Apakah Anda masih bingung bagaimana cara membuat buku referensi dari hasil penelitian? Yuk, simak uraian berikut ini!
Buku referensi merupakan salah satu publikasi ilmiah yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan jabatan fungsional dosen.
Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan mengupas tuntas terkait cara membuat buku referensi. Tak hanya itu, Anda juga akan mendapat informasi lain seputar definisi dan ciri-ciri yang terdapat dalam buku referensi hasil penelitian ilmiah.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut tentang buku referensi hasil penelitian ilmiah tersebut? Berikut selengkapnya!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Buku Referensi?
Buku referensi adalah tulisan ilmiah yang membahas tentang sebuah bidang keilmuan tertentu. Pada umumnya, penulisan dalam buku referensi mesti berdasarkan hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh akademisi.
Nantinya hasil pembahasan ini akan diuraikan secara detail dalam penulisan buku ilmiah. Dengan demikian, para pembaca bisa memahami informasi terkait temuan hasil penelitian dalam bidang keilmuan tertentu ketika membaca buku referensi tersebut.
Ciri-Ciri Buku Referensi
Sama seperti karya ilmiah lainnya, buku referensi juga memiliki ciri-ciri dalam setiap terbitannya. Ciri khas ini bisa menjadi pembeda antara sebuah buku referensi dengan bentuk publikasi lainnya.
Adapun ciri-ciri dari buku referensi yang bisa Anda ketahui adalah:
1. Berdasarkan Hasil Penelitian
Ciri khas pertama dari buku referensi adalah dibuat berdasarkan hasil penelitian. Oleh sebab itu, buku referensi ini bisa menjadi media yang tepat bagi Anda seorang dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian ilmiah yang sudah dikerjakan sebelumnya.
2. Menjadi Pegangan Dosen untuk Mengajar di Kelas
Buku referensi juga bisa menjadi pegangan bagi dosen untuk mengajar di kelas perkuliahan. Pembahasan buku referensi yang spesifik terkait bidang keilmuan tertentu membuat karya ilmiah yang satu ini cocok untuk menjadi pegangan dan bahan ajar pada proses perkuliahan di kampus.
3. Pembahasan yang Sesuai Alur Logika Bidang Keilmuan
Ciri-ciri berikutnya dari buku referensi yang bisa Anda temukan adalah pembahasan yang sesuai dengan alur logika bidang keilmuan. Hal ini membuat pembahasan yang ada di dalam buku referensi bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca.
Biasanya pembahasan dalam buku referensi akan dimulai dengan topik-topik yang ringan terlebih dahulu. Nantinya pembahasan pada bab-bab berikutnya akan semakin dalam dan kompleks jika dibandingkan dengan yang sebelumnya.
4. Menggunakan Bahasa Baku atau Formal
Buku referensi juga wajib ditulis menggunakan bahasa yang baku dan formal. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan kaidah bahasa yang benar ketika melakukan proses penulisan buku referensi ini.
5. Memiliki ISBN
Ciri khas berikutnya yang dimiliki oleh buku referensi adalah adanya ISBN dalam setiap terbitannya. ISBN ini merupakan serial nomor unik yang mengklasifikasikan sebuah buku dan menjadi pembeda antara satu publikasi dengan yang lainnya.
6. Membahas Satu Bidang Keilmuan Tertentu
Sebuah buku referensi juga mesti membahas satu bidang keilmuan tertentu di dalamnya. Biasanya pembahasan dalam buku referensi ini akan sesuai dengan keahlian dan latar belakang ilmu dari penulis.
Dengan demikian, informasi yang ada di dalam buku referensi tersebut bisa dipertanggung jawabkan dan kredibel.
7. Sesuai Aturan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila
Ciri khas terakhir dari sebuah buku referensi adalah memiliki pembahasan yang sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Cara Membuat Buku Referensi
Informasi terakhir yang bisa Anda ketahui dalam artikel ini adalah cara membuat buku referensi. Dengan mengetahui cara membuat buku referensi ini, Anda tidak perlu lagi kesulitan untuk melakukan publikasi hasil penelitian ilmiah dalam bentuk ini.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan ketika membuat buku referensi adalah.
1. Cara Menulis Judul
Hal pertama yang perlu Anda ketika membuat buku referensi adalah cara menulis judul. Judul menjadi salah satu bagian penting yang perlu untuk Anda perhatikan ketika membuat buku referensi.
Sebab judul akan menjadi informasi pertama yang bisa diketahui oleh para pembaca terhadap sebuah buku. Bisa jadi judul ini bisa menjadi daya tarik yang membuat para pembaca memutuskan untuk membaca buku tersebut atau tidak.
Pastikan untuk menggunakan judul yang tidak sekaku dalam membuat laporan penelitian untuk menulis buku referensi. Usahakan untuk membuat judul yang singkat, padat, dan jelas.
Akan tetapi, jangan sampai Anda tidak memberikan gambaran yang sesuai dengan tema bahasan dalam penulisan judul ini. Jadi pastikan untuk membuat judul semenarik mungkin sembari tetap memberikan informasi umum terkait tema bahasan yang ada di dalam buku referensi tersebut.
2. Cara Menyusun Naskah
Langkah kedua yang bisa Anda lakukan ketika membuat buku referensi adalah menyusun naskah hasil penelitian. Anda perlu menyunting bagian naskah hasil penelitian agar sesuai dengan format penulisan yang ada di buku referensi.
Misalnya Anda mesti mengembangkan lagi penulisan yang ada di naskah hasil penelitian ketika membuat buku referensi. Sebab terdapat beberapa perbedaan antara kedua jenis tulisan ini, mulai dari jumlah bab hingga halamannya.
Naskah hasil penelitian biasanya hanya terdiri dari lima bab saja. Hal ini tentu jauh berbeda dengan format penulisan buku referensi yang bisa memiliki puluhan bab di dalamnya.
Contoh lain bisa Anda lihat dalam penggunaan kutipan dalam kedua penulisan tersebut. Penulisan naskah hasil penelitian ilmiah biasanya menggunakan lebih banyak kutipan langsung di dalamnya.
Sebaliknya, dalam penulisan buku referensi disarankan untuk lebih banyak menggunakan kutipan tidak langsung. Hal ini bertujuan agar pembahasan di dalam buku referensi bisa menjadi lebih menarik dan nyaman dibaca oleh para pembaca.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyusun sedemikian rupa naskah hasil penelitian agar sesuai dengan format yang ada di penulisan buku referensi.
3. Cara Penulisan Isi Buku
Cara berikutnya yang patut Anda perhatikan ketika membuat buku referensi adalah penulisan isi pembahasan. Hal ini berkaitan dengan poin sebelumnya, di mana penulisan pembahasan buku referensi jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam naskah hasil penelitian ilmiah, sehingga terdapat tantangan tersendiri dalam proses pengerjaannya.
Terdapat dua tips yang bisa Anda coba untuk mempermudah proses penulisan isi buku referensi ini. Pertama, Anda bisa memulai proses penulisan dengan membuat ide pokok yang akan diulas dalam setiap babnya.
Hal ini akan membantu Anda untuk fokus dalam pembahasan yang ada di setiap babnya. Selain itu, penggunaan ide pokok ini juga akan mempermudah Anda dalam pencarian referensi yang sesuai dengan pembahasan.
Tips kedua yang bisa Anda coba untuk mempermudah proses penulisan adalah membuat batasan kalimat dalam setiap paragrafnya. Anda bisa menggunakan cara ini untuk mempermudah penyampaian ide pokok dalam kalimat yang dituliskan.
Jika Anda tidak memberikan batasan kalimat, bisa saja pembahasan dalam sebuah paragraf justru melebar kemana-mana. Anda bisa mencoba untuk membuat kalimat yang terdiri dari sepuluh hingga empat belas kata dalam setiap kalimat yang ada di sebuah paragraf.
Lebih Lengkap tentang Buku Hasil Penelitian:
- 7 Langkah Mudah Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku
- Buku Referensi Hasil Penelitian, dari Pengertian hingga Ciri Khas
- Buku Monograf: Pengertian, Ciri-Ciri, Karakteristik, dan Prinsip
- Cara Membuat Buku Monograf, Lengkap dengan Pembahasannya
- Perbedaan Buku Monograf dan Buku Referensi Hasil Penelitian
4. Etika Penulisan Buku Referensi
Cara terakhir yang penting untuk Anda perhatikan ketika membuat buku referensi adalah etika penulisan. Hal ini penting untuk Anda perhatikan agar hasil penulisan buku referensi sesuai dengan ketentuan yang ada.
Terdapat beberapa etika yang mesti Anda perhatikan ketika melakukan proses penulisan buku referensi. Misalnya Anda mesti mencantumkan sumber rujukan yang digunakan secara jelas.
Hal ini bertujuan agar Anda menghargai karya orang lain yang digunakan sebagai referensi. Selain itu, penulisan sumber rujukan ini juga bertujuan agar buku referensi yang Anda buat bisa terhindar dari adanya indikasi tindakan plagiarisme.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan ketika membuat buku referensi.
Tertarik menerbitkan buku referensi tetapi tak punya banyak waktu untuk menulis? Jangan khawatir! Pakai Layanan Parafrase Konversi saja!
Melalui layanan ini, Anda hanya perlu menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya), tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku berkualitas yang ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.
Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karir Anda sebagai dosen.
Tunggu apa lagi? Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!