Tips Ubah 5 KUM Jurnal PKM Menjadi 20 KUM Buku Monograf

jurnal pkm

Jurnal PKM atau Pengabdian kepada Masyarakat sering kali menjadi luaran yang wajib dihasilkan oleh para dosen dan peneliti. Namun, tahukah Anda bahwa dari satu artikel di jurnal PKM, peluang poin KUM bisa meningkat hingga empat kali lipat jika diubah menjadi buku monograf? Strategi ini tidak hanya membantu meningkatkan angka kredit, tetapi juga memperkuat rekam jejak akademik Anda.

Skor KUM Jurnal Pengabdian Masyarakat

Setiap publikasi memiliki bobot nilai KUM yang berbeda sesuai aturan. Jurnal PKM sebagai salah satu luaran pengabdian masyarakat juga sudah diatur dalam Permenristekdikti. Berikut gambaran skor KUM publikasi jurnal pengabdian masyarakat:

Jenis PublikasiNilai KUM
Jurnal Internasional Bereputasi, seperti WoS (IF min. 0,05) atau Scopus (SJR min. 0,15 atau >0,10 dan Q3)40
Jurnal Internasional, seperti WoS (IF <0,05) atau Scopus (SJR <0,15)30
Prosiding Internasional terindeks di Scimagojr dan Scopus, serta prosiding IEEE xplore yang termasuk flag ship IEEE30
Jurnal Nasional terakreditasi SINTA 1 dan SINTA 2, dengan catatan jika SINTA 1 yang termasuk Jurnal Internasional golongan 1 dan 2, maka dihitung sebagai golongan 1 dan 225
Prosiding Internasional terindeks WoS, Scopus, IEEE xplore, dan SPIE25
Jurnal Internasional terindeks INSPEC, Gale, ESCI, dan EBSCO20
Jurnal Nasional berbahasa Inggris atau satu bahasa resmi PBB lainnya, seperti jurnal-jurnal yang terindeks DOAJ, CABI, ACI, dan Index Copernicus International (ICI)20
Jurnal Nasional terakreditasi SINTA 3 dan SINTA 4 (Berbahasa Indonesia)20
Jurnal Nasional terakreditasi SINTA 5 dan SINTA 6 (Berbahasa Indonesia)15
Prosiding Internasional tidak terindeks WoS, Scopus, IEEE xplore, dan SPIE15
Jurnal Nasional dengan Author dan Editor minimal dari 2 instansi berbeda 10
Jurnal Ilmiah berbahasa resmi PBB, tapi tidak memenuhi syarat sebagai jurnal internasional10
Prosiding Nasional10
Hasil penelitian internasional yang dimuat dalam prosiding online yang tidak memiliki indeks10
Hasil penelitian nasional yang dimuat dalam prosiding online yang tidak memiliki indeks5

Mengapa Dosen Perlu Menerbitkan Buku Monograf

Menerbitkan artikel di jurnal PKM dengan standar internasional memang bergengsi, tetapi prosesnya bisa panjang dan penuh revisi. Sementara itu, jurnal PKM nasional cenderung lebih mudah diterbitkan, namun nilai KUM yang diperoleh tidak terlalu besar. Alternatif yang lebih strategis adalah mengubah jurnal PKM yang Anda miliki dengan menerbitkannya menjadi buku monograf, karena nilainya lebih tinggi sekaligus lebih mudah diproses.

Berikut lebih detail kami uraikan lima alasan mengapa Anda perlu menerbitkan buku monograf untuk mencapai nilai KUM yang tinggi:

1. Poin KUM Lebih Besar

Buku monograf memberikan skor KUM yang lebih tinggi dibandingkan publikasi jurnal nasional biasa. Dengan konversi dari jurnal PKM ke monograf, Anda bisa melipatgandakan nilai KUM hingga empat kali lipat. Strategi ini jelas lebih efisien untuk mendukung kenaikan angka kredit dosen.

2. Bukti Kinerja Terekam Sebagai Luaran Akademik

Selanjutnya, monograf bukan hanya sekadar buku, tetapi menjadi bukti nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Publikasi ini dapat masuk ke dalam laporan BKD, database SINTA, hingga sistem penilaian akademik lain yang memantau luaran dosen.

Selain itu, monograf yang memiliki ISBN juga lebih mudah dilacak secara nasional. Dengan begitu, karya Anda terekam dalam repositori akademik yang diakui, sehingga reputasi akademik lebih terbangun.

3. Menjadi Arsip Intelektual

Monograf berfungsi sebagai dokumentasi intelektual jangka panjang. Berbeda dengan artikel jurnal yang biasanya terbatas ruang lingkupnya, monograf menyajikan gagasan dan hasil pengabdian masyarakat secara lebih luas. Keberadaan monograf juga memungkinkan mahasiswa dan peneliti lain menggunakan karya Anda sebagai referensi. 

4. Mendorong Kolaborasi Interdisipliner

Dengan menulis monograf, Anda bisa menggabungkan perspektif dari berbagai bidang. Kolaborasi lintas disiplin ini memperkuat kualitas karya sekaligus membuka peluang kerja sama dengan dosen atau peneliti lain.

5. Menunjang Kenaikan Karier Akademik

Alasan lainnya, yaitu monograf menjadi salah satu syarat penting untuk kenaikan jabatan fungsional dosen. Dengan poin KUM yang tinggi, Anda dapat mempercepat proses pengajuan lektor kepala hingga guru besar.

Tips Mengubah Jurnal Pengabdian Masyarakat Menjadi Buku Monograf

Mengubah jurnal PKM menjadi monograf tidak sulit jika dilakukan dengan langkah yang sistematis. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Evaluasi Naskah Jurnal PKM yang Sudah Ada

Langkah pertama adalah mengevaluasi naskah yang sudah diterbitkan. Periksa apakah ada bagian yang bisa diperluas atau diperjelas sehingga sesuai dengan format buku.

2. Tentukan Fokus dan Tema Monograf

Pastikan monograf memiliki fokus yang jelas. Tentukan tema yang relevan dan menarik, sehingga isi buku lebih terarah dibandingkan sekadar mengompilasi hasil penelitian.

3. Perluas Kajian Teori dan Literatur

Selanjutnya, tambahkan kajian teori yang lebih mendalam agar monograf memiliki landasan akademik yang kuat. Teori yang lebih lengkap juga menunjukkan kedalaman penelitian Anda.

Selain itu, gunakan literatur terbaru agar monograf tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Referensi yang kuat juga meningkatkan kredibilitas buku Anda.

4. Kembangkan Metodologi Secara Detail

Jika dalam jurnal metode penelitian ditulis ringkas, pada monograf Anda bisa menjabarkannya lebih detail. Hal ini membantu pembaca memahami langkah-langkah penelitian dengan jelas.

5. Perluas Bagian Hasil dan Diskusi

Hasil penelitian yang biasanya terbatas di jurnal dapat diperluas dengan menambahkan analisis tambahan. Diskusi juga bisa diperdalam untuk menyoroti dampak pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, Anda bisa menambahkan perbandingan dengan penelitian sejenis. 

6. Tambahan Studi Kasus dan Dokumentasi

Masukkan studi kasus tambahan yang relevan untuk memperkaya isi monograf. Studi kasus membuat buku lebih aplikatif dan mudah dipahami pembaca. Jangan lupa menambahkan dokumentasi berupa foto kegiatan atau data visual.

7. Bangun Struktur Buku Monograf

Struktur monograf berbeda dengan artikel jurnal yang cenderung kaku. Jika artikel jurnal hanya terdiri dari pendahuluan, metode, hasil, dan diskusi, maka monograf memiliki bab lebih lengkap dengan gaya penulisan lebih santai sehingga enak dibaca, tidak sekaku bahasa penelitian, namun tetap formal dan sesuai kaidah akademik. 

Ingin Menerbitkan Monograf dari Jurnal PKM dengan Cepat?

Banyak dosen, mungkin termasuk Anda, yang sebenarnya ingin mengubah jurnal PKM menjadi monograf, namun terkendala waktu. Aktivitas akademik yang padat membuat Anda kesulitan menyusun ulang naskah sesuai struktur monograf yang sesuai standar Dikti.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Selain itu, tidak semua dosen memahami teknis penulisan monograf. Mulai dari penambahan literatur, memperluas analisis, hingga menyesuaikan format sesuai kaidah penulisan buku ilmiah. Proses ini tentu menyita banyak energi.

Untuk menjawab tantangan itu, Parafrase Indonesia hadir dengan Layanan Konversi KTI menjadi monograf. Anda cukup mengirimkan artikel jurnal PKM yang sudah terbit, lalu tim profesional bersertifikat BNSP akan membantu mengubahnya menjadi buku monograf sesuai standar akademik.

Keuntungan lainnya, buku hasil konversi dari Parafrase Indonesia bergaransi lolos ISBN. Artinya, buku tersebut sah digunakan untuk laporan BKD maupun klaim angka kredit. Dengan layanan ini, Anda bisa menghemat waktu sekaligus memastikan karya Anda diakui secara resmi.

Demikian tips praktis bagaimana mengubah artikel jurnal PKM menjadi buku monograf yang bernilai lebih tinggi. Jangan biarkan karya Anda berhenti di jurnal PKM saja. Ubah dan kembangkan menjadi monograf dengan Layanan Konversi KTI sekarang!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply