Cara Menyusun Pembahasan Jurnal dan Hasil Penelitian, Lengkap dengan Contoh

cara menyusun pembahasan jurnal

Tahukah Anda bagaimana cara menyusun hasil penelitian dan pembahasan jurnal agar sesuai dengan panduan penulisan? Terdapat beberapa cara yang biasanya digunakan oleh seorang penulis ketika menyajikan hasil penelitiannya dalam pembahasan jurnal.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menyusun hasil penelitian dan pembahasan jurnal ini agar tidak kesulitan dalam proses penulisan nantinya.

Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi seputar cara menyusun hasil penelitian dan pembahasan jurnal tersebut.

Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut secara keseluruhan agar bisa mendapatkan setiap informasi seutuhnya.

Pengertian Hasil Penelitian dan Pembahasan dalam Jurnal

Sebelum mengetahui cara menyusun hasil penelitian dan pembahasan jurnal, Anda mesti memahami terlebih dahulu maksud dan pengertian dari kedua istilah tersebut.

Hasil penelitian merupakan berbagai macam temuan yang berhasil didapatkan oleh seorang penulis ketika menjalankan sebuah riset. Dari hasil riset tersebut seorang penulis akan mendapatkan berbagai macam informasi yang nantinya bisa ditampilkan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Di sisi lain, pembahasan merupakan ulasan dari seorang penulis dari hasil penelitian yang sudah dikerjakan. Pada bagian ini seorang penulis bisa menganalisis sekaligus memaparkan apa saja hasil temuan yang berhasil dia dapatkan selama menjalankan sebuah riset atau penelitian.

Perbedaan Hasil Penelitian dan Pembahasan

Meskipun terlihat mirip dan ditulis pada bagian yang sama pada penulisan artikel jurnal, pada dasarnya terdapat sedikit perbedaan antara hasil penelitian dan pembahasan. Perbedaan antara dua bagian ini terletak pada kesimpulan akhir yang didapatkan.

Dari definisi di atas bisa Anda lihat bahwa hasil penelitian akan menekankan pada apa saja temuan yang didapatkan oleh seorang penulis ketika melakukan sebuah riset. Sementara itu, pembahasan akan lebih banyak berfokus pada analisis mendalam terkait temuan yang berhasil didapatkan selama proses penelitian tersebut.

Isi Hasil Penelitian dalam Jurnal

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, hasil penelitian merupakan inti yang ingin diketahui oleh setiap pembaca ketika membaca sebuah jurnal. Oleh sebab itu, isi pada hasil penelitian ini biasanya tidak jauh dari pembahasan seputar temuan riset yang sudah dilakukan oleh seorang peneliti dalam proses penulisan artikel tersebut.

Adapun beberapa pembahasan yang bisa Anda temui ketika membaca isi hasil penelitian dalam jurnal adalah:

1. Hasil Analisis Lengkap

Isi pertama yang bisa Anda temui pada bagian ini adalah hasil analisis secara lengkap. Penulis akan menjelaskan secara umum temuan apa saja yang sudah dia dapatkan selama proses penelitian.

Penting bagi penulis untuk memaparkan hasil temuannya dalam proses penampilan dengan menggunakan analisis yang lengkap. Hal ini bertujuan agar tidak muncul bias yang bisa membingungkan para pembaca ketika membaca bagian pembahasan jurnal tersebut.

2. Hasil Analisis dari Hipotesis Penelitian

Isi berikutnya yang bisa Anda temukan dalam hasil pembahasan jurnal adalah analisis dari hipotesis penelitian yang digunakan. Sebelum memulai proses penelitian, seorang penulis biasanya memunculkan beberapa opsi hipotesis yang bisa menjadi panduan ketika menjalankan riset.

Nantinya jawaban dari hipotesis ini akan didapatkan dari temuan yang diperoleh setelah menjalankan proses penelitian. Hasil analisis dari hipotesis penelitian berdasarkan riset yang sudah dilakukan inilah yang nantinya akan dijelaskan secara mendalam oleh seorang penulis pada bagian pembahasan jurnal.

3. Kaitan Teori yang Digunakan dengan Hasil Penelitian

Selain menganalisis hasil penelitian dengan hipotesis awal, penulis juga memaparkan temuan dari riset yang dijalankan dengan teori yang digunakan. Beberapa bidang keilmuan biasanya menggunakan teori dari para ahli tertentu untuk memandu alur penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah yang dikerjakan.

Anda bisa memaparkan hasil penelitian dalam pembahasan jurnal serta mengaitkannya dengan teori yang digunakan di awal. Pastikan pemaparan Anda sesuai dengan teori yang digunakan agar pembahasan jurnal tidak rancu dan bisa dipahami oleh para pembaca.

4. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, isi pembahasan yang bisa Anda temukan dalam pembahasan jurnal adalah kajian pustaka dan kerangka teori. Kedua pembahasan ini berguna untuk memperkuat hasil temuan penelitian yang dibahas dalam artikel ilmiah tersebut.

Pahami Cara Menyusun Artikel Jurnal:

5. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya

Pada bagian ini, Anda perlu menghubungkan hasil penelitian Anda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Hubungan tersebut bisa mencakup beberapa hal, yakni:

  1. Mendukung hasil dari penelitian terdahulu.
  2. Bertentangan dengan temuan-temuan yang ada.
  3. Melengkapi atau memperluas penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain.
    Menjelaskan bagaimana hasil penelitian ini sesuai atau tidak sesuai dengan literatur yang ada akan memperkuat argumen dan menempatkan penelitian dalam konteks keilmuan yang lebih luas.

Penyajian Hasil Penelitian dalam Jurnal

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Setelah mengetahui apa saja isi dalam pembahasan dan hasil penelitian jurnal, informasi berikutnya yang juga penting untuk Anda ketahui adalah cara penyajiannya. Terdapat beberapa perbedaan cara penyajian hasil penelitian dalam sebuah artikel jurnal.

Perbedaan ini pada dasarnya terletak pada cara penulis menjelaskan hasil riset dan temuan apa saja yang sudah dia kerjakan. Berikut ini tiga cara yang pada umumnya sering digunakan oleh seorang penulis untuk menyajikan hasil penelitian dalam jurnal, yakni:

1. Penyajian Tekstual

Cara penyajian pertama yang bisa Anda gunakan dalam membuat pembahasan hasil penelitian jurnal adalah penyajian tekstual. Cara ini merupakan salah satu bentuk penyajian yang banyak digunakan oleh para peneliti, khususnya bagi penulis pemula.

Penyajian tekstual ini merupakan cara di mana seorang penulis menjelaskan hasil riset yang sudah dikerjakan ke dalam bentuk tulisan. Penulis akan memaparkan hasil riset tersebut dengan mendeskripsikannya secara detail.

Penting bagi Anda untuk menyajikan hasil penelitian secara struktural ketika menggunakan cara ini. Hal ini bertujuan agar hasil riset yang sudah Anda lakukan bisa ditulis secara singkat, padat, dan jelas, sehingga bisa dipahami oleh para pembaca.

2. Penyajian Tabular

Penyajian tabular merupakan cara berikutnya yang sering digunakan oleh seorang penulis untuk menyajikan hasil temuan riset dalam artikel jurnal. Cara penyajian hasil penelitian ini digunakan ketika penulis ingin menampilkan temuannya ke dalam bentuk tabel.

Penyajian tabular ini bisa memudahkan penulis untuk menampilkan hasil penelitian dengan lebih singkat. Selain itu, penggunaan tabel dalam penyajian tabular juga memudahkan pembaca untuk memahami penjelasan artikel karena adanya tampilan visual.

Meskipun demikian, penulis mesti memiliki pola pikir yang kreatif untuk menerapkan penyajian tabular ini. Sebab tidak mudah menampilkan begitu banyak data temuan untuk disederhanakan ke dalam bentuk tabel agar bisa lebih mudah dipahami.

3. Penyajian Grafik

Cara menyajikan hasil penelitian jurnal terakhir yang sering digunakan pada artikel jurnal adalah penyajian grafik. Cara ini tidak jauh berbeda dengan jenis sebelumnya karena sama-sama menggunakan tampilan visual dalam penyajiannya.

Seperti namanya, cara ini memungkinkan penulis untuk memaparkan hasil riset ke dalam bentuk grafik. Penulis bisa menampilkan data temuan dengan sedemikian rupa ke dalam bentuk grafik ini agar dapat dipahami pembaca dengan lebih mudah.

Contoh Hasil dan Pembahasan Jurnal

Berikut ini beberapa contoh hasil dan pembahasan jurnal dari beberapa bidang keilmuan yang berbeda, yakni:

1. Drajat, Manpan. “Sejarah Madrasah di Indonesia.” Al-Afkar, Journal for Islamic Studies (2018): 192-206. https://doi.org/10.31943/afkar_journal.v1i1.17 

2. Prananingrum, Dyah Hapsari. “Telaah Terhadap Esensi Subjek Hukum: Manusia Dan Badan Hukum.” Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 8, no. 1 (2014): 73-92. https://doi.org/10.24246/jrh.2014.v8.i1.p73-92 

3. Bhegawati, Desak Ayu Sriary, Pande Ketut Ribek, and Yenny Verawati. “Pembangunan ekonomi di Indonesia melalui peran kewirausahaan.” JISOS: Jurnal Ilmu Sosial 1, no. 1 (2022): 21-26. https://bajangjournal.com/index.php/JISOS/article/view/1423 

4. Mustar, Yetty Septiani, Indra Himawan Susanto, and Ananda Perwira Bakti. “Pendidikan kesehatan: perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah dasar.” JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) 2, no. 2 (2018). http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v2i2.359 

5. Faika, Sitti, and Sumiati Side. “Analisis kesulitan mahasiswa dalam perkuliahan dan praktikum kimia dasar di jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar.” CHEMICA 12, no. 2 (2013): 18-26. https://core.ac.uk/download/pdf/326790202.pdf 

Itulah cara membuat hasil penelitian dan pembahasan jurnal beserta contohnya yang bisa Anda jadikan pedoman ketika membuat artikel ilmiah.

Bagi Anda yang memiliki karya ilmiah atau sedang menyusun karya ilmiah, Anda tidak hanya bisa menerbitkan naskah pada jurnal saja, tetapi juga bisa menerbitkannya sebagai buku, loh!

Hanya dengan menggunakan Layanan Parafrase Konversi, tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengonversi karya ilmiah atau artikel jurnal Anda menjadi buku berkualitas.

Tidak hanya diterbitkan sesuai standar Dikti, nantinya buku Anda juga memiliki ISBN yang dapat menunjang dan meningkatkan karier Anda sebagai dosen.

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan biarkan penelitian Anda hanya menjadi artikel jurnal! Yuk, konversikan karya ilmiah Anda bersama Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *