Siapa saja nih, yang masih bingung dengan cara menulis daftar pustaka dari skripsi? Tak perlu khawatir! Artikel ini akan memberikan informasi terkait cara menulis daftar pustaka dengan menggunakan sumber skripsi.
Penting bagi Anda untuk mengetahui cara penulisan daftar pustaka ini agar karya ilmiah yang sedang Anda kerjakan tidak terindikasi plagiarisme.
Sebelum membahas tentang cara menulisnya, yuk, simak terlebih dahulu penjelasan tentang daftar pustaka pada bagian berikut ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka merupakan salah satu bagian yang bisa Anda temukan dalam sebuah karya tulis ilmiah. Biasanya, daftar pustaka ini berada di halaman atau bagian akhir dari karya tulis tersebut.
Jika dilihat dari pengertiannya, daftar pustaka merupakan bagian tulisan yang berada di halaman akhir dan berisi tentang sumber rujukan yang digunakan oleh penulis saat membuat karya ilmiah.
Setiap literatur maupun referensi lainnya wajib dicantumkan secara keseluruhan pada bagian daftar pustaka. Hal ini bertujuan agar karya ilmiah tersebut tidak dianggap plagiat atau menjiplak karya dari orang lain.
Unsur-Unsur yang Ada pada Daftar Pustaka
Setidaknya terdapat lima unsur utama yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka, yakni:
1. Nama Pengarang
Unsur pertama yang ada dalam penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang. Nama ini akan menjadi informasi tentang siapa yang menuliskan buku, jurnal, atau karya ilmiah tersebut.
Penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka adalah dengan cara dibalik. Misalnya, jika nama penulisnya adalah Irfan Aslam, maka di daftar pustaka akan dituliskan sebagai Aslam, Irfan. Jika pengarang terdiri dari 2 orang atau lebih, maka nama yang dibalik hanya pada penulis pertama.
2. Tahun Terbit
Unsur kedua yang ada dalam daftar pustaka adalah tahun terbit. Bagian ini menunjukkan tentang waktu atau kapan literatur tersebut diterbitkan.
3. Judul Referensi
Unsur berikutnya yang wajib ada dalam penulisan daftar pustaka adalah judul referensi. Umunya, judul referensi ini akan ditulis dengan format miring atau italic.
4. Kota Terbit
Kota terbit merupakan unsur keempat yang ada dalam penulisan daftar pustaka. Unsur ini menunjukkan tentang di mana atau lokasi tempat karya tersebut diterbitkan.
5. Nama Penerbit
Unsur terakhir yang ada dalam penulisan daftar pustaka adalah nama penerbit dari sumber referensi yang Anda gunakan.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Terdapat beberapa aturan yang harus Anda ketahui ketika menulis daftar pustaka, yaitu:
1. Setiap kutipan yang digunakan dalam penulisan wajib dicantumkan di daftar pustaka.
2. Daftar pustaka berisi literatur yang digunakan sebagai sumber rujukan dalam penulisan.
3. Daftar pustaka ditulis dengan menggunakan format satu spasi dan diurutkan sesuai dengan abjad tanpa menggunakan nomor.
4. Penulisan nama penulis terlebih dahulu dituliskan nama belakang, kemudian diikuti singkatan singkatan nama belakang. Jika pengarang terdiri dari dua orang atau lebih, maka nama yang dibalik hanya pada pengarang pertama.
5. Tidak boleh menggunakan ‘et al.’ untuk menggantikan satu nama penulis. Misalnya, jika referensi yang digunakan terdiri dari 3 penulis dan Anda sudah menuliskan dua nama, maka nama terakhir tidak boleh diganti dengan et al.
6. Menggunakan kata hubung ‘dan’ jika penulis lebih dari satu orang, tidak ‘&’ atau ‘and‘ jika penulisan dilakukan dalam bahasa Indonesia.
Pahami Cara Menulis Daftar Pustaka Berbagai Sumber:
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
- Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis, dari Ms Word, Mendeley, hingga Google Scholar
- Cara Membuat Daftar Pustaka dari Mendeley
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi
Setelah mengetahui unsur-unsur dan aturan penulisan, informasi berikutnya adalah cara menulis daftar pustaka ketika menggunakan sumber skripsi.
Setidaknya, terdapat enam unsur yang wajib Anda perhatikan ketika menulis daftar pustaka dari skripsi, yakni:
1. Nama Penulis
Nama penulis merupakan bagian pertama yang wajib Anda Anda perhatikan ketika menulis daftar pustaka dari skripsi. Anda bisa melihat nama penulis ini pada bagian sampul atau halaman depan skripsi yang digunakan sebagai bahan rujukan.
Dalam penulisannya, Anda bisa menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu. Setelah itu, Anda bisa mencantumkan inisial dari nama depan maupun tengah pada bagian berikutnya.
Pisahkan nama belakang dan singkatan nama depan maupun tengah dengan menggunakan tanda koma.
2. Tahun Skripsi
Setelah menuliskan nama pengarang, bagian berikutnya yang wajib dicantumkan adalah tahun terbit skripsi yang Anda gunakan.
Tahun terbit berfungsi agar para pembaca bisa mengetahui kapan skripsi tersebut diterbitkan. Sama seperti nama penulis, Anda bisa melihat tahun terbit ini pada bagian paling bawah pada halaman depan skripsi.
3. Judul Skripsi
Judul skripsi merupakan bagian ketiga harus Anda cantumkan ketika menulis daftar pustaka. Pada bagian ini, judul yang Anda cantumkan harus sama persis dan lengkap sesuai dengan apa yang tertera pada cetakan skripsi.
Bagian ini menjadi informasi penting bagi para pembaca yang ingin menggunakan sumber serupa dengan apa yang Anda gunakan dalam penulisan.
Judul skripsi dapat Anda tuliskan dengan menggunakan format italic atau miring pada daftar pustaka.
4. Jenis Referensi
Bagian keempat yang wajib dituliskan pada bagian daftar pustaka adalah jenis referensi yang digunakan. Pada bagian ini, Anda bisa menuliskan kata ‘Skripsi’ sebagai penanda jenis referensi yang digunakan dalam rujukan penulisan.
Anda perlu memperhatikan juga gaya penulisan daftar pustaka yang dipakai. Sebab, beberapa format menuliskan jenis referensi ini dengan tulisan miring atau italic.
Meskipun demikian, secara umum penulisan jenis referensi ini bisa dituliskan dengan format biasa saja atau tanpa italic.
5. Pernyataan Tidak Diterbitkan
Anda juga perlu menambahkan pernyatan ‘Tidak Diterbitkan’ pada bagian daftar pustaka ketika menggunakan sumber skripsi. Sebab, skripsi merupakan karya tulis yang belum diterbitkan dan diedarkan secara masif di pasaran.
Oleh karena itu, Anda wajib mencantumkan pernyataan ini pada bagian daftar pustaka.
6. Nama Fakultas, Perguruan Tinggi, dan Kota Perguruan Tinggi
Informasi terakhir yang wajib Anda cantumkan dalam daftar pustaka dari skripsi adalah nama fakultas, perguruan tinggi, dan kota asal perguruan tinggi tersebut.
Hal ini berfungsi agar para pembaca bisa mengetahui perguruan tinggi tempat skripsi tersebut diterbitkan. Selain itu, bagian ini dapat memudahkan para pembaca dalam mengetahui bidang ilmu dari penulis skripsi tersebut.
Berdasarkan poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa format penulisan daftar pustaka yang bisa Anda terapkan ketika mengambil sumber skripsi adalah:
Nama belakang penulis, Singkatan nama depan dan tengah. Tahun terbit skripsi. Judul skripsi ditulis miring. Jenis referensi. Pernyataan tidak diterbitkan. Nama fakultas. Nama perguruan tinggi. Kota perguruan tinggi.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Skripsi
Adapun contoh penulisan daftar pustaka yang benar ketika Anda mengambil sumber dari skripsi sebagai rujukan dalam penulisan adalah.
Aslam, I. J., 2021. Kartun Konpopilan di Harian Kompas 1986-2010: dari Humor ke Kritik. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Itulah informasi tentang cara menulis daftar pustaka dari skripsi yang bisa Anda terapkan ketika mengerjakan karya ilmiah. Yuk, ikuti artikel terbaru dari parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk mendapatkan informasi dan tips menarik lainnya!