Hibah penelitian merupakan salah satu instrumen yang bisa Anda manfaatkan untuk mempermudah riset ilmiah yang sedang dikerjakan. Apakah Anda sudah mengetahui syarat apa saja yang mesti dipenuhi untuk mendapatkan hibah penelitian tersebut?
Secara umum, hibah penelitian merupakan bantuan pendanaan yang diberikan oleh sebuah pihak kepada peneliti untuk membantu proses riset ilmiah yang sedang mereka kerjakan. Dengan memahami syarat untuk mendapatkan hibah penelitian, Anda tentu akan bisa memanfaatkan bantuan pendanaan ini dalam proses pengerjaan riset ilmiah masing-masing.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa syarat yang mesti Anda penuhi untuk mendapatkan hibah penelitian. Jika bisa memenuhi persyaratan ini, besar kemungkinan bagi Anda untuk mendapatkan bantuan pendanaan pada riset ilmiah yang sedang dikerjakan.
Lantas apa saja persyaratan yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan bantuan pendanaan riset ilmiah tersebut?
Daftar Isi
ToggleSyarat Hibah Penelitian
Berikut beberapa syarat yang mesti Anda penuhi untuk mendapatkan bantuan dana hibah riset ilmiah, yaitu.
1. Status Kepegawaian
Syarat pertama untuk mendapatkan dana hibah dilihat dari status kepegawaian penerimanya. Ketika ingin mendapatkan dana hibah, pengusul mesti berstatus sebagai dosen tetap aktif di sebuah perguruan tinggi.
Hal ini dilihat berdasarkan beberapa instrumen yang dimiliki oleh dosen tersebut, seperti NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional, NIDK, dan NUP. Masing-masing instrumen ini wajib terdaftar secara valid di Pangkalan Data Dikti atau PDDikti.
Selain itu, dosen tetap juga wajib aktif mengajar selama semester berjalan pada saat mengajukan dana hibah. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan tersebut nantinya.
2. Kesesuaian dengan Skema Hibah
Anda juga wajib memenuhi kesesuaian dengan skema hibah yang dituju. Masing-masing skema hibah ini juga memiliki persyaratan khususnya tersendiri, seperti.
a. Hibah Dosen Pemula
Dana hibah ini ditujukan untuk dosen yang belum pernah menerima bantuan pendanaan penelitian sebelumnya.
b. Hibah Kompetitif Nasional
Dana hibah ini biasanya mensyaratkan rekam jejak publikasi yang dimiliki oleh pengusul sebelumnya.
c. Hibah Kolaboratif
Untuk mendapatkan dana hibah ini, Anda wajib melakukan adanya mitra dengan institusi lainnya.
3. Pengalaman dan Kinerja Penelitian
Pengalaman dan kinerja riset ilmiah dari pengusul juga menjadi syarat berikutnya yang akan diperhatikan ketika Anda mengajukan dana hibah. Pengusul wajib memiliki rekam jejak publikasi ilmiah, HKI, atau kegiatan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, terlebih jika Anda mengajukan dana hibah untuk skema kompetitif.
Selain itu bagi dosen yang pernah menerima dana hibah sebelumnya, maka wajib menyelesaikan laporan akhir terlebih dahulu. Tidak hanya itu, dosen juga wajib menyelesaikan luaran sesuai dengan kontrak yang diterima.
Hal penting lainnya yang perlu Anda perhatikan adalah tidak sedang dalam masa sanksi administratif atau akademik dari hibah penelitian sebelumnya. Kriteria ini nantinya akan berpengaruh pada riwayat pengalaman yang Anda miliki sebelumnya.
4. Penyusunan Proposal yang Sesuai
Proposal menjadi salah satu dokumen penting yang wajib Anda siapkan ketika mengajukan dana hibah. Pastikan untuk menyusun proposal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Anda bisa menyusun proposal sesuai dengan template resmi yang disediakan oleh DRTPM atau Kemdikbudristek. Selain itu, Anda juga bisa melihat template yang disediakan oleh lembaga pemberi hibah.
Umumnya terdapat beberapa bagian yang tercantum dalam proposal, seperti latar belakang, tujuan, metodologi, rencana luaran, RAB, dan dokumen pendukung lainnya. Pastikan untuk mengunggah dokumen proposal tersebut sesuai dengan format dan ukuran yang sudah ditentukan.
5. Kewajiban Output atau Luaran
Syarat berikutnya yang wajib Anda penuhi ketika mendapatkan dana hibah penelitian adalah kewajiban output atau luaran. Biasanya setiap penerima hibah diwajibkan menghasilkan luaran sesuai dengan kesepakatan masing-masing.
Luaran wajib yang dihasilkan dari riset ilmiah ini juga bisa dalam berbagai bentuk yang berbeda. Misalnya luaran yang dihasilkan bisa berupa artikel jurnal, hak kekayaan intelektual, produk, atau modul pembelajaran.
Nantinya luaran wajib ini wajib dipenuhi dan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, luaran wajib ini juga mesti dilaporkan secara daring sesuai dengan dana hibah yang didapatkan.
6. Kelengkapan Dokumen Pendukung
Selain mempersiapkan proposal, Anda juga perlu memperhatikan kelengkapan dokumen pendukung ketika ingin mengajukan dana hibah. Kelengkapan dokumen ini akan berpengaruh pada administrasi pengusulan dana hibah yang Anda ajukan nantinya.
Umumnya terdapat beberapa jenis dokumen yang mesti Anda persiapkan ketika ingin mengajukan dana hibah. Beberapa dokumen pendukung tersebut di antaranya surat pernyataan tanggung jawab penuh, surat ketersediaan mitra jika ada mitra dalam penelitian, surat pengantar dari LPPM, dan biodata lengkap ketua serta anggota tim riset ilmiah.
7. Etika dan Komitmen Akademik
Persyaratan terakhir yang mesti dipenuhi untuk mendapatkan dana hibah penelitian adalah etika dan komitmen akademik dari pengusul. Hal ini penting agar Anda bisa mendapatkan dana hibah yang diajukan nantinya.
Terdapat beberapa etika dan komitmen yang perlu diperhatikan ketika mengajukan dana hibah. Misalnya Anda tidak boleh mengajukan proposal ganda pada skema dana hibah yang sama.
Selain itu, Anda juga dilarang untuk melakukan plagiarisme dalam proposal maupun luaran wajib yang dihasilkan nantinya. Terakhir, Anda juga mesti bersedia untuk mengikuti tahapan yang sudah ditentukan, seperti proses monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara berkala.
Itulah pembahasan lengkap seputar hibah penelitian.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar hibah penelitian dan karier dosen dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!