Format Makalah: Jenis-Jenis, Format, dan Kesalahan yang Sering Dijumpai

format makalah

Makalah merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang bisa Anda jumpai di dalam dunia akademik. Tahukah Anda format apa saja yang mesti diterapkan ketika menyusun sebuah makalah?

Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait format makalah.

Namun sebelum itu, simak terlebih dahulu penjelasan terkait jenis-jenis makalah yang bisa Anda jumpai di dunia akademik pada bagian berikut ini.

Jenis-Jenis Makalah

Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis makalah yang bisa Anda jumpai di mana saja. Masing-masing jenis makalah ini memiliki perbedaannya antara satu sama lain.

Selain itu, setiap jenis makalah yang ada juga memiliki tujuan penulisnya tersendiri. Adapun beberapa jenis makalah yang bisa Anda jumpai, khususnya di dunia akademik adalah:

1. Makalah Ilmiah

Makalah ilmiah merupakan jenis makalah pertama yang bisa Anda jumpai di dunia akademik. Seperti namanya, makalah ini disusun oleh seorang peneliti berdasarkan hasil riset ilmiah yang sudah dia kerjakan.

Hasil riset ini bisa berupa kajian lapangan maupun penelitian lapangan. Nantinya hasil riset inilah yang kemudian akan dituangkan di dalam makalah ilmiah tersebut.

Umumnya makalah ilmiah digunakan oleh seorang akademisi untuk memenuhi keperluan akademiknya masing-masing.

Adapun contoh dari artikel ilmiah ini adalah makalah penelitian tentang “Pengaruh Polusi Udara terhadap Kesehatan Masyarakat.”

2. Makalah Kerja

Jenis makalah berikutnya yang bisa Anda jumpai di dunia akademik adalah makalah kerja. Makalah ini biasanya disusun untuk keperluan seminar, pelatihan, atau diskusi yang dilakukan oleh seorang akademisi.

Makalah ini disusun untuk mengkaji sebuah isu yang tengah berkembang. Selain itu, isu yang dibahas biasanya juga berkaitan dengan tema acara yang ditujukan untuk makalah tersebut.

Pembahasan dalam makalah kerja akan mengulas persoalan praktis dengan analisis yang mendalam.

Adapun contoh tema yang diangkat dalam makalah kerja adalah “Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan di Perusahaan Teknologi.”

3. Makalah Kajian

Makalah selanjutnya yang bisa dibuat oleh seorang akademisi di dunia akademik adalah makalah kajian. Makalah ini disusun berdasarkan analisis kritis dari seorang akademisi terhadap teori atau konsep di bidang keilmuan tertentu.

Umumnya analisis dalam makalah kajian akan dieksplorasi dengan menghubungkan antara sebuah teori dengan fenomena yang tengah terjadi.

Biasanya makalah jenis ini akan digunakan dalam diskusi ilmiah atau pemenuhan tugas kuliah.

Contoh tema yang diangkat dalam makalah kajian adalah “Kajian Teori Kepemimpinan Transformasional dalam Dunia Pendidikan.”

4. Makalah Posisi

Jenis makalah terakhir yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik adalah makalah posisi. Makalah ini disusun untuk menyatakan pendirian maupun pandangan pribadi dari seorang akademisi terhadap isu tertentu yang tengah terjadi.

Dalam menyampaikan pandangannya, seorang penulis mesti menyajikan argumen pribadinya dengan kuat.

Selain itu, seorang penulis juga mesti menyajikan data dan referensi yang sesuai untuk mendukung argumen yang dituliskan dalam makalah tersebut.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Adapun contoh tema bahasan dalam sebuah makalah posisi adalah “Pandangan Terhadap Penerapan Pajak Karbon di Indonesia.”

Format Makalah

Lalu apa saja format makalah yang perlu Anda perhatikan ketika menyusun karya tulis yang satu ini? Pada dasarnya, sebuah makalah akan disusun berdasarkan format yang terstruktur.

Berikut format standar yang sering digunakan dalam menyusun sebuah makalah, yaitu:

1. Halaman Judul

Halaman judul merupakan bagian paling awal yang terdapat dalam sebuah makalah. Terdapat beberapa informasi yang mesti Anda cantumkan pada format ini, seperti:

a. Judul makalah.

b. Nama penulis.

c. Nomor induk mahasiswa jika diperlukan dalam makalah.

d. Nama institusi pendidikan

e. Nama dosen pengampu

f. Tanggal pengumpulan

2. Kata Pengantar

Bagian berikutnya yang ada dalam sebuah makalah adalah kata pengantar. Bagian ini biasanya berisi ucapan terima kasih dari penulis terhadap pihak yang sudah membantu penulisan makalah.

Selain itu, penulis juga bisa mencantumkan alasan penulisan serta harapan terhadap pembaca atas hasil makalah yang sudah disusun tersebut.

3. Daftar Isi

Format berikutnya yang mesti Anda cantumkan dalam menyusun makalah adalah daftar isi. Bagian ini akan menunjukkan halaman dari bab atau subbab dalam sebuah makalah.

Dengan demikian, para pembaca bisa menemukan bagian yang ingin mereka baca secara cepat dan mudah nantinya.

4. Isi Makalah

Isi makalah merupakan inti dari sebuah penyusunan makalah. Isi dari sebuah makalah biasanya akan dibagi ke dalam beberapa bab berbeda, seperti:

a. Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 merupakan bagian awal pada isi dari sebuah makalah. Pada bab ini, seorang penulis bisa mencantumkan beberapa informasi, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.

b. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Pada bab 2, seorang penulis bisa mencantumkan tinjauan pustaka dari tema bahasan yang diulas dalam makalah.

Tinjauan pustaka ini berisi pembahasan terkait teori atau referensi terdahulu yang relevan dengan tema bahasan makalah.

c. Bab 3 Metodologi Penelitian

Jika Anda ingin menjabarkan metodologi penelitian yang diterapkan, maka bisa mengulasnya pada bagian bab 3.

Anda bisa menjelaskan secara rinci terkait metode, teknik, hingga analisis data yang dikumpulkan.

d. Bab 4 Pembahasan

Bab 4 berisi pembahasan dari sebuah makalah. Pada bagian ini, penulis bisa menjabarkan hasil analisis dan interpretasi dari semua data yang sudah dikumpulkan sebelumnya.

e. Bab 5 Penutup

Bagian berikutnya yang ada pada isi makalah adalah bab 5. Bab ini biasanya berisi kesimpulan serta saran dari seorang penulis dari keseluruhan pembahasan makalah.

5. Daftar Pustaka

Format berikutnya yang mesti Anda cantumkan dalam menyusun makalah adalah daftar pustaka. Pada bagian ini, Anda bisa mencantumkan semua sumber rujukan yang digunakan dalam penyusunan makalah.

Selain itu, Anda juga wajib memperhatikan format penulisan daftar pustaka. Sesuaikan format penulisan ini dengan aturan dan tujuan dari makalah tersebut dibuat.

6. Lampiran

Format terakhir yang terdapat dalam sebuah makalah adalah lampiran. Bagian ini bisa Anda isi dengan data tambahan, gambar, atau dokumen pendukung yang digunakan dalam menyusun makalah.

Format Penulisan Teknis

Selain format struktural, Anda juga perlu memperhatikan teknis penulisan dalam menyusun makalah. Hal ini bertujuan agar naskah makalah yang Anda buat sesuai dengan standar yang berlaku di dunia akademik.

Terdapat beberapa format penulisan teknis yang perlu Anda perhatikan ketika menyusun karya tulis ini, seperti:

1. Tata Letak Halaman

Beberapa aturan terkait tata letak halaman dalam sebuah makalah adalah:

a. Ukuran kertas: A4.

b. Margin: 4 cm (kiri), 3 cm (atas, kanan, bawah).

c. Penomoran halaman: Diletakkan di pojok kanan atas atau bawah.

2. Gaya Penulisan

Terdapat empat komponen yang perlu Anda perhatikan ketika menyusun gaya penulisan dalam sebuah makalah, yakni:

a. Jenis huruf: Times New Roman atau Arial.

b. Ukuran huruf: 12 pt.

c. Spasi: 1.5 atau 2.0.

d. Perataan teks: Justify (rata kanan dan kiri).

3. Format Kutipan

Format kutipan dalam sebuah makalah bisa disesuaikan dengan standar yang sudah ditentukan oleh masing-masing institusi. Misalnya jika Anda menerapkan APA Style, maka format kutipan bisa disesuaikan dengan ketentuan gaya penulisan tersebut.

Selain itu, kutipan langsung yang lebih dari 40 kata mesti ditulis secara terpisah. Margin yang digunakan dalam kutipan langsung ini adalah margin masuk atau indent.

4. Penulisan Subjudul

Untuk judul bab, format penulisan yang mesti diterapkan adalah menggunakan huruf kapital, diatur rata tengah, dan dicetak tebal. Sementara itu untuk penulisan sub judul, format yang digunakan adalah huruf kapital di awal kata, pengaturan data kiri, dan dicetak tebal.

5. Penulisan Daftar Pustaka

Format teknis terakhir yang perlu Anda perhatikan adalah penulisan daftar pustaka. Daftar pustaka mesti diurutkan secara alfabetis.

Selain itu, Anda bisa menuliskan daftar pustaka secara konsisten sesuai dengan panduan yang berlaku.

Kesalahan dalam Menyusun Makalah

Itulah penjelasan lengkap terkait format makalah yang mesti diterapkan dalam proses penyusunan. Meskipun sudah memahami format yang diterapkan, terkadang seorang penulis bisa saja melakukan kesalahan dalam membuat karya tulis ini.

Salah satu kesalahan yang paling fatal dan mesti dihindari dari penyusunan makalah adalah plagiarisme. Seorang penulis bisa saja tidak sadar sudah melakukan plagiarisme ketika menyusun makalah.

Hal ini berdasarkan tingginya angka similarity ketika naskah tersebut diperiksa nantinya. Kesalahan ini tentu akan berdampak buruk bagi akademisi yang menyusun makalah tersebut nantinya.

Oleh sebab itu, Anda mesti menyusun kembali makalah yang sudah dibuat agar terhindar dari kesalahan tersebut. Salah satu solusi cepat yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan Layanan Parafrase Similarity yang ada di Parafrase Indonesia.

Dengan memanfaatkan layanan ini, naskah Anda akan diperbaiki oleh tim Parafrase Indonesia yang profesional dan ahli di bidangnya.

Tidak hanya itu, hasil akhir naskah dipastikan akan memiliki angka similarity yang rendah, sehingga bisa Anda gunakan sesuai dengan keperluan masing-masing nantinya.

Jadi tunggu apalagi? Manfaatkan Layanan Parafrase Similarity dari Parafrase Indonesia untuk memperbaiki naskah makalah yang sudah Anda kerjakan!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *