Anda pasti pernah mendengar istilah similarity index ketika mengerjakan sebuah karya tulis. Entah itu skripsi maupun tugas akhir saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Biasanya karya tulis yang sudah dikerjakan akan diperiksa terlebih dahulu dengan aplikasi cek plagiarisme, seperti Turnitin. Hal tersebut bertujuan untuk memeriksa keaslian dari tulisan yang sudah dibuat.
Dari hasil pemeriksaan Turnitin inilah nantinya Anda akan menemukan similarity index maupun tingkat plagiasi dari tulisan yang dihasilkan.
Lantas apa sebenarnya maksud dari similarity index yang terdapat dalam hasil pengecekan Turnitin tersebut?
Simak ulasan lengkap tentang hal ini dalam artikel berikut untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Daftar Isi
TogglePengertian Similarity Index
Similarity index merupakan tingkat kesamaan sebuah karya tulis dengan tulisan lainnya yang dideteksi lewat tools pendeteksi plagiarisme. Salah satu contoh tools pendeteksi plagiarisme yang paling sering digunakan, khususnya dalam dunia akademik adalah Turnitin.
Kemiripan ini dilacak dengan cara membandingkan karya tulis yang sudah Anda buat dengan tulisan lainnya yang ada di basis data internet.
Nantinya hasil dari pemeriksaan ini akan muncul dalam bentuk persentase. Makin kecil angka persentase, maka akan semakin kecil pula tingkat similarity dalam tulisan yang sudah Anda buat.
Begitu pun sebaliknya, makin tinggi persentase yang tertera dalam plagiarism checker, maka tingkat similarity index yang terdapat dalam tulisan tersebut juga tinggi.
Tinggi dan rendahnya persentase similarity akan berpengaruh pada indikasi plagiarisme dalam karya Anda.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan mendasar antara similarity index dengan plagiarisme.
Plagiarisme dan Similarity Index
Setelah mengetahui pengertian dari similarity index, Anda juga harus mengetahui apa yang dimaksud dengan plagiarisme. Sebab, keduanya memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
Plagiarisme atau plagiasi merupakan sebuah tindakan mengambil karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan dalam tulisan yang dibuat tanpa mencantumkan sumber asal atau izin kepada penulis aslinya.
Jika tulisan yang Anda hasilkan terindikasi plagiarisme dengan indeks yang cukup tinggi, maka karya tersebut tidak akan diterima. Tidak hanya itu, nama Anda di ranah akademik juga akan ikut tercoreng. Hal ini karena plagiarisme merupakan salah satu ‘dosa besar’ yang tidak boleh dilakukan di dunia pendidikan.
Nah, tinggi dan rendahnya hasil similarity index dari tulisan yang sudah Anda buat akan berpengaruh pada tingkat plagiasi dari karya tulis yang sudah dibuat.
Akan tetapi perlu diingat, tidak semua karya tulis yang memiliki hasil persentase similarity yang tinggi akan otomatis masuk dalam kategori plagiarisme.
Terkadang terdapat beberapa penulisan yang memang harus ditulis secara serupa, sehingga terhitung memiliki kemiripan yang tinggi dengan tulisan lainnya.
Misalnya ketika Anda mencantumkan kalimat langsung dalam sebuah tulisan, maka kata-kata yang disampaikan oleh narasumber akan ditulis persis sama dengan apa yang disampaikan. Hal ini akan berpengaruh pada hasil similarity dalam tulisan yang Anda buat jika terdapat tulisan lain yang menggunakan sumber yang serupa.
Meskipun demikian, biasanya terdapat standar maupun batas maksimal hasil persentase similarity index yang bisa menjadi pedoman bagi para penulis untuk mengatasi masalah tersebut.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan batasan tertentu terkait hasil similarity index ketika menghasilkan sebuah tulisan, khususnya dalam membuat karya tulis akademik.
Kenapa Akademisi Perlu untuk Memperhatikan Similarity Index dalam Karya Tulisnya?
Alasan utama mengapa seorang akademisi mesti memberikan perhatian khusus kepada hasil similarity index dalam karya tulisnya adalah agar tulisan yang sudah dia buat tidak terindikasi sebagai plagiarisme.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, plagiarisme merupakan salah satu kesalahan terbesar yang tidak bisa dimaafkan dalam dunia pendidikan.
Hukuman bagi pelaku plagiarisme juga tidak main-main. Jika Anda seorang mahasiswa yang terindikasi melakukan plagiarisme, maka pihak kampus bisa memberikan hukuman berupa sanksi tertulis.
Bahkan, apabila kasus plagiarisme yang dilakukan sangat fatal, maka dapat dikeluarkan dari perguruan tinggi.
Selain itu, nama Anda juga akan tercoreng dalam ranah akademik. Hal ini tentu berdampak pada karya-karya tulis Anda berikutnya. Riwayat plagiarisme menjadikan karya Anda sulit dipercaya oleh orang lain.
Oleh karena itu, penting akademisi untuk memperhatikan hasil similarity dari karya tulis yang sudah dibuat. Usahakan tulisan yang sudah Anda buat memiliki hasil similarity di bawah batasan yang sudah ditentukan.
Batas Maksimal Similarity Index agar Tidak Terindikasi sebagai Plagiarisme
Penentuan batas maksimal similarity index sangat bergantung pada jenis karya tulis akademik yang dihasilkan. Setidaknya batas maksimal ini bisa dibagi dalam dua kategori berbeda.
Pertama, untuk karya tulis ilmiah di tingkat perguruan tinggi, seperti skripsi, tesis, maupun disertasi. Kedua, untuk artikel jurnal yang diterbitkan, baik dalam maupun luar negeri.
Biasanya batas maksimal toleransi similarity index pada karya tulis di tingkat perguruan tinggi berada di kisaran angka 20 hingga 30 persen. Meskipun demikian, terdapat beberapa kampus yang mengizinkan batas toleransi maksimal hingga 40 persen.
Masing-masing perguruan tinggi biasanya memiliki kebijakan tersendiri terkait batas maksimal ini. Di sisi lain, batas maksimal similarity index pada karya tulis artikel jurnal tergantung pada tempat diterbitkannya tulisan tersebut.
Jika Anda ingin menerbitkan artikel untuk jurnal dalam negeri, maka batas maksimal hasil similarity index karya tulis yang dibuat berada di angka 25 persen.
Sementara itu, jika ingin menerbitkan artikel di jurnal internasional, maka Anda harus memenuhi batas toleransi maksimal di angka 15 hingga 20 persen.
Masing-masing pengelola jurnal biasanya memiliki kebijakan tersendiri terkait angka pasti batas maksimal yang harus dipenuhi bagi para penulis yang ingin mengirimkan karya tulisnya.
Bagaimana Mengurangi Similarity Index Tanpa Menurunkan Kualitas Tulisan?
Jika skor kesamaan dalam naskah Anda masih tinggi, Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut:
1. Menghindari Penggunaan Kalimat yang Terlalu Umum atau Standar
Beberapa istilah yang umum digunakan dalam bidang tertentu mungkin banyak ditemukan di literatur lainnya, seperti “menurut penelitian,” atau “hasil menunjukkan.” Guna menurunkan similarity index, usahakan untuk merangkai ulang kalimat-kalimat ini atau menambahkan konteks agar terlihat lebih spesifik dan tidak sama persis dengan sumber lain.
2. Mencantumkan Sumber dengan Baik dan Benar
Anda bisa mencantumkan sumber tulisan secara lengkap agar karya tulis yang dibuat tidak terindikasi sebagai plagiarisme.
Cara Menulis Sitasi yang Benar:
- Cara Membuat Footnote dari Sumber Buku, Jurnal, dan Internet
- 3 Cara Membuat Sitasi dengan Mendeley di Microsoft Word
- Cara Menulis Sitasi Gambar dalam Karya Ilmiah
- Cara Menulis Sitasi 2 Orang atau Lebih dengan Model APA, MLA, dan AMA
- Cara Membuat Sitasi Jurnal Secara Otomatis dengan Zotero
3. Menggunakan Sumber Primer dan Sekunder Secara Bijak
Dalam penelitian, penting untuk mengacu pada sumber primer (sumber asli data) dan sumber sekunder (ulasan atau interpretasi dari sumber lain). Penggunaan sumber primer cenderung menghasilkan tulisan yang lebih asli karena data diambil langsung dari sumber utama.
Sebaliknya, mengandalkan terlalu banyak sumber sekunder bisa meningkatkan similarity index karena konten yang sama mungkin telah dikutip berulang kali.
4. Memberikan Tanda Kutip pada Kalimat Langsung
Penggunaan kalimat langsung dalam sebuah tulisan memang ditulis sesuai dengan perkataan narasumbernya, sehingga bisa menambah angka persentase pada hasil similarity index.
5. Tidak Menggunakan Kutipan Langsung secara Berlebihan
Hindari untuk tidak menggunakan kalimat kutipan langsung secara berlebihan agar hasil persentase similarity index tidak tinggi.
6. Parafrase
Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan parafrase. Dengan melakukan parafrase, maka tulisan yang Anda buat akan berbeda dengan sumber yang digunakan.
Namun, melakukan parafrase secara manual memang menjadi hal yang menantang, terlebih bagi Anda yang memiliki kesibukan cukup padat dan deadline singkat.
Untuk itu, Parafrase Indonesia hadir guna mendampingi Anda menerbitkan karya ilmiah yang berkualitas. Melalui Layanan Parafrase Similarity, Anda bisa menghemat waktu dan biaya karena hanya dengan Rp10.000,-/ halaman, naskah Anda akan diparafrase oleh tim profesional bersertifikasi BNSP sehingga terbebas dari plagiarisme.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, turunkan plagiarisme naskah Anda sekarang agar karya ilmiah segera terpublikasi!