Apakah Anda sudah tahu bagaimana cara mengecek jurnal nasional yang tidak terakreditasi? Penting bagi Anda untuk memahami cara mengecek jurnal nasional tersebut.
Apalagi bagi Anda yang berprofesi sebagai seorang dosen yang memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah dalam jangka waktu berkala. Dengan mengetahui cara mengecek jurnal nasional tidak terakreditasi, Anda bisa menghindari penerbit tersebut untuk melakukan publikasi ilmiah.
Lantas bagaimana cara mengecek jurnal nasional yang tidak terakreditasi? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Daftar Isi
ToggleJurnal Nasional Tidak Terakreditasi
Jurnal nasional tidak terakreditasi merupakan salah satu media yang bisa Anda gunakan untuk melakukan publikasi ilmiah. Secara umum, jurnal yang termasuk dalam kategori ini bisa didefinisikan sebagai jurnal yang diterbitkan di Indonesia dan sudah memenuhi kriteria jurnal nasional, tetapi belum mendapatkan status akreditasi dari Ditjen Dikristek.
Definisi lain menyebutkan bahwa jurnal yang termasuk dalam kategori ini adalah jurnal yang melibatkan pakar sebagai mitra bestari, didistribusikan secara nasional, tapi belum memenuhi syarat akreditasi dari Ditjen Dikristek. Mitra bestari yang digunakan dalam jurnal ini bisa berasal dari penulis dari luar lingkungan penerbit tersebut.
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan jurnal ini belum memiliki akreditasi. Misalnya jurnal nasional tersebut memang belum mengajukan akreditasi kepada ARJUNA atau Akreditasi Jurnal Nasional.
Alasan lain yang menyebabkan jurnal tidak lolos akreditasi adalah tidak lolos penilaian dari ARJUNA. Hal ini bisa saja disebabkan oleh penilaian jurnal yang tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.
Ciri-Ciri Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi
Adapun ciri-ciri jurnal yang termasuk dalam kategori ini adalah.
1. Memenuhi Kriteria Jurnal Nasional
Ciri pertama dari jurnal yang termasuk dalam kategori ini adalah sudah memenuhi kriteria jurnal nasional. Terdapat beberapa kriteria dari jurnal nasional, seperti ditulis dalam bahasa Indonesia atau asing, memiliki ISSN, memuat artikel dari penulis lebih dari satu institusi, dan melakukan proses peer review dalam menyeleksi artikel.
2. Belum Memiliki Peringkat Akreditasi di SINTA
Ciri berikutnya dari jurnal nasional yang termasuk dalam kategori ini adalah belum memiliki peringkat akreditasi di SINTA. SINTA merupakan basis data jurnal nasional yang memberikan peringkat pada setiap penerbitnya.
Peringkat SINTA ini akan menunjukkan kualitas dari setiap jurnal tersebut. Peringkat ini juga menjadi tanda bahwa jurnal tersebut sudah terakreditasi.
3. Kualitas Publikasi dan Manajemen yang Belum Baik
Jurnal yang tidak terakreditasi biasanya memiliki kualitas publikasi dan manajemen yang masih belum terlalu baik. Hal ini biasanya menjadi penyebab mengapa jurnal tersebut masih belum memenuhi indikator akreditasi dari ARJUNA.
4. Tidak Terindeks SINTA
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, ciri terakhir dari jurnal tidak terakreditasi adalah tidak terindeks SINTA. Artinya Anda tidak akan menemukan jurnal ini ketika mencarinya di basis data SINTA.
Bahaya Publikasi ke Jurnal yang Tidak Terakreditasi
Pada dasarnya, Anda bisa saja melakukan publikasi ilmiah ke jurnal yang tidak terakreditasi. Namun Anda juga mesti memahami terdapat beberapa bahaya yang bisa saja terjadi ketika melakukan publikasi ke jurnal tersebut.
Berikut beberapa bahaya yang perlu Anda pertimbangkan kembali ketika ingin menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal tidak terakreditasi, yakni.
1. Kredibilitas dan Reputasi
Melakukan publikasi ilmiah di jurnal tidak terakreditasi secara tidak langsung bisa berpengaruh pada kredibilitas serta reputasi Anda sebagai akademisi. Hal ini nantinya bisa berpengaruh pada kemungkinan pendanaan penelitian serta prospek karier di masa yang akan datang.
Selain itu, proses peer review di jurnal tidak terakreditasi biasanya tidak terlalu ketat. Hal ini membuat kualitas hasil penelitian Anda bisa diragukan nantinya.
2. Dampak pada Penelitian
Bahaya berikutnya ketika Anda melakukan publikasi di jurnal tidak terakreditasi adalah bisa berdampak pada penelitian yang dilakukan. Ketika Anda melakukan publikasi di jurnal ini, bisa saja hasil penelitian Anda tidak banyak dibaca dan dikutip oleh peneliti lainnya.
Hal ini tentu mengurangi dampak yang bisa diberikan oleh hasil penelitian Anda kepada khalayak yang lebih luas.
3. Risiko Lainnya
Bahaya terakhir mengapa Anda mesti menghindari melakukan publikasi ilmiah di jurnal tidak terakreditasi adalah adanya kemungkinan risiko lainnya. Misalnya, Anda bisa saja menerbitkan artikel ilmiah di jurnal predator yang membebani penulis dengan biaya publikasi yang tinggi.
Selain itu, Anda bisa saja terancam tindakan plagiarisme ketika menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal tidak terakreditasi. Proses peer review yang tidak ketat bisa saja membuat kesalahan ini bisa terlewat nantinya.
Cara Mengetahui Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi
Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah cara mengetahui jurnal nasional tidak terakreditasi. Terdapat beberapa media yang bisa Anda lakukan untuk mengecek jurnal yang termasuk kategori ini, seperti.
1. Mengecek Melalui Situs SINTA
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengecek langsung di situs SINTA. Anda bisa mengakses situs SINTA ini dengan mengunjungi laman https://sinta.kemdikbud.go.id/.
Nantinya Anda bisa memasukkan nama atau ISSN dari jurnal yang akan Anda periksa. Jika hasil pencarian tidak ditemukan, bisa dipastikan jurnal yang ingin Anda periksa belum terakreditasi secara nasional.
2. Mengecek Melalui Situs ARJUNA
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengecek apakah jurnal sudah terakreditasi atau belum adalah dengan memeriksanya di situs ARJUNA. Pertama-tama, Anda bisa mengunjungi situs ARJUNA di laman https://arjuna.kemdikbud.go.id/.
Setelah itu, pilih menu “Jurnal” yang ada di laman tersebut. Masukkan informasi terkait jurnal yang ingin Anda cari di kolom pencarian.
Terakhir lihat hasil pencarian apakah jurnal yang ingin Anda periksa ditemukan atau tidak.
3. Mengecek Melalui Database DOAJ
DOAJ merupakan salah satu basis data literatur ilmiah yang memiliki kredibilitas tinggi. Anda juga bisa mengecek apakah sebuah jurnal sudah terakreditasi dengan mengecek di portal DOAJ.
Pertama, Anda bisa mengakses DOAJ di laman https://doaj.org/. Setelah itu, masukkan nama jurnal yang ingin Anda cari di kolom pencarian yang tersedia.
Jika hasil pencarian tersebut tidak muncul, maka bisa dipastikan jurnal yang ingin Anda periksa masih belum terakreditasi.
4. Mengecek ISSN dan Status Indeksasi
Anda juga bisa mengecek status dari sebuah jurnal lewat ISSN atau status indeksasinya. ISSN merupakan kode unik yang dimiliki oleh setiap karya.
Nantinya Anda akan mendapatkan informasi detail dari jurnal yang akan diperiksa dengan mengecek ISSN dan status indeksasi yang dimilikinya.
5. Mengecek Situs Resmi Jurnal
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengecek status jurnal adalah dengan memeriksa langsung di situs resmi jurnal. Anda bisa mengunjungi laman resmi dari jurnal yang akan diperiksa.
Setelah itu, Anda bisa memeriksa informasi lebih lanjut terkait profil jurnal tersebut. Biasanya informasi ini tercantum di menu “About” atau “About Us”.
Nantinya penjelasan lebih lanjut terkait jurnal tersebut akan tersedia di menu itu. Selain itu, Anda juga bisa melihat apakah jurnal itu menampilkan peringkat SINTA-nya atau tidak sebagai tanda apakah sudah terakreditasi atau belum.
Itulah pembahasan terkait cara mengecek jurnal tidak terakreditasi.
Jangan lewatkan artikel terbaru dari Parafrase Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah!