Apakah Anda sudah mengetahui cara menemukan research gap dengan menggunakan fitur Open Knowledge Maps?
Penting bagi seorang peneliti untuk mengetahui cara ini agar proses penelitian bisa berjalan lancar. Dengan memanfaatkan fitur Open Knowledge Maps, seorang peneliti akan lebih mudah menemukan perbedaan dari penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan membagikan tips yang bisa Anda manfaatkan untuk menemukan research gap dengan menggunakan Open Knowledge Maps.
Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel hingga bagian akhir agar setiap informasi bisa Anda dapatkan secara keseluruhan.
Daftar Isi
ToggleSekilas tentang Research Gap dan Open Knowledge Maps
Research gap merupakan metode yang digunakan oleh seorang peneliti untuk menemukan kekurangan dari sebuah riset yang sudah dikerjakan oleh orang lain sebelumnya.
Istilah ini dikenal juga dengan sebutan celah kosong atau celah penelitian. Dengan memanfaatkan celah ini, para peneliti akan menemukan tema bahasan dalam riset yang akan dikerjakan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Selain itu, riset yang didasari oleh adanya research gap bisa melengkapi hasil penelitian yang dikerjakan oleh penelitian lainnya. Di sisi lain, terdapat platform yang mampu mempermudah Anda dalam menemukan research gap, yakni Open Knowledge Map.
Open Knowledge Map merupakan situs pencarian yang dirancang khusus untuk memudahkan peneliti dalam menemukan karya tulis ilmiah yang relevan dengan riset yang akan dikerjakan. Ketika memanfaatkan platform ini, para peneliti akan mendapat peta konsep visual dari hasil pencarian yang mereka lakukan.
Kemudian, tampilan visual ini akan memudahkan peneliti untuk memahami hasil riset yang mereka cari menggunakan platform tersebut.
Tips Mencari Research Gap dengan Open Knowledge Maps
Sebelum menggunakan Open Knowledge Maps untuk mencari research gap dalam sebuah penelitian, Anda bisa mengetahui terlebih dahulu tips dan trik untuk mengakses fitur tersebut, yakni:
1. Memahami Fitur Open Knowledge Maps
Tips pertama yang bisa Anda terapkan dalam mencari research gap dengan Open Knowledge Maps adalah memahami fitur-fitur apa saja yang terdapat dalam situs tersebut.
Dengan memahami fitur-fitur ini, Anda akan lebih mudah dalam menjalankan proses pencarian research gap pada riset-riset terdahulu. Adapun terdapat beberapa fitur yang ada di Open Knowledge Maps yang bisa Anda pahami, yakni:
a. Open Access
Perlu Anda ketahui bahwa situs Open Knowledge Maps memiliki akses yang terbuka. Artinya, setiap orang bisa menggunakan fitur ini tanpa perlu mengeluarkan biaya alias gratis.
Selain itu, para pengguna juga tidak perlu membuat akun agar bisa mengakses situs ini. Dengan demikian, Anda bisa bebas dan lebih dimudahkan dalam mencari karya tulis ilmiah yang ingin dipelajari.
b. Pencarian Literatur
Fitur berikutnya yang terdapat dalam Open Knowledge Maps adalah pencarian literatur. Anda bisa memasukkan kata kunci pada mesin pencari yang ada di situs tersebut.
Setelah itu, mesin pencari akan menampilkan berbagai macam hasil penelitian yang sesuai dengan kata kunci yang Anda gunakan. Terdapat dua filter yang bisa Anda terapkan dalam mesin pencari ini, yakni PubMed dan BASE.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengurutkan hasil penelitian dari yang paling relevan hingga terbaru.
c. Visualisasi Data
Open Knowledge Maps akan menampilkan hasil pencarian yang Anda gunakan dalam bentuk mapping. Fitur ini akan memudahkan Anda untuk melihat korelasi antara satu karya tulis ilmiah dengan riset lainnya yang ditampilkan berdasarkan hasil pencarian.
Dengan demikian, Anda akan lebih mudah dalam mengkategorikan setiap informasi yang didapat serta membantu mencari research gap dari setiap karya ilmiah lainnya.
d. Menyimpan dan membagikan
Fitur terakhir yang ada di Open Knowledge Maps adalah menyimpan dan membagikan. Setiap pengguna bisa menggunakan fitur ini untuk menyimpan progres pencarian yang sudah dikerjakan.
Selain itu, Anda juga bisa membagikan hasil pencarian ini kepada orang lain yang sekiranya membutuhkan hal yang sama.
2. Menentukan Tema Bahasan yang Akan Diteliti
Tips kedua yang bisa Anda lakukan sebelum mencari research gap dengan Open Knowledge Maps adalah menentukan tema bahasan yang akan diteliti. Ketika menggunakan Open Knowledge Maps, Anda akan diminta untuk memasukkan kata kunci agar bisa mencari hasil riset yang diinginkan.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menentukan tema bahasan terlebih dahulu agar mengetahui kata kunci apa saja yang akan digunakan ketika mengakses situs tersebut.
Lebih Banyak Tentang Research Gap:
- 6 Cara Mencari Research Gap dalam Sebuah Karya Tulis Ilmiah
- Contoh Research Gap Skripsi, Artikel Jurnal, dan Hasil Penelitian
- Perbedaan Novelty dan Research Gap
- 4 Cara Menemukan Novelty Penelitian, Apa Saja?
- Novelty Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Menemukannya
Langkah-Langkah Mencari Research Gap Menggunakan Open Knowledge Maps
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda gunakan untuk mencari research gap dengan menggunakan fitur Open Knowledge Maps, yaitu:
1. Mengakses Laman Resmi Open Knowledge Maps
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencari research gap menggunakan Open Knowledge Maps adalah mengakses laman resmi fitur tersebut.
Anda bisa mengakses laman Open Knowledge Maps di https://openknowledgemaps.org/. Pada laman ini, Anda akan bisa melihat dua pilihan mesin pencari yang bisa digunakan pada fitur Open Knowledge Maps, yakni PubMed dan BASE.
Anda bisa menyesuaikan pilihan mesin pencarian tersebut sesuai dengan tema bahasan riset yang ingin ditemukan research gap-nya.
2. Melakukan Pencarian
Setelah mengakses laman resmi Open Knowledge Maps, Anda bisa memulai untuk melakukan pencarian dengan menggunakan fitur tersebut. Anda bisa memasukkan kata kunci yang relevan dengan riset atau penelitian sebelumnya yang sudah ada.
Nantinya, dari kata kunci tersebut Anda akan menemukan hasil riset yang relevan dengan tema bahasan yang ingin dicari.
3. Membaca Mapping yang Ada di Pencarian Open Knowledge Maps
Ketika melakukan pencarian research gap dengan Open Knowledge Maps, Anda akan menemukan sekumpulan karya tulis ilmiah yang ditampilkan dalam bentuk beberapa lingkaran.
Lingkaran yang muncul dalam hasil pencarian ini dikenal dengan istilah mapping. Anda mesti membaca hasil mapping ini dengan seksama agar bisa menemukan research gap dari penelitian terdahulu yang akan diperiksa.
Jika Anda menemukan lingkaran yang saling beririsan, maka artikel yang ada di mapping tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sementara itu, jika terdapat tanda hijau dalam satu lingkaran saja, maka karya tulis ilmiah tersebut bersifat terbuka dan bisa diunduh.
Di sisi lain, Anda juga bisa menemukan lingkaran yang tidak memiliki tanda di dalamnya. Hasil mapping ini berarti artikel yang ada di dalam lingkaran tersebut hanya disitasi saja.
4. Unduh Karya Tulis Ilmiah Hasil Mapping
Setelah membaca hasil mapping, Anda bisa mengunduh karya tulis ilmiah yang ingin Anda pelajari lebih lanjut dengan cara klik tanda hijau yang menunjukkan label PDF untuk mengakses karya tulis ilmiah tersebut.
Setelah itu, artikel yang Anda pilih bisa langsung dibaca. Selanjutnya, Anda juga bisa mengunduh karya ilmiah tersebut agar bisa dipelajari lebih lanjut nantinya.
5. Dokumentasikan Hasil Mapping di Open Knowledge Maps
Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menemukan research gap dengan menggunakan Open Knowledge Maps adalah mendokumentasikan hasil mapping dari pencarian fitur tersebut.
Anda bisa mencatat setiap artikel yang berkaitan satu sama lain yang muncul dalam hasil mapping yang sudah dilakukan sebelumnya. Kemudian, Anda bisa mempelajari setiap karya ilmiah tersebut sekaligus membandingkannya, mulai dari bagian abstrak hingga kesimpulan.
Berdasarkan hal inilah nantinya Anda bisa menemukan research gap pada hasil riset sebelumnya serta dapat menggunakannya sebagai tema bahasan dalam penelitian yang akan dikerjakan.
Keuntungan Menggunakan Open Knowledge Maps
Efisiensi dan Visualisasi: Open Knowledge Maps menyajikan literatur ilmiah dalam bentuk peta visual, memudahkan peneliti untuk melihat hubungan antar topik dan menemukan area yang kurang dieksplorasi dengan cepat.
Identifikasi Cepat Celah Penelitian: Peneliti dapat melihat cluster yang memiliki sedikit artikel, menunjukkan adanya research gap, sehingga memungkinkan eksplorasi topik baru.
Akses Gratis dan Terbuka: Alat ini gratis dan terbuka untuk siapa saja, membuatnya mudah diakses oleh peneliti dari berbagai latar belakang tanpa hambatan biaya.
Pencarian Lebih Terarah: Open Knowledge Maps menyoroti artikel kunci, sehingga membantu peneliti untuk fokus pada literatur yang paling relevan, menghemat waktu dalam proses pencarian.
Itulah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk mencari research gap dengan menggunakan Open Knowledge Maps. Sangat mudah, bukan?
Yuk, baca artikel-artikel selanjutnya di parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk mendapatkan tips serta informasi menarik lainnya!