9 Karakteristik Buku Ajar Menurut PO Angkat Kredit [Free Ebook]

karakteristik buku ajar

Anda seorang dosen yang sedang berjuang memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi? Pastinya Anda sudah tahu kalau menulis dan menerbitkan buku ajar bukan hanya soal berbagi ilmu, tapi juga bagian penting dalam penilaian kinerja dosen.

Masalahnya, banyak dosen yang akhirnya menunda karena merasa terkendala. Mulai dari waktu terbatas, bingung format penulisan, atau tidak yakin apakah naskahnya sudah sesuai aturan. 

Padahal, Pedoman Operasional (PO) Angka Kredit sudah memberi panduan jelas bagaimana sebuah buku ajar dinilai secara akademik.

Kabar baiknya, artikel ini akan membantu Anda memahami 9 karakteristik buku ajar menurut PO Angka Kredit. 

Kalau Anda sudah paham karakteristiknya, tentu naskah yang Anda tulis bisa lebih terarah, sesuai standar, dan bermanfaat untuk pengembangan karier akademik. Yuk, simak pembahasan lengkapnya!

Karakteristik Buku Ajar Menurut PO Angka Kredit

Seperti yang sudah disebutkan, dalam PO Angka Kredit, buku ajar memiliki ciri khas yang membedakannya dari jenis buku akademik lainnya. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Sumber Pembuatan Buku

Buku ajar disusun berdasarkan rencana pembelajaran atau RPS yang telah dibuat dosen. Hal ini membuat buku ajar selaras dengan kebutuhan materi perkuliahan di kelas. 

Pada akhirnya, buku ajar menjadi jembatan antara perencanaan pembelajaran dan praktik nyata di ruang kuliah. 

Selain itu, sumbernya yang berbasis RPS menjamin kesesuaian isi dengan kurikulum yang berlaku.

2. Penggunaan Buku

Fungsi utama buku ajar adalah dipakai mahasiswa sebagai pedoman belajar sehari-hari. Karakteristik buku ajar ini menekankan perannya dalam membantu mahasiswa memahami materi secara runtut dan jelas.

Tak heran, keberadaan buku ajar sering dianggap sebagai panduan belajar mahasiswa di setiap perkuliahan. Pemanfaatannya juga bisa menjadi acuan konsisten bagi dosen dalam mengajar setiap semester.

3. Khas Isi Buku

Isi buku ajar biasanya memuat ilustrasi, contoh, hingga studi kasus yang dekat dengan kehidupan mahasiswa.

Tambahan latihan atau umpan balik memperkuat pemahaman mahasiswa karena mereka bisa langsung mempraktikkan teori yang dipelajari.

Susunan materinya selalu berpegang pada RPS sehingga arah pembelajaran tidak melenceng. Kehadiran elemen-elemen praktis ini menjadikan buku ajar lebih aplikatif dan mudah dipahami.

4. Gaya Penyajian

Buku ajar menggunakan gaya penulisan semi-formal yang lebih komunikatif dibanding buku akademik lainnya. Bahasa yang dipakai cenderung menggambarkan konsep dengan sederhana agar mahasiswa mudah memahami. 

Penyajian yang interaktif membuat buku ajar terasa relevan dan tidak kaku. Nuansa ini sekaligus membangun keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar.

5. Penerbitan

Buku ajar wajib diterbitkan secara resmi dan memiliki ISBN agar sah secara akademik. Karakteristik buku ajar ini memberi legitimasi kuat, sehingga dapat diakui dalam penilaian angka kredit dosen.

Status penerbitan juga memastikan karya tersebut bisa diakses luas oleh mahasiswa maupun perguruan tinggi. Legitimasi penerbitan tersebut membuat buku ajar berkontribusi nyata pada portofolio akademik dosen.

6. Substansi Pembahasan

Pembahasan dalam buku ajar fokus pada kebutuhan belajar mahasiswa, bukan sekadar teori. Materi disesuaikan dengan konteks pembelajaran di kelas sehingga lebih aplikatif.

Fokus yang tajam ini membuat buku ajar relevan digunakan semester demi semester. Pendekatan semacam ini membuat mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya.

7. Proses Pembelajaran

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Buku ajar mendorong mahasiswa untuk belajar secara mandiri melalui alur materi yang jelas dan sistematis. 

Karakteristik buku ajar di bagian ini terlihat pada peranannya yang memungkinkan mahasiswa mengikuti pembelajaran tanpa selalu menunggu arahan dosen.

Hal ini sekaligus menumbuhkan kemandirian serta tanggung jawab akademik mahasiswa. Selain itu, keberadaannya membantu dosen mengarahkan pembelajaran secara lebih efisien.

8. Lingkup Penggunaan

Penggunaan buku ajar terutama terbatas pada pengajaran di perguruan tinggi. Artinya, buku ajar disusun untuk menunjang proses belajar, bukan riset atau sitasi ilmiah. 

Keterfokusannya membuat buku ajar benar-benar menjadi media efektif dalam kegiatan pembelajaran.

9. Sitasi

Buku ajar tidak ditujukan sebagai sumber sitasi dalam karya ilmiah. Karakteristik buku ajar menegaskan fungsinya lebih sebagai sarana pembelajaran dibandingkan referensi penelitian.

Walau begitu, nilai strategisnya tetap tinggi karena mendukung capaian akademik dosen maupun mahasiswa.

Download Ebook Gratis untuk Membantu Penulisan Anda!

Sekarang Anda sudah tahu karakteristik buku ajar menurut PO Angka Kredit yang wajib dipahami oleh setiap dosen. 

Untuk mempermudah langkah Anda dalam menulis dan menerbitkan buku, Parafrase Indonesia by Penerbit Deepublish telah menyiapkan berbagai e-book gratis yang bisa langsung Anda unduh. 

E-book ini khusus untuk membantu dosen menyusun karya akademik sesuai standar, sehingga lebih cepat meraih angka kredit, pemenuhan BKD, hingga branding akademik.

Berikut daftar e-book gratis yang bisa Anda dapatkan:

Yuk, manfaatkan kesempatan ini untuk mendukung penulisan buku Anda!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Cari Artikel Lainnya

Jangan Lewatkan!

Ebook Terbaru🔥