Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah scoping review. Metode ini tidak hanya membantu memetakan literatur yang ada, tetapi juga memberikan gambaran luas yang bermanfaat untuk merancang penelitian lanjutan.
Artikel ini akan membahas tentang definisi, tujuan, manfaat, kelebihan dan keterbatasan, serta langkah-langkah dalam melakukan scoping review.
Daftar Isi
ToggleScoping Review dalam Penelitian
Scoping review adalah metode sintesis pengetahuan yang bertujuan memberikan gambaran umum terhadap bukti penelitian yang tersedia tanpa menghasilkan jawaban ringkasan untuk pengambilan keputusan klinis. Menurut Arksey dan O’Malley, metode ini digunakan untuk memetakan konsep utama dalam bidang penelitian, mengidentifikasi jenis bukti yang tersedia, dan menemukan kesenjangan penelitian.
Berbeda dengan systematic review yang fokus pada sintesis bukti terbaik untuk pertanyaan spesifik, scoping review lebih bersifat eksploratif. Pendekatan ini menggabungkan berbagai desain studi untuk memberikan ikhtisar deskriptif tanpa menilai risiko bias atau melakukan meta-analisis.
Tujuan dan Manfaat Scoping Review
Tujuan utama dari scoping review adalah memetakan bukti yang tersedia terkait suatu topik atau pertanyaan penelitian yang luas. Metode ini membantu peneliti memahami sejauh mana topik tersebut telah diteliti dan di area mana masih ada celah penelitian.
Manfaat lainnya adalah memberikan landasan yang kuat untuk perencanaan penelitian selanjutnya. Dengan mengetahui peta literatur, Anda sebagai peneliti dapat menghindari duplikasi studi dan memfokuskan penelitian pada aspek yang belum banyak dibahas.
Selain itu, scoping review juga bermanfaat bagi pembuat kebijakan dan praktisi. Mereka dapat menggunakan hasil tinjauan ini untuk merancang program, intervensi, atau kebijakan berbasis bukti yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Langkah-langkah Scoping Review
Sebelum memulai, penting untuk menyadari bahwa scoping review memerlukan perencanaan yang matang dan protokol yang jelas. Berikut langkah-langkahnya:
1. Mendefinisikan Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dirumuskan menggunakan framework seperti PCC (Population, Concept, Context) atau PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome). Pemilihan framework ini bergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
Tahap ini sangat penting karena menentukan arah pencarian literatur. Misalnya, jika topik penelitian adalah “penggunaan teknologi digital dalam kesehatan masyarakat,” maka peneliti perlu menetapkan batasan pada populasi, konsep, dan konteksnya.
2. Mengidentifikasi Studi yang Relevan
Langkah ini mencakup penelusuran semua scoping review yang relevan untuk memastikan penelitian yang dilakukan tidak duplikatif. Peneliti juga perlu menentukan desain dan kriteria inklusi-eksklusi sesuai framework yang digunakan.
Sumber pencarian bisa meliputi database ilmiah seperti PubMed, Scopus, dan Web of Science, serta literatur abu-abu dari laporan atau dokumen resmi. Strategi pencarian harus terdokumentasi dengan jelas untuk menjaga transparansi.
3. Pemilihan Hasil Pencarian Studi
Selanjutnya, pemilihan hasil pencarian studi. Hasil pencarian diekspor ke perangkat manajemen referensi seperti Rayyan untuk menghapus duplikasi dan mempermudah proses skrining. Skrining dilakukan secara bertahap mulai dari judul, abstrak, hingga full-text.
Proses ini biasanya melibatkan minimal tiga reviewer independen untuk mengurangi bias. Studi yang tidak memenuhi kriteria akan dikeluarkan, dan alasannya harus dicatat dalam laporan akhir.
Selain itu, tahap ini juga mencakup perencanaan variabel yang akan dianalisis, seperti detail studi, demografi partisipan, metode, dan hasil penelitian.
4. Memetakan dan Mengekstraksi Data
Pada tahap ini, tim peneliti mengekstraksi informasi penting dari setiap studi yang memenuhi kriteria. Minimal tiga reviewer diperlukan untuk menyaring dan memutuskan artikel yang akan dianalisis.
Proses ekstraksi data meliputi identifikasi penulis, tahun publikasi, tujuan penelitian, metode, hasil utama, dan rekomendasi. Penyaringan awal juga memastikan kemudahan akses ke teks lengkap studi yang relevan.
Ketidaksepakatan antara reviewer diselesaikan melalui diskusi atau keputusan dari reviewer ketiga untuk menjaga konsistensi.
5. Menyusun, Meringkas, dan Melaporkan Hasil Scoping Review
Hasil scoping review disajikan dalam bentuk narasi yang menjelaskan temuan utama, tren, dan kesenjangan penelitian. Visualisasi data seperti tabel atau diagram PRISMA sering digunakan untuk memperjelas alur seleksi studi.
Penggunaan alat bantu seperti Rayyan atau Mendeley dapat mempercepat proses analisis dan penulisan. Tujuannya adalah menghasilkan laporan yang mudah dipahami dan transparan dalam setiap tahapannya.
Pada beberapa kasus, tahap ini diakhiri dengan diskusi bersama tim atau konsultan untuk memastikan interpretasi hasil sesuai tujuan awal penelitian.
Kelebihan dan Keterbatasan Scoping Review
Setelah memahami langkah-langkahnya, perlu Anda ketahui juga, bahwa scoping review memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya:
Kelebihan Scoping Review
Pertama, scoping review mampu memberikan gambaran menyeluruh terhadap literatur di bidang tertentu, termasuk jenis penelitian yang telah dilakukan dan kesenjangan yang ada.
Kedua, metode ini fleksibel dan dapat mencakup berbagai desain studi tanpa membatasi pada metode penelitian tertentu. Hal ini membuatnya ideal untuk topik yang masih berkembang atau belum banyak diteliti.
Ketiga, prosesnya transparan dan dapat direplikasi, terutama jika peneliti menggunakan protokol yang terdokumentasi dengan baik sejak awal.
Keterbatasan Scoping Review
Salah satu keterbatasan utama adalah tidak adanya penilaian kualitas atau risiko bias dari studi yang diikutsertakan. Hal ini membuatnya kurang tepat jika tujuan penelitian adalah untuk membuat rekomendasi klinis yang kuat.
Selain itu, cakupan yang luas terkadang membuat analisis menjadi terlalu umum dan kurang mendalam pada aspek tertentu.
Proses scoping review juga bisa memakan waktu dan sumber daya yang besar, terutama pada tahap pencarian literatur dan skrining yang memerlukan keterlibatan banyak reviewer.
Itulah penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan scoping review dalam penelitian. Metode ini menawarkan cara efektif untuk memetakan literatur yang ada, menemukan kesenjangan pengetahuan, dan mengarahkan penelitian di masa depan.
Dapatkan lebih banyak informasi dan tips menarik lainnya seputar penelitian dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia kategori Artikel Ilmiah/Jurnal!
Sumber: “Strategi Penulisan Scoping Review.” Universitas Airlangga, 29 Nov. 2024, https://unair.ac.id/strategi-penulisan-scoping-review/.