Penerapan kurikulum Outcome-Based Education (OBE), ikut mempengaruhi tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah. Dimana para dosen di Indonesia tentunya akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik kurikulum OBE tersebut.
Sebagai kurikulum yang terbilang baru diterapkan di ruang lingkup pendidikan tinggi di Indonesia. Tentunya para dosen perlu memahami betul apa itu kurikulum OBE dan bagaimana strategi agar publikasi ilmiah efektif berbasis kurikulum tersebut.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Kurikulum OBE?
Dikutip melalui Universitas Negeri Surabaya, kurikulum OBE adalah pendekatan kurikulum yang berfokus pada hasil belajar (outcomes) yang benar-benar dikuasai mahasiswa ketika lulus dan bukan sekedar materi yang disampaikan atau jumlah pertemuan.
Secara sederhana, kurikulum OBE bisa dipahami sebagai kurikulum pendidikan yang fokus utamanya pada outcomes atau luaran. Yakni pada kompetensi mahasiswa, dimana diharapkan bisa menguasai berbagai keterampilan praktis.
Lewat kurikulum ini, perguruan tinggi di Indonesia didorong mencetak lulusan yang menguasai berbagai keterampilan praktis. Sehingga lebih berdaya saing saat memasuki dunia kerja. Sebab menguasai berbagai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri atau dunia kerja.
Strategi Publikasi Akademik Dosen yang Efektif dengan Kurikulum OBE
Sesuai penjelasan sebelumnya, penerapan kurikulum baru di pendidikan tinggi Indonesia akan mempengaruhi tren penelitian. Kemudian ikut mendorong perubahan tren publikasi ilmiah. Sebab publikasi ilmiah atau publikasi akademik bertujuan menyebarluaskan hasil penelitian.
Lalu, apa saja strategi yang bisa diterapkan pada dosen agar publikasi ilmiah efektif dan selaras dengan kurikulum OBE? Berikut beberapa diantaranya:
1. Selaraskan Topik Penelitian dengan CPL
Strategi yang pertama adalah menentukan topik penelitian yang selaras dengan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan). Pada dasarnya topik penelitian berkaitan dengan kurikulum OBE adalah yang utama.
Penelitian dengan topik mengenai kurikulum OBE efektivitasnya bagaimana, kajian literatur efek kurikulum OBE di negara-negara yang sudah menerapkannya dari lama, dan sebagainya.
Kemudian disusul dengan penentuan topik penelitian yang selaras dengan CPL di dalam kurikulum OBE. Mahasiswa seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia industri.
Penelitian terkait hal ini akan mendukung dosen dalam membangun riwayat publikasi ilmiah yang relevan dengan kurikulum OBE. Sekaligus memiliki viabilitas dan dampak tinggi. Sebab sejalan dengan tingginya kebutuhan dosen Indonesia dalam memahami kurikulum OBE tersebut.
2. Gunakan Backward Research Planning
Salah satu ciri khas dari kurikulum OBE adalah diterapkan dengan skema Backward Research Planning. Sebab, penerapannya diawali dengan menentukan CPL. Dimana CPL dipahami sebagai profil lulusan perguruan tinggi yang mengacu pada kompetensi lulusan tersebut.
Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, yang diterapkan dari penentuan materi dan metode pembelajaran. Pada kurikulum OBE dibuat terbalik. Yakni menentukan profil lulusan dulu, baru kemudian menentukan materi dan metode pembelajaran.
Dalam penelitian, salah satu strategi publikasi akademik yang sejalan dengan kurikulum OBE juga bisa diterapkan dengan skema terbalik. Jika biasanya publikasi ilmiah diawali dengan penelitian dan menyelesaikan kegiatan penelitian dulu.
Maka strategis untuk publikasi ilmiah berbasis kurikulum OBE diawali dengan menentukan tempat publikasi tersebut. Misalnya di jurnal internasional mana. Baru kemudian menentukan topik, metode penelitian, dan penelitian itu sendiri.
3. Mulai dari Target Publikasi Lalu Tentukan Desain Risetnya
Poin ketiga yang menjadi strategi publikasi akademik agar relevan dengan kurikulum OBE adalah menentukan target bentuk publikasi. Publikasi ilmiah bisa dalam banyak bentuk.
Bagi dosen di Indonesia, publikasi terhadap hasil penelitian tidak hanya berbentuk jurnal ilmiah. Akan tetapi bisa juga dalam bentuk prosiding sampai menerbitkan buku ilmiah. Mulai dari buku monograf, referensi, sampai bunga rampai (book chapter).
Bentuk publikasi ilmiah yang ditargetkan akan membantu menyusun desain rencana penelitian atau rencana riset. Misalnya, saat menargetkan publikasi di jurnal atau prosiding terindeks Scopus. Maka perlu menyesuaikan penelitian, penyusunan artikel ilmiah, dan aspek lain agar relevan dengan standar publikasi terindeks Scopus.
3. Publikasikan Riset yang Memiliki Authentic Application
Strategi publikasi akademik dosen berikutnya adalah yang memiliki Authentic Application. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen mampu menghasilkan temuan-temuan yang aplikatif.
Sehingga temuan penelitian tersebut bisa segera diterapkan di masyarakat dan industri. Baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat maupun untuk tujuan meningkatkan kualitas hidup. Misalnya mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan.
4. Kembangkan Jejaring Kolaborasi
Poin berikutnya yang menjadi strategi publikasi akademik dosen agar selaras dengan kurikulum OBE adalah mengembangkan jejaring. Jaringan yang luas mendukung dosen untuk berkolaborasi. Baik dalam penelitian maupun publikasi ilmiah.
Kolaborasi dalam penelitian membantu dosen meneliti topik-topik yang lebih kompleks. Misalnya topik lintas bidang, antara penelitian di bidang pendidikan (kurikulum OBE) dengan ilmu komputer. Misalnya terkait penerapan kurikulum OBE dan sistem penilaian berbasis komputer.
Sehingga penelitian tersebut bertujuan untuk membuat aplikasi terkomputerisasi yang memudahkan proses penilaian mahasiswa. Sebab dalam kurikulum OBE, penilaian berfokus pada kompetensi mahasiswa. Kolaborasi penelitian juga mendukung untuk meraih hibah karena dinilai dampaknya lebih luas.
5. Terapkan Manajemen Sitasi dan Referensi Ilmiah
Publikasi akademik akan lebih mudah dan efisien jika memanfaatkan teknologi. Jadi, salah satu strategi yang harus diterapkan dosen agar relevan dengan kurikulum OBE adalah menggunakan aplikasi manajemen sitasi dan referensi ilmiah.
Misalnya menggunakan aplikasi Zotero, Mendeley, EndNote, dan sejenisnya. Dimana aplikas-aplikasi ini membantu mengelola koleksi referensi ilmiah. Kemudian membantu membuat sitasi otomatis pada kutipan.
Tidak hanya itu, aplikasi manajemen referensi juga membantu membuat daftar pustaka otomatis. Bahkan dalam berbagai gaya sitasi. Sehingga lebih praktis, cepat, dan tentunya lebih rapi serta tepat (tidak keliru).
6. Bangun Portofolio Publikasi Berjenjang
Strategi publikasi akademik berikutnya agar lebih selaras dengan kurikulum OBE adalah membangun portofolio berjenjang. Artinya, publikasi ilmiah yang dimiliki dilakukan bertahap dari media publikasi termudah sampai tersulit.
Contohnya, dosen dalam penelitian menargetkan publikasi ilmiah dalam bentuk prosiding terlebih dahulu. Dimana dikenal proses publikasinya lebih mudah dan cepat dibanding publikasi ke jurnal. Setelahnya, baru menargetkan publikasi ke jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
Publikasi ilmiah berjenjang membantu mengasah keterampilan menulis dan korespondensi. Sehingga pengalaman publikasi ilmiah terbentuk perlahan dan meningkatkan mental untuk menghadapi proses publikasi oleh sulit.
Penerapan kurikulum OBE mendorong kegiatan publikasi akademik yang lebih dari sekedar mencapai target luaran. Akan tetapi mendukung luaran yang bermanfaat dalam menerapkan kurikulum OBE di perguruan tinggi. Misalnya luaran dalam bentuk buku ajar berbasis OBE yang bisa menjadi pegangan mahasiswa mengikuti perkuliahan.
Buku ajar dan luaran penelitian dosen kemudian bisa dikonversi menjadi buku referensi maupun buku monograf. Namun, jika dosen kesulitan melakukan konversi sendiri karena kesibukan akademik yang tinggi.
Maka bisa menggunakan Layanan Konversi KTI yang disediakan Parafrasa Indonesia. Melalui layanan ini akan dibantu proses konversi oleh ahlinya dan sudah berpengalaman. Sekaligus dibantu proses penerbitannya agar sesuai standar Ditjen Dikti.
Sumber:
- Universitas Negeri Surabaya. (2025). Apa Itu Kurikulum OBE? Memahami Outcome-Based Education untuk Perguruan Tinggi. Diakses pada 8 Desember 2025 dari https://s1-aktuaria.fmipa.unesa.ac.id/post/apa-itu-kurikulum-obe-memahami-outcome-based-education-untuk-perguruan-tinggi
- Mahany, A. T. (2025). Prinsip-Prinsip Dasar Outcome-Based Education: Apa Itu OBE dan Mengapa Penting dalam Pendidikan? Diakses pada 8 Desember 2025 dari https://ecampuz.com/prinsip-prinsip-dasar-outcome-based-education/