Perbedaan Prosiding dan Jurnal Ilmiah

perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah

Prosiding dan jurnal merupakan dua jenis karya tulis ilmiah yang bisa Anda jumpai dalam dunia akademik. Apakah Anda sudah mengetahui apa saja perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah?

Penting bagi Anda untuk memahami perbedaan antara prosiding dan jurnal ilmiah. Dengan demikian, Anda bisa menentukan karya ilmiah yang sekiranya cocok dengan keperluan masing-masing, seperti untuk sumber rujukan dalam proses penelitian dan lainnya.

Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan menjabarkan perbedaan antara prosiding dan jurnal ilmiah. Namun sebelum itu, simak penjelasan terkait kedua karya tulis ilmiah ini dalam bagian berikut.

Pengertian Prosiding dan Jurnal Ilmiah

Sebelum memahami perbedaan antara kedua jenis karya tulis, Anda mesti mengetahui definisi dari tulisan ilmiah tersebut. Dengan demikian Anda bisa memahami apa yang dimaksud dengan prosiding dan jurnal ilmiah.

Adapun penjelasan lebih lanjut terkait pengertian prosiding dan jurnal ilmiah adalah.

1. Apa Itu Prosiding?

Prosiding merupakan kumpulan makalah yang biasanya dipresentasikan dalam sebuah acara akademik. Umumnya naskah prosiding ini dibuat berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan oleh seorang akademisi di acara seminar, konferensi, atau simposium ilmiah.

Karya tulis ini dicetak setelah atau sebelum acara akademik tersebut diadakan. Prosiding juga menjadi dokumen resmi dari diadakannya acara akademik tersebut.

Secara bentuk, prosiding bisa berupa makalah lengkap dari hasil penelitian yang dipresentasikan. Namun tidak jarang seorang peneliti juga menampilkan abstrak dari penelitian yang sedang dilakukan dalam prosiding tersebut.

2. Apa Itu Jurnal Ilmiah?

Berbeda dengan prosiding, jurnal ilmiah tidak memiliki keterkaitan dengan sebuah acara akademik tertentu. Secara umum, jurnal ilmiah bisa didefinisikan sebagai karya tulis yang berisi berbagai macam artikel terkait bidang keilmuan tertentu.

Artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya berasal dari hasil penelitian atau kajian akademik. Tidak jarang seorang penulis juga bisa mengirimkan artikel berupa review literatur untuk diterbitkan di publikasi ilmiah tersebut.

Dalam prosesnya, artikel yang akan diterbitkan di jurnal ilmiah mesti melalui proses peer review yang ketat. Hal ini berguna untuk menjaga kualitas artikel yang diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah.

Jurnal ilmiah bisa diterbitkan oleh berbagai macam lembaga, mulai dari universitas, lembaga penelitian, hingga penerbit akademik.

Perbedaan Prosiding dan Jurnal Ilmiah

Lalu apa saja perbedaan yang bisa antara prosiding dan jurnal ilmiah? Terdapat beberapa aspek yang bisa membedakan antara kedua jenis karya tulis ilmiah ini, yaitu.

AspekProsidingJurnal Ilmiah
Sumber PublikasiBerasal dari konferensi, seminar, atau simposiumBerasal dari penelitian independen, review, atau studi akademik
Proses ReviewBisa melalui review ringan oleh panitia konferensiMelalui peer-review ketat oleh pakar di bidangnya
Tingkat KredibilitasLebih rendah dibanding jurnal, tetapi tetap bisa menjadi referensi awalKredibilitas lebih tinggi karena melalui proses seleksi dan penyuntingan ketat
Durasi PublikasiCepat, karena diterbitkan setelah konferensi selesaiLebih lama, bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun karena peer-review dan revisi
Struktur ArtikelBisa lebih singkat, terkadang hanya berisi abstrak dan ringkasan penelitianLebih lengkap, mencakup latar belakang, metode, hasil, diskusi, dan kesimpulan
IndeksasiBiasanya tidak masuk dalam indeks bereputasi seperti Scopus atau WoS, tetapi bisa masuk Google ScholarBanyak jurnal ilmiah terindeks di Scopus, WoS, SINTA, DOAJ, dan PubMed
Bobot dalam Kenaikan Jabatan AkademikBisa diperhitungkan, tetapi kurang bernilai dibanding jurnal ilmiahDiakui dan memiliki bobot lebih tinggi dalam kenaikan pangkat akademik
Tujuan UtamaMempublikasikan hasil presentasi di seminar agar bisa diakses luasMenyediakan kontribusi ilmiah yang lebih matang untuk komunitas akademik

Kelebihan dan Kekurangan Prosiding dan Jurnal Ilmiah

Meskipun memiliki perbedaan antara satu sama lain, prosiding maupun jurnal ilmiah tetap memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan ini tentu bisa menjadi ciri khas tersendiri dari kedua jenis karya tulis ilmiah tersebut.

Lantas apa saja kelebihan serta kekurangan dari kedua jenis karya ilmiah ini? Berikut ulasannya.

1. Kelebihan dan Kekurangan Prosiding

Adapun kelebihan dan kekurangan dari prosiding adalah.

a. Kelebihan

Salah satu kelebihan dari prosiding adalah memiliki waktu publikasi yang cepat. Sebab proses kurasi prosiding biasanya tidak seketat jurnal ilmiah.

Prosiding juga bisa digunakan oleh seorang peneliti sebagai referensi awal ketika mengerjakan sebuah riset. Jika diibaratkan, prosiding bisa menjadi gerbang awal bagi seorang peneliti dalam memahami bidang keilmuan tertentu.

Kelebihan terakhir dari prosiding adalah bisa menjadi media kolaborasi setiap akademisi yang menghadiri sebuah konferensi ilmiah yang sama.

b. Kekurangan

Prosiding juga memiliki kekurangan yang bisa Anda jumpai ketika membaca atau menggunakan karya tulis ilmiah tersebut. Dalam praktiknya, tidak semua prosiding memiliki proses peer review yang ketat sebelum diterbitkan.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Hal ini tentu membuat kualitas dari prosiding mungkin tidak sebaik karya tulis ilmiah lainnya. Selain itu, prosiding juga jarang terindeks oleh basis data literatur ilmiah yang memiliki kredibilitas tinggi, seperti Scopus atau Web of Science.

Kondisi ini membuat prosiding sering dianggap kurang bernilai dalam publikasi ilmiah, sehingga bisa saja jarang digunakan dan memberikan dampak bagi akademisi lainnya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Ilmiah

Kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda temukan ketika menggunakan jurnal ilmiah adalah.

a. Kelebihan

Jurnal ilmiah menjadi salah satu karya tulis yang memiliki kualitas mumpuni. Tidak jarang karya tulis ilmiah ini digunakan oleh para akademisi sebagai sumber rujukan ketika mengerjakan riset ilmiah dengan tema tertentu.

Proses peer review yang ketat menjadi kunci mengapa jurnal ilmiah bisa dianggap kredibel dan mumpuni. Proses peer review ini memungkinkan penerbit jurnal untuk menyeleksi artikel ilmiah dengan ketat sebelum diterbitkan secara luas.

Selain itu bagi pihak penulis, jurnal ilmiah juga bisa menjadi rekam jejak akademik. Karya tulis ini juga bisa menjadi bukti kepakaran seorang akademisi terhadap bidang ilmu yang dia tekuni.

Selain itu, Anda juga bisa menemukan jurnal ilmiah dengan mudah secara daring. Sebab banyak basis data yang mengindeks jurnal ilmiah dengan reputasi mumpuni, seperti Scopus, Web of Science, SINTA, DOAJ, dan lainnya.

b. Kekurangan

Meskipun menjadi kelebihan dari jurnal ilmiah, proses peer review yang ketat juga bisa menjadi kekurangan dari karya tulis ilmiah yang satu ini, khususnya bagi pihak penulis. Proses peer review yang ketat ini membuat proses penerbitan artikel jurnal lebih lama jika dibandingkan dengan prosiding.

Selain itu, tidak sembarangan artikel yang bisa diterbitkan oleh jurnal ilmiah akibat proses seleksi yang ketat. Oleh sebab itu, Anda mesti memastikan kualitas dari artikel ilmiah yang dibuat agar bisa diterbitkan di sebuah jurnal yang dituju.

Itulah pembahasan lengkap terkait perbedaan antara prosiding dan jurnal ilmiah.

Dapatkan informasi lebih banyak seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *