Ketika mengerjakan riset ilmiah, seorang peneliti harus memperhatikan norma atau etika penelitian.
Lantas, apakah Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan etika penelitian dalam riset ilmiah?
Kali ini Parafrase Indonesia akan memberikan beberapa informasi terkait hal tersebut. Jadi, pastikan Anda membaca artikel berikut hingga tuntas untuk mendapatkan informasi secara keseluruhan!
Daftar Isi
ToggleMengenal Etika Penelitian
Etika penelitian atau kode etik merupakan sebuah pedoman yang mesti dipahami oleh seorang peneliti ketika menjalankan sebuah riset ilmiah.
Secara umum, etika penelitian ini bisa diartikan sebagai prinsip-prinsip yang dipegang oleh seorang peneliti ketika melakukan riset ilmiah.
Prinsip ini nantinya akan menjadi landasan dasar yang dipegang oleh setiap peneliti ketika menjalankan riset ilmiah.
Umumnya kode etik ini memiliki keterkaitan erat dengan proses pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti.
Seperti yang Anda tahu, banyak sumber data yang bisa digunakan oleh seorang peneliti sebagai bahan rujukan dalam riset ilmiah.
Pada proses pencarian inilah nantinya seorang peneliti mesti memperhatikan kode etik dalam pengerjaan, terutama sumber-sumber yang berkaitan dengan manusia.
Tujuan dan Fungsi Etika Penelitian
Lantas mengapa seorang peneliti mesti memperhatikan kode etik ini sedemikian rupa dalam proses pengerjaan riset ilmiah? Berikut beberapa tujuan dari adanya pedoman etik dalam riset ilmiah, yakni:
1. Melindungi Partisipan Manusia
Fungsi pertama dari kode etik ini adalah untuk melindungi setiap partisipan manusia yang berkaitan langsung dengan riset ilmiah.
Partisipan manusia ini meliputi narasumber, responden, hingga pihak terkait yang terlibat dalam riset ilmiah yang Anda kerjakan.
Dengan menerapkan kode etik penelitian, seorang peneliti bisa memberikan perlindungan kepada setiap partisipan tersebut.
Hal ini bertujuan agar memberikan kepercayaan kepada publik bahwa ikut andil dalam riset ilmiah merupakan sesuatu yang penting dan memiliki perlindungan yang jelas.
2. Memastikan Kepentingan Semua Pihak Terpenuhi
Kode etik juga akan memastikan semua pihak yang terlibat dalam riset ilmiah terpenuhi kepentingannya masing-masing.
Jika semua hal ini bisa terpenuhi, maka tidak akan muncul konflik kepentingan dari salah satu pihak dari hasil penelitian yang dikerjakan.
Pada dasarnya, sebuah riset ilmiah mesti memberikan dampak yang sama bagi setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya.
Oleh sebab itu, Anda mesti memastikan penerapan kode etik ini agar semua pihak bisa diuntungkan secara keseluruhan.
3. Menguji Aktivitas Penelitian Tertentu
Fungsi terakhir dari adanya kode etik penelitian adalah untuk menguji aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam riset ilmiah itu sendiri.
Dengan adanya kode etik ini, seorang peneliti bisa melakukan evaluasi terkait riset yang sedang mereka kerjakan.
Evaluasi ini berfungsi untuk melihat apakah semua tahapan yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di kode etik.
Dengan demikian, hasil penelitian yang Anda hasilkan nantinya bisa sesuai dengan ketentuan dan tidak mendatangkan masalah di masa yang akan datang.
Prinsip Etika Penelitian
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, etika penelitian ini meliputi prinsip-prinsip yang dipegang oleh seorang peneliti dalam menjalankan riset ilmiah.
Secara umum, penerapan prinsip kode etik ini bisa dibagi ke dalam dua proses pengerjaan riset ilmiah, yakni:
1. Pengumpulan Data Penelitian
Beberapa prinsip yang mesti Anda pegang ketika mengumpulkan data dan sumber untuk penelitian adalah:
a. Penghargaan Hak Otonomi
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan penghargaan hak otonomi kepada setiap responden yang turut membantu proses penelitian. Hak otonomi ini bisa berupa ketersediaan responden untuk ikut terlibat secara sukarela dalam riset yang Anda kerjakan.
Hak otonomi ini akan memberikan rasa nyaman dan aman bagi setiap responden. Dengan demikian, data yang mereka sampaikan bisa dipastikan kebenarannya tanpa ada paksaan dari pihak tertentu.
b. Menjunjung Hak dan Keadilan Semua Pihak
Seorang peneliti juga wajib menjunjung hak dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Misalnya, Anda bisa memilih responden yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Hal ini bertujuan agar Anda bisa memperlakukan para responden ini secara adil dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Memberikan Sesuatu yang Berdampak
Kode etik berikutnya yang mesti Anda perhatikan adalah memastikan riset ilmiah yang dikerjakan bisa memberikan sesuatu yang berdampak bagi khalayak luas.
d. Mencegah Terjadinya Hal-Hal yang Tidak Diharapkan
Etika terakhir yang perlu Anda perhatikan ketika mengumpulkan data adalah mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan, terutama bagi partisipan.
Dengan demikian, Anda bisa menghindari munculnya masalah di kemudian hari terkait adanya pelanggaran kode etik ini.
2. Publikasi Hasil Penelitian
Adapun prinsip kode etik yang mesti Anda perhatikan ketika melakukan publikasi hasil penelitian adalah:
a. Jujur dalam Menyusun Hasil Penelitian
Prinsip pertama yang mesti Anda pegang adalah jujur dalam menyusun hasil penelitian. Pastikan Anda mencantumkan informasi yang sesuai dengan fakta lapangan yang terjadi.
Hal ini bertujuan agar informasi yang Anda bagikan dalam riset ilmiah bisa dipercaya dan terbukti kredibilitasnya.
b. Menghindari Konflik Kepentingan
Anda juga mesti menghindari konflik kepentingan dalam mempublikasikan hasil penelitian. Pastikan hasil publikasi ini bisa memenuhi kepentingan semua pihak yang ikut terlibat dalam riset ilmiah tersebut.
c. Jujur dalam Memberikan Kredit Publikasi
Kode etik terakhir yang perlu Anda perhatikan adalah jujur dalam memberikan kredit publikasi, seperti mencantumkan sitasi yang benar pada setiap sumber rujukan yang digunakan. Hal ini menjadi wujud penghargaan kepada peneliti lainnya.
Selain itu, kredit publikasi ini juga akan berfungsi untuk mencegah adanya potensi plagiarisme pada hasil riset ilmiah yang Anda terbitkan.
Contoh Etika Penelitian
Lalu apa saja contoh penerapan etika penelitian dalam sebuah riset ilmiah. Terdapat beberapa contoh penerapan kode etik yang bisa Anda lakukan ketika melakukan sebuah penelitian, yakni:
1. Mendapatkan Izin
Anda bisa memastikan sudah mendapatkan izin dari setiap pihak yang terlibat dalam riset ilmiah yang dikerjakan.
Pastikan juga informasi yang dicantumkan dalam hasil riset tersebut sudah sesuai dengan izin partisipan, sehingga bisa dipublikasikan secara luas nantinya.
2. Melindungi Data Responden
Contoh penerapan kode etik berikutnya adalah dengan melindungi data pribadi dari setiap responden penelitian.
Jangan sampai Anda menggunakan data responden tersebut untuk kepentingan pribadi dan di luar keperluan riset ilmiah.
3. Transparan dan Tidak Memanipulasi Data
Pastikan juga menampilkan secara transparan proses penelitian yang dikerjakan, mulai dari penggunaan metodologi, sumber data, hingga teknik yang digunakan.
Selain itu hindari melakukan manipulasi data agar informasi yang Anda sampaikan dalam riset ilmiah sesuai dengan faktanya.
Kasus Pelanggaran Etika Penelitian di Indonesia
Meskipun menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh para peneliti, terkadang masih ada saja kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik dalam penelitian ilmiah.
Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran etika yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu:
1. Dugaan Plagiarisme oleh Dekan FEB Universitas Nasional
Kasus pertama pernah menimpa Dekan FEB Universitas Nasional, Kumba Digdowiseiso pada 2024. Kumba diketahui melakukan plagiarisme berat dalam publikasi ilmiahnya.
Hal ini berdasarkan pada temuan Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) menemukan kesamaan sebesar 96-97 persen dalam tiga artikelnya yang diterbitkan di Journal of Social Science.
2. Pemalsuan Informasi Jurnal oleh Dosen UPN Veteran Jakarta
Fitria Ayuningtyas, Dosen UPN Veteran Jakarta juga pernah mengalami kasus pelanggaran kode etik penelitian.
Kasus Fitria ini terkuak setelah Komisi Etik Penelitian (KEP) UPN Veteran Jakarta menyimpulkan adanya pelanggaran etika oleh staf pengajar dalam artikel yang diterbitkan di International Cogent Social Science pada 13 Mei 2024.
3. Kebohongan Akademik oleh Dwi Hartanto
Kasus pelanggaran kode etik penelitian terakhir yang pernah terjadi di Indonesia adalah kebohongan akademik yang dilakukan Dwi Hartanto.
Mahasiswa doktoral di Belanda ini diketahui mengklaim berbagai prestasi yang ternyata tidak benar.
Itulah uraian lengkap terkait etika penelitian dalam sebuah riset ilmiah hingga kasus pelanggaran yang pernah terjadi.
Dapatkan berbagai informasi seputar penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel dari parafraseindonesia.com!