Apakah Anda masih bingung dengan cara membuat kesimpulan dalam karya ilmiah? Jangan khawatir!
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan cara membuat kesimpulan dalam sebuah penulisan karya ilmiah. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukan contoh dari kesimpulan tersebut agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Namun sebelum mengetahui cara membuat ini lebih lanjut, simak terlebih dahulu penjelasan tentang ciri-ciri kesimpulan yang baik dalam karya tulis ilmiah pada bagian berikut.
Daftar Isi
ToggleCiri-Ciri Kesimpulan yang Baik
Kesimpulan merupakan salah satu bagian yang mesti Anda cantumkan ketika mengerjakan sebuah penulisan karya tulis ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa definisi dari kesimpulan adalah simpulan (dari uraian, pidato, dan sebagainya), kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya).
Definisi lain dari kesimpulan adalah keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif. Berdasarkan penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa kesimpulan merupakan simpulan keseluruhan pembahasan yang ada dalam karya ilmiah.
Terdapat beberapa ciri-ciri yang mesti dipenuhi untuk menulis kesimpulan yang baik, yakni.
1. Singkat dan Jelas
Ciri-ciri pertama dari kesimpulan adalah dituliskan secara singkat dan jelas. Ketika menulis kesimpulan Anda mesti bisa merangkum keseluruhan pembahasan yang ada dalam karya ilmiah secara singkat dan jelas.
Selain itu, Anda juga mesti menggunakan bahasa yang sederhana agar bisa dipahami oleh para pembaca dengan mudah.
2. Menyampaikan Pesan Seutuhnya
Kesimpulan yang baik juga mesti bisa menyampaikan pesan secara seutuhnya. Ketika menulis bagian ini pastikan agar Anda memuat informasi penting yang ingin ditujukan kepada para pembaca secara keseluruhan.
3. Berisi Inti Pembahasan Karya Ilmiah
Ciri-ciri berikutnya dari kesimpulan yang baik adalah berisi inti pembahasan karya ilmiah. Anda mesti mencantumkan setiap ide pokok yang sudah diulas pada bagian pembahasan sebelumnya.
Dengan demikian para pembaca bisa memahami bagian kesimpulan tersebut secara keseluruhan.
4. Pola Penulisan yang Baik
Anda juga mesti memperhatikan pola penulisan agar bisa membuat kesimpulan karya ilmiah dengan baik. Beberapa pola penulisan yang mesti digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah memulai penjelasan dari yang umum ke khusus, menggunakan kosakata yang baku, penjelasan berupa sebab akibat, dan lainnya.
5. Berdasarkan Kata Kunci pada Kalimat Penjelas dan Ide Pokok
Ciri-ciri terakhir dari kesimpulan yang baik adalah berdasarkan pada kata kunci yang ada di kalimat penjelas dan ide pokok. Kata kunci ini merupakan poin-poin penting yang terdapat pada bagian tersebut.
Pastikan untuk mencantumkan kata kunci yang sesuai dengan ide pokok dan kalimat penjelas agar pembahasan yang ada di bagian kesimpulan bisa menjadi satu kesatuan utuh dengan penulisan karya ilmiah.
Cara Membuat Kesimpulan
Setelah mengetahui ciri-ciri kesimpulan yang baik, informasi berikutnya yang perlu untuk Anda ketahui adalah cara membuat bagian ini.
Adapun cara membuat kesimpulan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah adalah.
1. Membaca Keseluruhan Karya Ilmiah
Hal pertama yang mesti Anda lakukan sebelum membuat kesimpulan adalah membaca karya ilmiah yang sudah dibuat secara keseluruhan. Proses ini berfungsi agar Anda bisa memahami secara maksimal isi pembahasan yang ada di karya ilmiah tersebut.
Jangan sampai kesimpulan yang Anda buat justru berbeda dengan pembahasan yang ada dalam sebuah karya ilmiah.
2. Menentukan Ide Pokok
Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan dalam membuat kesimpulan adalah menentukan ide pokok. Cara ini bisa Anda terapkan ketika membaca karya ilmiah secara keseluruhan seperti yang tertera pada poin sebelumnya.
Anda bisa mencatat setiap ide pokok yang ada di masing-masing bagian pembahasan artikel tersebut. Nantinya ide-ide pokok ini bisa Anda gabungkan untuk menjadi sebuah kesimpulan.
3. Hubungkan dengan Research Gap
Tunjukkan bagaimana hasil penelitian Anda berhasil menjawab kesenjangan penelitian (research gap) yang diidentifikasi di awal. Jelaskan peran penelitian Anda dalam mengatasi kekosongan tersebut.
3. Menggunakan Kalimat Efektif
Pastikan juga agar Anda selalu menggunakan kalimat efektif ketika membuat kesimpulan. Salah satu ciri-ciri yang mesti dipenuhi agar kesimpulan yang dibuat bisa baik dan benar adalah ditulis dengan menggunakan bahasa yang jelas dan ringkas.
Penggunaan kalimat efektif ini bisa membantu Anda agar kesimpulan yang dibuat dapat memenuhi ciri-ciri tersebut.
Pahami Cara Menyusun Karya Ilmiah:
- 4 Cara Membuat Kesimpulan Otomatis, Apa Saja?
- 8 Cara Membuat Judul Jurnal, Lengkap dengan Aturan dan Contoh
- Isi Pendahuluan Artikel Ilmiah Jurnal, Apa Saja?
- Cara Membuat Pendahuluan Jurnal, Lengkap dengan Contohnya
- Cara Menyusun Pembahasan Jurnal dan Hasil Penelitian, Lengkap dengan Contoh
4. Menggunakan Teknik Pengambilan Kesimpulan
Anda juga bisa menggunakan teknik pengambilan kesimpulan ketika membuat bagian ini. Setidaknya terdapat tiga teknik pengambilan kesimpulan yang biasa digunakan oleh seorang penulis ketika membuat karya ilmiah, yaitu:
a. Teknik Deduksi
Teknik pertama yang bisa Anda terapkan saat membuat kesimpulan yakni teknik deduksi. Cara ini memungkinkan penulis untuk memaparkan permasalahan pada bagian awal, kemudian menghubungkannya dengan data dan fakta yang ditemui, serta menjelaskan makna atau akibat pada bagian akhirnya.
b. Teknik Analogi
Teknik Analogi digunakan oleh penulis dengan cara memberikan gambaran atau pokok penelitian menjadi lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh para pembaca.
c. Teknik Korelasi
Teknik Korelasi merupakan cara membuat kesimpulan yang memungkinkan penulis untuk menghubungkan sebuah konsep dengan yang lainnya dalam penulisan ilmiah.
5. Mencantumkan Opini Penulis
Anda juga bisa mencantumkan opini pribadi terkait tema bahasan penelitian yang ditulis dalam bagian kesimpulan. Meskipun demikian, Anda mesti mencantumkan data dan rujukan yang kuat agar opini yang disampaikan dalam kesimpulan tersebut bisa kredibel dan dipertanggungjawabkan.
6. Paparkan Keterbatasan dalam Karya Ilmiah
Proses penulisan ilmiah biasanya tidak berjalan mudah begitu saja. Seorang penulis bisa saja mendapatkan berbagai macam rintangan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
Anda bisa memaparkan keterbatasan yang ditemui dalam proses penulisan tersebut pada bagian kesimpulan. Dengan demikian, para pembaca bisa memahami tantangan apa saja yang Anda alami dan dapat menjadi pembelajaran ketika ingin melakukan penulisan ilmiah di kemudian hari.
7. Menempatkan Diri sebagai Pembaca
Penting bagi Anda untuk bisa menempatkan diri sebagai pembaca ketika membuat kesimpulan. Terkadang seorang penulis bisa saja terlalu asik ketika membuat tulisan, sehingga tidak terlalu memperhatikan kenyamanan pembaca ketika membaca karya tulis tersebut.
Dengan menempatkan diri sebagai pembaca, Anda bisa membuat tulisan yang lebih nyaman lagi untuk dinikmati oleh banyak orang. Hal ini tentu berdampak baik agar tulisan yang sudah Anda buat bisa mendapatkan banyak pembaca.
Kesalahan yang Kerap Terjadi dalam Penulisan Kesimpulan
Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dijumpai ketika seorang penulis membuat kesimpulan dalam karya tulis ilmiah, yakni:
1. Mengulang Pendahuluan
Kesalahan pertama yang sering dijumpai dalam penulisan kesimpulan adalah mengulang informasi yang ada di bagian pendahuluan. Hal ini sama saja dengan Anda mengulang informasi yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya.
2. Terlalu Banyak Informasi Baru
Kesalahan lain yang sering dijumpai dalam penulisan kesimpulan adalah terlalu banyak informasi baru. Hal ini justru membuat kesimpulan yang dibuat menjadi rancu karena terlalu banyak informasi baru yang tidak dijelaskan pada bagian pembahasan.
Pastikan untuk selalu fokus pada pembahasan utama dalam karya ilmiah agar kesimpulan yang dibuat bisa relevan dan tidak terdapat perbedaan dalam penulisannya.
3. Tidak Membuat Pernyataan Definitif
Tidak membuat pernyataan definitif juga menjadi salah satu kesalahan yang sering dijumpai dalam penulisan kesimpulan. Pastikan untuk membuat pernyataan definitif atau menjawab pertanyaan dari permasalahan yang dibahas ketika membuat bagian yang satu ini dalam penulisan ilmiah.
4. Menggunakan Kalimat yang Bertele-tele
Terkadang seorang penulis menggunakan kalimat yang bertele-tele agar pembahasan dalam kesimpulan menjadi panjang. Padahal cara ini sebenarnya merupakan salah satu contoh kesalahan yang sering dijumpai, sebab kesimpulan yang dibuat akan menjadi tidak sederhana dan ringkas.
5. Menggunakan Data Statistik
Kesalahan terakhir yang sering dijumpai dalam penulisan kesimpulan adalah penggunaan data statistik pada bagian ini. Semestinya data statistik ini bisa Anda gunakan pada bagian pembahasan karya ilmiah, bukan di kesimpulan.
Tips Mengaitkan Kesimpulan dan Pendahuluan
Kesimpulan dan pendahuluan merupakan dua bagian penting dalam penulisan karya tulis ilmiah. Pendahuluan menjadi pembuka dalam artikel tersebut.
Di sisi lain, kesimpulan merupakan penutup dari keseluruhan pembahasan yang ada dalam artikel ilmiah. Oleh sebab itu, kedua bagian ini mesti terkait agar menciptakan sebuah karya tulis yang baik.
Anda bisa menghubungkan kesimpulan dan pendahuluan ini dengan mengaitkannya pada poin-poin utama yang ada pada pembahasan artikel. Selain itu, Anda juga bisa memperhatikan argumen dan topik yang digunakan agar kesimpulan dan pendahuluan yang dibuat bisa saling berkaitan dan relevan.
Contoh Kesimpulan dalam Karya Ilmiah
Berikut ini contoh kesimpulan dalam yang bisa Anda jadikan panduan ketika mengerjakan penulisan ilmiah. Contoh kesimpulan ini dikutip dari artikel Asyhadi Mufsi Sadzali yang berjudul “KELAS HAJI KELAS SOSIAL Sejarah Haji dari Zaman Kolonial Hingga Kini Ditinjau dari Kajian Kritis Kapitalisme.”
“Fenomena haji di masa kini yang sarat penipuan dan antre hingga tujuh tahun adalah satu bentuk kesadaran palsu model baru yang diciptakan kapitalis dalam masyarakat. Edisi terbatas memang selalu menggiurkan dan menghebohkan, dan itu sudah menjadi kodrat alamiahnya. Keterbatasan kuota jamaah haji adalah model baru trik kapitalis dalam pembentukan kesadaran palsu, di mana haji akan semakin berkesan eksklusif, terbatas dan penuh perjuangan untuk mendapatkannya sehingga semua orang semakin berlomba-lomba memperebutkannya. Bahkan kasus penipuan terkait UMROH yang berulang- ulang kali tidak menimbulkan efek jera dan pembelajaran bagi masyarakat kita. Di tahun 2017 saja ada lebih dari 10 kasus penipuan haji, dengan modus yang mirip, yakni menawarkan paket lebih murah, keberangkatan yang lebih awal, fasilitas cukup mewah, lalu tiba-tiba batal dengan alasan visa, atau kesalahan teknis yang tidak masuk akal.
Inilah fenomena yang ada, di mana tuan-tuan kapitalisme telah membelokkan sebuah ibadah suci yang penuh kesakralan, keikhlasan, kesederhanaan, tanpa mengharap pujian ‘semata-mata mengharapkan rida Allah S.W.T, lalu berubah menjadi sebuah kelas sosial dalam masyarakat Indonesia hingga sekarang. Sebuah kelas baru telah tercipta, kelas bernama kelas haji, suatu kelas pencitraan keimanan yang kini begitu dicari sebagai topeng yang mampu menaikkan posisi seseorang dalam masyarakat, bahkan penting untuk kampanye politik pilkada 2018 yang tengah marak. Kapitalis nyata-nyatanya berhasil dalam strategi pemasarannya. Muncul pertanyaan baru, apakah selanjutnya para tuan kapitalis juga akan memperjual belikan dosa dan pahala, surga dan neraka sebagai mode produksi baru oleh para kapitalis dengan model dan strateginya yang kasat mata? Kelas haji, kelas sosial, bentukan kapitalisme, di mana kesadaran palsu sebagai satu rangkaian utuh dalam pembentukannya.”
Itulah pembahasan lengkap tentang cara membuat kesimpulan dalam karya ilmiah.
Bagi Anda yang memiliki karya ilmiah atau sedang menyusun karya ilmiah, Anda tidak hanya bisa menerbitkan naskah pada jurnal saja, tetapi juga bisa menerbitkannya sebagai buku, loh!
Hanya dengan menggunakan Layanan Parafrase Konversi, tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengonversi karya ilmiah atau artikel jurnal Anda menjadi buku berkualitas.
Tidak hanya diterbitkan sesuai standar Dikti, nantinya buku Anda juga memiliki ISBN yang dapat menunjang dan meningkatkan karier Anda sebagai dosen.
Jadi, tunggu apa lagi? Jangan biarkan penelitian Anda hanya menjadi artikel jurnal! Yuk, konversikan karya ilmiah Anda bersama Parafrase Indonesia!