Perlunya menulis outline penelitian dengan rapi, jelas, dan terarah, agar Anda tidak kebingungan saat proses penulisan dan pengumpulan data penelitian. Adanya outline juga dapat memastikan penelitian Anda tetap fokus pada tujuan utama.
Lantas, bagaimana cara membuat outline penelitian? Simak dalam artikel berikut dan kami juga akan menyertakan contohnya untuk memudahkan pemahaman Anda.
Daftar Isi
ToggleStruktur Penelitian
Sebelum menjelaskan cara membuat outline penelitian, perlu Anda ketahui kembali apa saja struktur yang ada di dalam penelitian. Struktur penelitian umumnya mengikuti format yang baku, tetapi tetap bisa disesuaikan dengan kebutuhan bidang ilmu dan topik yang dipilih. Tujuan utamanya adalah agar pembaca mudah memahami alur pemikiran dan hasil penelitian Anda.
Berikut adalah struktur penelitian yang biasa digunakan:
- Judul Penelitian
- Abstrak
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian
- Hasil Penelitian
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
Cara Membuat Outline Penelitian
Membuat outline penelitian tidak sekadar menuliskan urutan bab, melainkan merancang alur logis dari ide hingga hasil akhir penelitian. Proses ini membutuhkan perencanaan matang agar penelitian berjalan lancar.
1. Tentukan Tujuan Penelitian
Pertama, menentukan tujuan penelitian. Tujuan penelitian harus dirumuskan secara spesifik dan jelas agar mudah diukur hasilnya. Misalnya, jika topiknya tentang pendidikan, tentukan apakah ingin meningkatkan kualitas pembelajaran atau mengukur efektivitas metode tertentu.
2. Pilih Topik dan Fokus Penelitian
Topik penelitian sebaiknya relevan dengan bidang yang Anda kuasai atau minati. Memilih topik yang tepat akan membuat proses penelitian lebih menyenangkan dan efektif.
Setelah memilih topik umum, persempit menjadi fokus penelitian. Misalnya, jika Anda ingin membahas “Pendidikan di Indonesia”, Anda bisa memfokuskan pada “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Motivasi Siswa SMA”.
Fokus yang jelas akan memudahkan Anda menentukan variabel, metode, dan sumber data yang diperlukan.
3. Lakukan Studi Literatur
Selanjutnya, lakukan studi literatur. Langkah ini membantu menghindari pengulangan penelitian yang sudah ada. Gunakan sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, buku akademik, atau laporan penelitian. Catat poin-poin penting yang bisa menjadi dasar teori dalam penelitian Anda.
Hasil studi literatur juga berguna untuk menyusun kerangka konseptual yang kuat.
4. Buat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah gambaran hubungan antara variabel atau konsep yang diteliti. Kerangka ini membantu memvisualisasikan alur logis penelitian.
Anda bisa membuat diagram atau peta konsep untuk mempermudah pemahaman hubungan antar variabel. Pastikan kerangka ini relevan dengan hasil studi literatur yang sudah dilakukan.
5. Rancang Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang akan Anda gunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Pemilihan metode harus sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian.
Misalnya, untuk penelitian kualitatif, Anda bisa menggunakan wawancara mendalam atau observasi. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif, kuesioner atau eksperimen bisa menjadi pilihan. Deskripsikan dengan jelas populasi, sampel, instrumen, dan prosedur penelitian.
6. Buat Outline untuk Setiap Bab
Setelah mengetahui metode, buatlah outline terperinci untuk setiap bab. Misalnya, di Bab Pendahuluan, cantumkan subjudul seperti Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian.
Di bab Metode Penelitian, sertakan subjudul yang menjelaskan desain penelitian, populasi, dan instrumen yang digunakan. Outline ini akan menjadi panduan saat menulis sehingga alur tetap terjaga.
7. Tentukan Waktu dan Tahap Penelitian
Rencanakan waktu yang realistis untuk setiap tahap penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, analisis, hingga penulisan laporan. Anda bisa menggunakan tabel atau diagram Gantt untuk memvisualisasikan jadwal penelitian.
Contoh Outline Penelitian
Berikut contoh outline penelitian yang bisa Anda pahami:
Contoh Outline Penelitian Kualitatif
Judul: Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang: Mengapa Kurikulum Merdeka penting dan relevan untuk penelitian.
- Rumusan Masalah: Bagaimana persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Merdeka?
- Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan persepsi guru dan faktor yang memengaruhinya.
- Manfaat Penelitian: Memberikan masukan bagi pengambil kebijakan pendidikan.
Bab II Tinjauan Pustaka
- Teori Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum
- Prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka
- Penelitian terdahulu tentang persepsi guru
Bab III Metode Penelitian
- Jenis Penelitian: Kualitatif deskriptif
- Subjek Penelitian: 10 guru dari 3 SD di wilayah X
- Teknik Pengumpulan Data: Wawancara semi-terstruktur dan observasi kelas
- Teknik Analisis Data: Analisis tematik berdasarkan transkrip wawancara
Bab IV Hasil Penelitian
- Deskripsi Persepsi Guru (positif, netral, negatif)
- Faktor pendukung dan penghambat implementasi
Bab V Pembahasan
- Perbandingan dengan teori dan penelitian sebelumnya
- Implikasi temuan penelitian
Bab VI Kesimpulan dan Saran
- Ringkasan temuan utama
- Rekomendasi untuk guru, sekolah, dan pemerintah
Contoh Outline Penelitian Kuantitatif
Judul: Pengaruh Intensitas Belajar Daring terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang: Tren belajar daring dan pengaruhnya pada prestasi akademik
- Rumusan Masalah: Apakah ada pengaruh signifikan antara intensitas belajar daring dan prestasi akademik?
- Hipotesis: Intensitas belajar daring berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa
- Tujuan Penelitian: Menguji hubungan intensitas belajar daring dengan prestasi akademik
- Manfaat Penelitian: Menjadi referensi bagi kampus dalam pengelolaan pembelajaran daring
Bab II Tinjauan Pustaka
- Teori Belajar Daring
- Faktor yang memengaruhi prestasi akademik
- Penelitian terdahulu terkait pembelajaran daring
Bab III Metode Penelitian
- Desain Penelitian: Kuantitatif eksplanatori
- Populasi: Seluruh mahasiswa semester 5 di Universitas X
- Sampel: 100 mahasiswa yang dipilih secara random sampling
- Instrumen Penelitian: Kuesioner dengan skala Likert
- Teknik Analisis Data: Uji regresi linier menggunakan SPSS
Bab IV Hasil Penelitian
- Statistik Deskriptif
- Hasil Uji Regresi
- Interpretasi hasil
Bab V Pembahasan
- Hubungan hasil penelitian dengan hipotesis
- Kesesuaian dengan teori dan temuan sebelumnya
Bab VI Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan berdasarkan hasil analisis
- Rekomendasi untuk dosen dan mahasiswa
Demikian pembahasan mengenai outline penelitian mulai dari struktur, cara membuat, hingga contohnya. Pembuatan outline yang baik tidak hanya membantu Anda menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas penelitian secara keseluruhan.
Dapatkan lebih banyak informasi dan tips seputar penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia kategori Artikel Ilmiah/Jurnal!
Sumber:
“Struktur Artikel Ilmiah Lengkap dengan Penjelasannya.” Penerbit Deepublish, 30 Apr. 2022, https://penerbitdeepublish.com/struktur-artikel-ilmiah/amp/.
“Outline Penelitian: Manfaat, Cara Membuat, Contoh.” Penerbit Deepublish, 13 Jun. 2025, https://penerbitdeepublish.com/struktur-artikel-ilmiah/amp/.