Kenaikan jabatan dalam karier akademik memanglah penting. Nah, apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan buku referensi sebagai bagian dari strategi kenaikan jabatan akademik?
Tapi di sisi lain, mungkin masih bingung membedakan antara buku referensi dan buku monograf dalam konteks penilaian angka kredit.
Banyak dosen yang mengalami kebingungan serupa dalam memilih jenis publikasi yang tepat untuk memaksimalkan perolehan poin kredit.
Faktanya, memang masih banyak dosen yang salah kaprah dalam memahami karakteristik buku referensi menurut Pedoman Operasional (PO) Angka Kredit.
Tidak jarang mereka mengira setiap buku yang diterbitkan secara otomatis akan memberikan poin yang sama. Padahal, sistem penilaian membedakan dengan tegas antara buku referensi, monograf, dan jenis publikasi lainnya.
Pastinya, Anda kecewa ketika buku yang sudah Anda susun dengan susah payah ternyata tidak memenuhi kriteria buku referensi yang sebenarnya. Kondisi tersebut membuat poin yang diperoleh jauh dari ekspektasi.
Lebih parah lagi, kompetitor Anda yang memahami karakteristik ini dengan baik justru lebih cepat meraih kenaikan jabatan karena strategi publikasinya lebih tepat sasaran.
Untungnya, pemahaman tentang karakteristik buku referensi dapat menjadi kunci sukses Anda dalam meraih angka kredit yang optimal.
Artikel ini akan mengupas tuntas 9 karakteristik buku referensi menurut PO Angka Kredit yang wajib Anda pahami. Yuk, cari tahu selengkapnya agar Anda tidak mengambil strategi yang salah!
Daftar Isi
ToggleKarakteristik Buku Referensi Menurut PO Angka Kredit
Ada 9 karakteristik penting yang membedakan buku referensi dari publikasi akademik lainnya dalam penilaian angka kredit. Inilah penjelasan lengkapnya.
1. Sumber Pembuatan Buku
Buku referensi harus lahir dari hasil penelitian yang Anda lakukan secara mendalam dan komprehensif. Isinya bukan sekadar kumpulan teori yang sudah ada, tapi temuan empiris yang diperoleh melalui metode penelitian yang terukur.
Hal ini untuk memastikan setiap informasi memiliki dasar ilmiah yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.
2. Penggunaan Buku
Fungsi utama buku referensi adalah sebagai pegangan komprehensif bagi dosen dalam kegiatan mengajar maupun meneliti.
Buku ini disusun untuk menjadi rujukan utama yang mendukung proses transfer ilmu di perguruan tinggi.
Kedalaman materinya membuat dosen bisa memperluas wawasan baik secara teoretis maupun praktis sesuai bidang keahliannya.
3. Khas Isi Buku
Dari sisi konten, buku referensi biasanya mengikuti alur logis dan urutan keilmuan yang runtut. Peta keilmuan yang disajikan membantu pembaca melihat posisi topik dalam disiplin ilmu yang lebih luas.
Selain itu, studi kasus dan ilustrasi juga sering ditambahkan agar konsep lebih mudah dipahami dan bisa diterapkan secara nyata.
4. Gaya Penyajian
Gaya penulisan buku referensi umumnya formal, eksplanatif, dan informatif. Bahasa yang Anda pakai tetap sesuai standar akademik, tetapi tetap ramah bagi pembaca yang dituju.
Materi disampaikan secara objektif tanpa bias, sehingga layak dijadikan sumber acuan ilmiah.
5. Penerbitan
Salah satu ciri khas buku referensi adalah penerbitannya harus resmi dan memiliki ISBN. Status ini memberi legitimasi akademik sekaligus memastikan karya tersebut bisa diakses lebih luas.
Bahkan, buku dengan ISBN resmi bisa masuk ke katalog perpustakaan nasional maupun internasional.
6. Substansi Pembahasan
Isi buku referensi umumnya fokus pada satu bidang ilmu tertentu dengan topik yang spesifik. Kekhususan ini memungkinkan pembahasan dilakukan secara detail dan mendalam.
Karakteristik inilah yang membedakannya dari buku umum yang hanya membahas banyak topik secara permukaan.
7. Proses Pembelajaran
Struktur buku referensi mendukung proses belajar yang sistematis dan terbimbing. Materi biasanya disusun dari konsep dasar menuju pembahasan yang lebih kompleks.
Setiap bab saling berkaitan sehingga pembaca bisa membangun pemahaman secara bertahap.
8. Lingkup Penggunaan
Buku referensi dipakai khususnya untuk mendukung pengajaran dan penelitian di lingkungan akademik. Isinya membantu riset lanjutan sekaligus bisa menjadi materi pembelajaran di kelas.
9. Sitasi
Karakteristik terakhir adalah nilai sitasi. Buku referensi yang baik bisa Anda jadikan rujukan dalam penelitian atau karya ilmiah lain.
Semakin sering disitasi, semakin besar pula kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Tips Menerbitkan Buku Referensi Dengan Cepat
Itulah karakteristik buku referensi menurut PO Angka Kredit yang perlu Anda pahami. Namun, dalam praktiknya banyak dosen yang menghadapi kendala saat menulis buku referensi.
Mungkin Anda mengalami kendala yang sama, seperti:
- Terbatasnya waktu di tengah padatnya aktivitas mengajar dan penelitian.
- Belum memahami format penulisan yang sesuai standar DIKTI.
- Kebingungan dalam menyusun alur pembahasan agar sistematis.
- Kurang percaya diri terhadap kualitas naskah yang sudah ada.
- Naskah penelitian hanya tersimpan tanpa dimanfaatkan lebih lanjut.
Untuk menjawab masalah tersebut, Parafrase Indonesia by Penerbit Deepublish hadir dengan layanan konversi KTI yang membantu dosen menerbitkan buku referensi secara cepat, mudah, dan sesuai aturan.Â
Anda cukup mengirimkan naskah karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya. Selanjutnya, biarkan tim profesional bersertifikasi kami yang akan mengolahnya menjadi buku referensi berkualitas.
Setiap naskah kami proses mengikuti standar akademik, dilengkapi ISBN resmi, serta memenuhi ketentuan dari DIKTI.
Jadi, buku referensi Anda bisa digunakan untuk angka kredit, pemenuhan BKD, maupun mendukung personal branding akademik. Yuk, konversikan karya ilmiah Anda sekarang bersama Parafrase Indonesia!