5 Pengembangan Karir Dosen di Indonesia, Apa Saja?

pengembangan karir dosen

Pengembangan karir dosen merupakan hal yang patut untuk diperhatikan. Harapannya, pada akhir masa bakti sebagai dosen, Anda telah memangku jabatan pada Guru Besar.

Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan mengulas lima pengembangan karir dosen beserta cara yang bisa Anda tempuh untuk mencapai jenjang tersebut.

Lantas, apa saja pengembangan karir yang bisa ditekuni oleh seorang dosen dalam dunia akademik di Indonesia? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Sertifikasi Pendidik

Pengembangan karir pertama yang bisa dicapai oleh seorang dosen di Indonesia adalah mendapatkan sertifikasi pendidik. Hal ini dibutuhkan bagi seorang dosen agar bisa mendapat pengakuan sebagai tenaga pengajar yang profesional.

Selain itu, sertifikasi pendidik juga bermanfaat bagi Anda untuk mencari peluang di dunia akademik yang lebih baik. Misalnya, ketika Anda mendapatkan sertifikasi pendidik, maka besar peluang Anda untuk memperoleh penghasilan tambahan lewat tunjangan yang didapatkan dari hal tersebut.

Adapun sertifikasi pendidik bisa Anda peroleh dengan mengikuti tes yang ada di setiap tahunnya. Sertifikasi ini biasanya diadakan setidaknya tiga gelombang dalam satu tahun.

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh dosen ketika ingin mendapatkan sertifikasi pendidik ini. Pertama, Anda harus memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional.

NIDN ini merupakan nomor identitas unik yang dimiliki oleh seorang dosen tetap. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah menjadi dosen tetap di sebuah kampus agar bisa memiliki NIDN dan mendapatkan sertifikasi pendidik.

Kedua, Anda harus memiliki jabatan Asisten Ahli. Persyaratan terakhir adalah memenuhi BKD atau Beban Kerja Dosen selama empat semester secara berturut-turut.

Pastikan untuk selalu meng-update informasi terbaru terkait sertifikasi pendidik ini. Sebab bisa saja peraturan terkait persyaratan yang mesti dipenuhi ini berubah kapan saja.

2. Studi Lanjut S3

Hal berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk mengembangankan karir sebagai dosen adalah melanjutkan studi ke jenjang doktor atau S3.

Anda bisa melanjutkan studi doktor sesuai bidang keilmuan masing-masing, baik di kampus dalam negeri maupun luar negeri, dengan biaya sendiri atau beasiswa.

Melanjutkan studi ke jenjang S3 bisa berdampak besar pada pengembangan karir Anda sebagai dosen. Hal ini karena disertasi yang menjadi syarat kelulusan studi doktor wajib dipublikasikan pada jurnal.

3. Pengembangan Kompetensi Profesional

Langkah selanjutnya yang bisa ditempuh untuk peningkatan karir dosen adalah mengembangkan kompetensi profesional yang dimiliki.

Penting bagi Anda untuk mengembangkan kompetensi profesional agar kemampuan yang Anda miliki bisa terus meningkat setiap waktunya.

Terlebih, kewajiban seorang dosen yang harus mampu mentransfer ilmu sebaik mungkin kepada para mahasiswa membuat Anda mesti terus meningkatkan kompetensi yang ada di dalam diri.

Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam upaya mengembangkan kompetensi profesional tersebut.

Pertama, Anda bisa melanjutkan studi pendidikan hingga jenjang S3 atau doktor. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktor.

Selain memperdalam bidang keilmuan yang digeluti, Anda juga bisa mendapatkan manfaat dalam hal peningkatan karir sebagai seorang dosen di dunia akademik.

Cara kedua yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kompetensi profesional yang dimiliki adalah mengikuti berbagai macam pelatihan, baik itu yang diadakan oleh pihak kampus maupun dari pemerintah.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Terdapat beberapa pelatihan yang bisa Anda ikuti untuk mengembangkan kompetensi sebagai seorang dosen, seperti PEKERTI, AA, dan lain-lain. Pelatihan ini juga akan membantu Anda dalam menguasai kompetensi lain sebagai seorang dosen.

Setidaknya seorang dosen mesti menguasai minimal kompetensi. Adapun empat kompetensi yang minimal mesti Anda kuasai tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

4. Kenaikan Jabatan Akademik

Anda juga bisa berfokus untuk mendapatkan kenaikan jabatan akademik agar bisa mengembangkan karir sebagai seorang dosen di dunia akademik Indonesia. Jabatan akademik ini tentu akan berpengaruh pada posisi Anda dalam menjalankan profesi seorang dosen.

Pada dasarnya, seorang dosen tidak diwajibkan mesti mengejar kenaikan jabatan akademik tertentu. Anda tetap bisa mengabdikan diri sebagai seorang dosen dan tenaga pendidik meskipun tidak memiliki jabatan akademik tertentu.

Akan tetapi, Anda akan melewatkan berbagai macam kesempatan ketika tidak berusaha untuk fokus meningkatkan jabatan akademik ini.

Sebab, peningkatan jabatan akademik ini akan berdampak pada status Anda sebagai seorang dosen sekaligus ahli di bidang keilmuan yang ditekuni.

Anda bisa menorehkan banyak prestasi di bidang akademik agar bisa mendapatkan kenaikan jabatan ini. Selain itu, dibutuhkan juga konsistensi, kesabaran, dan tekad yang kuat agar Anda bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Bukan tidak mungkin, Anda bisa mendapatkan jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar dalam karir dosen.

Pahami Lebih Lengkap Jabatan Fungsional Dosen:

5. Pengembangan Karya Ilmiah dan Publikasi

Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan karir sebagai seorang dosen di dunia akademik adalah dengan terus meningkatkan karya ilmiah dan publikasi yang dimiliki.

Hal ini penting untuk Anda perhatikan secara khusus, sebab karya ilmiah dan publikasi ini akan memiliki pengaruh besar dalam pengembangan karir sebagai dosen.

Contohnya, publikasi ilmiah biasanya menjadi persyaratan khusus yang mesti Anda penuhi ketika melakukan berbagai macam keperluan, seperti pengajuan jabatan fungsional, program beasiswa, dan lainnya.

Selain itu, publikasi ilmiah ini juga bisa menjadi bukti kepakaran yang Anda miliki sekaligus kontribusi yang bisa diberikan dalam perkembangan bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni.

Jurnal merupakan salah satu pilihan yang sering digunakan oleh para dosen untuk mempublikasikan karya ilmiah yang sudah dikerjakan. Akan tetapi, itu bukan satu-satunya media publikasi yang bisa Anda gunakan untuk menerbitkan karya.

Anda juga bisa mempublikasikan hasil karya ilmiah menjadi buku. Apalagi, angka kredit yang bisa Anda dapatkan ketika mempublikasikan buku sangatlah besar, yakni 40 poin.

Namun, Anda mungkin kesulitan untuk publikasi buku karena terkendala oleh waktu yang terbatas. Tetapi, jangan khawatir!

Dengan Layanan Parafrase Konversi, Anda bisa menerbitkan buku hanya dengan menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya).

Tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku berkualitas yang ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.

Dengan begitu, buku tersebut bisa Anda ajukan saat pelaporan BKD serta menambah angka kredit yang bisa menunjang percepat karir Anda sebagai dosen.

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *