Tahukah Anda bagaimana cara mencari research gap dalam sebuah penelitian?
Penting bagi setiap peneliti untuk mengetahui cara mencari research gap ketika mengerjakan karya ilmiah. Nah, bagi Anda yang mungkin belum mengetahui cara mencari research gap, tak perlu khawatir!
Kali ini, Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mencari research gap ketika mengerjakan sebuah penelitian.
Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel ini hingga akhir agar setiap informasi bisa Anda pahami secara maksimal.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Research Gap?
Research gap atau celah penelitian merupakan cara yang dilakukan oleh seorang penulis untuk menemukan kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya.
Kekurangan ini bisa saja terjadi ketika seorang peneliti luput atau tidak membahas tentang suatu hal dalam riset yang mereka kerjakan. Berdasarkan kekurangan yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya inilah, peneliti lain bisa memanfaatkannya untuk melakukan riset selanjutnya.
Dengan demikian, hasil penelitian terbaru bisa menjadi pelengkap dari kekurangan yang terdapat dalam riset yang sudah ada sebelumnya.
Urgensi Research Gap dalam Sebuah Karya Tulis Ilmiah
Pada dasarnya, setiap peneliti harus memahami atau memperhatikan research gap ketika mengerjakan sebuah penelitian. Sebab, research gap ini akan memiliki pengaruh besar pada hasil penelitian yang akan dikerjakan nantinya.
Adapun alasan pentingnya ada research gap dalam sebuah karya ilmiah adalah:
1. Menghadirkan Kebaruan dalam Sebuah Penelitian
Urgensi pertama adanya research gap dalam sebuah penelitian adalah agar peneliti bisa menghadirkan kebaruan ketika mengerjakan sebuah riset. Unsur kebaruan ini sangat penting untuk diperhatikan agar ilmu yang ditekuni bisa mengalami perkembangan.
Selain itu, temuan baru yang terdapat dalam riset yang dikerjakan oleh peneliti bisa memberikan dampak positif pada khalayak luas.
2. Menjadi Pembeda antara Satu Karya Tulis Ilmiah dengan yang Lainnya
Ketika menerapkan research gap dalam proses penelitian, maka hasil riset yang Anda kerjakan akan berbeda dengan apa yang dilakukan oleh peneliti lainnya.
Hal ini akan berpengaruh pada orisinalitas karya ilmiah yang berasal dari publikasi riset yang sudah dikerjakan. Penerapan research gap juga memastikan bahwa penelitian yang Anda kerjakan terhindar dari adanya plagiarisme.
Sebab, ketika seorang penulis mengerjakan penelitian yang sama persis dengan riset yang sudah ada sebelumnya, maka akan semakin besar adanya potensi plagiarisme pada hasil karya ilmiah tersebut.
3. Melengkapi Informasi yang Ada dalam Riset Peneliti Lain
Anda juga bisa melengkapi informasi yang ada dalam riset yang dikerjakan oleh peneliti lain ketika menggunakan research gap dalam proses penelitian.
Hal ini karena adanya research gap memungkinkan peneliti untuk menemukan kekurangan yang ada pada hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian, hasil riset yang menggunakan research gap akan mampu melengkapi informasi pada penelitian sebelumnya.
4. Menghasilkan Karya Tulis Ilmiah yang Lebih Sempurna
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, urgensi research gap dalam sebuah penelitian bisa menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih sempurna. Dengan demikian, karya tulis ilmiah tersebut diharapkan memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
Simak Tips Menulis Karya Ilmiah yang Berkualitas:
- 13 Tips Menulis Artikel Ilmiah agar Lolos Publikasi
- 8 Cara Membuat Judul Jurnal, Lengkap dengan Aturan dan Contoh
- Cara Membuat Abstrak Jurnal Beserta Ketentuan dan Isinya
- 8 Cara Membuat Artikel Jurnal, Apa Saja?
- Contoh Artikel Jurnal Ilmiah, Lengkap dengan Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya
Cara Mencari Research Gap
Sebelum menemukan research gap dalam sebuah penelitian, Anda mesti mengetahui cara yang harus dilakukan terlebih dahulu ketika mencari hal tersebut.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mencari research gap dalam sebuah penelitian, yakni.
1. Memilih Topik yang Menarik dan Dikuasai
Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencari research gap adalah memilih topik atau tema yang menarik. Penting bagi Anda untuk menentukan tema bahasan terlebih dahulu sebelum menemukan research gap pada hasil riset lainnya.
Dengan menentukan tema yang akan dikerjakan, Anda akan lebih mudah dalam memilih hasil riset lain yang ingin ditemukan research gap-nya. Selain itu, pastikan juga agar Anda memilih tema bahasan yang dikuasai dan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
Hal ini akan memudahkan Anda dalam memahami tema bahasan yang akan diteliti, sehingga proses riset bisa berjalan lancar nantinya.
2. Melihat Fenomena yang Belum Dibahas
Anda juga bisa menemukan research gap dengan melihat fenomena yang belum pernah dibahas dalam penelitian sebelumnya.
Cara ini merupakan salah satu jenis research gap yang bisa diterapkan oleh peneliti ketika mengerjakan sebuah penelitian, yakni knowledge gap.
Secara ringkas, knowledge gap ini bisa diartikan sebagai sebuah penelitian yang mencari sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan menggunakan cara ini, riset yang akan Anda kerjakan akan menghadirkan unsur kebaruan dan menjadi keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan hasil penelitian lainnya.
3. Melakukan Studi Literatur
Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk menemukan research gap dalam sebuah penelitian adalah dengan melakukan studi literatur. Anda bisa mempelajari hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan tema serupa dengan riset yang hendak Anda kerjakan.
Studi literatur ini akan membantu Anda untuk memahami perbedaan yang ada pada masing-masing hasil riset terdahulu. Perbandingan dari setiap hasil riset inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk menemukan research gap pada masing-masing penelitian tersebut.
Nantinya, research gap yang Anda temukan ini bisa digunakan sebagai pembahasan dalam riset yang hendak dilakukan.
4. Mencari Celah dari Penelitian yang Sudah Ada
Anda juga bisa mencari celah yang terdapat dalam penelitian yang sudah ada sebelumnya. Celah penelitian ini bisa Anda temukan dalam konsep, isi pembahasan, metode, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan riset tersebut.
Anda bisa memanfaatkan celah yang terdapat dalam riset sebelumnya sebagai tema bahasan dalam penelitian yang akan dikerjakan nantinya.
5. Memperhatikan Hasil Riset yang Kurang Jelas
Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk menemukan research gap adalah dengan memperhatikan hasil riset yang kurang jelas. Hasil riset yang kurang jelas ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari bukti penelitian yang tidak kuat, inkonsistensi dalam penulisan, hingga metodologi yang digunakan oleh peneliti tersebut.
Kekurangan pada hasil riset yang sudah ada sebelumnya ini bisa Anda manfaatkan sebagai research gap dalam mengerjakan penelitian selanjutnya.
6. Identifikasi Inkonsistensi dalam Hasil Penelitian
Sering kali, penelitian sebelumnya menghasilkan hasil yang berbeda atau bahkan bertentangan. Mengidentifikasi dan menyelidiki inkonsistensi dapat menjadi sumber research gap karena Anda bisa mengeksplorasi alasan di balik hasil yang berbeda tersebut.
7. Memanfaatkan Tools Tambahan untuk Mencari Research Gap
Cara terakhir yang bisa Anda gunakan dalam menemukan research gap adalah memanfaatkan tools tambahan untuk membantu proses pencarian. Salah satu tools yang bisa Anda gunakan untuk menemukan research gap dalam hasil riset yang sudah ada adalah Open Knowledge Maps.
Tools ini bisa membantu Anda untuk menemukan research gap dengan lebih mudah. Selain itu, tools Open Knowledge Maps ini juga bisa diakses secara gratis, sehingga bisa membantu peneliti dalam mengerjakan sebuah penelitian.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mencari research gap dalam sebuah karya ilmiah. Sudah tidak bingung lagi untuk menemukan research gap ini bukan?
Yuk, baca artikel-artikel selanjutnya di parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk mendapatkan tips serta informasi menarik lainnya!