Apakah Anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan buku referensi hasil penelitian? Anda bisa memilih buku jenis ini sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian ilmiah yang sudah dikerjakan.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan informasi seputar buku referensi hasil penelitian ini. Anda akan mendapatkan informasi seputar buku referensi, mulai dari pengertian, format, kriteria, hingga ciri khas di dalamnya.
Pastikan untuk membaca artikel berikut ini hingga bagian akhir agar Anda bisa mengetahui setiap informasi terkait buku referensi hasil penulisan secara keseluruhan.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Buku Referensi Hasil Penelitian?
Buku referensi merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang bisa Anda temui dalam dunia akademik. Secara umum, buku referensi bisa didefinisikan sebagai tulisan ilmiah yang dipublikasikan ke dalam bentuk buku yang berisi tentang pembahasan sebuah bidang keilmuan.
Bahasan yang ada dalam buku ini bisa mencakup banyak hal. Akan tetapi, pembahasan tersebut masih berada dalam lingkup satu bidang keilmuan saja.
Biasanya pembahasan yang ada di dalam buku ini akan cukup kompleks. Tidak jarang jumlah halaman yang bisa Anda temukan dalam buku referensi akan jauh lebih tebal jika dibandingkan dengan publikasi ilmiah lainnya.
Pembahasan di dalam buku jenis ini biasanya akan dimulai dengan topik-topik yang ringan terkait sebuah bidang keilmuan. Nantinya pembahasan ini akan semakin rinci dan mendalam memasuki bab-bab selanjutnya.
Oleh sebab itu, penulisan dalam setiap bab harus runut agar sesuai dengan logika berpikir sebuah bidang keilmuan.
Format Buku Referensi Hasil Penelitian
Sama seperti publikasi ilmiah yang bisa Anda jumpai, buku referensi hasil penelitian juga memiliki format-format yang mesti tercantum dalam penulisannya. Adapun format penulisan buku tersebut secara umum adalah:
A. Bagian Luar Buku
Bagian luar buku ini bisa terbagi ke dalam tiga bagian, yakni cover depan, punggung buku, dan cover belakang. Masing-masing bagian luar buku ini berisi.
A.a. Cover Depan
A.a.a. Judul utama
A.a.b. Nama penulis
A.a.c Nama penerbit
A.b. Punggung Buku
A.b.a. Judul utama
A.b.b. Nama penulis
A.b.c. Nama penerbit
A.c. Cover Belakang
A.c.a. Judul utama
A.c.b. Nama dan informasi penulis
A.c.c. Sinopsis
A.c.d. Nama dan alamat penerbit
A.c.e. Nomor ISBN
A.c.f. Tingkatan buku
B. Bagian Dalam Buku
Terdapat beberapa bagian yang bisa Anda temukan dalam format ini, yakni
B.a. Halaman perancis
B.b. Judul utama
B.c. Halaman hak cipta
B.d. Halaman persembahan
B.e. Halaman ucapan terima kasih
B.f. Kata sambutan
B.g. Halaman kata pengantar
B.h. Halaman prakata
B.i. Daftar isi
B.j. Daftar tabel
B.k. Daftar gambar
B.l. Daftar Singkatan
B.m. Pendahuluan
C. Isi Utama Buku
Beberapa informasi yang bisa Anda dapatkan dalam bagian isi utama buku informasi adalah.
C.a. Part atau bagian
C.b. Bab
C.c. Sub Bab
C.d. Sub sub Bab
C.e. Sub sub sub Bab
C.f. Referensi
D. Postliminaries
Terdapat beberapa bagian yang bisa Anda temui di postliminaries, yakni.
D.a. Lampiran
D.b. Epilog
D.c. Daftar istilah
D.d. Halaman indeks
D.e. Biografi penulis
Kriteria Buku Referensi Hasil Penelitian
Selain format penulisan, buku referensi juga memiliki beberapa kriteria yang terkandung di dalamnya. Berikut ini beberapa kriteria yang bisa Anda temukan:
1. Terbit dengan ISBN
Kriteria pertama yang bisa Anda temukan dalam buku referensi hasil penelitian adalah diterbitkan dengan ISBN. ISBN atau International Standard Book Number merupakan serial nomor atau kode yang dimiliki oleh sebuah buku untuk mengidentifikasikan dan membedakannya dengan terbitan lainnya.
Oleh sebab itu, buku jenis ini mesti diterbitkan oleh penerbit resmi agar mendapatkan nomor ISBN dalam setiap terbitannya.
2. Memiliki Jumlah Halaman yang Sesuai
Kriteria berikutnya yang mesti dipenuhi oleh buku referensi adalah memiliki jumlah halaman yang sesuai. Secara umum, sebuah buku referensi hasil penelitian mesti memiliki minimal 60 halaman, sesuai dengan PO PAK pada 2019.
3. Isi Buku Disajikan dengan Bahasa Formal
Buku referensi hasil penelitian juga mesti disajikan menggunakan bahasa yang formal dan baku. Sama seperti tulisan ilmiah lainnya, buku jenis ini harus ditulis menggunakan bahasa yang formal.
Oleh sebab itu, pastikan agar Anda selalu menggunakan bahasa yang formal ketika mengerjakan penulisan buku referensi hasil penelitian.
4. Pembahasan Buku Sesuai dengan Topik
Kriteria berikutnya yang bisa Anda temukan adalah pembahasan yang sesuai dengan topik. Buku jenis ini memiliki pembahasan terkait sebuah bidang keilmuan tertentu yang sesuai dengan keahlian penulisnya.
Anda bisa menemukan pembahasan yang spesifik terkait bidang keilmuan tersebut ketika membaca publikasi ilmiah yang satu ini.
Lebih Lengkap tentang Buku Hasil Penelitian:
- 7 Langkah Mudah Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku
- Cara Membuat Buku Referensi dari Hasil Penelitian
- Buku Monograf: Pengertian, Ciri-Ciri, Karakteristik, dan Prinsip
- Cara Membuat Buku Monograf, Lengkap dengan Pembahasannya
- Perbedaan Buku Monograf dan Buku Referensi Hasil Penelitian
5. Dapat Digunakan Sebagai Acuan Menulis Karya Ilmiah
Kriteria terakhir yakni dapat digunakan sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah. Seperti namanya, buku jenis ini bisa menjadi sumber rujukan yang dapat Anda gunakan ketika mengerjakan penulisan ilmiah.
Buku jenis ini ditulis berdasarkan hasil penelitian membuat pembahasan yang terdapat dalam publikasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk penelitian lain dengan tema bahasan yang serupa.
Ciri Khas Buku Referensi
Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan terkait buku referensi adalah ciri khas yang dimiliki oleh publikasi ilmiah yang satu ini. Adapun ciri khas yang terdapat di dalamnya adalah:
1. Bersumber dari Hasil Penelitian
Ciri khas pertama yakni ditulis berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Hal ini menjadi pembeda yang paling mendasar antara buku referensi dengan jenis lainnya, seperti novel, komik, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, buku jenis ini bisa menjadi media yang tepat untuk publikasi ilmiah seorang dosen. Hal ini juga sesuai dengan salah satu kewajiban yang terdapat dalam Tri Dharma, yakni penelitian dan publikasi ilmiah.
2. Pedoman Dosen untuk Bahan Ajar
Buku jenis ini juga bisa menjadi pedoman bagi dosen untuk mengajar di kelas. Pembahasan tentang bidang keilmuan dengan spesifik membuat publikasi ini cocok untuk digunakan sebagai bahan ajar dan materi perkuliahan.
3. Sesuai Alur Logika Bidang Keilmuan
Ciri khas berikutnya dari buku ini adalah ditulis dengan alur logika bidang keilmuan. Hal ini membuat penulisan yang ada di dalamnya menjadi runut sesuai dengan pembahasannya, mulai dari yang ringan hingga kompleks.
4. Membahas Satu Bidang Keilmuan Tertentu
Ciri khas keempat yakni isi pembahasan yang terfokus pada satu bidang keilmuan tertentu. Biasanya, pembahasan dalam buku ini sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dimiliki oleh penulisnya.
5. Tidak Menyimpang dari Aturan
Ciri khas terakhir adalah tidak menyimpang dari aturan yang berlaku. Penulisan buku jenis ini harus sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Itulah pembahasan lengkap tentang buku referensi hasil penelitian, mulai dari pengertian hingga ciri khasnya. Perlu Anda ingat bahwa publikasi buku referensi mampu menunjang skor KUM yang dapat meningkatkan karir Anda sebagai dosen.
Sayangnya, banyak dosen yang kesulitan untuk menerbitkan buku referensi karena keterbatasan waktu dan padatnya kegiatan. Namun, tak perlu khawatir!
Anda bisa menerbitkan buku tanpa perlu menghabiskan banyak waktu. Hanya dengan Layanan Parafrase Konversi, Anda cukup menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian lainnya), tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku berkualitas yang ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.
Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karir Anda sebagai dosen.
Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!