Tahukah Anda terkadang ada beberapa alasan yang membuat jurnal ditolak saat proses publikasi. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan jurnal yang sudah diajukan tersebut tidak bisa dipublikasikan.
Dalam artikel ini, Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa alasan yang biasanya menjadi penyebab sebuah jurnal ditolak untuk diterbitkan. Namun sebelum mengetahui hal ini lebih lanjut, simak terlebih dahulu tanda-tanda bahwa jurnal yang sudah Anda ajukan ditolak pada bagian berikut.
Daftar Isi
ToggleTanda Jurnal Ditolak
Ketika mengirimkan sebuah artikel jurnal, biasanya Anda akan bisa melihat beberapa macam status dalam proses penerbitan tersebut. Masing-masing status ini menggambarkan proses pemeriksaan artikel yang sudah Anda ajukan sebelum bisa dipublikasikan.
Anda mesti mengecek status ini agar mengetahui kondisi dari artikel yang sudah dikirimkan. Misalnya, ketika artikel yang Anda kirimkan membutuhkan revisi, maka status tersebut akan berubah untuk menginformasikan hal tersebut.
Begitu pun ketika artikel Anda ternyata ditolak dan tidak bisa diterbitkan. Status yang ada di proses penerbitan tersebut akan berubah dan menginformasikan bahwa artikel yang Anda kirim ditolak oleh pihak penerbit.
Alasan Jurnal Ditolak
Terdapat banyak alasan mengapa sebuah artikel jurnal bisa ditolak oleh pihak penerbit untuk diterbitkan. Berikut ini beberapa alasan mengapa jurnal yang sudah Anda ajukan bisa ditolak untuk diterbitkan, yakni.
1. Ketidaksesuaian Metodologi dan Analisis Data
Alasan pertama mengapa sebuah jurnal ditolak adalah adanya ketidaksesuaian metodologi dan analisis data. Hal ini menyebabkan pembahasan yang ada di dalam artikel tersebut tidak valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
2. Tidak Relevan dengan Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal
Artikel jurnal yang Anda kirimkan juga bisa ditolak jika tema bahasan yang digunakan tidak relevan dengan fokus dan ruang lingkup penerbit. Misalnya ketika Anda mengirimkan artikel dengan tema bahasan humaniora ke penerbit jurnal di bidang ilmu kedokteran, tentu tulisan ilmiah tersebut akan ditolak untuk dipublikasikan.
3. Tema Penelitian yang Kurang Menarik
Alasan berikutnya yang bisa menyebabkan artikel jurnal Anda ditolak adalah tema penelitian yang kurang menarik. Jika tema bahasan yang dipilih kurang menarik, tentu potensi artikel yang sudah Anda kerjakan untuk dibaca banyak orang menjadi lebih sedikit.
4. Artikel Ilmiah Berkualitas Trivial
Artikel ilmiah yang memiliki kualitas yang kurang maksimal atau trivial juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa tulisan tersebut ditolak oleh penerbit jurnal untuk dipublikasikan. Beberapa penyebab artikel ilmiah memiliki kualitas yang tidak maksimal adalah data yang kurang, analisis yang tidak maksimal, dan faktor lainnya.
5. Penelitian yang Dilakukan Minim Kebaruan
Sebuah artikel ilmiah biasanya akan selalu dituntut untuk memiliki unsur novelty atau kebaruan dalam setiap karyanya. Hal ini bertujuan agar terdapat perkembangan dalam bidang keilmuan tertentu yang berkaitan dengan tema bahasan sebuah artikel ilmiah.
Oleh sebab itu, artikel ilmiah yang minim akan adanya unsur kebaruan bisa saja ditolak untuk diterbitkan oleh penerbit jurnal.
6. Kesalahan Format dan Tidak Sesuai Guideline
Setiap penerbit biasanya memiliki aturan tersendiri terkait format penulisan yang wajib dipatuhi oleh setiap penerbit. Ketika Anda mengirimkan artikel yang tidak sesuai dengan format penulisan tersebut, maka pihak penerbit akan menolak tulisan ilmiah yang sudah dibuat untuk diterbitkan.
7. Gaya Penulisan yang Buruk
Gaya penulisan dalam penulisan artikel ilmiah juga berpengaruh terhadap apakah tulisan ilmiah tersebut bisa dipublikasikan atau tidak. Sebab, gaya penulisan ini akan berpengaruh pada kenyaman setiap pembaca ketika membaca artikel ilmiah tersebut.
Ketika seorang penulis menggunakan gaya penulisan yang buruk dalam membuat sebuah artikel ilmiah, maka bisa saja tulisan tersebut akan ditolak oleh pihak penerbit untuk dipublikasikan.
8. Data yang Disajikan Kurang memadai
Alasan berikutnya yang membuat artikel jurnal ditolak adalah data yang disajikan kurang memadai. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas pembahasan yang terdapat dalam penulisan artikel ilmiah tersebut.
9. Konten Visual Tidak Jelas
Seorang penulis bisa menggunakan konten visual dalam penulisan artikel ilmiah, seperti grafik, tabel, dan lainnya. Namun jika konten visual ini tidak jelas, maka hal tersebut bisa menjadi alasan mengapa sebuah artikel ilmiah ditolak oleh pihak penerbit.
10. Daftar Referensi yang Kurang dan Tidak Up to Date
Ketika membuat sebuah artikel jurnal, Anda juga perlu untuk memperhatikan sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah tersebut. Pastikan untuk selalu mencari sumber rujukan yang cukup agar proses penulisan bisa berjalan lancar.
Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan sumber yang up to date agar informasi yang digunakan masih relevan, sehingga bisa diterima oleh pihak penerbit untuk dipublikasikan.
Simak Tips Mencari Referensi yang Up to Date:
- Cara Mencari Jurnal di PubMed, Lengkap dengan Informasi Lainnya
- Cara Mencari Jurnal di Garuda
- Cara Mencari Jurnal di DOAJ
- Cara Mencari Jurnal di Science Direct
- Cara Mencari Buku di Perpustakaan Nasional secara Offline dan Online
11. Kesimpulan yang Tidak Didukung oleh Temuan
Bagian kesimpulan menjadi salah satu hal penting yang patut diperhatikan ketika membuat artikel jurnal. Kesimpulan artikel yang tidak didukung oleh temuan tertentu bisa menjadi alasan mengapa tulisan ilmiah tersebut ditolak untuk diterbitkan.
12. Kontribusi Penelitian Cukup Kecil Terhadap Bidang Keilmuan
Kontribusi sebuah karya tulis ilmiah juga menjadi salah satu pertimbangan penting bagi pihak penerbit untuk mempublikasikan sebuah tulisan. Jika artikel yang Anda kirimkan memiliki kontribusi yang cukup kecil terhadap perkembangan bidang keilmuan, maka bisa saja tulisan tersebut akan ditolak untuk dipublikasikan.
13. Terdapat Pelanggaran Etika Publikasi
Alasan selanjutnya yang bisa membuat artikel jurnal ditolak oleh pihak penerbit adalah terdapat pelanggaran etika publikasi pada tulisan tersebut. Salah satu contoh pelanggaran etika publikasi ini adalah adanya indikasi plagiarisme dari tulisan ilmiah yang dikirimkan.
Anda bisa memastikan terlebih dahulu artikel yang dibuat aman dari pelanggaran etika publikasi ini agar tulisan ilmiah tersebut bisa diterima dan dipublikasikan oleh penerbit jurnal.
14. Tidak Ada Diversitasi Penulis
Alasan berikutnya mengapa sebuah jurnal ditolak adalah tidak adanya diversitasi penulis. Dalam konteks ini, sebuah jurnal tidak bisa memenuhi kriteria tertentu agar bisa mendapatkan indeks atau sejenisnya karena kurangnya keberagaman dari para penulis yang ada di terbitan tersebut.
15. Tingkat Persaingan yang Ketat
Ketika artikel jurnal yang Anda ajukan ditolak oleh pihak penerbit, bisa jadi hal ini tidak disebabkan oleh kualitas tulisan ilmiah yang sudah dibuat buruk. Bisa jadi artikel Anda ditolak karena memang tingkat persaingan yang ketat.
Contohnya ketika Anda mengirimkan artikel ke penerbit jurnal yang memiliki reputasi, tentu proses seleksi tulisan ilmiah akan jauh lebih ketat. Pihak penerbit akan memilih artikel-artikel terbaik dari banyaknya tulisan ilmiah yang dikirim untuk dipublikasikan.
Tingkat persaingan yang tinggi inilah yang bisa menjadi salah satu sebab mengapa artikel yang Anda kirim ditolak untuk diterbitkan.
16. Alasan Lainnya
Bisa saja terdapat beberapa alasan lain yang dapat menyebabkan artikel yang sudah Anda buat ditolak untuk diterbitkan. Oleh sebab itu pastikan untuk mengetahui alasan ini agar Anda bisa melakukan perbaikan ketika melakukan penulisan karya tulis ilmiah di masa yang akan datang.
Itulah sederet alasan mengapa jurnal bisa ditolak untuk diterbitkan.
Bagi Anda yang hendak publikasi karya ilmiah, Anda tidak hanya bisa menerbitkan naskah pada jurnal saja, tetapi juga bisa menerbitkannya sebagai buku, loh!
Hanya dengan menggunakan Layanan Parafrase Konversi, tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengonversi karya ilmiah atau artikel jurnal Anda menjadi buku berkualitas.
Tidak hanya diterbitkan sesuai standar Dikti, nantinya buku Anda juga memiliki ISBN yang dapat menunjang dan meningkatkan karier Anda sebagai dosen.
Jadi, tunggu apa lagi? Jangan biarkan penelitian Anda hanya menjadi artikel jurnal! Yuk, konversikan karya ilmiah Anda bersama Parafrase Indonesia!