Cara Membuat Buku Monograf, Lengkap dengan Pembahasannya

cara membuat buku monograf

Apakah Anda sudah memahami bagaimana cara membuat buku monograf yang tepat? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Buku monograf bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa Anda gunakan untuk mempublikasikan hasil penelitian yang sudah dikerjakan.

Tak hanya itu, publikasi buku monograf juga memberikan banyak manfaat untuk Anda, seperti kenaikan angka kredit yang dapat membantu menunjang karir dosen di dunia akademik.

Nah, oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel ini hingga akhir agar Anda bisa mendapatkan informasi secara lengkap dan keseluruhan!

Apa Itu Buku Monograf?

Buku monograf merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang membahas tentang sebuah topik di bidang keilmuan tertentu dengan spesifik dan mendalam.

Pembahasan yang ada dalam buku monograf biasanya mengulas secara detail poin-poin tertentu dari sebuah bidang keilmuan.

Karya ilmiah yang satu ini bisa menjadi pilihan bagi Anda untuk mempublikasikan hasil penelitian yang sudah dilakukan. Sebab banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika Anda mengerjakan buku monograf ini.

Pembahasan yang ada di dalam buku monograf bisa berkontribusi untuk mengembangkan bidang keilmuan yang Anda geluti. Hal ini disebabkan oleh pembahasan yang ada di dalam buku monograf yang mesti berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan penulisnya.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan manfaat lain dari buku monograf, seperti angka kredit yang bisa menunjang karier sebagai seorang dosen di perguruan tinggi.

Ciri-Ciri Buku Monograf

Terdapat beberapa ciri yang bisa Anda ketahui terkait buku monograf. Ciri-ciri ini menjadi pembeda antara buku monograf dengan publikasi lainnya.

Adapun berikut adalah ciri-ciri dari buku monograf:

1. Minimal 40 Halaman

Sebuah buku monograf mesti memenuhi syarat minimal jumlah halaman dalam setiap cetakannya. Buku monograf mesti ditulis minimal 40 halaman.

Jumlah ini hanya khusus untuk bagian isi saja, di luar komponen lain, seperti daftar pustaka, daftar isi, dan sejenisnya.

2. Pembahasan tentang Sebuah Topik

Buku monograf juga berisi tentang pembahasan sebuah topik yang spesifik. Pembahasan yang ada di dalam buku monograf ini akan dikupas secara detail dan mendalam oleh penulisnya.

3. Sesuai dengan Kaidah Penulisan

Ciri berikutnya dari sebuah buku monograf adalah ditulis sesuai dengan kaidah penulisan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan penulisan buku monograf ini agar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

4. Diterbitkan oleh Sebuah Badan Resmi

Sebuah buku monograf juga mesti diterbitkan oleh sebuah badan resmi, seperti penerbit kredibel, badan ilmiah, perguruan tinggi, dan lainnya.

5. Memiliki ISBN

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, ketika diterbitkan oleh badan resmi, maka setiap cetakan buku monograf akan memiliki ISBN di dalamnya.

ISBN ini menjadi nomor unik yang dimiliki oleh setiap cetakan buku dan menjadi pembeda dengan publikasi ilmiah lainnya.

6. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila

Ciri-ciri terakhir dari sebuah buku monograf adalah berisi pembahasan yang sesuai serta tidak menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

Cara Membuat Buku Monograf

Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah cara membuat buku monograf. Setidaknya terdapat tiga aspek yang mesti Anda perhatikan ketika membuat karya ilmiah yang satu ini, yaitu:

1. Format Penulisan Buku Monograf

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Aspek pertama yang mesti Anda perhatikan adalah format penulisan buku monograf. Format penulisan ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari jenis dan ukuran huruf, hingga kertas yang digunakan.

Adapun format penulisan buku monograf yang diatur dalam PO PAK 2019 adalah:

  1. Menggunakan ukuran kertas B5 atau 15 x 23 cm.
  2. Minimal memiliki jumlah 40 halaman. Jumlah ini hanya khusus untuk bagian isi saja dan tidak termasuk komponen lain, seperti daftar isi, daftar tabel, prakata, dan sebagainya.
  3. Penulisan buku dalam satu kolom.
  4. Menggunakan margin 3 cm di setiap sisinya.
  5. Menggunakan jenis huruf Times New Roman.
  6. Ukuran huruf pada teks utama adalah 12. Sementara itu, untuk judul bab menggunakan ukuran 14 atau menyesuaikan.
  7. Menggunakan jarak spasi antar baris 1,15.
  8. Memiliki International Standard Book Number atau ISBN dalam setiap cetakannya.
  9. Mencantumkan daftar pustaka, indeks subjek, dan daftar istilah jika diperlukan.
  10. Diterbitkan oleh penerbit kredibel yang menjadi anggota IKAPI.
  11. Memiliki substansi pembahasan yang sesuai dengan kompetensi penulis

2. Unsur-Unsur yang Ada Dalam Buku Monograf

Aspek berikutnya yang terdapat dalam buku monograf adalah unsur-unsur yang terkandung di dalam naskahnya. Terdapat empat unsur yang mesti selalu Anda masukkan ketika mengerjakan sebuah buku monograf, yakni:

a. Pendahuluan

Unsur pertama yang terdapat dalam sebuah buku monograf adalah pendahuluan atau prolog. Seperti namanya, bagian ini berfungsi untuk membuka pembahasan yang ada di dalam buku monograf.

Biasanya pendahuluan ini dituliskan pada bagian bab 1 buku monograf. Beberapa informasi yang tercantum dalam bagian ini adalah latar belakang, rumusan masalah, hingga tujuan.

Pastikan untuk membuat bagian prolog ini secara singkat, padat, dan jelas. Jangan sampai Anda menuliskan banyak hal dan bertele-tele pada bagian yang satu ini.

b. Hasil Penelitian

Unsur berikutnya yang terdapat dalam buku monograf adalah hasil penelitian. Unsur ini merupakan bagian paling penting yang bisa didapatkan oleh para pembaca ketika membaca publikasi ilmiah tersebut.

Pada bagian ini, Anda bisa memaparkan temuan apa saja yang didapatkan dari hasil riset yang sudah dikerjakan. Anda juga bisa menggunakan berbagai macam sumber rujukan yang kredibel sebagai bahan referensi untuk mendukung temuan serta argumen yang dituliskan pada bagian tersebut.

Anda bisa menggunakan referensi yang rilis maksimal dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang. Hal ini bertujuan agar pembahasan yang ada di dalam referensi tersebut masih relevan dengan penelitian yang sedang Anda kerjakan.

Dengan demikian, pembahasan yang ada di dalam buku monograf bisa dipertanggung jawabkan dan dapat digunakan sebagai bahan ajar di kelas perkuliahan.

Baca Juga:

c. Ringkasan

Ringkasan merupakan unsur berikutnya yang mesti ada ketika Anda mengerjakan penulisan buku monograf. Seperti namanya, bagian ini berfungsi untuk merangkum keseluruhan pembahasan yang sudah diulas sebelumnya.

Penulisan ringkasan ini penting untuk Anda perhatikan dengan baik. Sebab bagian ini bisa membantu para pembaca untuk mengetahui garis besar pembahasan dengan mudah.

Oleh sebab itu, pastikan untuk mencantumkan informasi-informasi penting pada bagian ringkasan ini, sehingga bisa menggambarkan hasil penulisan buku monograf secara keseluruhan.

d. Daftar Pustaka

Unsur terakhir yang terdapat dalam sebuah buku monograf adalah daftar pustaka. Pada bagian ini, Anda mesti mencantumkan seluruh referensi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan buku tersebut.

Penulisan daftar pustaka ini menjadi satu hal yang sangat penting dalam sebuah buku monograf. Sebab jika Anda tidak menuliskan daftar pustaka dengan baik dan benar, maka karya tulis yang sudah dibuat bisa terindikasi sebagai tindakan plagiarisme.

Selain itu, penulisan daftar pustaka juga menjadi wujud apresiasi kepada akademisi lain yang karyanya Anda gunakan sebagai sumber rujukan dalam penulisan.

3. Struktur Buku Monograf

Aspek terakhir yang mesti Anda perhatikan ketika menulis buku monograf adalah struktur yang ada di dalamnya. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian ciri-ciri, buku monograf mesti ditulis dengan kaidah penulisan yang benar.

Oleh sebab itu, Anda mesti memperhatikan struktur penulisan yang digunakan agar alur pembahasan dalam buku monograf sesuai dengan logika keilmuan. Secara umum, struktur dalam penulisan buku monograf adalah:

  1. Sampul depan
  2. Halaman pengesahan
  3. Daftar isi
  4. Daftar tabel
  5. Daftar gambar
  6. Daftar istilah atau glosarium
  7. Daftar lampiran
  8. Kata pengantar
  9. Prakata
  10. Ringkasan
  11. Bab 1
  12. Bab 2
  13. Bab-bab seterusnya
  14. Indeks
  15. Lampiran

Itulah pembahasan lengkap tentang cara membuat buku monograf yang bisa Anda terapkan.

Tertarik menerbitkan buku monograf tetapi tak punya banyak waktu untuk menulis? Jangan khawatir! Pakai Layanan Parafrase Konversi saja!

Melalui layanan ini, Anda hanya perlu menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya), tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku berkualitas yang ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.

Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karir Anda sebagai dosen.

Tunggu apa lagi? Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *