Indikator penelitian merupakan salah satu instrumen penting yang perlu Anda perhatikan ketika menjalankan sebuah riset ilmiah. Sebab instrumen ini akan berpengaruh pada proses penelitian yang Anda kerjakan nantinya.
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan memberikan beberapa informasi terkait indikator penelitian, mulai dari definisi hingga cara menentukannya. Dengan demikian, Anda bisa memahami instrumen penelitian ini secara keseluruhan nantinya.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait indikator penelitian tersebut?
Daftar Isi
ToggleApa Itu Indikator Penelitian?
Secara sederhana, indikator penelitian bisa didefinisikan sebagai tanda, gejala, atau parameter yang digunakan dalam sebuah riset ilmiah. Indikator ini biasanya digunakan untuk menilai serta mengevaluasi sebuah variabel yang digunakan oleh peneliti dalam riset ilmiah yang dia kerjakan.
Selain itu, indikator ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dari sebuah riset ilmiah. Keberhasilan ini tentu disesuaikan dengan tujuan yang sudah ditentukan oleh seorang peneliti sebelumnya.
Dalam penerapannya, indikator penelitian bisa membantu peneliti untuk menentukan variabel yang digunakan dengan jelas. Hal ini tentu akan membantu peneliti untuk mempermudah proses riset ilmiah, sehingga bisa mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jenis-Jenis Indikator Penelitian
Jenis dari indikator dalam riset ilmiah bisa dibagi dalam dua bagian berbeda, yakni berdasarkan sifat data yang digunakan dan fungsinya. Adapun penjelasan lebih lanjut terkait jenis indikator dalam riset ilmiah ini adalah.
1. Berdasarkan Sifat Data
Jenis indikator riset berdasarkan sifat data bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu.
a. Indikator Kuantitatif
Indikator kuantitatif menggunakan alat ukur yang bersifat numerik. Selain itu, indikator jenis ini juga bisa diukur secara statistik.
b. Indikator Kualitatif
Di sisi lain, indikator kualitatif menggunakan alat ukur yang bersifat deskriptif. Jenis indikator ini biasanya menggambarkan karakteristik dari suatu fenomena yang terjadi dalam bentuk narasi.
2. Berdasarkan Fungsi
Adapun jenis-jenis indikator riset ilmiah jika dilihat berdasarkan fungsinya adalah.
a. Indikator Input
Indikator input digunakan untuk mengukur sumber daya yang diaplikasikan dalam sebuah kegiatan atau program.
b. Indikator Proses
Jenis indikator ini digunakan untuk mengukur bagaimana sebuah kegiatan bisa terlaksana.
c. Indikator Output
Ketika menggunakan indikator output, peneliti akan mengukur secara langsung hasil dari sebuah kegiatan atau program yang sudah dijalankan sebelumnya.
d. Indikator Outcome
Alat ukur ini digunakan untuk melihat dampak jangka panjang dari sebuah program yang sudah dijalankan.
Perbedaan Indikator Penelitian dan Variabel Penelitian
Sekilas indikator penelitian mungkin mirip dengan instrumen lain yang ada dalam sebuah riset ilmiah, yakni variabel penelitian. Namun pada dasarnya kedua instrumen ini sebenarnya berbeda antara satu sama lain.
Adapun perbedaan dari indikator dan variabel dalam sebuah riset ilmiah bisa dilihat dari beberapa sisi, yakni.
1. Sifat
Jika dilihat dari sifatnya, indikator memiliki sifat yang lebih konkret. Sebaliknya variabel dalam sebuah penelitian biasanya bersifat abstrak.
2. Ruang Lingkup dan Tingkat Generalisasi
Ruang lingkup dari indikator biasanya lebih spesifik untuk konteks penelitian tertentu. Hal ini membuat indikator hanya berfokus pada satu aspek tertentu dari variabel yang digunakan dalam riset ilmiah.
Di sisi lain, variabel penelitian memiliki ruang lingkup dan tingkat generalisasi yang lebih luas. Seorang peneliti bisa saja menggunakan variabel dalam bentuk sifat, karakteristik, atau keadaan.
3. Tujuan
Indikator dalam sebuah riset ilmiah bertujuan untuk mengukur variabel yang digunakan. Selain itu, indikator juga digunakan untuk menguji sebuah hipotesis serta mengubah sebuah konsep yang abstrak menjadi lebih konkret.
Sementara itu, variabel penelitian digunakan untuk mengidentifikasi sebuah objek penelitian, menjelaskan fenomena, serta membuat sebuah hipotesis.
4. Fungsi
Secara umum, indikator berfungsi untuk mengukur variabel yang digunakan dalam riset ilmiah. Di sisi lain, variabel penelitian digunakan untuk memberikan struktur pada riset yang dikerjakan oleh seorang peneliti.
5. Hubungan dengan Teori
Jika dilihat berdasarkan hubungannya dengan teori, indikator digunakan untuk menguji teori yang digunakan peneliti secara empiris. Sementara itu, variabel biasanya berasal dari berbagai macam teori yang sudah ada sebelumnya.
6. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam indikator biasanya sangat tergantung pada variabel penelitian, apakah menghasilkan data kuantitatif atau kualitatif.
7. Proses Pengembangan
Sama seperti poin sebelumnya, pengembangan indikator biasanya juga dipengaruhi oleh variabel yang ditentukan. Sementara itu, pengembangan variabel penelitian biasanya sudah dilakukan sejak tahap awal riset ilmiah.
Cara Menentukan Indikator Penelitian
Lalu bagaimana cara menentukan indikator dalam riset ilmiah? Terdapat beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk menentukan instrumen penelitian ini, yaitu.
1. Mengetahui Tujuan Penelitian
Pertama, Anda bisa memahami tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan. Dengan demikian, Anda bisa menentukan variabel serta indikator yang tepat untuk riset ilmiah tersebut nantinya.
2. Menentukan Variabel Penelitian
Kemudian Anda bisa menentukan variabel penelitian yang akan digunakan. Terdapat beberapa jenis variabel yang bisa digunakan dalam sebuah riset ilmiah, seperti independen, dependen, moderating, dan mediating.
3. Mendefinisikan Variabel Penelitian
Setelah itu, definisikan variabel penelitian yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar peneliti bisa lebih mudah dalam merumuskan indikator secara spesifik nantinya.
4. Menentukan Aspek yang Diukur
Anda juga mesti menentukan aspek yang diukur untuk merumuskan indikator dalam riset ilmiah. Dengan demikian, Anda bisa melakukan analisis secara lebih mendalam.
5. Menyesuaikan Tujuan Penelitian
Selanjutnya sesuaikan juga indikator yang sudah dirumuskan dengan tujuan penelitian. Jadi indikator bisa berguna untuk membantu peneliti agar fokus dengan tujuan utama yang ingin dicapai dari hasil riset ilmiah.
6. Menentukan Instrumen Penelitian
Tahapan berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menentukan instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data yang nantinya diukur dengan indikator yang sudah ditentukan sebelumnya.
7. Menguji Kejelasan Indikator Penelitian
Terakhir uji kejelasan dari indikator yang Anda terapkan dalam riset ilmiah. Pastikan indikator tersebut sudah jelas, valid, dan dapat diukur secara pasti.
Itulah pemaparan terkait indikator penelitian dalam sebuah riset ilmiah.
Dapatkan berbagai informasi seputar panduan penulisan dari Parafrase Indonesia dengan membaca artikel-artikel terbaru!