4 Perbedaan Skala Likert dan Ordinal dalam Pengukuran Penelitian

perbedaan skala likert dan ordinal

Dalam kegiatan penelitian akan digunakan skala pengukuran. Jenisnya beragam, seperti skala likert dan skala ordinal. Namun, sudahkah Anda mengetahui perbedaan skala likert dan ordinal tersebut? 

Mengenal dan mampu membedakan berbagai jenis skala pengukuran dalam penelitian sangat penting. Sehingga memudahkan dalam menentukan jenis skala mana yang akan digunakan sesuai karakter variabel penelitian yang ditetapkan. Berikut informasinya. 

Baca Juga: Konversi Karya Ilmiah Menjadi Buku, Apa Saja Keuntungannya?

Skala Pengukuran dalam Penelitian

Sebelum sampai pada pembahasan perbedaan skala likert dan ordinal. Dikutip dari Telkom University, skala pengukuran adalah sebuah sistem atau metode yang dipergunakan untuk mengkategorikan, membandingkan, dan mengukur data.

Adanya skala pengukuran membantu memahami karakteristik variabel penelitian dan kebutuhan data yang relevan. Kemudian, membantu menetapkan ukuran pada semua data. Sehingga  selaras dan memudahkan proses analisisnya. 

Skala pengukuran dalam penelitian terbagi menjadi 4 jenis. Yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan skala rasio. Berikut penjelasannya: 

1. Skala Nominal 

Skala nominal adalah skala pengukuran yang paling sederhana dan digunakan untuk mengklasifikasikan data tanpa urutan atau nilai tertentu. Skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan data dasar dan sederhana. Misalnya mengklasifikasikan data jenis kelamin, usia, dan sebagainya. 

2. Skala Ordinal 

Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya mengkategorikan data, tetapi juga memberikan peringkat atau urutan pada data tersebut. Skala pengukuran ini umumnya digunakan untuk data yang berkaitan dengan sikap, persepsi, dan sejenisnya dari responden atau narasumber. 

Misalnya tingkat kepuasan pada produk, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Dimana tingkatan data ini bisa sekaligus ditentukan peringkatnya. Misalnya data kepuasan pelanggan, maka ada peringkat tertinggi sangat puas dan terendah tidak puas. 

3. Skala Interval 

Skala interval adalah skala pengukuran yang memberikan nilai numerik pada data dan memungkinkan perbandingan antar nilai. Skala pengukuran ini umumnya digunakan pada data yang sifatnya punya derajat yang setara. Sekaligus yang memiliki titik nol mutlak. Contohnya data berupa suhu. 

4. Skala Rasio 

Skala rasio adalah skala pengukuran yang memiliki karakteristik lengkap, yaitu memiliki nol mutlak, interval yang setara, dan memungkinkan operasi matematis penuh seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya data berat badan, tingkat pendapatan, dan sejenisnya. 

Baca Juga: Jasa Konversi Karya Ilmiah Menjadi Buku Ber-ISBN dan HKI

Mengenal Skala Likert dalam Penelitian 

Membahas mengenai skala pengukuran maupun perbedaan skala likert dan ordinal. Tentu perlu memahami bahwa keduanya adalah bagian dari skala pengukuran. Skala ordinal termasuk dalam jenis-jenis skala pengukuran sesuai penjelasan sebelumnya. 

Skala likert adalah skala pengukuran untuk sikap. Jadi, pada penelitian di bidang ilmu sosial atau bidang lain yang tujuannya mengukur sikap subjek penelitian. Maka digunakan skala pengukuran sikap. 

Pengukuran sikap disini contohnya seperti tingkat kepuasan pelanggan, sikap mahasiswa pada layanan akademik suatu perguruan tinggi, sikap masyarakat terhadap merek produk tertentu, persepsi kemudahan  penggunaan sistem pendaftaran universitas X, dan sebagainya. 

Secara sederhana, skala likert adalah jenis-jenis dari skala ordinal. Meski ada perdebatan di antara peneliti. Dimana beberapa peneliti memasukkan skala likert bukan sebagai bagian atau jenis skala ordinal. Melainkan masuk ke jenis skala interval. 

Skala ordinal membantu peneliti menentukan skala pengukuran untuk data yang karakteristiknya masih umum. Kemudian terbagi lagi menjadi beberapa, dan jika skala ordinal untuk mengukur sikap subjek penelitian. 

Maka menggunakan skala pengukuran sikap yang salah satu jenisnya adalah skala likert. Skala pengukuran sikap selain skala likert diantaranya adalah skala guttman, rating scale, semantic differential, dan skala Thurstone. 

Baca Juga: 50+ Contoh Topik Penelitian Inovatif untuk Dosen di Berbagai Bidang

Perbedaan Skala Likert dan Skala Ordinal

Berhubung skala likert adalah bagian atau jenis dari skala ordinal. Maka sering dianggap sama dan dianggap hanya berbeda istilah penyebutan. Padahal, keduanya adalah skala pengukuran yang berbeda satu sama lain. Berikut detail perbedaannya: 

1. Jenis 

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Hal pertama yang menjadi pembeda adalah dari aspek jenis. Skala pengukuran ordinal adalah skala pengukuran data penelitian yang bersifat umum. Skala ini digunakan untuk data sederhana dan sifatnya mendasar sehingga bisa dikelompokan menjadi satu. 

Sementara skala likert adalah skala pengukuran yang bersifat khusus. Artinya, skala likert lebih spesifik. Misalnya, skala ordinal digunakan untuk menentukan peringkat sikap dari sangat setuju ke tidak setuju. 

Sementara skala likert lebih spesifik untuk pertanyaan apa. Misalnya pada pertanyaan “apakah Anda puas dengan cara mengajar dosen A?”. Maka tingkat kepuasan dari puas, kurang puas, dan tidak puas spesifik ke pertanyaan tersebut. Bukan ke keseluruhan pertanyaan (skala ordinal). 

2. Tujuan 

Aspek kedua yang menjadi perbedaan skala likert dan ordinal adalah tujuan penggunaannya dalam penelitian. Skala ordinal digunakan oleh peneliti untuk membantu mengurutkan data berdasarkan peringkatnya. 

Sementara skala likert, digunakan dengan maksud atau bertujuan untuk mengukur sikap dari subjek penelitian. Misalnya, subjek penelitian adalah pengguna layanan akademik kampus X. 

Maka skala pengukuran sikap ini membantu mengukur sikap subjek pada layanan akademik tersebut. Mulai dari puas, kurang puas, dan tidak puas. Bukan dibuat peringkat, akan tetapi diketahui tingkat atau derajat kepuasan subjek. 

3. Bentuk 

Aspek ketiga yang menjadi perbedaan skala likert dan ordinal adalah bentuk atau bentuk penyajian data. Pada skala ordinal, data penelitian akan disusun berurutan sesuai peringkat. Misalnya data paling atas adalah data dengan peringkat tertinggi dan diikuti peringkat di bawahnya. 

Jika data diukur dalam bentuk puas, kurang puas, dan tidak puas. Maka urutannya dari tertinggi adalah puas, baru kemudian kurang puas, dan paling akhir adalah tidak puas. 

Sedangkan pada skala likert, data disajikan dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan respon subjek penelitian. Jadi, akan ada kalkulasi atau perhitungan berapa subjek yang memilih jawaban puas, jumlah yang memilih kurang puas, dan tidak puas. Sehingga ada jumlah dan diurutkan tidak berdasarkan peringkat. 

4. Jumlah Item 

Hal berikutnya yang menunjukan perbedaan skala likert dan ordinal adalah jumlah item. Jumlah item yang dimaksud disini adalah jumlah pertanyaan untuk mendapatkan data. Pada skala ordinal yang bersifat umum, maka terdiri dari satu item pertanyaan. 

Misalnya “Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap layanan akademik?”. Maka seluruh jawabannya adalah untuk menjawab satu pertanyaan tersebut. Jawaban dari semua responden dikumpulkan dan diurutkan berdasarkan jawaban dengan tingkat tertinggi. 

Sementara untuk skala likert yang bersifat khusus, maka ada lebih banyak item. Misalnya, jika tujuan utama peneliti ingin mengetahui “Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap layanan akademik?”. Maka peneliti akan membaginya menjadi beberapa pertanyaan dalam kuesioner. Seperti: 

  • Saya puas dengan pelayanan administrasi kampus.
  • Petugas akademik melayani mahasiswa dengan ramah.
  • Proses administrasi berjalan cepat.

Masing-masing menyediakan pilihan jawaban sesuai skala likert. Sehingga skala likert terdiri dari beberapa jawaban atas beberapa pertanyaan. Bukan hanya dari satu pertanyaan yang sifatnya general (umum). 

Memahami apa saja perbedaan skala likert dan ordinal sangat penting. Sehingga membantu dalam menentukan skala pengukuran mana yang akan digunakan. Kemudian, bisa menjadi bahan pertimbangan apakah cocok memakai skala likert atau skala pengukuran sikap lainnya. 

Membantu publikasi hasil penelitian yang dilakukan. Maka bisa menggunakan Layanan Konversi KTI dari Parafrase Indonesia. Sehingga bisa dibantu proses mengubah artikel jurnal menjadi buku terbit ber-ISBN oleh ahlinya. Parafrasa Indonesia memberi garansi terbit dengan ISBN, sehingga bisa masuk ke pelaporan BKD dan proses PAK. 

sumber: 

  1. Adnan, A. (2025). Skala Pengukuran: Konsep dan Aplikasinya dalam Penelitian dan Analisis Data. Diakses pada 24 Desember 2025 dari https://telkomuniversity.ac.id/skala-pengukuran-konsep-dan-aplikasinya-dalam-penelitian-dan-analisis-data/
  2. Institut Nida El-Adabi. (n.d). Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian. https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_pertemuan/d6773-skala-pengukuran-dan-instrumen-penelitian.pdf
  3. Rahayu, A. (2021). Skala Pengukuran Data. Diakses pada 23 Desember 2025 dari https://binus.ac.id/malang/2021/11/skala-pengukuran-data/
  4. Suliyanto, S. (2011, May). Perbedaan Pandangan Skala likert sebagai Skala Ordinal atau skala Interval. In Prosiding Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro 2011 (pp. 51-60). Program Studi Statistika FMIPA Undip. https://eprints.undip.ac.id/33805/
  5. OpenAI. (2025). Chat GPT: Layanan AI percakapan. OpenAI. Tersedia di https://chatgpt.com/ (perbedaan, 

Bagikan artikel ini melalui

Picture of wahyu adji
wahyu adji
Saya merupakan SEO Specialist dan Conten Writer Profesional di bidang pendidikan seputar kampus, mahasiswa dan kedosenan di Parafrase Indonesia

Tinggalkan Balasan

Cari Artikel Lainnya

Jangan Lewatkan!

Ebook Terbaru🔥