9 Karakteristik Buku Monograf Menurut PO Angka Kredit

karakteristik buku monograf

Anda sedang berjuang meraih kenaikan jabatan akademik sebagai dosen? Atau mungkin tengah mengejar target poin kredit untuk memenuhi syarat promosi di perguruan tinggi?

Pastinya, Anda sudah tidak asing lagi dengan pentingnya publikasi karya ilmiah dalam bentuk buku monograf.

Kenyataannya, banyak dosen yang masih bingung dengan standar dan karakteristik buku monograf yang sesuai dengan Pedoman Operasional (PO) Angka Kredit.

Tidak sedikit yang sudah susah payah menulis dan menerbitkan buku, tapi ternyata tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan poin kredit yang diharapkan.

Akibatnya? Sudah pasti, waktu, tenaga, dan biaya yang Anda keluarkan menjadi sia-sia, sementara target kenaikan jabatan pun semakin jauh dari jangkauan.

Bayangkan frustrasinya ketika Anda harus mengulang proses penulisan dan penerbitan karena tidak memahami karakteristik yang tepat sejak awal. 

Belum lagi tekanan deadline kenaikan jabatan yang semakin mendekat, ditambah dengan kompetisi ketat dengan rekan sejawat yang mungkin sudah lebih dulu memulainya.

Nah, artikel ini akan mengupas tuntas 9 karakteristik utama buku monograf menurut PO Angka Kredit yang wajib Anda ketahui. Yuk, pahami karakteristik buku monograf!

Karakteristik Buku Monograf Menurut PO Angka Kredit

Berikut 9 karakteristik utama yang harus Anda penuhi saat menulis buku monograf agar memenuhi standar PO Angka Kredit.

1. Sumber Pembuatan Buku

Pertama, buku monograf harus bersumber dari hasil penelitian yang telah Anda lakukan sebelumnya.

Artinya, setiap konten yang Anda sajikan dalam buku bukanlah hasil kompilasi atau ringkasan dari berbagai sumber, melainkan temuan orisinal dari aktivitas riset yang sistematis.

2. Penggunaan Buku

Selanjutnya, karakteristik buku monograf yang paling mendasar adalah fungsinya sebagai referensi utama bagi dosen dalam aktivitas mengajar dan meneliti.

Buku tersebut menjadi panduan komprehensif yang mendukung proses transfer pengetahuan di lingkungan akademik.

3. Khas Isi Buku

Kemudian, karakteristik dari segi konten, buku monograf memiliki kekhasan dalam penyusunan materi yang mengikuti alur logika dan urutan keilmuan yang jelas.

Selain itu, buku juga harus Anda lengkapi peta keilmuan yang membantu pembaca memahami posisi dan keterkaitan topik dalam disiplin ilmu tertentu.

4. Gaya Penyajian

Gaya penulisan dalam buku monograf harus formal dan bersifat menjelaskan secara mendalam. Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah akademik yang baku, tapi tetap mudah dipahami oleh target pembaca yang sesuai.

5. Penerbitan

Lebih lanjut, salah satu karakteristik buku monograf yang tidak boleh Anda abaikan adalah aspek penerbitannya yang harus disebarluaskan kepada publik dan memiliki ISBN resmi.

Syarat penerbitan ini memastikan karya tersebut dapat diakses secara luas dan memiliki legitimasi sebagai publikasi ilmiah.

6. Substansi Pembahasan

Tak ketinggalan, substansi pembahasan dalam buku monograf harus fokus pada satu topik spesifik dalam satu bidang ilmu.

Kekhususan ini membedakannya dari buku referensi umum yang membahas berbagai topik secara luas. 

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Substansi pembahasan tersebut membuat monograf lebih mendalam dan dapat dijadikan rujukan utama bagi pembaca yang ingin memahami topik tertentu secara komprehensif.

7. Proses Pembelajaran

Berikutnya, buku monograf disusun untuk mendukung proses pembelajaran terbimbing di lingkungan akademik. Strukturnya memungkinkan pembaca untuk mengikuti alur pemahaman yang sistematis dan terukur.

Selain itu, keberadaannya juga mempermudah dosen maupun mahasiswa dalam mengintegrasikan materi ke dalam kegiatan perkuliahan.

8. Lingkup Penggunaan

Karakteristik buku monograf selanjutnya juga mencakup lingkup penggunaannya yang spesifik untuk keperluan penelitian dan pengajaran. 

Buku tersebut menjadi rujukan utama dalam mengembangkan riset lanjutan maupun menyampaikan materi perkuliahan.

9. Sitasi

Terakhir, buku monograf harus memenuhi standar sitasi yang memungkinkan karya tersebut dikutip dan dicantumkan dalam daftar referensi karya ilmiah lainnya. 

Kualitas referensi dan kemampuan untuk disitasi menjadi indikator kredibilitas akademik dari buku monograf tersebut.

Tips Menerbitkan Buku Monograf dengan Cepat

Sekarang Anda sudah tahu kan apa saja karakteristik buku monograf yang sesuai standar PO Angka Kredit? Namun, mengetahui teorinya saja tentu tidak cukup! Tantangan sesungguhnya justru mewujudkannya menjadi kenyataan.

Sebagai dosen, Anda pasti merasakan betapa sulitnya menyempatkan waktu untuk menulis buku monograf di tengah kesibukan mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.

Belum lagi harus memahami format penulisan yang sesuai standar Dikti, mengurus proses penerbitan yang rumit, hingga menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan ISBN.

Tidak heran, semua ini terasa seperti mimpi buruk bagi dosen yang sedang mengejar deadline kenaikan jabatan atau pemenuhan Beban Kerja Dosen (BKD).

Kabar baiknya, Parafrase Indonesia hadir dengan Layanan Konversi KTI sebagai solusi efektif untuk mengubah mimpi buruk tersebut menjadi solusi praktis yang menggembirakan!

Cukup kirimkan naskah karya ilmiah yang sudah Anda miliki, entah itu hasil penelitian, tesis, disertasi, atau karya akademik lainnya. Selanjutnya, biarkan tim profesional bersertifikasi kami yang menangani sisanya.

Dalam waktu singkat, karya Anda akan menjadi buku monograf berkualitas tinggi yang sesuai standar Dikti, lengkap dengan ISBN resmi, dan siap menambah poin Angka Kredit dan memperkuat branding akademik Anda.

Jadi, mengapa harus bersusah payah sendiri ketika ada jalan yang lebih cerdas dan efisien? Yuk, konversikan KTI Anda menjadi buku sekarag!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply