Populasi dan sampel merupakan salah satu instrumen yang perlu Anda perhatikan ketika mengerjakan karya tulis ilmiah. Sebab kedua instrumen ini akan berpengaruh besar pada hasil penelitian yang Anda kerjakan nantinya.
Ketika mengerjakan karya tulis ilmiah, terkadang seorang peneliti menganggap bahwa populasi dan sampel yang digunakan dalam proses riset merupakan satu hal yang sama. Padahal kedua instrumen ini sebenarnya tidaklah sama dan memiliki perbedaan antara satu sama lain.
Kali ini Parafrase Indonesia akan memberikan informasi terkait populasi dan sampel dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Anda akan mendapatkan informasi terkait instrumen penelitian ilmiah ini, mulai dari definisi, contoh, perbedaan, hingga hubungan antara keduanya.
Jadi jika Anda ingin memahami lebih dalam terkait populasi dan sampel pada penelitian ilmiah, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga akhir, ya.
Daftar Isi
ToggleApa yang Dimaksud dengan Populasi dan Sampel?
Bicara soal populasi dan sampel, maka Anda tidak bisa memisahkan kedua instrumen penelitian ini dengan proses pencarian sumber dalam sebuah riset ilmiah. Sebab populasi dan sampel merupakan objek yang biasanya digunakan sebagai sumber untuk landasan pembahasan dalam sebuah penelitian.
Namun perlu Anda ketahui bahwa tidak semua jenis penelitian yang selalu menggunakan kedua instrumen ini. Biasanya populasi maupun sampel akan digunakan oleh seorang peneliti ketika dirinya sedang mengerjakan penelitian ilmiah yang bersifat kuantitatif.
Penggunaan kedua jenis instrumen sebagai objek penelitian inilah yang membuat para peneliti seringkali menganggap populasi serta sampel merupakan satu kesatuan yang sama. Padahal dalam praktiknya, kedua instrumen ini sebenarnya berbeda antara satu sama lain.
Untuk memahami perbedaan antara kedua instrumen ini, Anda tentu perlu memahami pengertian dari populasi maupun sampel terlebih dahulu. Adapun definisi dari kedua instrumen penelitian ini adalah.
1. Pengertian Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Subjek atau objek yang digunakan ini biasanya memiliki karakteristik tertentu yang menjadi fokus dalam sebuah penelitian ilmiah.
Artinya jika seorang peneliti ingin memahami sebuah populasi tertentu, maka setiap individu yang ada di dalamnya akan menjadi instrumen penelitian secara keseluruhan. Misalnya jika Anda ingin meneliti tingkat kebahagiaan siswa SMA di Indonesia, maka data yang digunakan adalah semua anak yang bersekolah di tingkatan tersebut di seluruh daerah.
2. Pengertian Sampel
Sementara itu, sampel merupakan subjek atau objek penelitian yang berada di lingkup lebih kecil jika dibandingkan dengan populasi. Jika populasi mengambil semua subjek atau objek secara keseluruhan, maka sampel hanya menggunakan beberapa subjek atau objek saja sebagai sumber data.
Simpelnya, sampel merupakan beberapa subjek atau objek yang diambil, baik secara acak maupun ditentukan dari sumber data penelitian yang digunakan. Misalnya jika Anda ingin meneliti tingkat kebahagiaan siswa SMA di Indonesia, maka bisa mengambil beberapa anak saja yang bersekolah di tingkatan tersebut.
Instrumen ini seringkali digunakan peneliti karena tidak memakan waktu, biaya, dan tenaga yang besar. Lain halnya dengan populasi yang membutuhkan kerja lebih karena sumber data yang diambil akan jauh lebih banyak.
Contoh Populasi dan Sampel dalam Karya Tulis Ilmiah
Untuk memahami lebih dalam terkait kedua instrumen ini, Anda bisa mengetahui contoh penggunaan populasi serta sampel pada sebuah karya tulis ilmiah. Berikut contoh penggunaan instrumen pencarian data penelitian ini dalam beberapa tema riset berbeda, yakni.
1. Penelitian Sosial
Jika Anda ingin meneliti penduduk yang ada di Jakarta, maka sumber data yang digunakan adalah.
a. Populasi: Semua penduduk yang ada di Jakarta.
b. Sampel: 500 penduduk yang dipilih secara acak dari 5 kecamatan yang ada di Jakarta.
2. Penelitian Pendidikan
Jika Anda mengerjakan penelitian yang menggunakan sumber data mahasiswa universitas yang ada di Indonesia, maka contoh penerapan instrumen riset adalah.
a. Populasi: Semua mahasiswa universitas yang ada di Indonesia.
b. Sampel: 300 mahasiswa dari 10 universitas yang dipilih berdasarkan teknik random stratified sampling.
3. Penelitian Kesehatan
Untuk penelitian yang melihat pasien di rumah sakit tertentu, maka sumber data yang bisa digunakan adalah.
a. Populasi: Semua pasien penderita diabetes di rumah sakit tertentu.
b. Sampel: 50 pasien diabetes yang dirawat dalam tiga bulan terakhir di rumah sakit tersebut.
4. Penelitian Bisnis
Ketika Anda mengerjakan penelitian yang membahas pelanggan di layanan e-commerce, maka sumber data yang bisa diambil adalah.
a. Populasi: Semua pelanggan yang menggunakan layanan e-commerce di Indonesia.
b. Sampel: 200 pelanggan yang aktif bertransaksi di layanan e-commerce dalam tiga bulan terakhir.
Perbedaan Populasi dan Sampel
Sekilas Anda tentu sudah mulai memahami perbedaan dari populasi dan sampel dalam sebuah penelitian. Untuk memahami lebih jauh lagi terkait kedua instrumen ini, Anda bisa melihatnya dari beberapa aspek yang digunakan, seperti.
Aspek | Populasi | Sampel |
Definisi | Keseluruhan subjek/objek yang menjadi target penelitian. | Bagian dari populasi yang dipilih untuk diteliti. |
Ukuran | Lebih besar (bisa mencakup ribuan hingga jutaan individu). | Lebih kecil (biasanya puluhan hingga ratusan individu). |
Fungsi | Menjadi dasar utama dalam penelitian. | Digunakan untuk menyederhanakan proses penelitian. |
Keterwakilan | Mencakup semua elemen yang relevan. | Harus representatif untuk menggambarkan populasi. |
Penggunaan | Tidak selalu praktis untuk penelitian karena keterbatasan sumber daya. | Praktis dan efisien untuk penelitian. |
Hubungan Populasi dan Sampel
Meskipun saling berbeda satu sama lain, populasi dan sampel sebenarnya tidak bisa dipisahkan begitu saja. Sebab kedua instrumen pengumpulan data penelitian ini masih memiliki hubungan antara satu sama lain.
Pada dasarnya, sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti dalam sebuah penelitian. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, penggunaan sampel ini biasanya digunakan agar proses penelitian bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan lebih mudah.
Meskipun tidak mencakup semua subjek atau penelitian secara keseluruhan, penggunaan sampel tetap bertujuan untuk menghasilkan temuan yang dapat memberikan gambaran umum dari sebuah populasi. Artinya ketika memilih sampel, Anda mesti memastikan bahwa sumber data tersebut bisa mewakili keseluruhan populasi yang berkaitan dengan tema penelitian.
Salah satu kunci yang menentukan dalam menentukan sampel ini adalah representasi dari sumber data yang digunakan. Dalam memilih sampel, seorang peneliti harus memastikan sumber data tersebut bisa mencerminkan karakteristik dari populasi yang dipilih.
Selain itu, teknik pengambilan sampel juga berpengaruh pada sumber data yang Anda gunakan. Beberapa teknik pengambilan sampel, seperti random sampling, stratified sampling, dan lainnya akan memastikan hubungan antara kedua instrumen penelitian ini tetap terjaga.
Penggunaan sampel yang tepat nantinya akan berpengaruh pada hasil penelitian yang Anda dapatkan. Jika Anda melakukan kesalahan dalam pengambilan sampel ini, maka dampak yang didapatkan tentu pada hasil penelitian yang tidak valid karena terdapat bias dalam pemilihan objek dari sebuah populasi.
Itulah pembahasan lengkap seputar populasi dan sampel dalam penelitian ilmiah, mulai dari definisi hingga hubungan antara keduanya.
Anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!