7 Cara Menerbitkan Disertasi Menjadi Buku untuk Naik Jabatan Fungsional

disertasi menjadi buku

Publikasi ilmiah merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab yang wajib dilakukan oleh seorang dosen dalam dunia akademik. Salah satu cara mudah untuk melakukan publikasi ilmiah ini adalah mengubah dan menerbitkan disertasi menjadi buku.

Bagi dosen yang sudah menyelesaikan pendidikan di jenjang S3 atau Doktor, disertasi tentu menjadi karya tulis ilmiah yang sudah dimiliki. Disertasi ini wajib dimiliki oleh seorang dosen yang menempuh jenjang S3 agar bisa lulus dari tingkatan tersebut.

Namun ada kalanya disertasi yang sudah dikerjakan ini tidak diterbitkan secara luas untuk khalayak luas. Padahal hasil penelitian yang dituliskan dalam disertasi tersebut bisa saja memberikan dampak dan manfaat jika bisa menjangkau lebih banyak pembaca.

Mengubah disertasi menjadi buku merupakan salah satu solusi yang bisa Anda ambil ketika menghadapi masalah ini. Dengan mengubah disertasi ke dalam bentuk buku, hasil penelitian yang sudah Anda kerjakan bisa menjangkau lebih banyak pembaca dan memberikan manfaat bagi khalayak luas.

Apalagi Anda juga bisa mendapatkan manfaat dari publikasi ilmiah dalam bentuk buku tersebut, seperti mengajukan kenaikan jabatan fungsional untuk menunjang karier sebagai dosen di dunia akademik.

Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengubah disertasi menjadi buku. Namun sebelum itu, simak terlebih dahulu ulasan terkait urgensi seorang dosen dalam menerbitkan buku hasil penelitian untuk menunjang kenaikan jabatan fungsional pada bagian berikut.

Urgensi Buku Hasil Penelitian untuk Kenaikan Jabatan Fungsional

Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal artikel, publikasi ilmiah merupakan tugas dan kewajiban yang mesti dijalankan oleh seorang dosen. Oleh sebab itu penting bagi seorang dosen untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk menerbitkan buku hasil penelitian.

Publikasi ilmiah yang Anda lakukan secara tidak langsung juga berguna menunjang karier sebagai seorang dosen di dunia akademik. Sebab publikasi ilmiah ini nantinya akan berpengaruh ketika Anda mengajukan kenaikan jabatan fungsional dosen.

Salah satu syarat yang mesti dipenuhi ketika mengajukan kenaikan jabatan fungsional ini adalah memenuhi jumlah angka kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Angka kredit ini nantinya berasal dari berbagai macam tugas dan kewajiban yang sudah dilakukan oleh seorang dosen, termasuk dalam menerbitkan sebuah publikasi ilmiah.

Perlu untuk Anda ketahui bahwa publikasi ilmiah dalam bentuk buku akan mendapatkan jumlah angka kredit yang besar jika dibandingkan dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, publikasi ilmiah dalam bentuk buku hasil penelitian ini bisa bermanfaat ketika Anda ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional lainnya.

Alasan lain mengapa buku hasil penelitian penting bagi seorang dosen adalah sebagai wujud penerapan nilai yang ada di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Publikasi dalam bentuk buku hasil penelitian ini bisa bermanfaat pada semua aspek yang terdapat di dalam Tri Dharma, yakni penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

Apa Saja yang Harus Ada dalam Buku Hasil Penelitian?

Sebelum mengetahui cara mengubah disertasi ke dalam bentuk buku, Anda mesti memahami terlebih dahulu apa saja bagian yang wajib ada dalam buku hasil penelitian. Sebab pada dasarnya struktur yang ada di dalam disertasi tentu jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam sebuah buku.

Berikut ini beberapa hal yang wajib ada ketika Anda mengerjakan sebuah buku hasil penelitian, yakni:

1. Cover Buku

Cover atau sampul merupakan bagian pertama yang wajib ada di dalam buku. Secara umum, cover buku ini bisa dibagi ke dalam tiga bagian berbeda, yakni bagian depan, samping, dan belakang.

Terdapat tiga informasi utama yang mesti Anda cantumkan dalam cover buku ini, yakni judul dan nama penulis pada bagian depan, nama penerbit pada bagian samping, serta sinopsis pada bagian belakang.

2. Preliminaries

Bagian berikutnya yang mesti ada dalam buku hasil penelitian adalah preliminaries atau pendahuluan. Isi dari pendahuluan ini bisa mencakup halaman judul, halaman kosong, catatan HAKI, halaman tambahan, dan daftar isi.

3. Isi Buku

Isi buku merupakan bagian yang paling utama dalam karya tulis ilmiah yang satu ini. Sebab pada bagian ini Anda akan memaparkan hasil penelitian dari disertasi yang dikonversikan ke dalam format buku.

4. Postliminary

Bagian terakhir yang mesti ada dalam sebuah buku hasil penelitian adalah postliminary atau penutup. Terdapat beberapa macam informasi yang bisa dicantumkan pada bagian ini, seperti catatan penutup, daftar istilah, lampiran, indeks, daftar pustaka, dan biografi singkat dari penulis.

Cara Menerbitkan Disertasi Menjadi Buku

Lalu apa saja cara yang bisa Anda lakukan ketika ingin menerbitkan disertasi menjadi buku. Setidaknya terdapat tujuh tahapan yang bisa Anda lakukan ketika ingin melakukan hal ini, yaitu:

1. Menentukan Jenis Buku

Hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah menentukan jenis buku yang akan dikonversikan dari hasil penelitian disertasi. Setidaknya terdapat dua jenis buku ilmiah yang bisa Anda pilih ketika menerbitkan publikasi ilmiah ini, yakni buku referensi dan buku monograf.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Pembahasan dalam buku monograf biasanya akan jauh lebih rinci dan spesifik jika dibandingkan dengan buku referensi. Jadi Anda bisa menyesuaikan jenis buku yang nantinya akan digunakan untuk mengkonversikan hasil penelitian dalam disertasi.

2. Penyesuaian Struktur Disertasi dengan Struktur Buku

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menyesuaikan struktur penulisan yang ada di disertasi dengan buku. Sebab terdapat perbedaan struktur penulisan dari kedua jenis karya tulis ilmiah ini.

Salah satu contoh perbedaan bisa Anda lihat pada jumlah bab dari masing-masing karya tulis. Biasanya jumlah bab di dalam buku akan jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan disertasi.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk melakukan penyesuaian agar hasil penulisan sesuai dengan struktur buku.

Baca Juga:

3. Menyusun Kerangka Tulisan

Menyusun kerangka tulisan merupakan langkah berikutnya yang mesti Anda lakukan. Sebab pada dasarnya Anda akan melakukan penulisan ulang ketika mengubah disertasi menjadi buku.

Misalnya Anda perlu mempersiapkan bab-bab tambahan yang sebelumnya tidak ada di dalam disertasi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyusun kerangka penulisan agar proses pengerjaannya bisa sesuai dengan apa yang direncanakan.

4. Menetapkan Komitmen untuk Menulis Buku

Tahapan berikutnya yang mesti Anda lakukan adalah menetapkan dan memantapkan komitmen dalam diri masing-masing untuk menulis buku. Hal ini bertujuan agar Anda bisa mengatasi berbagai macam kendala yang mungkin saja terjadi selama proses pengerjaan buku hasil penulisan.

5. Memilih Judul yang Relevan

Judul menjadi salah satu aspek penting yang wajib Anda perhatikan ketika mengerjakan buku hasil penelitian. Sebab judul merupakan informasi pertama yang bisa menarik minat pembaca untuk mengetahui isi bahasan dalam sebuah buku.

Pastikan untuk menggunakan gaya bahasa yang menarik dalam pembuatan judul. Jangan gunakan judul yang sama dengan apa yang ada di dalam disertasi Anda sebelumnya.

Sebab judul disertasi biasanya bersifat formal dan kaku, sehingga kurang menarik jika digunakan ke dalam bentuk buku hasil penelitian.

6. Proofreading dan Penyuntingan

Setelah semua penulisan selesai, tahapan berikutnya yang mesti Anda lakukan adalah melakukan proofreading dan penyuntingan. Proses ini diperlukan agar Anda bisa mengetahui kemungkinan kesalahan yang ada dalam naskah tulisan, sehingga bisa meminimalisir revisi yang diberikan oleh pihak penerbit nantinya.

7. Mengirimkan pada Penerbit yang Sesuai

Setelah semua proses penulisan dirasa sudah tepat dan sesuai, tahapan terakhir yang bisa Anda lakukan adalah mengirimkan naskah tulisan kepada penerbit yang sesuai. Pastikan untuk memantau proses pengajuan agar Anda bisa memperbaiki jika ada revisi yang diberikan oleh pihak penerbit sebelum mempublikasikan buku hasil penelitian nantinya.

Cara Mudah Menerbitkan Disertasi Menjadi Buku

Meskipun sudah mengetahui cara menerbitkan disertasi menjadi buku, terkadang seorang dosen tidak bisa melakukan hal tersebut.

Padatnya kegiatan dan banyaknya laporan yang harus dipenuhi, menjadi salah satu alasan mengapa seorang dosen tidak bisa dengan mudah melakukan hal tersebut.

Namun, bagi Anda yang memiliki kendala keterbatasan waktu dan biaya, kini tak perlu khawatir!

Parafrase Indonesia menghadirkan Layanan Parafrase Konversi! Cukup kirimkan naskah ilmiah Anda (tesis, disertasi, artikel jurnal, dan naskah ilmiah lainnya), tim profesional bersertifikasi BNSP dari Kami akan mengonversi karya ilmiah Anda menjadi buku ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.

Dengan demikian, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan kenaikan jabatan fungsional.

Jadi, tunggu apa lagi? Konversikan disertasi dan naskah ilmiah Anda dan raih karier akademik yang lebih tinggi!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *