Metode penelitian merupakan satu hal penting yang wajib Anda pahami ketika mengerjakan riset ilmiah. Tanpa memahami serta menerapkan metode yang baik, mustahil bagi Anda untuk menghasilkan sebuah riset ilmiah seperti tujuan awal yang diinginkan.
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait metode penelitian, mulai dari pengertian, jenis, hingga contohnya.
Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan informasi secara keseluruhan, ya!
Daftar Isi
TogglePengertian Metode Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode didefinisikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki dan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa metode penelitian atau riset merupakan prosedur atau tata cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data serta informasi sebagai pemenuhan tujuan dari sebuah riset.
Selain itu, Syafrida Hafni Sahir dalam buku Metodologi Penelitian juga menjelaskan bahwa metode riset merupakan serangkaian kegiatan dalam mencari kebenaran dari sebuah studi keilmuan.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan sebuah pemikiran yang membentuk rumusan dan hipotesis awal.
Rumusan dan hipotesis awal ini akan dibarengi dengan persepsi penelitian dari literatur ilmiah terdahulu yang membahas tema serupa.
Berdasarkan hal inilah nantinya seorang peneliti akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, serta menganalisis data hingga membentuk sebuah kesimpulan akhir.
Penting bagi seorang peneliti untuk menentukan metode yang akan dia gunakan dalam riset ilmiahnya.
Dengan adanya metode ini, seorang peneliti bisa membuat gambaran besar secara komprehensif terkait apa saja yang akan dia lakukan nantinya dalam riset ilmiah yang sedang dikerjakan.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, metode merupakan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam mengumpulkan serta menganalisis data ketika mengerjakan sebuah riset.
Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis metode yang umumnya digunakan peneliti dalam riset ilmiah.
Adapun jenis-jenis dari metode penelitian ini di antaranya:
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode pertama yang bisa Anda gunakan ketika mengerjakan riset ilmiah adalah kuantitatif. Secara umum, metode kuantitatif bisa diartikan sebagai langkah-langkah mengumpulkan data yang menggunakan instrumen berupa alat ukur.
Hal ini membuat analisis data yang menggunakan metode kuantitatif berupa statistik. Selain itu, metode ini juga identik dengan penggunaan angka-angka di dalamnya.
Metode kuantitatif biasanya memiliki tingkat variasi yang rumit dalam penerapannya. Pengumpulan data atau sampel yang lebih banyak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kerumitan metode ini.
Meskipun demikian, metode kuantitatif bisa membuat proses pencarian data Anda menjadi lebih sistematis. Selain itu, proses pengerjaan riset Anda bisa lebih terukur dengan menggunakan metode ini.
Metode kuantitatif juga bisa dibagi ke dalam dua jenis berbeda dalam praktiknya, yakni:
A. Survei
Survei merupakan salah satu cara mengumpulkan data di mana seorang peneliti akan menanyakan informasi kepada sampel dalam jumlah tertentu.
Informasi yang ditanyakan kepada sampel ini bisa berkaitan dengan pendapat, keyakinan, dan lainnya terkait tema bahasan yang Anda angkat dalam penelitian.
Umumnya proses mengumpulkan data dengan metode survei ini menggunakan wawancara dan kuesioner yang disebar kepada sampel dalam jumlah tertentu.
B. Eksperimen
Jenis kedua dari metode kuantitatif yang sering digunakan dalam riset ilmiah adalah eksperimen. Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Metode ini erat kaitannya dengan bidang ilmu eksak. Oleh sebab itu, penerapan metode eksperimen ini lebih banyak digunakan peneliti dalam laboratorium.
2. Metode Penelitian Kualitatif
Jenis metode kedua yang bisa Anda gunakan ketika mengerjakan penelitian ilmiah adalah kualitatif. Jika metode kuantitatif erat kaitannya dengan angka-angka, maka kualitatif lebih banyak berhubungan dengan deskripsi dan narasi dalam proses pengumpulan datanya.
Metode kualitatif adalah cara mengumpulkan data dalam riset ilmiah di mana seorang peneliti mendalami dan menganalisis sebuah objek dengan induktif.
Ketika menerapkan metode ini, seorang peneliti akan melakukan proses riset berdasarkan persepsi terhadap sebuah fenomena yang tengah diteliti.
Persepsi ini nantinya akan menggunakan pendekatan data yang menghasilkan sebuah analisis yang bersifat deskriptif terkait objek yang diteliti tersebut.
Oleh sebab itu, metode yang satu ini erat kaitannya dengan narasi kalimat dalam proses pengumpulan datanya.
Sama seperti kuantitatif, metode kualitatif ini juga bisa dibagi ke dalam beberapa jenis berbeda, yaitu:
A. Fenomenologi
Jenis pertama dari penggunaan metode kualitatif adalah fenomenologi. Fenomenologi merupakan salah satu aliran pemikiran yang berfokus pada pengalaman subjektif serta interpretasi seseorang terhadap dunia.
Ketika menggunakan jenis metode ini, seorang peneliti akan berusaha memahami bagaimana sebuah fenomena dari sudut pandang orang lain.
Biasanya peneliti akan melakukan observasi partisipan untuk mengumpulkan data ketika menerapkan metode ini.
B. Grounded Theory
Jenis metode kualitatif berikutnya dalam penelitian ilmiah adalah grounded theory. Ketika menggunakan metode ini, peneliti akan memperoleh kesimpulan dari analisa objek riset secara induktif.
Analisa yang diterapkan dalam metode ini berkaitan tentang proses, interaksi, hingga tindakan dari objek riset yang Anda teliti.
C. Etnografi
Etnografi merupakan jenis metode kualitatif berikutnya yang bisa digunakan dalam riset ilmiah. Para peneliti akan melakukan sebuah studi budaya dari golongan tertentu dalam kondisi alami atau langsung ketika menggunakan metode ini.
Dalam penerapannya, pengumpulan data dengan menggunakan metode etnografi biasanya melalui wawancara maupun observasi.
D. Studi Kasus
Studi kasus merupakan metode kualitatif di mana seorang peneliti akan melakukan riset terhadap seseorang maupun kelompok yang menjadi objek penelitian.
Dengan menggunakan studi kasus, seorang peneliti akan mendapatkan analisis data deskriptif yang sangat rinci.
Nantinya hasil dari studi kasus ini akan disusun dalam bentuk laporan narasi kronologis hasil riset terperinci terhadap objek penelitian tersebut.
E. Naratif
Jenis terakhir dari metode riset kualitatif adalah naratif. Ketika menggunakan metode ini, seorang peneliti akan melakukan studi mendalam terhadap seseorang maupun kelompok yang menjadi objek riset.
Studi mendalam ini dilakukan untuk mengumpulkan data berupa perjalanan hidup dari objek penelitian tersebut.
Sama seperti studi kasus, hasil pengamatan ini nantinya akan disusun dalam laporan narasi kronologis oleh seorang peneliti.
3. Metode Penelitian Campuran
Metode campuran merupakan cara terakhir yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan proses pengumpulan data dalam sebuah riset.
Sama seperti namanya, metode ini menggabungkan dua jenis cara yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni kuantitatif dan kualitatif.
Ketika menggunakan metode ini, peneliti akan menggabungkan data yang bersifat angka atau statistik dengan narasi deskriptif.
Hal ini memungkinkan seorang peneliti untuk menganalisis data yang bersifat deduktif maupun induktif dalam pengerjaan sebuah riset ilmiah.
Contoh Metode Penelitian
Lalu bagaimana contoh penerapan metode penelitian ini dalam praktiknya?
Terdapat beberapa jenis contoh kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai wujud dari pengaplikasian metode riset tersebut, seperti:
1. Observasi
Observasi merupakan cara mengumpulkan data di mana peneliti akan melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Hasil pengamatan inilah yang nantinya digunakan sebagai data dan sumber dalam pembahasan riset ilmiah.
2. Wawancara
Wawancara merupakan penerapan metode berikutnya yang bisa digunakan dalam riset ilmiah.
Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menanyakan sederet pertanyaan kepada subjek yang diwawancarai terkait tema bahasan riset yang sedang Anda kerjakan.
3. Kuesioner
Contoh penerapan metode riset berikutnya adalah kuesioner. Ketika menggunakan contoh metode ini, peneliti biasanya menyebarkan beberapa pertanyaan penelitian yang nantinya disebar ke sampel dalam jumlah tertentu.
Jawaban yang diberikan oleh sampel kuesioner ini nantinya digunakan sebagai sumber data dalam proses pengerjaan penelitian ilmiah.
4. Studi Pustaka
Contoh terakhir dari metode penelitian adalah studi pustaka. Metode ini dilakukan ketika seorang peneliti mengumpulkan data dari literatur ilmiah sebelumnya yang membahas tema serupa dengan riset yang sedang dikerjakan.
Itulah pembahasan lengkap terkait metode penelitian ilmiah, mulai dari pengertian, jenis, hingga contohnya.
Dapatkan lebih banyak informasi tentang penelitian dan penyusunan karya ilmiah hanya di parafraseindonesia.com!