Apakah Anda sudah tahu apa saja jenis-jenis hibah penelitian yang ada dalam dunia akademik? Tidak semua jenis riset ilmiah bisa mendapatkan bantuan pendanaan ini begitu saja.
Secara umum, hibah penelitian merupakan bantuan pendanaan yang diterima oleh seorang peneliti dari suatu pihak untuk menunjang proses riset ilmiah yang dia kerjakan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis-jenis penelitian ilmiah yang bisa mendapatkan bantuan dana hibah tersebut.
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan memaparkan jenis-jenis hibah penelitian yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik. Dengan demikian, Anda bisa menyesuaikan riset ilmiah yang dikerjakan agar bisa mendapatkan bantuan pendanaan penelitian tersebut.
Lantas apa saja jenis hibah penelitian yang bisa dimanfaatkan oleh seorang peneliti dalam dunia akademik?
Daftar Isi
ToggleJenis-Jenis Hibah Penelitian
Berikut ini beberapa jenis hibah penelitian yang bisa Anda temu dalam dunia akademik, yakni.
1. Hibah Penelitian Dasar
Hibah penelitian dasar merupakan bantuan pendanaan yang diberikan untuk riset yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan murni. Riset ilmiah ini bisa dilakukan dalam berbagai jenis bidang keilmuan.
Dalam praktiknya, penelitian ini hanya berfokus pada pengembangan ilmu murni saja tanpa perlu memikirkan aplikatifnya secara langsung. Biasanya penelitian jenis ini akan menekankan pada teori, konsep, atau prinsip dasar yang menjadi landasan dari sebuah bidang keilmuan.
Beberapa contoh penelitian dasar yang mendapatkan dana hibah di antaranya riset tekait bioteknologi, fisika teoretik, filsafat ilmu, dan lainnya.
2. Hibah Penelitian Terapan
Jenis pendanaan riset ilmiah berikutnya yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik adalah hibah penelitian terapan. Hibah jenis ini diberikan kepada peneliti yang melakukan riset untuk menjawab permasalahan praktis yang tengah terjadi secara langsung.
Penelitian ini akan memberikan solusi berbasis ilmiah atas permasalahan praktis tersebut. Oleh sebab itu, penelitian terapan biasanya akan menghasilkan produk, metode, model, atau kebijakan yang bisa digunakan secara langsung.
Beberapa contoh hasil penelitian terapan yang bisa mendapatkan dana hibah adalah alat pertanian hemat air, aplikasi pendidikan, dan sistem deteksi bencana.
3. Hibah Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan jenis riset ilmiah berikutnya yang memungkinkan untuk mendapatkan bantuan pendanaan dana hibah. Pada dasarnya, penelitian pengembangan merupakan riset lebih lanjut dari hasil penelitian terapan.
Seperti namanya, penelitian ini akan mengembangkan hasil riset yang sudah ada sebelumnya. Dalam prosesnya, riset ilmiah pengembangan akan melanjutkan hasil penelitian terapan ke tahap uji coba hingga penyempurnaan produk yang dihasilkan.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan bisa menciptakan inovasi yang nyata. Nantinya hasil penelitian tersebut bisa dikomersialisasikan atau dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
4. Hibah Penelitian Dosen Pemula
Jenis bantuan pendanaan untuk riset ilmiah berikutnya adalah hibah penelitian dosen pemula. Bantuan dana hibah ini nantinya akan diterima oleh dosen pemula di dunia akademik.
Dosen pemula merupakan tenaga pendidik yang belum pernah mendapatkan bantuan dana hibah sebelumnya. Artinya hibah penelitian dosen pemula ini merupakan bantuan pendanaan pertama yang dia terima dalam menjalankan riset ilmiah.
Dengan adanya hibah penelitian ini, dosen pemula akan mendapatkan pengalaman awal dalam meneliti sekaligus menyusun luaran akademik. Biasanya jenis dana hibah ini memiliki persyaratan yang ringan dan memiliki durasi waktu selama satu tahun.
5. Hibah Kolaboratif Nasional atau Internasional
Hibah kolaboratif merupakan jenis bantuan pendanaan riset ilmiah berikutnya yang bisa Anda manfaatkan dalam dunia akademik. Kolaborasi yang dilakukan dalam peneltian jenis ini bisa ditingkat nasional maupun internasional.
Dengan adanya bantuan dana penelitian ini, para peneliti bisa didorong untuk melakukan riset ilmiah secara kolaborasi dengan akademisi lainnya. Kolaborasi ini bisa dilakukan dengan berbagai pihak, mulai dari antarpeneliti lintas kampus, instansi, maupun lembaga pemerintah.
Penelitian kolaboratif ini biasanya akan menuntut hasil luaran wajib yang lebih tinggi. Selain itu, kolaborasi yang dilakukan juga bisa berdasarkan rekam jejak peneliti yang kuat dan mumpuni.
Dalam praktiknya, kolaborasi yang dilakukan dalam jenis riset ini tidak hanya terbatas pada pihak yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Peneliti juga bisa melibatkan industri maupun mitra dari luar negeri dalam proses riset ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan dana hibah penelitian ini.
6. Hibah Penelitian Berbasis MBKM
Anda juga bisa mendapatkan dana hibah penelitian berbasis MBKM untuk mendukung riset ilmiah yang sedang dikerjakan. MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.
Untuk mendapatkan dana hibah ini, Anda bisa mengintegarasikan kegiatan peneltiian ini dengan program MBKM tersebut. Selain dosen, para mahasiswa di sebuah perguruan tinggi juga bisa dilibatkan dalam proses riset yang satu ini.
7. Hibah Penelitian Mandiri
Jenis bantuan pendanaan riset ilmiah terakhir yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik adalah hibah penelitian mandiri. Dana hibah ini biasanya diselenggarakan oleh yayasan, LSM, dan lembaga donor.
Beberapa contoh lembaga donor yang biasanya memberikan dana hibah penelitian mandiri adalah LPDP, ADB, dan USAID. Dengan adanya dana hibah ini, para peneliti akan didukung untuk menjalankan riset di bidang sosial, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Itulah pemaparan lengkap terkait jenis-jenis hibah penelitian yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik. Anda juga bisa membaca setiap artikel yang ada di parafraseindonesia.com untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya. (Irfan Jumadil Aslam)