Aturan Penulisan Tanda Kurung dalam Karya Ilmiah

aturan penulisan tanda kurung

Sudahkah Anda memahami bagaimana aturan penulisan tanda kurung? Sebelum mengerjakan karya ilmiah, penting bagi Anda untuk mengetahui kaidah ini.

Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait aturan penulisan tanda kurung dalam karya tulis ilmiah.

Oleh karena itu, simak artikel berikut hingga akhir untuk memastikan bahwa penulisan Anda telah sesuai kaidah yang benar!

Macam-Macam Tanda Kurung

Secara umum, tanda kurung bisa didefinisikan sebagai tanda baca yang digunakan untuk memisahkan sebuah teks yang tidak diperlukan dalam sebuah kalimat. Akan tetapi, kalimat yang dipisahkan dalam tanda kurung ini masih berkaitan dengan topik bahasan yang ada di dalam kalimat tersebut.

Tanda kurung ini menjadi salah satu tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Meskipun demikian, Anda mesti mengetahui bahwa terdapat beberapa macam tanda kurung yang sering digunakan dalam penulisan ini.

Penting bagi Anda untuk mengetahui jenis dan penggunaan dari masing-masing tanda kurung ini. Hal ini bertujuan agar Anda tidak mengalami kesalahan dalam menggunakan tanda kurung tersebut dalam penulisan ilmiah.

Adapun macam-macam tanda kurung yang bisa Anda jumpai dalam penulisan ilmiah adalah:

1. Tanda Kurung Lengkung ()

Jenis pertama dari tanda baca ini adalah kurung lengkung. Tanda kurung lengkung juga menjadi jenis yang paling sering digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Simbol dari tanda kurung lengkung ini ditulis dengan menggunakan (). Anda bisa menggunakan tanda kurung lengkung ini untuk beberapa hal terkait penulisan, yakni:

  1. Mengapit keterangan atau penjelasan dalam sebuah kalimat.
  2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian dari kalimat.
  3. Mengapit huruf maupun kata yang kehadirannya bisa dihilangkan dan dimunculkan.
  4. Mengapit huruf atau angka yang menjelaskan urutan rincian.

2. Tanda Kurung Siku []

Jenis kedua dari tanda baca ini adalah tanda kurung siku. Tanda baca yang satu ini ditulis dengan simbol [].

Umumnya, tanda kurung siku ini digunakan untuk mengapit huruf, frasa, kata, hingga sebuah kalimat. Berikut ini beberapa fungsi dari penggunaan tanda kurung siku dalam penulisan ilmiah, yaitu:

a. Menjadi indikator kesalahan penulisan dalam kalimat. Biasanya fungsi ini digunakan oleh pihak editor yang tengah mengkurasi sebuah tulisan. 

Contoh penggunaan dari tanda kurung siku berdasarkan fungsi ini adalah perbaikan kata mensusahkan menjadi men[y]usahkan. Dengan pemberian tanda kurung siku ini, pihak penulis bisa mengetahui letak kesalahan yang sudah dia lakukan sebelumnya.

b. Fungsi lain dari penggunaan tanda kurung siku adalah menjelaskan informasi yang sudah ada pada tanda kurung lengkung. Biasanya fungsi ini bisa Anda gunakan ketika mengutip pernyataan dari sebuah sumber rujukan. Dengan demikian, Anda tidak perlu menggunakan tanda kurung lengkung yang ganda dalam menjelaskan informasi tersebut.

3. Tanda Kurung Kurawal {}

Tanda kurung kurawal {} merupakan jenis berikutnya yang bisa Anda temukan dari tanda baca ini dalam penulisan ilmiah. Penggunaan tanda kurung kurawal ini biasanya ditujukan untuk menjelaskan informasi di ilmu matematika maupun pengkodean, seperti:

  1. Himpunan {a, b, c, d, e, dan selanjutnya}.
  2. Urutan bilangan genap (2, 4, 6, 8, dan seterusnya}.
  3. Bilangan prima {1, 3, 5, 7, dan lainnya}.

4. Tanda Kurung Sudut <>

Jenis tanda kurung berikutnya yang bisa Anda temukan dalam penulisan ilmiah adalah tanda kurung sudut. Tanda kurung yang satu ini dituliskan dengan simbol <>.

Sama seperti jenis sebelumnya, tanda kurung ini juga sering digunakan dalam penulisan ilmu matematika. Misalnya ketika Anda ingin menunjukkan bilangan 10 besar dari lima, bisa menggunakan simbol 10 > 5.

5. Tanda Kurung Ganda ⟦⟧

Jenis terakhir yakni tanda kurung ganda. Tanda baca yang dituliskan dengan simbol ⟦⟧ ini cukup jarang digunakan dalam penulisan bahasa Indonesia.

Akan tetapi, Anda bisa menemukan contoh penggunaan tanda kurung ganda ini dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu, perlu juga bagi Anda untuk mengetahui tanda kurung ganda ini ketika menulis artikel ilmiah yang nantinya dipublikasikan dalam skala internasional.

Apa Saja Fungsi Tanda Kurung?

Dari penjelasan di atas sekilas Anda bisa mengetahui fungsi dari penggunaan tanda kurung dalam penulisan ilmiah. Secara umum, terdapat empat fungsi umum dari penggunaan tanda kurung menurut aturan penulisan karya tulis ilmiah, yaitu:

1. Mengapit Keterangan Tambahan

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Fungsi pertama dari tanda kurung adalah untuk mengapit keterangan maupun penjelasan tambahan yang ada di sebuah kalimat. Keterangan tambahan ini bisa berupa kata asing maupun singkatan yang digunakan dalam kalimat tersebut.

2. Mengapit Keterangan atau Penjelasan yang Bukan Bagian Utama Kalimat

Tanda kurung juga berfungsi untuk mengapit keterangan yang bukan bagian dari kalimat. Keterangan tambahan ini bisa memberikan informasi tambahan terkait kata yang digunakan dalam kalimat tersebut.

3. Mengapit Kata yang Keberadaannya di Dalam Teks Bisa Dimunculkan atau Dihilangkan

Fungsi berikutnya dari penggunaan tanda kurung dalam penulisan ilmiah adalah untuk mengapit kata yang keberadaannya di dalam teks bisa dimunculkan maupun dihilangkan. Kata yang digunakan untuk fungsi ini biasanya menjelaskan lebih lanjut informasi yang terdapat di dalam kalimat tersebut.

4. Mengapit huruf atau angka sebagai Penanda Perincian

Fungsi terakhir dari tanda kurung adalah untuk mengapit huruf maupun angka yang digunakan sebagai penanda perincian. Rincian ini bisa disusun dengan cara ditulis ke samping maupun ke bawah dalam sebuah kalimat.

Contoh Kalimat dengan Tanda Kurung

Berikut ini beberapa contoh penggunaan kalimat dengan tanda kurung berdasarkan fungsinya masing-masing, yakni:

1. Mengapit Keterangan Tambahan

Arti kata sepeda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya; kereta angin.

2. Mengapit Keterangan atau Penjelasan yang Bukan Bagian Utama Kalimat

Contoh itu (lihat gambar 2) menunjukkan fungsi utama dari penggunaan sepeda bagi seseorang.

3. Mengapit Kata yang Keberadaannya di Dalam Teks Bisa Dimunculkan atau Dihilangkan

Pertandingan Indonesia vs Palestina akan digelar di (kota) Surabaya.

4. Mengapit huruf atau angka sebagai Penanda Perincian

Berikut ini beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi, yakni (a) CV, (b) portofolio, (c) identitas diri, dan (d) NPWP.

Kesalahan Penggunaan Tanda Kurung dalam Karya Tulis Ilmiah

Terkadang seorang penulis bisa saja melakukan kesalahan dalam menggunakan tanda kurung dalam penulisan karya tulis ilmiah. Biasanya kesalahan ini bisa berupa penggunaan jenis tanda kurung yang tidak sesuai dengan fungsinya.

Beberapa contoh kesalahan penggunaan tanda kurung yang bisa dijumpai dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah:

a. Salah: KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia] bisa digunakan penulis untuk mengecek kata baku dalam bahasa Indonesia.

Benar: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bisa digunakan penulis untuk mengecek kata baku dalam bahasa Indonesia.

b. Salah: Bilangan prima (1, 3, 5, dan seterusnya) merupakan angka yang bisa dibagi dengan dirinya sendiri.

Benar: Bilangan prima {1, 3, 5, dan seterusnya} merupakan angka yang bisa dibagi dengan dirinya sendiri.

Itulah aturan penulisan tanda kurung dalam karya ilmiah. Dapatkan informasi lebih lengkap dengan membaca artikel dari parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk berbagai tips menarik lainnya!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *