Cara Melihat Impact Factor Jurnal

cara melihat impact factor jurnal

Sudahkah Anda memahami bagaimana cara melihat impact factor jurnal dengan benar?

Impact factor atau IF merupakan salah satu hal yang wajib untuk Anda perhatikan ketika mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah.

Sebab IF ini nantinya akan memperlihatkan seberapa besar dampak yang diberikan oleh publikasi ilmiah yang sudah Anda kerjakan sebelumnya.

Dampak yang diberikan oleh karya tulis ilmiah ini nantinya akan berpengaruh pada proses kenaikan jabatan fungsional Anda sebagai seorang dosen di dunia akademik.

Secara umum, impact factor bisa didefinisikan sebagai bentuk penilaian yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang dihasilkan oleh sebuah publikasi ilmiah, baik dalam dunia akademik maupun bidang kehidupan lain dalam kurun waktu tertentu.

Biasanya penilaian IF ini ditujukan untuk publikasi yang terbit dalam jangka waktu dua tahun.

Standar penilaian IF ini dibuat oleh The Institute of Scientific Information atau ISI. Nantinya ISI akan melaporkan impact factor sebuah jurnal secara rutin setiap tahunnya dalam Journal Citation Report atau CJR.

Salah satu indikator utama yang digunakan dalam melihat impact factor jurnal ini adalah jumlah sitasi yang digunakan oleh penelitian ilmiah lainnya.

Jika sebuah publikasi ilmiah banyak digunakan sebagai rujukan oleh peneliti lainnya, maka karya tulis tersebut dianggap berdampak bagi bidang keilmuan dan mendapatkan penilaian IF yang baik juga.

Selain jumlah sitasi, indikator lain yang juga diperhatikan dalam penilaian IF ini adalah indeks pada database ilmiah yang ada. Hal inilah yang nantinya yang akan memengaruhi penilaian IF dari sebuah publikasi ilmiah.

Meskipun penilaian IF ini dibuat oleh ISI, sebenarnya Anda tetap bisa menghitung nilai impact factor jurnal tersebut. Anda bisa menghitung nilai IF ini dengan mengetahui rumus perhitungan penilaian tersebut.

Lantas apa rumus perhitungan yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui nilai IF sebuah jurnal?

Rumus Perhitungan Impact Factor

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, salah satu indikator utama yang diperhatikan dalam menghitung impact factor adalah jumlah sitasi yang didapatkan oleh sebuah publikasi.

Oleh sebab itu, jumlah sitasi ini akan digunakan dalam rumus perhitungan dalam menentukan nilai IF.

Selain itu, jumlah publikasi dalam kurun waktu tertentu juga digunakan dalam rumus perhitungan IF ini. Biasanya jangka waktu yang digunakan untuk mencari nilai IF ini adalah jumlah publikasi dalam dua tahun.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa rumus untuk mencari nilai IF dari publikasi ilmiah adalah:

IF = Jumlah Publikasi/Jumlah Sitasi

Adapun contoh kasus dari penerapan rumus perhitungan nilai IF ini adalah:

Seorang dosen diketahui berhasil menerbitkan jumlah publikasi ilmiah sebanyak 16 buah dalam jangka waktu dua tahun belakang. Dari keseluruhan publikasi ilmiah ini, dosen tersebut diketahui mendapatkan jumlah sitasi sebanyak 60 kali.

Maka cara mencari nilai IF dari publikasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen tersebut dalam jangka waktu dua tahun belakangan adalah.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

IF = 16/60 = 0,27

Artinya nilai IF yang didapatkan dari total publikasi ilmiah dosen ini adalah sebesar 0,27. Besaran nilai IF ini bisa Anda ketahui berdasarkan ketentuan yang berlaku di instansi terkait.

Cara Melihat Impact Factor Jurnal

Setelah memahami cara menghitung nilai IF, informasi berikutnya yang penting untuk Anda ketahui adalah cara melihat impact factor jurnal. Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika ingin melihat nilai IF ini, yakni:

1. Journal Citation Report (JCR)

Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk melihat impact factor jurnal adalah dengan mengakses Journal Citation Report. Anda bisa mengakses JCR ini dengan mengunjungi laman https://clarivate.com/webofsciencegroup/solutions/journal-citation-reports/.

Situs ini akan menunjukkan dampak yang diberikan oleh publikasi ilmiah yang terindeks database Web of Science atau WoS. Umumnya jurnal yang termasuk dalam pemeringkatan situs ini berasal dari bidang keilmuan teknologi, sains, dan ilmu sosial.

Beberapa informasi terkait penilaian IF yang bisa Anda dapatkan dalam situs ini adalah jumlah kutipan, faktor dampak, indeks, dan lainnya.

2. Scopus

Anda juga bisa melihat impact factor dari sebuah jurnal dengan mengakses Scopus. Perlu untuk Anda ketahui bahwa Scopus merupakan salah satu database ilmiah yang memiliki reputasi dan kredibilitas tinggi.

Setiap jurnal yang terindeks database yang dikelola oleh Elsevier ini biasanya memiliki kualitas yang mumpuni. Oleh sebab itu, jurnal yang terindeks Scopus ini biasanya juga memiliki dampak yang besar bagi sebuah bidang keilmuan tertentu.

Anda bisa mengakses Scopus dengan mengunjungi laman https://www.scopus.com/. Kemudian Anda bisa mengakses kolom ‘Cited’ yang ada pada hasil pencarian jurnal untuk melihat seberapa banyak publikasi ilmiah tersebut disitasi oleh penelitian lainnya.

Baca Juga:

3. SCImago Journal Rank (SJR)

Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk melihat impact factor sebuah jurnal adalah dengan mengakse SCImago Journal Rank atau SJR. Anda bisa mengakses SJR ini dengan mengunjungi situs https://www.scimagojr.com/.

Anda bisa mengakses bagian ‘Journal Ranking’ yang terdapat pada laman SCImago JR ini. Bagian ini akan memperlihatkan rangking dari setiap jurnal internasional. Makin tinggi peringkat jurnal tersebut, maka akan makin besar pula nilai IF dalam setiap publikasinya.

4. Source Normalized Impact per Paper (SNIP)

Source Normalized Impact per Paper atau SNIP merupakan situs berikutnya yang bisa Anda gunakan untuk melihat impact factor sebuah jurnal. Anda bisa mengakses situs https://www.journalindicators.com/indicators untuk masuk ke dalam laman SNIP.

Dengan menggunakan situs ini, Anda akan mengetahui jumlah sitasi dari sebuah publikasi ilmiah secara rinci. Selain itu, Anda juga akan mengetahui jurnal ilmiah apa saja yang sering digunakan sebagai rujukan dalam penelitian lainnya.

5. CiteScore

Cara terakhir yang bisa Anda gunakan untuk melihat impact factor jurnal adalah dengan menggunakan CiteScore. Sama seperti situs lainnya, CiteScore juga akan memperlihatkan nilai IF dari setiap jurnal internasional.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melihat impact factor sebelum mengirim artikel ilmiah pada jurnal.

Itulah informasi lengkap terkait impact factor yang harus Anda ketahui sebelum mengirimkan artikel ilmiah pada suatu jurnal.

Selain publikasi dalam bentuk jurnal, Anda juga bisa menerbitkan hasil penelitian menjadi buku berkualitas, loh!

Hanya dengan Layanan Parafrase Konversi, Anda cukup menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya), lalu tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku ber-ISBN yang sesuai standar Dikti.

Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karier Anda sebagai dosen.

Tunggu apa lagi? Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *