Seorang penulis dalam pengerjaan karya tulis ilmiah bisa saja menggunakan kutipan dari sumber kedua pada tulisannya. Apakah Anda sudah memahami bagaimana cara menulis kutipan dari sumber kedua tersebut?
Meskipun tidak mengakses langsung referensi utamanya, mengutip sebuah kutipan dari sumber kedua tetap diperbolehkan dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah. Oleh sebab itu, perlu bagi Anda untuk memahami tentang bagaimana cara menulis kutipan dari sumber kedua tersebut.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan ulasan mendalam terkait cara menulis kutipan dari sumber kedua. Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga akhir agar bisa mendapatkan setiap informasi secara keseluruhan.
Daftar Isi
TogglePengertian Kutipan Kedua (Secondary Citation)
Kutipan kedua atau secondary citation merupakan salah satu cara mengutip dari sebuah sumber rujukan yang bisa digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Seperti namanya, kutipan kedua merupakan cara mengutip berdasarkan informasi yang didapatkan bukan dari sumber lainnya.
Akan tetapi, seorang penulis bisa saja mendapatkan sumber informasi tersebut dari referensi lainnya. Artinya bisa saja seorang penulis menemukan sebuah informasi yang dibutuhkan tanpa memiliki sumber pertamanya.
Misalnya, Anda mendapatkan informasi terkait sebuah teori yang dikemukakan oleh seorang peneliti, sebut saja Smith pada 2019. Akan tetapi, Anda mendapatkan informasi terkait teori ini dari buku Johnson yang terbit pada 2021.
Jika Anda tidak dapat menemukan akses langsung dari sumber teori Smith tersebut, maka bisa saja mengutip informasi ini dengan memanfaatkan buku Johnson sebagai referensi sekunder.
Aturan Penulisan Kutipan Kedua
Dalam penerapannya, terdapat beberapa aturan yang mesti Anda perhatikan dalam penulisan kutipan kedua. Adapun aturan penulisan untuk kutipan kedua adalah.
1. Sebutkan Sumber Asli dan Sumber Kedua
Pertama, Anda mesti menyebutkan sumber asli serta sumber kedua dengan jelas. Sumber asli merupakan sumber pertama asal informasi yang ingin Anda gunakan.
Sementara itu, sumber kedua merupakan penulis lain yang mengutip informasi tersebut.
2. Hanya Cantumkan Sumber Kedua di Daftar Pustaka
Meskipun mesti menginformasikan terkait sumber asli dan kedua dengan jelas, terdapat sedikit perbedaan ketika Anda ingin menuliskan referensi yang digunakan dalam daftar pustaka. Untuk daftar pustaka, Anda hanya perlu mencantumkan sumber kedua yang dibaca secara langsung.
3. Gunakan Frasa Khusus dalam Penulisan
Terakhir, gunakan frasa khusus dalam penulisan untuk menunjukkan bahwa Anda mengutip informasi dari sumber kedua. Contoh frasa yang bisa digunakan untuk menunjukkan hal ini adalah “sebagaimana dikutip dalam…” atau “qtd. in”.
Format Penulisan dari Berbagai Style
Lalu bagaimana cara penulisan kutipan kedua dari berbagai style berbeda? Berikut beberapa cara menulis kutipan kedua dengan berbagai style yang umumnya digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
1. APA Style
Format penulisan kutipan kedua dengan APA Style adalah.
(Nama Penulis Asli, Tahun, sebagaimana dikutip dalam Nama Penulis Kedua, Tahun, Halaman)
Contoh:
(Smith, 2019, sebagaimana dikutip dalam Johnson, 2021, p. 67)
2. MLA Style
Cara penulisan kutipan kedua dengan format MLA Style adalah.
Nama Penulis Asli qtd. in Nama Penulis Kedua, Halaman
Contoh:
Smith qtd. in Johnson, p. 67
3. Chicago Style
Jika Anda menggunakan format penulisan Chicago Style, maka cara penulisan kutipan dari sumber kedua adalah.
Nama Penulis Asli, “Judul Kutipan,” dalam Nama Penulis Kedua, Judul Buku atau Artikel, halaman (Tahun Terbit).
Contoh:
Smith, “Pendidikan Masa Depan,” dalam Johnson, Pengembangan Pendidikan, p. 45 (2021).
Cara Menulis Kutipan dari Sumber Kedua
Informasi berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah cara menulis kutipan dari sumber kedua dalam sebuah karya tulis ilmiah. Terdapat beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan jika ingin menggunakan jenis kutipan ini, yakni.
1. Identifikasi Kutipan di Sumber Kedua
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi kutipan yang akan digunakan pada sumber kedua. Pastikan kutipan tersebut benar-benar berasal dari sumber aslinya.
2. Catat Informasi dari Sumber Asli dan Sumber Kedua
Setelah itu, catat informasi penting terkait kutipan ini, mulai dari nama penulis asli, tahun publikasi, halaman, serta nama penulis di sumber kedua.
3. Pilih Gaya Penulisan Referensi yang Tepat
Kemudian tentukan gaya penulisan kutipan yang akan Anda gunakan nantinya. Gunakan gaya penulisan yang sesuai dengan format karya tulis ilmiah yang sedang dikerjakan.
4. Tulis Kutipan dengan Format yang Sesuai
Tulis kutipan dari sumber kedua dengan format penulisan yang sudah ditentukan. Jangan lupa gunakan juga frasa khusus untuk menunjukkan bahwa Anda menggunakan kutipan dari sumber kedua.
5. Cantumkan Hanya Sumber Kedua di Daftar Pustaka
Terakhir, tulis sumber kedua sesuai dengan format penulisan yang digunakan pada bagian daftar pustaka karya tulis ilmiah.
Contoh Penulisan Kutipan dari Sumber Kedua
Berikut beberapa contoh penulisan kutipan dari sumber kedua dalam karya tulis ilmiah, yaitu.
Gaya Referensi | Contoh dalam Teks | Contoh di Daftar Pustaka |
APA Style | (Smith, 2019, sebagaimana dikutip dalam Johnson, 2021, p. 67) | Johnson, R. (2021). Pendidikan Masa Depan: Perspektif Global. Jakarta: Deepublish. |
MLA Style | Smith qtd. in Johnson, p. 67 | Johnson, R. Pendidikan Masa Depan: Perspektif Global. Jakarta: Deepublish, 2021. |
Chicago Style | Smith, “Pendidikan Masa Depan,” dalam Johnson, Pengembangan Pendidikan, p. 45 (2021). | Johnson, Richard. Pengembangan Pendidikan: Perspektif Global. Jakarta: Deepublish, 2021. |
Kapan Sebaiknya Menggunakan Kutipan dari Sumber Kedua?
Meskipun diperbolehkan dalam sebuah penulisan, Anda juga mesti memperhatikan kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk menggunakan jenis kutipan ini. Hal ini berguna agar penulisan karya tulis ilmiah yang Anda gunakan memiliki sumber informasi yang jelas dan kredibel.
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan Anda untuk menggunakan kutipan dari sumber kedua, seperti.
a. Anda bisa menggunakan sumber kutipan kedua jika tidak memiliki akses langsung terhadap referensi aslinya. Misalnya Anda menggunakan informasi dari buku langka, terbitan lama, atau karya tulis lainnya yang sulit diakses secara langsung.
b. Faktor berikutnya yang memungkinkan Anda untuk menggunakan kutipan sumber kedua adalah jika informasi tersebut memang dirasa penting dan relevan dengan tema bahasan karya tulis ilmiah yang sedang dikerjakan.
c. Terakhir, Anda bisa menggunakan jenis kutipan ini jika informasi tersebut sudah diakui secara akademik oleh penulis kedua.
Itulah pembahasan lengkap seputar cara menulis kutipan kedua dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah. Anda bisa membaca artikel lain yang ada di parafraseindonesia.com untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar dunia penulisan!