Tabel Penelitian Terdahulu: Contoh dan Cara Membuat

tabel penelitian terdahulu

Menyusun skripsi atau karya ilmiah bukan sekadar menulis panjang lebar, Anda perlu menunjukkan bahwa penelitian Anda berdiri di atas fondasi yang kuat. Di sinilah peran penting tabel penelitian terdahulu muncul, yaitu membantu Anda menyajikan peta riset yang sudah pernah dilakukan orang lain, sekaligus menunjukkan apa yang belum terjawab.

Cara Mencari Penelitian Terdahulu yang Relevan

Untuk menyusun tabel penelitian terdahulu, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencari referensi yang relevan dengan topik penelitian Anda. Penelitian terdahulu ini bisa berasal dari jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, maupun prosiding seminar. Pastikan sumber yang Anda pilih dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

Untuk memudahkan Anda, berikut langkah-langkah mencari penelitian terdahulu yang relevan:

1.  Gunakan Database Akademik Terpercaya

Manfaatkan database seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, ResearchGate, atau portal Garuda. Anda juga bisa menggunakan repository kampus. Database ini memuat ribuan artikel ilmiah yang sudah melewati proses peer-review.

Penggunaan database yang terpercaya membuat Anda mendapatkan referensi yang valid dan bisa dijadikan rujukan utama. Hindari mengambil referensi dari blog, Wikipedia, atau situs-situs yang tidak memiliki kredibilitas akademik.

2. Gunakan Kata Kunci Spesifik

Jangan hanya mencari dengan kata kunci umum seperti “pendidikan” atau “kesehatan”. Tambahkan variabel atau konteks spesifik seperti “pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar siswa SMA”.

Kata kunci yang spesifik akan mempersempit hasil pencarian dan membuat Anda lebih mudah menemukan penelitian yang benar-benar relevan. Selain itu, hasil pencarian akan lebih fokus pada topik yang sedang Anda teliti.

3. Baca Abstrak dan Kesimpulan Terlebih Dahulu

Agar waktu tidak terbuang percuma, baca abstrak dan kesimpulan dari artikel yang Anda temukan. Dari sana, Anda bisa menilai apakah penelitian tersebut layak dimasukkan ke dalam tabel penelitian terdahulu.

Langkah ini akan membantu Anda mengeliminasi sumber yang kurang tepat secara cepat. Sehingga Anda hanya akan mencatat referensi yang benar-benar mendukung penelitian Anda.

4. Perhatikan Tahun Publikasi

Sebaiknya Anda menggunakan penelitian terbaru (5–10 tahun terakhir), kecuali jika sumber klasik tersebut memang sangat penting untuk teori dasar. Penelitian yang lebih baru mencerminkan isu, data, dan pendekatan yang lebih aktual. Sehingga membuat penelitian Anda juga terlihat lebih relevan dan kontekstual dengan perkembangan zaman.

Apa Saja yang Harus Ada dalam Tabel Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah komponen penting yang harus Anda cantumkan dalam tabel penelitian terdahulu:

1. Nama Peneliti dan Tahun

Pertama, tuliskan nama peneliti beserta tahun penelitiannya. Informasi ini berguna sebagai identitas utama dari referensi yang Anda gunakan. Dengan mencantumkan nama dan tahun, Anda juga menunjukkan keakuratan data serta kronologi perkembangan penelitian dalam topik yang Anda bahas.

2. Judul Penelitian

Sertakan judul lengkap penelitian. Judul ini akan membantu pembaca memahami fokus atau objek yang diteliti oleh peneliti sebelumnya. Selain itu, judul juga bisa menunjukkan relevansi secara langsung dengan penelitian Anda. Anda bisa menilai apakah arah penelitiannya sejalan atau justru berbeda dari milik Anda.

3. Tujuan dan Metode Penelitian

Jelaskan secara singkat tujuan dari penelitian tersebut serta metode yang digunakan. Dengan membandingkan tujuan dan metode, Anda bisa melihat bagaimana penelitian Anda memperkuat atau melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya.

4. Temuan atau Hasil Penelitian

Sampaikan secara ringkas apa hasil utama dari penelitian tersebut. Fokuslah pada temuan-temuan yang relevan dengan variabel atau masalah penelitian Anda. Temuan ini bisa menjadi pijakan atau pembanding dalam menyusun kerangka berpikir dan rumusan hipotesis Anda.

5. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian

Jika memungkinkan, sebutkan juga kelebihan dan keterbatasan dari penelitian tersebut. Menganalisis keterbatasan dari penelitian sebelumnya akan membantu Anda menemukan celah (gap) untuk diteliti lebih lanjut.

Contoh Tabel Penelitian Terdahulu

Berikut adalah contoh sederhana dari tabel penelitian terdahulu yang bisa Anda gunakan sebagai referensi:

NO.NAMA PENELITIJUDUL PENELITIANTUJUAN & METODE PENELITIANTEMUAN ATAU HASIL PENELITIANKELEBIHAN & KETERBATASAN PENELITIAN
1.Rahayu, S. & Suminar, D. (2020)Pengaruh Media Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 BandungTujuan: Menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar siswa.
Metode: Kuantitatif dengan survei dan analisis regresi linier sederhana. Populasi adalah siswa SMA Negeri 1 Bandung, sampel 100 siswa dipilih secara acak.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan media sosial dengan motivasi belajar siswa. Semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial untuk keperluan edukasi, semakin tinggi motivasi belajar siswa.Kelebihan: Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan kausalitas.
Keterbatasan: Sampel terbatas pada satu sekolah, sehingga generalisasi hasil mungkin terbatas. Aspek kualitatif dari pengalaman siswa belum digali.
2..Fitriani, A. (2019)Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SejarahTujuan: Mengetahui efektivitas model blended learning dalam meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.
Metode: Eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group design. Dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Uji t-test digunakan untuk analisis data.
Model pembelajaran blended learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dibandingkan dengan model konvensional.Kelebihan: Desain eksperimen yang cukup kuat untuk menunjukkan efektivitas.
Keterbatasan: Durasi penelitian relatif singkat (satu semester), sehingga efek jangka panjang tidak teramati. Materi pelajaran spesifik (sejarah) membatasi generalisasi ke mata pelajaran lain.
3.Pratama, R. (2021)Peran Komunikasi Antarpribadi Guru dan Siswa dalam Meningkatkan Keterlibatan Belajar di Era Pembelajaran DaringTujuan: Mengidentifikasi peran komunikasi antarpribadi guru dan siswa dalam meningkatkan keterlibatan belajar siswa selama pembelajaran daring.
Metode: Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan guru dan siswa, observasi partisipan, dan analisis dokumen.
Komunikasi antarpribadi yang efektif antara guru dan siswa berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, meningkatkan interaksi, dan menumbuhkan rasa nyaman yang berkontribusi pada peningkatan keterlibatan belajar siswa daring.Kelebihan: Memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika komunikasi.
Keterbatasan: Subjektivitas peneliti dalam interpretasi data kualitatif. Hasil tidak dapat digeneralisasi karena sifatnya studi kasus. tidak teramati. Materi pelajaran spesifik (sejarah) membatasi generalisasi ke mata pelajaran lain.

Tabel seperti di atas akan memudahkan Anda dalam menyusun narasi pada bagian kajian pustaka. Tabel ini juga membantu pembaca untuk menangkap benang merah antara penelitian Anda dengan penelitian sebelumnya.

Itulah pembahasan lengkap tentang tabel penelitian terdahulu, mulai dari cara mencarinya, apa saja yang harus dimasukkan, hingga contoh penyusunannya.

Ingatlah bahwa tabel penelitian terdahulu bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting yang menentukan kualitas karya ilmiah Anda. Semoga artikel ini membantu Anda dalam menyusun penelitian yang lebih sistematis dan berbobot.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Dapatkan lebih banyak informasi dan tips seputar penelitian dengan membaca artikel terbaru kategori Artikel Ilmiah/Jurnal hanya dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply