Cara Penulisan Gelar Akademik yang Benar

penulisan gelar yang benar

Tahukah Anda bagaimana cara penulisan gelar yang benar dan sesuai dengan ketentuan? Penting untuk Anda mengetahui tata cara penulisan gelar ketika menuliskan nama seseorang.

Sebab bisa saja Anda perlu menuliskan nama seseorang beserta gelarnya ketika membuat sebuah dokumen khusus, seperti surat resmi, undangan, dan sejenisnya. Apalagi gelar pada nama seseorang bukanlah sebuah hal yang bisa dipandang sebelah mata.

Tidak semua orang bisa mendapatkan gelar untuk disematkan pada namanya masing-masing. Butuh usaha dan ketekunan tertentu agar seseorang bisa mendapatkan gelar di namanya.

Misalnya untuk mendapatkan gelar akademik, seperti Sarjana, Magister, ataupun Doktor, Anda mesti menempuh jenjang pendidikan dalam kurun waktu tertentu terlebih dahulu.

Jika berhasil menamatkan pendidikan di tingkat perguruan ini, barulah gelar dari masing-masing tingkatan tersebut bisa disematkan di nama masing-masing.

Oleh sebab itu, perlu bagi Anda untuk mengetahui tata cara penulisan gelar yang benar. Selain menjadi wujud penghargaan bagi seseorang atas gelar yang dia dapatkan, penulisan yang benar juga menjadi wujud penerapan ketentuan penulisan yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Lantas bagaimana cara menuliskan gelar di nama seseorang dengan baik dan benar? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel Parafrase Indonesia berikut ini!

Jenis-Jenis Gelar dan Penulisannya

Sebelum mengetahui tata cara penulisan yang benar, Anda mesti memahami terlebih dahulu jenis gelar apa saja yang bisa dimiliki oleh seseorang. Secara umum gelar seseorang bisa dibagi dalam tiga jenis berbeda, yakni.

1. Gelar Akademik Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Gelar akademik merupakan gelar yang didapatkan oleh seseorang ketika menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Terdapat empat tingkatan gelar akademik yang bisa dimiliki oleh seseorang, yakni.

a. Diploma

Gelar Diploma bisa dibagi dalam empat kategori berbeda, mulai dari D1, D2, D3, dan D4. Adapun contoh gelar Diploma adalah A.Md. (Ahli Madya) dan S.Tr. (Sarjana Terapan)

b. Sarjana

Sarjana merupakan gelar yang didapatkan ketika seseorang menyelesaikan pendidikan di tingkat S1. Beberapa contoh gelar sarjana yang bisa dimiliki seseorang adalah S.T. (Sarjana Teknik), S.H. (Sarjana Hukum), dan S.Ked. (Sarjana Kedokteran).

c. Magister

Ketika seseorang menyelesaikan pendidikan di jenjang S2, maka dia akan mendapatkan gelar Magister sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

Berikut beberapa contoh gelar Magister yang bisa dimiliki seseorang, yakni M.T. (Magister Teknik), M.Pd. (Magister Pendidikan), dan M.Sc. (Master of Science).

d. Doktor

Doktor menjadi gelar akademik tertinggi yang bisa dimiliki seseorang ketika berhasil menyelesaikan studi di tingkat S3. Contoh gelar Doktor pada nama seseorang adalah  Dr. (Doktor) dan Ph.D. (Doctor of Philosophy)

2. Gelar Profesi

Jenis gelar kedua yang bisa dimiliki oleh seseorang adalah gelar profesi. Gelar ini didapatkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang.

Terdapat beberapa jenis gelar profesi yang bisa Anda jumpai, seperti:

a. Gelar di Bidang Kedokteran

Beberapa contoh gelar yang ada di bidang kedokteran adalah dr. (dokter), drg. (dokter gigi), dan Sp. (spesialis)

b. Gelar di Bidang Hukum

Contoh gelar yang ada di profesi bidang hukum adalah S.H. (Sarjana Hukum) dan M.H. (Magister Hukum).

c. Gelar di Bidang Pendidikan

Adapun contoh gelar seseorang yang berkecimpung di bidang pendidikan adalah S.Pd. (Sarjana Pendidikan) dan M.Pd. (Magister Pendidikan).

d. Gelar Keinsinyuran

Untuk profesi di bidang keinsinyuran, contoh gelar yang bisa ditemukan pada nama seseorang adalah Ir. (Insinyur) dan S.T. (Sarjana Teknik).

3. Gelar Kehormatan

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Jenis gelar terakhir yang bisa dimiliki oleh seseorang adalah gelar kehormatan. Gelar ini biasanya didapatkan atas capaian yang didapatkan oleh seseorang.

Adapun contoh dari gelar kehormatan ini adalah Dr. (H.C.) untuk Doktor Honoris Causa dan Prof. (Profesor) untuk dosen yang berhasil mencapai jabatan fungsional akademik tersebut.

Aturan Penulisan Gelar yang Benar

Terdapat beberapa aturan yang mesti Anda patuhi untuk melakukan penulisan gelar yang benar, yaitu:

1. Penulisan Gelar Setelah Nama

Ketika menuliskan gelar setelah nama, maka perlu dipisahkan dengan tanda koma terlebih dahulu. Contoh dari penerapan aturan ini adalah Andi Setiawan, S.T.

2. Penulisan Lebih dari Satu Gelar

Jika seseorang memiliki gelar lebih dari satu, maka perlu dipisahkan juga dengan tanda koma. Misalnya jika seseorang memiliki gelar Sarjana dan Magister sekaligus, maka penulisan yang sesuai ketentuan adalah Andi Setiawan, S.S., M.A.

3. Penulisan Gelar Profesi

Untuk gelar profesi, penulisannya selalu ditulis sebelum nama seseorang. Contohnya untuk seorang dokter, maka penulisan nama dengan gelarnya yang benar adalah dr. Budi Santoso, Sp.A.

4. Penulisan Gelar Kehormatan

Terakhir untuk penulisan gelar kehormatan, maka penulisannya bisa sebelum atau sesudah nama tergantung jenisnya masing. Misalnya untuk seseorang dengan gelar Profesor, maka penulisannya adalah Prof. Dr. Abdullah Syafii, M.A.

Kesalahan Umum saat Penulisan Gelar

Meskipun sudah diatur dalam penulisan EYD V, terkadang seorang penulis bisa saja melakukan kesalahan dalam penulisan gelar.

Berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi ketika menuliskan gelar seseorang dalam sebuah dokumen, yakni:

1. Penggunaan Titik yang Tidak Perlu

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah penggunaan tanda titik yang tidak perlu. Misalnya penulisan gelar Sarjana Teknik yang benar adalah S.T.

Terkadang seorang penulis bisa melakukan kesalahan dengan menghilangkan tanda titik di akhir gelar (S.T).

2. Penulisan Tanpa Koma

Kesalahan berikutnya yang sering terjadi adalah penulisan gelar tanpa menggunakan tanda koma. Ketika menuliskan nama seseorang dengan gelar di akhir, maka perlu ada tanda koma untuk memisahkannya.

Contoh dari hal ini adalah Andi Setiawan, S.T. (Benar), bukan Andi Setiawan S.T. (Salah).

3. Mencampur Urutan Gelar yang Tidak Sesuai

Mencampur urutan gelar yang tidak sesuai juga menjadi kesalahan yang sering dilakukan dalam penulisan gelar. Jika seseorang memiliki gelar lebih dari satu, maka urutan dalam penulisan bisa disesuaikan.

Contoh kesalahan dalam penulisan gelar dalam kasus ini adalah Budi Santoso, M.Pd., Dr. Adapun contoh yang benar adalah Dr. Budi Santoso, M.Pd.

4. Penggunaan Huruf Kecil pada Singkatan Gelar

Kesalahan terakhir yang sering terjadi dalam penulisan gelar adalah penggunaan huruf kecil dalam penulisannya. Misalnya penulisan gelar Andi Setiawan, s.t. merupakan contoh yang salah.

Adapun contoh yang benar dari penulisan di atas adalah Andi Setiawan, S.T.

Contoh Penulisan Gelar dalam Berbagai Konteks

Informasi terakhir yang bisa Anda ketahui dalam artikel ini adalah tata cara penulisan gelar dalam berbagai konteks yang berbeda. Berikut beberapa contoh penulisan nama dengan gelar di dokumen yang berbeda, yakni:

1. Penulisan Gelar dalam Surat Resmi

Contoh penulisan nama dengan gelar dalam surat resmi adalah:

a. Yth. Dr. Rini Prasetyo, M.Si.

b. Kepada Prof. Dr. Ahmad Basuki, M.Pd.

2. Penulisan Gelar dalam Artikel atau Publikasi Ilmiah

Berikut penulisan nama dengan gelar dalam sebuah artikel atau publikasi ilmiah, yakni:

a. Dwi Santoso, S.E., M.M. dalam penelitian menyebutkan bahwa…

b. Menurut dr. Andi Santoso, penyakit ini disebabkan oleh…

3. Penulisan Gelar dalam Undangan atau Sertifikat

Adapun penulisan nama dan gelar dalam undangan atau sertifikat adalah:

a. Sertifikat ini diberikan kepada Prof. Dr. Bambang Wijaya, P.Psi.

b. Undangan ini disampaikan kepada Pandu Sanjaya, S.Pd.

Itulah pembahasan lengkap terkait tata cara penulisan gelar yang benar beserta contohnya.

Temukan informasi lebih lengkap seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *