Snowball Sampling: Apakah Sama dengan Purposive Sampling?

snowball sampling

Dalam proses penelitian, menemukan responden yang tepat kadang bisa sangat menantang, terutama jika Anda meneliti kelompok tersembunyi atau sensitif. Di sinilah snowball sampling muncul sebagai solusi efektif. Teknik ini memungkinkan Anda menjaring responden melalui jaringan relasi, mulai dari satu orang ke orang lain seperti bola salju yang terus membesar.

Snowball sampling bukan sekadar metode pengambilan sampel, tetapi juga strategi membangun kepercayaan. Dengan pendekatan dari mulut ke mulut, Anda dapat menjangkau individu yang sulit ditemukan melalui teknik sampling tradisional.

Apa Itu Teknik Snowball Sampling

Snowball sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan sosial dari responden awal. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama saat subjek penelitian sulit ditemukan atau tergolong kelompok marjinal. 

Anda akan memulai dari satu atau beberapa orang sebagai titik awal, lalu meminta mereka merekomendasikan responden lain. Seiring berkembangnya proses, sampel akan bertambah layaknya bola salju yang menggelinding, karena tiap partisipan memberikan rujukan baru. 

Karakteristik Snowball Sampling

Snowball sampling memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari teknik sampling lain, diantaranya:

1. Bertahap dan Mengalir Secara Alami

Snowball sampling dimulai dari sejumlah kecil responden yang kemudian memperkenalkan Anda kepada individu lain. Proses ini bersifat bertahap dan sangat bergantung pada kepercayaan antar anggota jaringan. Biasanya, proses berlangsung hingga Anda merasa bahwa informasi yang didapatkan mulai berulang.

2. Berbasis Jaringan Sosial atau Komunitas Tertentu

Teknik ini bekerja paling efektif dalam komunitas yang memiliki hubungan dekat, seperti kelompok teman, komunitas hobi, atau kelompok sosial tertentu. Dengan koneksi yang erat, kemungkinan besar responden akan bersedia memperkenalkan Anda ke orang lain.

3. Tidak Representatif secara Statistik

Kelebihan lainnya, karena teknik ini tidak menggunakan proses acak, hasilnya cenderung tidak representatif terhadap populasi umum. Namun, snowball sampling unggul dalam memberikan informasi mendalam. Anda bisa mendapatkan narasi dan wawasan yang tidak bisa diperoleh melalui sampling acak.

Jenis-Jenis Snowball Sampling

Terdapat beberapa variasi dari snowball sampling yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Berikut ini merupakan jenis-jenis snowball sampling yang memiliki pendekatan berbeda:

1. Linear Snowball Sampling

Dalam jenis ini, setiap responden hanya memberikan satu referensi saja. Jadi, jaringan berkembang secara linear, tidak bercabang. Pendekatan ini berguna jika Anda ingin mengikuti satu jalur informasi secara mendalam. Namun, kekurangannya adalah keterbatasan dalam jangkauan karena tidak bercabang ke banyak arah.

2. Exponential Non-Discriminative Snowball Sampling

Setiap responden memberikan lebih dari satu rujukan tanpa ada seleksi. Alhasil, jaringan berkembang dengan cepat dan bercabang ke banyak titik. Jenis ini sangat membantu jika Anda ingin menjaring data dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, Anda harus siap memilah data yang relevan karena tidak semua rujukan akan cocok.

3. Exponential Discriminative Snowball Sampling

Selanjutnya adalah Exponential Discriminative Snowball Sampling. Responden juga memberi beberapa rujukan, tapi Anda sebagai peneliti memilih mana yang akan diikuti sehingga membuat proses lebih terkontrol.

Teknik ini cocok bila Anda menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan jaringan dan kualitas data. Anda tetap punya kendali terhadap siapa saja yang menjadi bagian dari sampel Anda.

Langkah-Langkah dalam Snowball Sampling

Untuk menerapkan teknik snowball sampling secara efektif, Anda perlu mengikuti beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Menentukan Responden Awal (Seed)

Langkah pertama adalah mencari satu atau beberapa individu yang sesuai dengan kriteria penelitian Anda. Mereka menjadi titik awal (seed) dalam proses snowball sampling. Pilihlah responden awal yang memiliki pengaruh dalam jaringan sosialnya. Semakin luas koneksi mereka, semakin cepat proses snowball akan berkembang.

2. Wawancara dan Bangun Kepercayaan

Lakukan wawancara dengan pendekatan yang ramah dan terbuka. Bangun kepercayaan agar mereka bersedia merekomendasikan orang lain. Kepercayaan adalah kunci utama dalam snowball sampling. Anda harus mampu menunjukkan integritas agar responden merasa aman memberikan rujukan.

3. Meminta Rujukan

Setelah wawancara selesai, mintalah responden untuk menyarankan satu atau beberapa individu lain yang bisa Anda wawancarai. Semakin spesifik kriteria yang Anda jelaskan, semakin tepat rujukan yang diberikan. Anda juga bisa minta mereka untuk menghubungkan Anda langsung agar lebih efektif.

4. Menghubungi dan Mewawancarai Rujukan Baru

Ulangi proses wawancara terhadap rujukan yang diberikan. Setelah selesai, minta lagi rujukan dari responden baru tersebut. Proses ini akan terus berulang hingga Anda merasa informasi yang diperoleh mulai stagnan atau tidak ada rujukan baru lagi.

Kelebihan Snowball Sampling

Snowball sampling sangat berguna dalam kondisi di mana populasi sulit ditemukan atau sensitif. Anda bisa membangun data secara alami melalui relasi sosial. Metode ini juga hemat biaya dan waktu karena Anda tidak perlu mencari responden secara acak. 

Hubungan antara responden akan memudahkan proses pengumpulan data. Selain itu, Anda bisa mendapatkan wawasan mendalam yang sulit dicapai lewat metode kuantitatif biasa.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Dalam beberapa kasus, snowball sampling menjadi satu-satunya cara untuk mengakses kelompok-kelompok tertentu. Dengan bantuan jaringan personal, Anda bisa masuk ke komunitas yang biasanya tertutup terhadap peneliti luar.

Kekurangan Snowball Sampling

Teknik ini memiliki risiko bias karena hanya menjangkau individu dalam lingkaran jaringan tertentu. Jika jaringan tidak beragam, hasil penelitian bisa kurang representatif.

Selain itu, tidak semua responden bersedia memberikan rujukan karena alasan privasi atau ketidaknyamanan. Anda juga bisa mengalami kesulitan jika proses rujukan berhenti di tengah jalan.

Terakhir, snowball sampling rentan terhadap duplikasi data jika beberapa responden merujuk ke individu yang sama. Anda harus waspada agar tidak mewawancarai orang yang sama lebih dari sekali.

Contoh Snowball Sampling

Snowball sampling sangat berguna dalam kondisi di mana populasi sulit ditemukan atau sensitif. Anda bisa membangun data secara alami melalui relasi sosial. Beberapa contoh jurnal penelitian yang menggunakan teknik snowball sampling:

Perbedaan antara Purposive Sampling dan Snowball Sampling

Snowball sampling sangat berguna dalam kondisi di mana populasi sulit ditemukan atau sensitif. Anda bisa membangun data secara alami melalui relasi sosial.

1. Sumber Data Awal

Purposive sampling memilih responden langsung berdasarkan pertimbangan peneliti. Sedangkan snowball sampling dimulai dari satu responden yang kemudian memberi rujukan.

2. Metode Pengumpulan Sampel

Purposive menggunakan penilaian subjektif untuk memilih responden. Snowball berkembang lewat rekomendasi antar responden. Snowball cocok digunakan ketika sulit menemukan responden secara langsung. Sedangkan purposive lebih tepat saat target populasi mudah diidentifikasi. 

3. Jangkauan Responden

Purposive sampling cenderung tetap karena tidak berkembang dari satu ke lainnya. Sementara snowball memungkinkan pertambahan jumlah responden secara alami. Dalam snowball sampling, Anda bisa menjaring lebih banyak data jika jaringan responden luas. Di purposive, jumlah responden biasanya terbatas sejak awal.

Itulah penjelasan lengkap mengenai teknik snowball sampling, mulai dari definisi, karakteristik, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya. Jika Anda ingin menggali informasi dari komunitas tertutup atau sulit dijangkau, maka snowball sampling bisa menjadi pilihan terbaik.

Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dan penyusunan penelitian dengan membaca artikel-artikel kategori Karya Ilmiah/Jurnal dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Cari Artikel Lainnya

Jangan Lewatkan!

Ebook Terbaru🔥