Memahami Apa Itu Variabel Penelitian dalam Riset Ilmiah

variabel penelitian

Dalam mengerjakan riset ilmiah, variabel penelitian merupakan salah satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan begitu saja.

Kali ini Parafrase Indonesia akan memberikan informasi terkait variabel penelitian, mulai dari definisi hingga perbedaannya dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Pastikan untuk membaca artikel berikut secara keseluruhan agar tidak ada satu pun informasi yang terlewat untuk Anda dapatkan.

Lantas apa yang dimaksud dengan variabel penelitian dalam sebuah riset ilmiah tersebut?

Mengenal Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan salah satu instrumen penting yang harus ada dalam sebuah riset ilmiah. Secara umum, variabel merupakan elemen yang digunakan oleh peneliti sebagai fokus pengamatan, pengukuran, atau analisis dalam riset ilmiah yang sedang dia kerjakan.

Dalam praktiknya, variabel digunakan agar seorang peneliti bisa menjelaskan fenomena, hubungan, atau pengaruh tertentu yang sesuai dengan konteks riset ilmiah. Variabel ini bisa saja berubah-ubah dan memengaruhi antara satu aspek dengan lainnya.

Penggunaan variabel ini juga dipengaruhi oleh jenis penelitian yang sedang Anda kerjakan. Misalnya ketika Anda mengerjakan penelitian yang bersifat kuantitatif, maka variabel yang digunakan biasanya akan dikuantifikasi.

Sebaliknya jika Anda mengerjakan penelitian yang bersifat kualitatif, maka variabel yang digunakan biasanya akan memiliki sifat yang konseptual.

Jenis-Jenis Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini juga memiliki jenis yang berbeda-beda dalam riset ilmiah. Jenis dari variabel ini ditentukan berdasarkan fungsinya dalam sebuah riset, seperti:

1. Berdasarkan Hubungan

Jenis variabel riset ilmiah jika dilihat berdasarkan hubungannya adalah:

a. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi atau menyebabkan perubahan terhadap variabel lainnya. Jenis variabel ini biasanya disimbolkan dengan simbol X.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan kebalikan dari variabel independen. Jika variabel independen memberikan pengaruh kepada aspek lain, maka variabel dependen akan menerima pengaruh dari variabel lainnya.

Bisa dibilang variabel dependen ini merupakan aspek yang terkena pengaruh dari variabel independen. Variabel jenis ini biasanya disimbolkan dengan tanda Y.

c. Variabel Moderator

Jenis variabel ini biasanya akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dengan dependen.

d. Variabel Intervening

Variabel intervening menjadi perantara hubungan yang terjadi antara variabel independen dan dependen.

e. Variabel Kontrol

Terakhir, variabel kontrol merupakan aspek yang dijaga dengan konstran untuk mencegah adanya pengaruh terhadap hasil penelitian.

2. Berdasarkan Sifat Data

Jenis variabel dalam riset ilmiah juga bisa dilihat berdasarkan sifat datanya, seperti:

a. Kuantitatif

Variabel kuantitatif merupakan sumber data riset ilmiah yang bisa diukur dalam bentuk angka.

b. Kualitatif

Di sisi lain, variabel kualitatif merupakan sumber data yang berbentuk uraian deskripsi atau kategori.

3. Berdasarkan Skala Pengukuran

Jenis terakhir dari variabel penelitian juga bisa dilihat berdasarkan skala pengukurannya. Adapun jenis variabel riset ilmiah yang termasuk dalam kategori ini adalah:

a. Nominal

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Variabel jenis ini berupa kategori tanpa urutan, seperti jenis kelamin, warna favorit, dan lainnya.

b. Ordinal

Variabel ordinal biasanya memiliki kategori dengan urutan, seperti tingkat pendidikan dan sejenisnya.

c. Interval

Interval merupakan variabel yang menunjukkan data dengan jarak antarnilai yang sama tanpa nol absolut. Contoh penggunaan variabel interval dalam riset ilmiah adalah pengukuran suhu dalam Celcius.

d. Rasio

Rasio merupakan jenis variabel terakhir yang terdapat dalam riset ilmiah jika dilihat berdasarkan skala pengukurannya. Variabel ini berupa data dengan jarak antarnilai yang sama dan memiliki nol absolut, seperti berat badan dan lainnya.

Contoh Variabel Penelitian

Berikut ini beberapa contoh penelitian dari berbagai bidang ilmu berbeda yang menggunakan variabel X dan Y di dalamnya, yakni:

1. Bidang Pendidikan

Contoh variabel X dan Y untuk penelitian di bidang pendidikan dengan judul “Pengaruh Jam Belajar terhadap Prestasi Akademik Siswa” adalah:

a. Variabel X (Independen): Jam belajar siswa.

b. Variabel Y (Dependen): Prestasi akademik (nilai ujian).

2. Bidang Psikologi

Variabel X dan Y yang bisa digunakan untuk penelitian psikologi dengan judul Judul: “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Stres Remaja” adalah:

a. Variabel X (Independen): Intensitas penggunaan media sosial.

b. Variabel Y (Dependen): Tingkat stres remaja.

3. Bidang Marketing

Contoh penelitian di bidang marketing yang menggunakan variabel X dan Y dengan judul “Dampak Diskon terhadap Keputusan Pembelian” adalah:

a. Variabel X (Independen): Persentase diskon.

b. Variabel Y (Dependen): Keputusan pembelian konsumen.

4. Bidang Kesehatan

Penerapan variabel X dan Y dalam penelitian di bidang kesehatan dengan judul “Efek Olahraga terhadap Kesehatan Jantung” adalah:

a. Variabel X (Independen): Frekuensi olahraga.

b. Variabel Y (Dependen): Kesehatan jantung (hasil pemeriksaan medis).

Cara Menentukan Variabel Penelitian

Lalu bagaimana cara menentukan variabel penelitian yang sesuai dengan riset ilmiah yang sedang dikerjakan?

Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan variabel yang sesuai dengan tema bahasan riset, yaitu:

1. Identifikasi Masalah Penelitian

Pertama-tama, Anda bisa mengidentifikasi masalah penelitian yang akan dibahas dalam riset ilmiah. Tentukan fokus utama yang ingin Anda bahas serta hal apa saja yang ingin diketahui nantinya.

2. Formulasikan Pertanyaan Penelitian

Setelah mengidentifikasi masalah penelitian, Anda bisa merumuskan pertanyaan guna menjawab permasalahan tersebut. Pastikan untuk merumuskan pertanyaan yang spesifik agar hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian.

Selain itu, pastikan juga pertanyaan yang Anda buat bisa dijawab dengan data. Dengan demikian, hasil penelitian yang didapatkan bisa kredibel dan dipertanggungjawabkan nantinya.

3. Tentukan Hubungan yang Akan Diuji

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menentukan hubungan yang akan diuji dalam riset ilmiah. Identifikasi variabel independen (X) dan dependen (Y) yang terdapat dalam riset ilmiah yang sedang Anda kerjakan.

4. Definisikan Operasional Variabel

Setelah itu, definisikan operasi variabel yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Jelaskan secara rinci bagaimana variabel penelitian tersebut akan diukur atau diamati dalam riset ilmiah.

5. Konsultasikan dengan literatur

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan adalah mengkonsultasikan variabel riset yang digunakan dengan literatur ilmiah sebelumnya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan definisi dari variabel yang relevan dengan riset ilmiah Anda.

Hubungan Antarvariabel

Dalam riset ilmiah, hubungan antarvariabel juga menjadi salah satu aspek yang perlu Anda perhatikan ketika menentukan variabel penelitian.

Berikut bentuk hubungan antarvariabel yang ada di dalam riset ilmiah, yakni:

1. Hubungan Sebab-Akibat

Hubungan sebab-akibat bisa berupa variabel independen yang memengaruhi dependen. Contoh dari hubungan sebab-akibat variabel dalam riset ilmiah adalah intensitas belajar (X) memengaruhi nilai ujian (Y).

2. Hubungan Korelasional

Hubungan korelasional menjelaskan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat dari variabel yang digunakan, tetapi memiliki keterkaitan antara satu sama lain.

Contoh variabel yang memiliki hubungan korelasional adalah hubungan antara usia (X) dan tingkat konsumsi (Y).

3. Hubungan Intervening

Intervening merupakan hubungan antara variabel independen yang memengaruhi variabel dependen melalui variabel perantara.

Contoh dari hubungan variabel ini adalah gaya belajar (X) memengaruhi nilai ujian (Y) melalui motivasi belajar (intervening).

4. Hubungan Moderasi

Hubungan moderator memungkinkan variabel moderator dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antarvariabel yang ada.

Contoh dari hubungan variabel ini adalah jam belajar (X) memengaruhi nilai ujian (Y) dengan tingkat konsentrasi sebagai moderator.

Perbedaan Variabel dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah perbedaan penggunaan variabel untuk penelitian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Perbedaan variabel yang digunakan dalam kedua jenis riset ilmiah ini bisa Anda perhatikan dalam tabel berikut.

AspekPenelitian KuantitatifPenelitian Kualitatif
Definisi VariabelBerupa elemen terukur (angka atau statistik)Berupa tema, konsep, atau fenomena deskriptif
Penggunaan VariabelDigunakan untuk menguji hubungan atau pengaruhDigunakan untuk eksplorasi makna atau pengalaman
Contoh VariabelX: Pola makan; Y: Tingkat kolesterolTema: Pengalaman pasien dalam perawatan kanker
PendekatanAnalisis statistik untuk menguji hipotesisAnalisis tematik untuk memahami fenomena

Itulah informasi lengkap terkait variabel penelitian dalam sebuah riset ilmiah.

Dapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar penelitian ilmiah dengan membaca setiap artikel yang ada di parafraseindonesia.com.

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *