Apakah Anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan grounded theory?
Bagi Anda yang sedang mengerjakan sebuah penelitian, khususnya yang bersifat kualitatif perlu untuk memahami informasi terkait metode yang satu ini.
Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan mengulas beberapa informasi terkait grounded theory tersebut, mulai dari pengertian, karakteristik, jenis-jenis, tahapan, hingga contoh aplikasinya dalam sebuah penelitian.
Jadi pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Daftar Isi
ToggleMengenal Grounded Theory
Grounded theory atau grounded research merupakan salah satu metode atau metodologi yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Metode ini digunakan untuk mengembangkan sebuah teori baru berdasarkan data yang sudah dikumpulkan langsung oleh seorang peneliti dari lapangan.
Barney Glaser dan Anselm Strauss merupakan dua tokoh penting yang mengembangkan metode ini. Kedua ahli tersebut memperkenalkan metode grounded research pada 1960-an ketika mereka mengerjakan sebuah studi tentang pasien yang sekarat.
Pada dasarnya, metode ini digunakan bukan untuk menguji sebuah teori yang sudah ada. Sebaliknya, grounded research digunakan oleh seorang peneliti untuk menemukan pola atau konsep yang muncul dari data yang sudah dikumpulkan.
Pola atau konsep yang didapatkan ini nantinya akan dikembangkan sesuai dengan teori yang relevan terhadap fenomena yang diteliti.
Dengan demikian, peneliti bisa memahami sebuah fenomena yang kompleks secara lebih mudah nantinya.
Penerapan metode ini bisa digunakan untuk berbagai bidang keilmuan, mulai dari sosiologi, kesehatan, pendidikan, bisnis, dan sejenisnya.
Karakteristik Grounded Theory
Terdapat beberapa karakteristik yang melekat pada penerapan metode ini, yaitu:
1. Iteratif
Karakteristik pertama yang terdapat dalam metode grounded theory adalah iteratif. Iteratif merupakan proses di mana pengumpulan data dan analisis dilakukan secara bersamaan.
Hal ini memungkinkan proses penelitian bisa berjalan lebih fleksibel dan berkembang berdasarkan kebutuhan.
2. Teori Berbasis Data
Penerapan metode grounded theory akan memunculkan teori yang berbasis dengan data. Teori yang didapatkan akan muncul dari pola yang ditemukan oleh seorang penulis dalam data, bukan berdasarkan asumsi awal atau teori lain yang sudah ada sebelumnya.
3. Proses Coding
Metode grounded research juga menggunakan proses coding atau pengkodean dalam penerapannya. Setidaknya terdapat tiga jenis coding yang umumnya digunakan dalam metode ini, yaitu:
a. Open Coding
Pengkodean ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi konsep utama dari data mentah yang didapatkan.
b. Axial Coding
Pengkodean ini akan menghubungkan konsep-konsep untuk menemukan sebuah pola.
c. Selective Coding
Selective coding lebih memusatkan analisis pada kategori inti untuk membangun sebuah teori.
4. Theoretical Sampling
Metode grounded research juga memiliki karakteristik theoretical sampling. Artinya sampel yang digunakan dalam penelitian tidak dipilih secara acak, tetapi berdasarkan kebutuhan untuk pengembangan teori.
5. Theoretical Saturation
Karakteristik terakhir dari metode grounded research adalah theoretical saturation. Penelitian yang menggunakan metode ini akan dihentikan ketika sudah tidak ada lagi data yang dapat menghasilkan konsep baru.
Jenis-Jenis Grounded Theory
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis grounded theory yang bisa digunakan oleh seorang peneliti dalam proses penelitian. Adapun jenis-jenis dari metode yang satu ini adalah:
1. Classic Grounded Theory
Classic grounded theory merupakan metode yang pertama kali dikembangkan oleh Barney Glaser dan Anselm Strauss.
Jenis metode ini akan menekankan pada kebebasan peneliti untuk mengeksplorasi data yang digunakan tanpa dibatasi oleh teori awal.
2. Straussian Grounded Theory
Metode jenis ini dikembangkan lebih lanjut oleh Anselm Strauss bersama Juliet Corbin. Straussian grounded theory berfokus pada struktur yang lebih sistematis saat proses coding dan analisis.
3. Constructivist Grounded Theory
Constructivist grounded theory merupakan metode yang dikembangkan oleh Kathy Charmaz dan berfokus pada penekanan terhadap interpretasi subjektif serta perspektif sosial peneliti untuk membangun sebuah teori.
4. Feminist Grounded Theory
Seperti namanya, metode ini difokuskan untuk isu-isu gender serta peran perempuan dalam sebuah konteks sosial.
Tahapan Penelitian Grounded Theory
Lalu apa saja langkah-langkah yang mesti Anda lakukan ketika ingin menerapkan metode grounded research dalam sebuah penelitian?
Berikut tahapan yang bisa Anda terapkan ketika menggunakan metode ini dalam penelitian, yakni:
1. Identifikasi Masalah atau Fenomena
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah melakukan identifikasi atas masalah atau fenomena yang hendak diteliti. Pastikan untuk tidak membangun teori awal dalam melakukan tahapan ini.
2. Pengumpulan Data
Setelah itu, Anda bisa mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk riset ilmiah. Data ini bisa Anda dapatkan lewat wawancara mendalam, observasi, atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ilmiah.
Anda bisa melakukan pengumpulan data ini secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pengembangan teori yang dihasilkan.
3. Analisis Data
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menganalisa data yang sudah dikumpulkan. Lakukan pengkodean dengan menggunakan beberapa jenis coding yang sudah dijelaskan pada bagian karakteristik sebelumnya.
4. Theoretical Sampling
Setelah melakukan analisis, Anda bisa melihat apakah hasil analisa yang didapatkan masih membutuhkan data tambahan atau tidak.
Penggunaan data tambahan ini biasanya berkaitan dengan kebutuhan untuk memperdalam teori yang didapatkan.
5. Theoretical Saturation
Jika sudah tidak ada lagi informasi baru yang relevan dan mendukung pengembangan teori, maka Anda bisa menghentikan proses pengumpulan data.
6. Validasi dan Penyusunan Teori
Terakhir lakukan validasi untuk menguji kevalidan teori yang sudah Anda dapatkan. Selain itu, Anda juga bisa menyusun laporan hasil penelitian berdasarkan teori yang didapatkan dari penerapan metode tersebut.
Contoh Penelitian Grounded Theory
Berikut contoh penelitian dengan menggunakan metode grounded theory dengan mengangkat tema bahasan “Pengalaman Mahasiswa Baru dalam Adaptasi di Lingkungan Kampus”.
A. Proses Penelitian
1. Pengumpulan Data
a. Wawancara mendalam: Peneliti mewawancarai sejumlah mahasiswa baru dengan pertanyaan terbuka untuk menggali pengalaman mereka dalam beradaptasi.
b. Observasi partisipatif: Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan mahasiswa baru untuk mengamati secara langsung proses adaptasi mereka.
c. Dokumentasi: Peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen terkait seperti buku panduan mahasiswa baru, pengumuman kegiatan, dan sebagainya.
2. Analisis Data
a. Open coding: Peneliti mengidentifikasi kata kunci atau frase penting dari data yang dikumpulkan.
b. Axial coding: Peneliti mengelompokkan kode terbuka menjadi kategori yang lebih besar.
c. Selective coding: Peneliti mengembangkan kategori inti dan hubungan antar kategori untuk membangun teori.
3. Pembentukan Teori
a. Peneliti akan menemukan pola-pola dan hubungan antara kategori yang terbentuk.
b. Teori yang muncul bisa jadi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi mahasiswa baru, strategi adaptasi yang efektif, atau tantangan yang dihadapi mahasiswa baru.
B. Contoh Teori yang Mungkin Muncul
Berdasarkan penelitian di atas, mungkin muncul teori yang menyatakan bahwa keberhasilan adaptasi mahasiswa baru dipengaruhi oleh tiga faktor utama:
a. Dukungan sosial: Adanya dukungan dari keluarga, teman, dan senior sangat penting dalam membantu mahasiswa baru beradaptasi.
b. Keterlibatan dalam kegiatan kampus: Makin aktif mahasiswa baru terlibat dalam kegiatan kampus, semakin cepat mereka merasa menjadi bagian dari komunitas kampus.
c. Persiapan mental: Mahasiswa baru yang telah mempersiapkan diri secara mental sebelum masuk kuliah cenderung lebih mudah beradaptasi.
Itulah penjelasan lengkap terkait metode grounded theory dalam penelitian ilmiah.
Dapatkan lebih banyak informasi tentang penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!