Skripsi, tesis, dan disertasi merupakan tugas akhir yang mesti dikerjakan oleh seorang mahasiswa untuk menuntaskan pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Lalu, apakah Anda sudah memahami apa saja perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi?
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan memaparkan informasi terkait perbedaan ketiga jenis tugas akhir tersebut. Jadi, pastikan untuk membaca artikel hingga tuntas agar Anda bisa memahami dengan baik informasi yang ada.
Daftar Isi
TogglePenjelasan Umum Terkait Tugas Akhir
Sebelum memahami perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi, penting bagi Anda untuk mengetahui definisi dari ketiga jenis tugas akhir tersebut. Seperti namanya, tugas akhir merupakan karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh seorang mahasiswa untuk menuntaskan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi.
Seorang mahasiswa biasanya akan melakukan penelitian ilmiah terkait tema tertentu yang diajukan untuk pengerjaan tugas akhir tersebut. Hasil dari penelitian ilmiah inilah yang nantinya dituliskan di dalam tugas akhir dan diuji agar bisa menuntaskan pendidikan di perguruan tinggi.
Lantas apa saja definisi lengkap dari ketiga jenis tugas akhir tersebut?
1. Skripsi
Tugas akhir ini ditujukan bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jenjang S1 atau Sarjana. Skripsi bisa dibilang sebagai karya tulis ilmiah pertama yang dihasilkan oleh seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Pada dasarnya, pengerjaan skripsi ini dilakukan berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di jenjang S1. Hasil pembelajaran inilah yang nantinya diaplikasikan dalam bentuk penelitian ilmiah dan dituliskan pada tugas akhir skripsi nantinya.
2. Tesis
Jika skripsi ditujukan untuk mahasiswa di jenjang S1 atau Sarjana, maka tesis merupakan tugas akhir yang dikerjakan oleh seorang mahasiswa di jenjang S2 atau Magister. Pembahasan dalam tesis ini biasanya akan jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan skripsi.
Sebab seorang mahasiswa mesti bisa menyusun sebuah penelitian yang empiris dalam proses pengerjaan tesis. Meskipun demikian, tingkat kesulitan pembuatan tesis masih berada di bawah tingkatan disertasi.
3. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh akademisi yang menempuh jenjang pendidikan S3 atau Doktor. Dari jenjang pendidikannya saja bisa kita ketahui bahwa proses pengerjaan disertasi akan jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan skripsi maupun tesis.
Apalagi seorang akademisi mesti melakukan penelitian dengan menghadirkan penemuan baru dalam proses pengerjaan disertasi. Tidak heran, karya tulis ilmiah yang satu ini bisa memberikan dampak besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang keilmuan yang ditekuni oleh seorang akademisi.
Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Dari penjelasan di atas sekilas bisa Anda lihat bahwa skripsi, tesis, dan disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang berbeda satu sama lain. Berikut ini beberapa perbedaan lain yang bisa Anda ketahui terkait ketiga tugas akhir tersebut, yaitu:
1. Tingkat Pendidikan
Perbedaan pertama antara ketiga tugas akhir ini terletak pada jenjang pendidikannya. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, skripsi ditujukan untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan di jenjang S1 atau Sarjana.
Sementara itu, tesis merupakan tugas akhir yang wajib dikerjakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jenjang S2 atau Magister. Terakhir, disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk akademisi yang ingin menuntaskan pendidikan di jenjang S3 atau Doktor.
2. Masalah yang Dibahas
Perbedaan berikutnya antara skripsi, tesis, dan disertasi terletak pada masalah yang dibahas dalam masing-masing karya tulis tersebut. Menurut tingkatannya, permasalahan yang dibahas dalam disertasi akan jauh lebih spesifik dan mendalam jika dibandingkan dengan tesis dan skripsi.
Begitupun seterusnya, masalah yang dibahas dalam tesis akan jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan skripsi. Sementara itu, permasalahan yang dibahas di dalam skripsi biasanya bersifat sederhana dan tidak terlalu mendalam seperti dua tugas akhir lainnya.
3. Tahap Penulisan
Tahapan penulisan dari skripsi, tesis, dan disertasi juga berbeda satu sama lain. Dalam mengerjakan skripsi, seorang mahasiswa biasanya masih mendapatkan bimbingan yang intensif dari dosen pembimbing.
Setidaknya mahasiswa yang mengerjakan skripsi bisa mendapatkan porsi bimbingan sebanyak 40 persen dari keseluruhan proses pengerjaan tugas akhir dari dosen pembimbing. Hal ini akan terus berkurang hingga jenjang berikutnya, seperti tesis yang hanya mendapatkan bimbingan sebanyak 20 persen dan disertasi sebanyak 10 persen saja.
4. Mutu dan Kualitas Karya Ilmiah
Kualitas karya ilmiah dari masing-masing tugas akhir ini juga memiliki perbedaan. Kualitas yang dimiliki oleh skripsi biasanya berada di tingkatan rendah hingga menengah.
Sementara itu, mutu dan kualitas dari tesis berada di tingkatan menengah hingga tinggi. Terakhir, mutu dan kualitas dari disertasi mesti berada di tingkatan tinggi karena wajib menghadirkan penemuan baru dalam karya tulis ilmiah tersebut.
Jadikan Karya Ilmiah Lebih Bernilai dengan Mengubahnya Menjadi Buku:
- Cara Mengubah Tesis Menjadi Buku untuk Memenuhi Laporan BKD
- Alasan Dosen Harus Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku untuk Pelaporan BKD
- 7 Cara Menerbitkan Disertasi Menjadi Buku untuk Naik Jabatan Fungsional
- Keuntungan Mengubah Jurnal Menjadi Buku, Lengkap dengan Tips Membuatnya
- 5 Strategi Mengubah Disertasi Menjadi Buku, Praktis untuk Dipraktikkan
5. Teknik Penyajian
Perbedaan berikutnya dari ketiga tugas akhir ini bisa Anda temukan dalam teknik penyajian atau penulisannya. Teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi biasanya bersifat deskriptif.
Di sisi lain, teknik penyajian yang digunakan dalam penulisan tesis bersifat analitis dan deskriptif. Sementara itu, teknik penyajian yang digunakan dalam penulisan disertasi adalah analitis yang mendalam.
6. Model Analisis dan Jumlah Rumusan Masalah
Model analisis dari ketiga tugas akhir ini juga memiliki perbedaan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah rumusan masalah yang ada di ketiga tugas akhir tersebut.
Dalam pengerjaan skripsi, biasanya digunakan satu hingga dua rumusan masalah dengan analisis rendah ke sedang. Sementara itu, dalam tesis biasanya digunakan tiga rumusan masalah dengan analisis sedang ke tinggi.
Terakhir dalam disertasi digunakan lebih dari tiga rumusan masalah dengan analisis yang tinggi.
7. Penggunaan Metode Statistik
Perbedaan berikutnya bisa Anda temukan dalam penggunaan metode statistik. Dalam skripsi, metode statistik yang digunakan biasanya mencakup uji kualitatif, uji hipotesis asosiatif, regresi, uji statistik non parametrik, korelasi, dan uji beda.
Di sisi lain, metode statistik yang digunakan dalam tesis biasanya mencakup uji kualitatif lanjutan, SEM, multivariat, path analysis, dan multivariat lanjutan. Metode ini juga tidak jauh berbeda digunakan dalam pengerjaan disertasi, meskipun dengan tingkatan yang lebih kompleks dan mendalam.
8. Jenjang Pembimbing dan Penguji
Jenjang pembimbing dan penguji dari setiap karya tulis ini juga berbeda. Mahasiswa yang mengerjakan skripsi bisa dibimbing dan diuji oleh dosen dengan latar belakang pendidikan S2 dan S3.
Sementara itu, pembimbing dan penguji untuk tesis dikhususkan untuk dosen dengan pendidikan S3 dan S2 yang sudah berpengalaman. Pembimbing dan penguji disertasi biasanya diberikan kepada dosen S3 yang sudah berpengalaman atau yang memangku jabatan fungsional Guru Besar atau Profesor.
9. Orisinalitas Penelitian
Keaslian dari masing-masing tugas akhir juga memiliki perbedaan. Orisinalitas dari skripsi masih diperbolehkan memiliki kemiripan dengan karya tulis lain yang membahas tema serupa.
Sementara itu, orisinalitas dari tesis dan disertasi mesti diutamakan. Terlebih untuk disertasi yang wajib menghadirkan penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
10. Jumlah Referensi
Jumlah referensi yang digunakan pada masing-masing tugas akhir tersebut juga berbeda-beda, yakni 20 sumber untuk skripsi, 40 sumber dari publikasi skala nasional untuk tesis, dan 60 sumber dari publikasi skala nasional dan internasional untuk disertasi.
11. Kontribusi Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perbedaan terakhir antara skripsi, tesis, dan disertasi bisa Anda lihat pada kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Disertasi tentu memiliki pengaruh yang paling besar jika dibandingkan dengan dua tugas akhir lainnya, yakni tesis dan skripsi.
Tabel Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Skripsi | Tesis | Disertasi | |
Tingkat Pendidikan | S1 | S2 | S3 |
Masalah yang Dibahas | Sederhana dan tidak terlalu mendalam | Spesifik | Spesifik dan mendalam |
Tahap Penulisan | 60% bimbingan | 40% bimbingan | 20% bimbingan |
Mutu dan Kualitas Karya Ilmiah | Rendah – menengah | Menengah – tinggi | Tinggi |
Teknik Penyajian | Deskriptif | Analitis dan deskriptif | Analitis yang mendalam |
Model Analisis dan Jumlah Rumusan Masalah | Satu hingga dua rumusan masalah dengan analisis rendah ke sedang | Tiga rumusan masalah dengan analisis sedang ke tinggi | Lebih dari tiga rumusan masalah dengan analisis yang tinggi |
Penggunaan Metode Statistik | Uji kualitatif, uji hipotesis asosiatif, regresi, uji statistik non parametrik, korelasi, dan uji beda | Uji kualitatif lanjutan, SEM, multivariat, path analysis, dan multivariat lanjutan | Uji kualitatif lanjutan, SEM, multivariat, path analysis, dan multivariat lanjutan dengan tingkatan lebih kompleks |
Jenjang Pembimbing dan Penguji | S2 dan S3 | S2 berpengalaman dan S3 | S3 berpengalaman dan Guru Besar (Profesor) |
Orisinalitas Penelitian | Rendah | Tinggi | Tinggi dan menghadirkan kebaruan |
Jumlah Referensi | 20 | 40 dengan skala publikasi nasional | 60 dengan skala publikasi nasional dan internasional |
Kontribusi Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan | Rendah – sedang | Tinggi | Sangat tinggi |
Itulah 11 perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dalam dunia akademik.
Bagi Anda yang sedang menyusun tugas akhir, pastikan karya Anda terbebas dari plagiarisme agar tidak terjerat hukum plagiasi yang mengancam karier akademik.
Tak punya banyak waktu dan stuck karena skor plagiarisme masih tinggi?
Tak perlu khawatir! Parafrase Indonesia hadir dengan Layanan Parafrase Similarity! Cukup kirimkan naskah ilmiah Anda (skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian lainnya), tim Kami akan memparafrase beserta proofreading (penyempurnaan ejaan, kesesuaian KBBI, dan typo checker) sehingga karya Anda terbebas dari plagiarisme!
Yuk, parafrasekan naskah Anda sekarang agar tugas akhir segera selesai!