Dalam dunia perguruan tinggi, Tri Dharma bukan hanya sekadar semboyan, tetapi wujud nyata kontribusi dosen dan mahasiswa kepada masyarakat. Salah satu bentuk implementasinya adalah publikasi ilmiah melalui jurnal pengabdian masyarakat. Melalui tulisan ini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap beserta contoh Jurnal Pengabdian Masyarakat yang bisa menjadi inspirasi sekaligus panduan dalam menyusun artikel serupa.
Yuk, simak!
Daftar Isi
ToggleMengenal Jurnal Pengabdian Masyarakat (PKM)
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM adalah bentuk publikasi ilmiah yang berfokus pada laporan kegiatan nyata di lapangan. Biasanya, jurnal ini menampilkan program pemberdayaan, penerapan teknologi tepat guna, hingga solusi praktis bagi permasalahan sosial di sekitar kita. Melalui jurnal ini, kegiatan yang dilakukan tidak hanya berhenti pada praktik, tetapi juga terdokumentasi secara ilmiah.
Jurnal PKM sifatnya multidisiplin. Artinya, siapa pun dari berbagai bidang ilmu dapat menyumbangkan gagasan dan praktik baik yang sudah mereka jalankan. Hal ini membuat Jurnal PKM menjadi ruang kolaborasi yang kaya dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun masyarakat.
Lebih dari itu, tujuan utama Jurnal PKM adalah menyebarluaskan ide, pengalaman, dan hasil nyata dari kegiatan pengabdian. Dengan begitu, hasil yang sudah terbukti efektif bisa menjadi referensi bagi daerah atau komunitas lain.
Format Jurnal Pengabdian Masyarakat
Format Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat biasanya ditentukan oleh masing-masing penerbit atau jurnal terakreditasi. Format ini mengatur tampilan teknis artikel agar seragam, rapi, dan sesuai standar akademik. Dengan mengikuti format, artikel Anda lebih mudah diterima editor dan reviewer.
Beberapa hal penting dan umum di dalam format Jurnal Pengabdian Masyarakat antara lain:
- Ukuran kertas biasanya menggunakan A4,
- Jenis huruf Times New Roman atau Arial dengan ukuran 11–12 pt,
- Spasi umumnya 1 atau 1.15,
- Panjang abstrak sekitar 150–250 kata,
- Jumlah kata kunci 3–5 frasa
- Panjang artikel rata-rata 6–12 halaman,
- Gaya sitasi dan daftar pustaka mengikuti aturan tertentu (APA, Harvard, atau Vancouver),
- Beberapa jurnal mewajibkan abstrak bilingual (Indonesia dan Inggris).
Struktur Jurnal Pengabdian Masyarakat
Setelah memahami format dan sebelum melihat contoh Jurnal Pengabdian Masyarakat, penting untuk Anda ketahui juga bagaimana struktur penulisannya. Berikut di antaranya:
1. Judul
Judul jurnal harus singkat, padat, dan mencerminkan pokok bahasan. Sebaiknya tidak lebih dari 15 kata agar mudah diingat dan langsung menggambarkan isi artikel. Judul yang jelas memudahkan pembaca menemukan artikel yang relevan dengan kebutuhan.
2. Abstrak
Abstrak berisi ringkasan dari keseluruhan artikel, mulai dari latar belakang, metode, hingga hasil utama. Panjang abstrak biasanya 150–250 kata. Bagian ini sangat penting karena sering kali menjadi bagian pertama yang dibaca calon pembaca sebelum masuk ke isi artikel.
3. Kata Kunci
Kata kunci terdiri dari 3–5 frasa yang relevan dengan isi artikel. Kata kunci digunakan sebagai indeks pencarian sehingga memudahkan orang lain menemukan artikel Anda. Pemilihan kata kunci yang tepat akan meningkatkan visibilitas jurnal.
4. Pendahuluan
Selanjutnya, Pendahuluan berisi latar belakang masalah, urgensi kegiatan, dan tujuan pengabdian masyarakat. Bagian ini juga bisa dilengkapi dengan tinjauan pustaka singkat agar kegiatan yang dilakukan memiliki landasan ilmiah.
5. Metode Penelitian
Metode menjelaskan langkah-langkah kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Bagian ini menunjukkan bagaimana kegiatan dilakukan secara sistematis sehingga dapat direplikasi oleh pihak lain.
6. Hasil dan Pembahasan
Bagian ini menyajikan temuan dari kegiatan yang dilakukan, misalnya tingkat keberhasilan, dampak pada masyarakat, atau inovasi yang muncul. Pembahasan kemudian menghubungkan temuan tersebut dengan teori atau studi sebelumnya.
7. Penutup atau Kesimpulan
Kesimpulan merangkum hasil utama kegiatan dan memberikan saran untuk pengembangan selanjutnya.
8. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih diberikan kepada pihak yang mendukung, baik secara finansial, material, maupun moral. Misalnya, lembaga, pemerintah daerah, atau komunitas yang terlibat dalam kegiatan.
9. Daftar Pustaka
Terakhir, Daftar Pustaka. Bagian ini berisi sumber-sumber yang digunakan sebagai rujukan. Penulisan harus sesuai kaidah ilmiah, seperti APA, Harvard, atau gaya lain yang ditentukan jurnal. Daftar pustaka memastikan bahwa artikel memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Contoh Jurnal Pengabdian Masyarakat
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh Jurnal Pengabdian Masyarakat dari berbagai disiplin ilmu. Contoh-contoh ini bisa menjadi referensi ketika Anda ingin menyusun artikel serupa.
Contoh 1 Early Detection and Counselling of Anxiety Disorders in Children with Systemic Lupus Erythematosus
Demikian pembahasan mengenai contoh Jurnal Pengabdian Masyarakat lengkap dengan format dan strukturnya. Melalui contoh jurnal pengabdian masyarakat, Anda dapat belajar bagaimana mengemas kegiatan nyata menjadi artikel ilmiah yang mudah dipahami. Makin banyak karya yang dipublikasikan, makin besar pula peluang untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Ingin lebih banyak informasi seputar penyusunan jurnal? Yuk, kunjungi artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia kategori Artikel Ilmiah/Jurnal!