Masih bingung bagaimana cara membuat footnote yang benar? Yuk, simak penjelasan dari Parafrase Indonesia berikut ini!
Footnote merupakan salah satu bagian penting yang mesti Anda gunakan ketika mengerjakan karya ilmiah. Sebab, penulisan footnote ini erat kaitannya dengan referensi yang Anda gunakan dalam penulisan tersebut.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai penulisan footnote dari berbagai macam sumber, mulai dari buku, jurnal, hingga internet. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca artikel ini hingga akhir agar Anda bisa memahami setiap informasi yang disampaikan.
Daftar Isi
TogglePenjelasan Umum tentang Footnote
Secara umum, footnote bisa diartikan sebagai sebuah catatan yang berada di bagian halaman bawah sebuah penulisan karya tulis ilmiah. Biasanya footnote ini juga dikenal dengan istilah catatan kaki.
Penggunaan catatan kaki dalam penulisan karya tulis ilmiah ini biasanya bertujuan untuk menjelaskan bagian-bagian tertentu yang ada di dalam pembahasan.
Tidak hanya itu, terkadang penulis juga menggunakan catatan kaki untuk memperlihatkan sumber rujukan yang mereka gunakan dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah tersebut.
Tujuan Penulisan Footnote
Penulisan footnote dalam sebuah karya ilmiah penting untuk Anda perhatikan agar terdapat dalam tulisan yang sedang dikerjakan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa tujuan mengapa penulisan footnote ini cukup penting untuk dilakukan.
Adapun beberapa tujuan dari penggunaan footnote dalam penulisan karya ilmiah adalah:
1. Informasi Tambahan dalam Pembahasan Karya Tulis Ilmiah
Tujuan pertama dari adanya footnote adalah sebagai informasi tambahan dalam pembahasan karya tulis ilmiah. Terkadang seorang penulis bisa saja menggunakan terminologi yang mungkin tidak dipahami arti dan maknanya jika dibaca oleh pembaca awam.
Dengan menggunakan footnote, penulis bisa menjelaskan lebih lanjut tentang terminologi yang dia gunakan tersebut tanpa mengganggu alur penulisan yang ada di naskah artikel.
2. Detail Sumber Rujukan yang Digunakan
Penggunaan footnote dalam artikel ilmiah juga bertujuan untuk memberikan informasi detail dari sumber rujukan yang digunakan. Ketika Anda menggunakan informasi yang didapatkan dari hasil riset lainnya, maka sumber rujukan yang digunakan tersebut wajib dituliskan secara lengkap pada bagian footnote.
Hal ini bertujuan agar penulisan yang Anda buat tidak terindikasi sebagai plagiat karena menggunakan hasil temuan dari riset-riset lainnya.
3. Apresiasi Penulis Lainnya
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, tujuan terakhir dari adanya footnote dalam artikel ilmiah adalah untuk mengapresiasi penulis lainnya.
Selain itu, Anda juga bisa membantu para pembaca untuk menemukan referensi lain yang mungkin memiliki tema bahasan serupa dengan membaca sumber rujukan yang tercantum dalam catatan kaki tersebut.
Pahami Cara Menulis Daftar Pustaka:
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi
- Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis, dari Ms Word, Mendeley, hingga Google Scholar
Unsur-Unsur Footnote
Sekilas unsur-unsur yang terdapat dalam footnote sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang bisa Anda temukan ketika menuliskan daftar pustaka.
Meskipun demikian, terdapat sedikit perbedaan pada unsur-unsur footnote dan daftar pustaka, terutama dalam hal penulisan. Berikut ini beberapa unsur yang terdapat dalam penulisan footnote, yakni:
1. Nama Penulis
Unsur pertama yang terdapat dalam penulisan footnote adalah nama penulis. Anda mesti mencantumkan nama penulis dari sumber rujukan yang digunakan ketika melakukan kutipan sebuah informasi untuk dituliskan di dalam artikel ilmiah.
Akan tetapi berbeda dengan penulisan daftar pustaka, Anda tidak perlu membalik nama penulis ketika menuliskan unsur yang satu ini.
2. Judul
Bagian berikutnya yang bisa Anda temukan dalam catatan kaki adalah judul. Pastikan untuk mencantumkan judul dari sumber yang digunakan ini secara jelas agar informasi terkait referensi yang Anda gunakan bisa diketahui oleh para pembaca.
3. Tahun Terbit
Tahun terbit menjadi unsur berikutnya yang mesti ada dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bagian ini menunjukkan tentang waktu kapan referensi yang Anda gunakan dalam penulisan artikel ilmiah tersebut dipublikasikan.
4. Nomor Halaman
Berbeda dengan tiga unsur di atas yang bisa Anda temui juga dalam daftar pustaka, bagian nomor halaman ini hanya khusus terdapat pada bagian footnote saja.
Nomor halaman ini menunjukkan secara detail dari mana informasi yang Anda kutip dari sebuah sumber rujukan dalam penulisan artikel ilmiah.
Aturan Penulisan Footnote
Berikut ini beberapa aturan yang mesti Anda perhatikan ketika menulis footnote dalam penulisan karya tulis ilmiah, yakni:
- Footnote ditulis dengan menggunakan huruf yang lebih kecil dibandingkan teks naskah. Misalnya ketika Anda menggunakan huruf dengan ukuran 12, maka penulisan catatan kakinya ditulis dengan menggunakan huruf yang berukuran 10.
- Penulisan footnote menggunakan 1 spasi.
- Nomor catatan kaki dituliskan persis seperti penulisan pangkat dalam angka matematika.
- Penulisan catatan kaki agak menjorok ke dalam seperti halnya tulisan paragraf di naskah artikel.
- Nama penulis dituliskan secara lengkap tanpa embel-embel gelar dan tidak perlu dibalik seperti halnya daftar pustaka.
- Jika terdapat lebih dari satu penulis, maka semua nama pengarang tetap dicantumkan seutuhnya tanpa dibalik.
- Judul sumber rujukan yang digunakan ditulis secara lengkap dengan huruf cetak miring atau sesuai dengan ketentuan penulisan masing-masing.
- Anda bisa menggunakan beberapa istilah dalam penulisan footnote, seperti Ibid, Op. Cit, dan lainnya jika memenuhi persyaratan dalam penggunaannya.
Istilah dalam Footnote
Anda juga bisa menemukan beberapa istilah yang sering digunakan dalam penulisan footnote karya tulis ilmiah. Penggunaan istilah ini biasanya berfungsi untuk mempermudah penulisan catatan kaki tersebut.
Adapun beberapa istilah footnote yang sering digunakan dalam artikel ilmiah adalah.
1. Op.Cit
Op.Cit atau opere citato memiliki arti sebagai karya yang sudah dikutip.
Penggunaan istilah ini biasanya dituliskan pada saat Anda menggunakan sumber rujukan yang sama dengan catatan kaki sebelumnya, tetapi berasal dari halaman yang berbeda dengan catatan footnote ini sudah diselingi dengan yang lainnya.
2. Loc.Cit
Loc.Cit atau loco citato bisa diartikan sebagai tempat yang sudah dikutip. Istilah ini digunakan ketika Anda menggunakan rujukan yang persis sama dengan sebelumnya, tetapi sudah diselingi catatan kaki lainnya.
3. Ibid
Ibid atau ibidem bisa didefinisikan sebagai tempat yang sama. Penggunaan ibid ini dituliskan ketika Anda menggunakan sumber rujukan yang sama dengan sebelumnya tanpa diselingi oleh catatan kaki lainnya.
4. Supra
Supra merupakan istilah catatan kaki yang digunakan karena sudah ada penulisan yang sama sebelumnya.
5. Infra
Istilah infra biasanya digunakan untuk melihat kutipan yang sama pada bagian bawah catatan kaki.
6. Et.seq
Et.seq atau et sequens merupakan istilah footnote yang berarti halaman-halaman selanjutnya.
7. C.f atau Conf
Istilah C.f atau conf memiliki arti dibandingkan dengan.
8. Passim
Istilah footnote yang satu ini bisa diartikan sebagai kompilasi.
9. Circa
Circa atau biasa ditulis dengan c. dan ca. merupakan istilah footnote yang berarti sekitar tahun.
Sebagai catatan, penggunaan istilah supra hingga circa dalam daftar ini biasanya lebih sering digunakan dalam jurnal-jurnal Amerika.
Cara Menulis Footnote dari Berbagai Sumber
Informasi terakhir yang bisa Anda ketahui dalam artikel ini adalah cara menulis footnote dari berbagai macam sumber berbeda.
Adapun tata cara penulisan footnote dalam karya tulis ilmiah adalah:
1. Cara Menulis Footnote dari Sumber Buku
Buku menjadi sumber rujukan pertama yang banyak digunakan penulis ketika mengerjakan sebuah artikel ilmiah. Tata cara penulisan footnote dari sumber buku ini juga berbeda-beda tergantung dari jumlah penulisnya.
Berikut ini cara menulis footnote dari sumber buku berdasarkan jumlah penulisnya, yakni:
a. Satu Penulis
Nama penulis. Judul (ditulis miring) (Kota terbit: Nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman.
b. Dua Penulis
Nama penulis 1 dan Nama penulis 2. Judul (ditulis miring) (Kota terbit: Nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman.
c. Tiga Penulis
Nama penulis 1, dkk. Judul (ditulis miring) (Kota terbit: Nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman.
2. Cara Menulis Footnote dari Sumber Jurnal
Jurnal merupakan sumber rujukan berikutnya yang bisa Anda gunakan untuk menuliskan catatan kaki dalam artikel ilmiah. Sama seperti buku, penulisan catatan kaki dari sumber jurnal juga berbeda-beda tergantung jumlah penulisnya, seperti.
a. Satu Penulis
Nama penulis. “Judul”, dalam Nama jurnal, nomor jurnal, volume jurnal, tahun terbit, halaman rujukan.
b. Dua Penulis
Nama penulis 1 dan Nama penulis 2. “Judul”, dalam Nama jurnal, nomor jurnal, volume jurnal, tahun terbit, halaman rujukan.
c. Tiga Penulis
Nama penulis 1, dkk. “Judul”, dalam Nama jurnal, nomor jurnal, volume jurnal, tahun terbit, halaman rujukan.
3. Cara Menulis Footnote dari Sumber Internet
Cara menulis footnote terakhir yang bisa Anda terapkan adalah ketika menggunakan sumber internet.
Adapun cara menulis footnote dari jenis sumber ini adalah.
Nama penulis, Judul (ditulis miring), URL, diakses pada tanggal bulan tahun.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan ketika menulis footnote dari berbagai macam jenis sumber.
Dapatkan pula informasi serta tips menarik lainnya dengan mengunjungi situs parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia.