Apakah Anda sudah tahu format atau struktur apa saja yang mesti dicantumkan dalam proposal hibah penelitian? Penting bagi Anda untuk memahami informasi ini agar proposal yang diajukan bisa diterima dan sesuai ketentuan.
Kali ini Parafrase Indonesia akan menjabarkan beberapa format yang mesti Anda cantumkan ketika menyusun proposal dana hibah. Dengan demikian, Anda bisa memastikan tidak ada informasi atau bagian yang terlewat ketika menyusun dokumen tersebut nantinya.
Berikut beberapa format yang mesti Anda cantumkan ketika menyusun proposal hibah penelitian, yakni.
Daftar Isi
Toggle1. Judul
Format pertama yang mesti ada dalam proposal dana hibah adalah judul. Anda mesti merumuskan judul yang digunakan dalam proposal maksimal 20 kata.
2. Ringkasan
Setelah judul, Anda mesti menuliskan ringkasan dari proposal yang akan diajukan. Terdapat beberapa informasi yang mesti Anda cantumkan pada bagian ini, seperti urgensi, tujuan, metode, hingga luaran yang ditargetkan dari hasil riset nantinya.
Selain itu, Anda mesti merumuskan ringkasan ini maksimal dalam 300 kata. Jadi pastikan untuk menggunakan kalimat yang efektif agar ringkasan yang Anda buat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Kata Kunci
Format berikutnya yang mesti ada dalam proposal dana hibah adalah kata kunci. Kata kunci ini menunjukkan beberapa kata yang menjadi gambaran umum dari proposal yang Anda buat.
Setidaknya Anda mesti mempersiapkan lima kata kunci yang sesuai dengan pembahasan proposal dana hibah. Nantinya setiap kata kunci ini ditulis dan dipisah dengan menggunakan tanda titik koma (;).
4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan format berikutnya yang mesti Anda cantumkan pada proposal dana hibah. Seperti namanya, bagian ini biasanya menjadi pembuka dari keseluruhan pembahasan yang ada dalam format ini.
Umumnya pendahuluan ditulis maksimal seribu kata. Namun untuk skema penelitian terapan, Anda bisa menuliskan bagian pendahuluan maksimal hingga 1.500 kata.
Terdapat beberapa bagian yang bisa Anda cantumkan pada format pendahuluan ini, seperti.
a. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Latar belakang dan rumusan masalah menjadi bagian pertama yang terdapat pada pendahuluan. Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan latar belakang dari penelitian yang akan dikerjakan nantinya.
Pastikan Anda mengedepankan urgensi dari riset ilmiah tersebut. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa penelitian yang akan dikerjakan memang penting untuk bidang keilmuan yang ditekuni.
Selain itu, Anda juga bisa mencantumkan rumusan masalah pada bagian ini. Rumusan masalah berisi pertanyaan penelitian yang nantinya akan dijawab dari hasil riset yang dikerjakan oleh seorang peneliti.
b. Pendekatan Pemecahan Masalah
Bagian berikutnya yang ada dalam pendahuluan adalah pendekatan pemecahan masalah. Pada bagian ini Anda bisa menjelaskan strategi dan rencana yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah dirumuskan.
c. State of the Art dan Kebaruan
Anda juga mesti mencantumkan state of the art dan kebaruan pada bagian pendahuluan. Tuliskan keunggulan dari pemecahan masalah yang Anda tawarkan pada riset yang akan dikerjakan.
Selain itu, Anda juga bisa menjelaskan keunggulan dari riset yang akan dilakukan dengan penelitian yang membahas tema serupa sebelumnya. Tampilkan juga unsur kebaruan yang ada dalam riset ilmiah Anda, baik berupa aspek pendekatan, metode, dan lainnya.
d. Peta Jalan Penelitian
Bagian terakhir yang ada dalam pendahuluan adalah peta jalan penelitian. Pada bagian ini, Anda bisa menjabarkan tahapan apa saja yang akan dilalui dalam proses riset nantinya.
Anda bisa membagi tahapan dalam peta jalan penelitian ini pada tiga bagian berbeda, yakni tahapan yang sudah dicapai, tahapan yang akan dilakukan pada saat riset, dan tahapan yang sedang direncanakan.
5. Metode
Format berikutnya yang mesti ada dalam sebuah proposal dana hibah adalah metode. Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan metode atau cara apa yang akan digunakan dalam proses riset ini nantinya.
Metode ini tentu akan berpengaruh pada tujuan yang ingin dicapai pada hasil riset ilmiah. Selain itu, pastikan juga metode yang digunakan ini sejalan dengan rencana anggaran berjalan atau RAB yang sudah disusun untuk mendapatkan dana hibah.
Setidaknya terdapat beberapa informasi yang mesti Anda cantumkan pada bagian metode ini seperti prosedur penelitian, indikator capaian yang ditargetkan, hasil yang diharapkan, hingga tanggung jawab setiap anggota dalam menjalankan tahapan riset ilmiah.
6. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan merupakan format berikutnya yang mesti Anda cantumkan dalam proposal dana hibah. Seperti namanya, Anda bisa menjelaskan hasil yang diharapkan dari proses riset ilmiah nantinya.
Selain itu, Anda juga bisa menjelaskan bentuk luaran yang dijanjikan dari hasil riset ilmiah tersebut.
7. Jadwal Penelitian
Anda juga perlu mencantumkan jadwal penelitian dalam menyusun proposal dana hibah. Jadwal penelitian ini disusun berdasarkan tahapan dan proses yang akan Anda lakukan dalam riset ilmiah.
Misalnya Anda bisa menjabarkan proses apa saja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan riset nantinya. Pastikan untuk memperhatikan waktu dan lama tahun dari jadwal penelitian ini agar sesuai dengan skema dana hibah yang diajukan.
8. Daftar Pustaka
Format terakhir yang mesti ada dalam proposal dana hibah adalah daftar pustaka. Pada bagian ini, Anda bisa mencantumkan setiap sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan proposal.
Perlu diketahui, Anda bisa saja menggunakan sitasi dalam penulisan proposal dana hibah. Setiap sitasi ini bisa diurutkan sesuai nomor urut pengutipan dan format penulisan yang digunakan.
Nantinya semua sitasi ini wajib dicantumkan kembali dalam daftar pustaka. Dengan demikian, pihak pengelola akan mengetahui sumber rujukan apa saja yang Anda gunakan dalam menyusun proposal dana hibah tersebut.
Itulah format yang mesti Anda cantumkan ketika menyusun proposal hibah penelitian.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!