Alasan Dosen Harus Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku untuk Pelaporan BKD

hasil penelitian menjadi buku untuk pelaporan bkd

Publikasi ilmiah merupakan salah satu kewajiban yang mesti dilakukan oleh seorang dosen dalam menjalankan tugasnya di dunia akademik. Salah satu bentuk publikasi ilmiah yang bisa dilakukan oleh seorang dosen adalah dengan mengubah hasil penelitian menjadi buku.

Apakah Anda sudah tahu apa alasan di balik pentingnya mengubah hasil penelitian menjadi buku? Penting bagi Anda untuk memahami hal ini agar hasil penelitian yang sudah dikerjakan sebelumnya bisa diterbitkan menjadi sebuah publikasi ilmiah ke dalam bentuk buku.

Apalagi publikasi ilmiah merupakan kewajiban yang mesti dilakukan oleh seorang dosen dalam periode waktu tertentu. Nantinya publikasi ilmiah beserta tugas lainnya yang sudah dikerjakan oleh seorang dosen juga wajib dilaporkan dalam bentuk laporan beban kerja dosen atau BKD setiap semesternya.

Bagi Anda yang masih belum paham alasan mengapa seorang dosen perlu melakukan publikasi ilmiah dalam bentuk buku tidak perlu khawatir. Kali ini Parafrase Indonesia akan memaparkan beberapa alasan mengapa seorang dosen mesti melakukan hal tersebut dalam menjalankan tugasnya di dunia akademik.

Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut ini hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan secara keseluruhan.

Apa Saja yang Harus Dipenuhi saat Pelaporan BKD?

Sebelum mengetahui alasan pentingnya mengapa seorang dosen mesti mengubah hasil penelitian menjadi sebuah buku, penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja hal yang mesti dipenuhi ketika melakukan pelaporan BKD. Seperti yang sudah disebutkan pada bagian sebelumnya, publikasi ilmiah merupakan salah satu kewajiban dosen yang mesti dicantumkan dalam laporan BKD nantinya.

BKD atau beban kerja dosen merupakan tugas dan tanggung jawab yang mesti dijalankan oleh seorang dosen setiap semesternya. Tugas dan kewajiban seorang dosen ini tidak berbeda jauh dengan apa yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Oleh karena itu, pelaporan BKD dosen setiap semesternya nantinya tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tugas terkait Tri Dharma tersebut. Adapun aspek kegiatan yang mesti dipenuhi oleh seorang dosen pada saat pelaporan BKD adalah.

1. Tugas Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan dan pengajaran merupakan tugas pertama yang mesti dijalankan oleh seorang dosen dalam dunia akademik. Seorang dosen mesti meningkatkan latar belakang pendidikannya hingga jenjang tertinggi, yakni S3.

Hal ini bertujuan agar seorang dosen bisa memperdalam bidang keilmuan yang didalaminya. Dengan demikian, kredibilitas seorang dosen terhadap sebuah bidang ilmu tertentu bisa terjamin berdasarkan latar belakang pendidikan yang sudah ditempuhnya.

Nantinya hal ini akan berpengaruh pada proses pengajaran di kelas. Dengan latar belakang pendidikan yang baik, seorang dosen bisa memberikan pengajaran yang maksimal kepada setiap mahasiswa.

2. Tugas Penelitian dan Pengembangan

Aspek kedua yang mesti dipenuhi seorang dosen dalam BKD adalah tugas penelitian dan pengembangan. Menerbitkan hasil penelitian menjadi buku merupakan salah satu contoh penerapan dari tugas dosen yang satu ini.

Dengan melakukan penelitian dan publikasi ilmiah, seorang dosen bisa ikut andil dalam perkembangan bidang ilmu yang ditekuninya. Selain itu, publikasi ilmiah ini juga menjadi bukti kepakaran seorang dosen dalam bidang ilmu tertentu.

3. Tugas Pengabdian Masyarakat

Seorang dosen juga mesti melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat. Tugas pengabdian ini nantinya juga wajib dilaporkan dalam laporan BKD yang dimiliki oleh setiap dosen.

Pengabdian masyarakat ini merupakan wujud implementasi dan penerapan teori dari ilmu yang sudah dimiliki oleh seorang dosen. Dengan demikian, wawasan tersebut bisa bermanfaat dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitar.

4. Tugas Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi

Seorang dosen juga mesti memenuhi tugas penunjang yang berkaitan dengan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Beberapa contoh tugas penunjang tersebut adalah menjadi dosen pembimbing, pembina KKN, menghadiri seminar, dan lainnya.

Tugas penunjang ini nantinya juga wajib dicantumkan dalam pelaporan BKD dosen.

5. Tugas Kewajiban Khusus

Aspek terakhir yang mesti dipenuhi oleh seorang dosen dalam pelaporan BKD adalah tugas kewajiban khusus. Tugas ini khusus ditujukan bagi dosen yang menduduki jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar.

Tugas kewajiban khusus yang mesti dipenuhi oleh dosen Lektor Kepala dan Guru Besar ini berkaitan dengan publikasi ilmiah dan pengurusan HAKI dari karya yang sudah dihasilkan.

Mengapa Dosen Perlu Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku?

Dari penjelasan di atas bisa Anda lihat bahwa publikasi ilmiah merupakan salah satu hal penting yang wajib dilakukan oleh seorang dosen untuk memenuhi pelaporan BKD. Oleh sebab itu tidak heran mengapa seorang dosen juga perlu mengubah hasil penelitian ilmiah yang sudah dilakukan ke dalam bentuk buku.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Terdapat beberapa alasan lain mengapa seorang dosen perlu untuk mengubah hasil penelitian ilmiah menjadi buku, yakni:

1. Pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Alasan mengapa Anda perlu untuk mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku adalah untuk pemenuhan tugas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, publikasi ilmiah ke dalam bentuk buku juga memberikan banyak manfaat dari penelitian yang sudah dilakukan ke dalam berbagai bidang, seperti.

a. Penelitian

Publikasi ilmiah ke dalam bentuk buku akan mempermudah hasil penelitian yang sudah Anda lakukan untuk dikenal lebih banyak orang. Sebab publikasi ilmiah ke dalam bentuk buku tentu akan jauh lebih mudah diakses jika dibandingkan dengan skripsi, tesis, dan disertasi.

b. Pengabdian Masyarakat

Hasil penelitian dalam bentuk buku juga bisa menjadi bentuk pelaksanaan tugas pengabdian kepada masyarakat. Dengan menyebarluaskan hasil penelitian ke dalam bentuk buku, masyarakat luas akan lebih mudah mengakses publikasi ilmiah tersebut untuk dijadikan sebagai sumber referensi dalam aktivitas sehari-hari.

c. Pendidikan

Publikasi ilmiah dalam bentuk buku juga bisa menunjang aktivitas pendidikan dan pengajaran di kampus. Buku hasil penelitian yang sudah Anda kerjakan bisa digunakan sebagai bahan ajar bagi setiap mahasiswa di kelas, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di sebuah instansi tempat bertugas.

2. Peningkatan Angka Kredit

Mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku juga bisa menjadi kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan tambahan angka kredit sebagai seorang dosen. Apalagi angka kredit atau nilai KUM yang didapatkan dari publikasi ilmiah dalam bentuk buku cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya.

Angka kredit ini nantinya akan berguna ketika Anda ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional di dunia akademik. Oleh sebab itu, mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku secara tidak langsung bisa menunjang karier Anda di dunia akademik.

Baca Juga:

Manfaat Lain Menerbitkan Buku Hasil Penelitian

Selain dua alasan di atas, sebenarnya masih ada manfaat lain yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan publikasi ilmiah ke dalam bentuk buku. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika menerbitkan buku dari hasil penelitian, yakni.

1. Memperluas Jangkauan Pembaca

Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, publikasi dalam bentuk buku akan memperluas jangkauan pembaca dari penulisan yang sudah Anda lakukan. Dengan demikian, penelitian ilmiah tersebut bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang nantinya.

2. Menambah Penghasilan Dosen

Publikasi dalam bentuk buku juga bisa menjadi sarana untuk menambah penghasilan seorang dosen. Ketika melakukan publikasi dalam bentuk buku, seorang dosen akan mendapatkan royalti dari setiap penjualan karya tulisnya tersebut.

3. Hasil Penelitian yang Lebih Detail dan Mendalam

Ketika mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku, seorang dosen mesti melakukan penyesuaian kembali dalam penulisannya. Seorang dosen biasanya akan memaparkan hasil penelitian yang lebih detail dan mendalam ketika mengubah hasil riset ke dalam bentuk buku.

4. Meningkatkan Reputasi Dosen

Mengubah hasil penelitian menjadi buku secara tidak langsung bisa meningkatkan reputasi seorang dosen di dunia akademik. Reputasi dan kredibilitas dosen ini nantinya bisa dibuktikan lewat publikasi buku yang sudah dia kerjakan selama berkarier di dunia akademik.

5. Meningkatkan Kualitas Institusi

Tidak hanya bagi dosen, publikasi buku secara tidak langsung juga bisa meningkatkan kualitas institusi tempat bertugas. Publikasi buku yang bisa menjadi bahan ajar bagi setiap mahasiswa di kelas tentu bisa meningkatkan kualitas pendidikan di institusi tersebut.

Itulah penjelasan lengkap terkait alasan pentingnya seorang dosen mengubah hasil penelitian menjadi buku. Bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal ini, bisa memanfaatkan layanan Jasa Parafrase Konversi.

Dengan memanfaatkan layanan dari Parafrase Indonesia ini, Anda akan mendapatkan bantuan dari tim yang profesional bersertifikat BNSP dalam mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku. Tidak hanya itu, buku hasil penelitian tersebut nantinya juga dijamin akan lolos pengajuan ISBN, sehingga Anda bisa mendapatkan berbagai macam manfaat dari publikasi ilmiah tersebut.

Segera manfaatkan Jasa Parafrase Konversi ini agar Anda bisa merasakan kemudahan dalam mengubah hasil penelitian ke dalam bentuk buku.

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *