Salah satu konsep penting dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang sering muncul adalah variabel intervening. Konsep ini membantu peneliti menjelaskan hubungan antar variabel secara lebih detail, sehingga hasil penelitian menjadi lebih tajam dan meyakinkan.
Ingin memahami lebih dalam tentang variabel intervening? Simak ulasannya berikut ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Variabel Intervening?
Variabel intervening adalah variabel yang menjembatani hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Dengan kata lain, variabel ini berperan sebagai penghubung yang menjelaskan bagaimana atau mengapa suatu variabel memengaruhi variabel lainnya. Kehadirannya membuat penjelasan penelitian lebih lengkap dan logis.
Dalam banyak penelitian, hubungan langsung antara variabel independen dan dependen sering kali tidak cukup kuat atau tidak sepenuhnya jelas. Di sinilah variabel intervening berperan, yaitu memberikan gambaran mekanisme yang terjadi di antara keduanya. Tanpa variabel ini, hasil penelitian bisa terkesan kurang mendalam.
Konsep variabel intervening biasanya digunakan untuk memecah hubungan sebab-akibat menjadi tahapan yang lebih detail. Memahami tentang variabel intervening akan membantu Anda dalam mengetahui bahwa perubahan pada variabel bebas memengaruhi variabel intervening terlebih dahulu, yang kemudian berdampak pada variabel terikat.
Jenis-jenis Variabel Intervening
Ada dua jenis utama yang umum digunakan, yaitu variabel mediasi dan variabel moderasi. Keduanya sama-sama menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat, namun cara kerjanya berbeda.
1. Variabel Mediasi
Variabel mediasi adalah jenis variabel intervening yang menjelaskan proses terjadinya hubungan antara variabel independen dan dependen. Jenis variabel ini menjadi jalur perantara yang membawa pengaruh dari variabel bebas ke variabel terikat.
Misalnya, dalam penelitian tentang pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja, motivasi karyawan bisa menjadi variabel mediasi. Pelatihan meningkatkan motivasi, dan motivasi inilah yang akhirnya meningkatkan produktivitas. Tanpa motivasi sebagai variabel mediasi, hubungan antara pelatihan dan produktivitas mungkin terlihat kurang jelas.
Keberadaan variabel mediasi sangat membantu peneliti menguraikan proses sebab-akibat secara runtut. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa efek yang terjadi memang melalui tahapan tertentu, bukan hanya hubungan langsung.
2. Variabel Moderasi
Kedua, variabel moderasi. Jenis variabel ini merupakan variabel yang memengaruhi kekuatan atau arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berbeda dengan mediasi yang menjadi penghubung, moderasi lebih berperan sebagai “pengatur” intensitas atau pola hubungan tersebut.
Contohnya, dalam penelitian tentang pengaruh jam belajar terhadap prestasi akademik, dukungan orang tua bisa menjadi variabel moderasi. Dukungan yang tinggi dapat memperkuat pengaruh jam belajar terhadap prestasi, sedangkan dukungan yang rendah dapat melemahkannya.
Variabel moderasi membantu peneliti memahami bahwa efek dari variabel bebas tidak selalu sama dalam semua kondisi. Faktor-faktor tertentu dapat memperkuat atau justru melemahkan pengaruh tersebut.
Kapan Harus Menggunakan Variabel Intervening?
Penggunaan variabel intervening dibutuhkan ketika hubungan langsung antara variabel bebas dan terikat tidak cukup menjelaskan fenomena yang diamati. Jika hubungan tersebut lemah atau tidak konsisten, menambahkan variabel penghubung dapat membantu memperjelas mekanismenya.
Selain itu, variabel intervening digunakan ketika peneliti ingin menggali proses yang terjadi di balik suatu pengaruh. Hal ini tidak hanya membuat penelitian lebih kaya secara teoretis, tetapi juga memberi wawasan praktis untuk penerapan di lapangan.
Variabel ini juga relevan digunakan saat peneliti ingin menguji teori yang memprediksi adanya faktor perantara atau faktor pengatur.
Contoh Penerapan Variabel Intervening dalam Karya Tulis Ilmiah
Berikut beberapa contoh penerapan variabel intervening dalam penelitian yang bisa Anda pelajari:
Contoh 1: Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Melalui Motivasi Kerja
Dalam penelitian ini, pelatihan (variabel bebas) diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Peningkatan keterampilan tersebut memicu naiknya motivasi kerja (variabel intervening). Motivasi yang tinggi membuat karyawan lebih bersemangat, bekerja lebih efektif, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas (variabel terikat). Tanpa motivasi, pelatihan mungkin tidak memberikan dampak maksimal pada produktivitas.
Contoh 2: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Tim Melalui Kepuasan Kerja
Gaya kepemimpinan yang baik (variabel bebas) dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, adil, dan suportif. Lingkungan yang positif ini akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan (variabel intervening). Kepuasan kerja yang tinggi pada gilirannya membuat karyawan lebih berkomitmen, bekerja lebih optimal, dan menghasilkan kinerja tim yang lebih baik (variabel terikat). Tanpa kepuasan kerja, efek kepemimpinan terhadap kinerja bisa jadi kurang signifikan.
Contoh 3: Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Perilaku Konsumsi Melalui Brand Awareness
Aktivitas promosi di media sosial (variabel bebas) seperti posting rutin, interaksi dengan audiens, dan kampanye kreatif dapat meningkatkan brand awareness (variabel intervening). Ketika kesadaran merek meningkat, konsumen cenderung lebih mengenal produk, merasa familiar, dan akhirnya terdorong untuk membeli (variabel terikat). Jika brand awareness tidak terbentuk, meski promosi gencar dilakukan, efek terhadap perilaku pembelian bisa lemah.
Contoh 4: Pengaruh Program Kesehatan Sekolah terhadap Kesehatan Siswa Melalui Perubahan Pola Hidup
Program kesehatan sekolah (variabel bebas) seperti penyuluhan gizi, olahraga rutin, dan pemeriksaan kesehatan dapat mengubah pola hidup siswa (variabel intervening). Perubahan pola makan menjadi lebih sehat dan kebiasaan berolahraga yang teratur akan berdampak positif pada kesehatan siswa (variabel terikat). Tanpa perubahan pola hidup, program kesehatan mungkin tidak memberikan hasil yang optimal.
Itulah pembahasan tentang variabel intervening dalam karya tulis ilmiah, mulai dari pengertian, jenis-jenis, waktu penggunaannya, hingga contoh penerapannya. Ingat, variabel intervening merupakan bagian dari elemen penting yang bisa membuat hasil penelitian Anda lebih kuat dan meyakinkan.
Dapatkan lebih banyak tips dan informasi seputar penelitian dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia kategori Artikel Ilmiah/Jurnal!
Sumber:
“Variabel Intervening dalam Penelitian.” UPT Jurnal UMSU, 9 Des. 2023, https://uptjurnal.umsu.ac.id/variabel-intervening-dalam-penelitian/.
“Variabel Intervening: Pengertian, Jenis, Kelebihan.” Sampoerna University, 24 Feb. 2024, https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/news/variabel-intervening-penjelasan-jenis-kelebihan