah atau pihak lain?

b. Analisis Temuan: Menginterpretasi jawaban narasumber dan menghubungkannya dengan teori atau penelitian terkait. Misalnya, menganalisis kesamaan atau perbedaan respons UMKM dalam menghadapi krisis.

3. Penutup

a. Kesimpulan: Menyimpulkan temuan-temuan utama dari hasil wawancara.

b. Saran: Memberikan saran-saran yang relevan berdasarkan temuan, baik untuk UMKM maupun pihak terkait (pemerintah, lembaga keuangan, dll.).

Itulah contoh laporan wawancara dalam sebuah riset ilmiah beserta informasi penting lainnya.

Dapatkan berbagai informasi terbaru tentang penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *