Apakah Anda pernah mendapatkan hasil similarity index yang tinggi ketika cek Turnitin?
Similarity index menjadi hal yang wajib Anda perhatian ketika menulis karya ilmiah karena akan berpengaruh apakah karya tersebut bisa diterima dan diterbitkan.
Lalu, mengapa angka similarity bisa tinggi dan bagaimana tips untuk menurunkannya? Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
ToggleKenapa Hasil Similarity Index Bisa Tinggi?
Similarity Index merupakan tingkat kemiripan dari sebuah karya tulis dengan tulisan lainnya yang ada di internet. Kemiripan ini bisa diketahui ketika sebuah karya dicek menggunakan plagiarism checker.
Salah satu tools pendeteksi plagiarisme yang paling umum digunakan adalah Turnitin. Ketika memeriksa karya tulis dengan Turnitin, maka Anda akan mendapatkan hasil berupa persentase similarity maupun plagiarisme dalam tulisan tersebut.
Makin tinggi persentasenya, maka semakin besar pula indikasi kemiripan antara karya Anda buat dengan tulisan-tulisan lainnya.
Mengapa Perlu Hati-Hati Jika Similarity Index Tinggi?
Anda perlu berhati-hati jika mendapatkan hasil similarity index yang tinggi. Sebab, persentase yang tinggi bisa membuat karya tulis Anda terindikasi plagiarisme.
Mengapa hasil similarity index bisa tinggi?
Sebenarnya, hasil similarity index yang tinggi bukan berarti karya Anda langsung dianggap plagiat. Mungkin saja ada beberapa kesalahan dalam penulisan yang tidak disadari, sehingga persentase similarity menjadi tinggi.
Beberapa kesalahan umum yang bisa meningkatkan similarity index antara lain tidak mencantumkan sumber dengan jelas, tidak menandai kutipan langsung, atau terlalu banyak menggunakan kutipan langsung.
Hal-hal ini bisa meningkatkan persentase similarity pada karya tulis Anda.
Misalnya, jika Anda banyak menggunakan kutipan langsung, kalimat-kalimat tersebut akan sama persis dengan sumber yang digunakan. Banyak akademisi mungkin menggunakan sumber yang sama dan mencantumkan kutipan langsung serupa pada karya mereka.
Bayangkan berapa banyak artikel yang memiliki kutipan yang sama jika Anda memasukkan banyak kalimat langsung. Hal ini membuat Turnitin mendeteksi kemiripan dengan karya akademisi lain yang menggunakan referensi yang sama.
Oleh karena itu, penting bagi Anda, terutama akademisi, untuk memperhatikan standar similarity index agar terhindar dari sanksi di dunia akademik.
Tips Parafrase untuk Mengurangi Similarity:
- 5 Cara Parafrase Jurnal dengan Google Bard
- Cara Mengurangi Similarity Turnitin, Lengkap dengan Tips agar Lolos Uji
- Arti Warna Turnitin, Lengkap dengan Tips Mengurangi Similarity Index
- 19 Rekomendasi Website Parafrase yang Mudah dan Akurat
- Tesaurus: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Penggunaannya
Sanksi Jika Hasil Similarity Index Tinggi bagi Akademisi
Lantas seberapa besar pengaruh hasil persentase similarity index pada sebuah karya tulis bagi seorang akademisi?
Apakah terdapat hukuman atau sanksi khusus ketika karya tulis seorang akademisi mendapatkan hasil similarity index yang tinggi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hasil similarity dari karya tulis akan berpengaruh pada indikasi plagiarisme.
Plagiarisme merupakan sebuah tindakan di mana seseorang meng-copy atau menjiplak karya tulis orang lain secara keseluruhan dalam tulisan yang sedang dia buat, tanpa meminta izin maupun mencantumkan sumber asal dari tulisan tersebut.
Jadi bayangkan saja ketika Anda sudah susah-susah melakukan riset dan menulis sebuah karya, tetapi tulisan tersebut justru dijiplak secara keseluruhan oleh orang lain.
Anda tentu tidak senang ketika hal ini terjadi, bukan? Atas dasar inilah mengapa tindakan plagiarisme merupakan salah satu ‘dosa besar’ yang dilarang dalam dunia akademik.
Hukuman atau sanksi yang akan diterima bagi seorang akademisi ketika karya tulisnya terindikasi plagiarisme juga tidak main-main.
Jika Anda seorang mahasiswa, pihak kampus bisa memberikan beberapa sanksi. Hal tersebut berupa teguran secara tertulis, tidak meluluskan mahasiswa yang bersangkutan di sebuah mata kuliah, atau bahkan hingga dikeluarkan dari perguruan tersebut.
Lain halnya ketika Anda mengirimkan karya tulis untuk diterbitkan di jurnal penelitian, baik yang ada di dalam maupun luar negeri.
Ketika karya tulis yang sudah Anda buat mendapatkan hasil similarity yang tinggi, bisa jadi tulisan tersebut akan ditolak dan tidak diterima oleh pengelola jurnal yang bersangkutan.
Selain itu, citra dan nama Anda sebagai akademisi di dunia pendidikan juga akan tercoreng. Hal ini bisa membuat Anda akan kesulitan untuk menerbitkan karya ilmiah berikutnya.
Riwayat maupun cap plagiasi dalam diri Anda sebelumnya tentu sangat berpengaruh terhadap kredibilitas Anda.
Cara Menurunkan Similarity Index
Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan persentase similarity index pada karya tulis yang sudah Anda buat:
1. Mencantumkan Sumber Rujukan Tulisan dengan Baik dan Benar
Anda bisa mencantumkan sumber yang digunakan sebagai rujukan dalam tulisan yang sedang dikerjakan. Hal ini khususnya pada bagian yang menggunakan kalimat atau kutipan langsung.
Perhatikan juga tata cara dalam mencantumkan sumber agar persentase hasil similarity index pada karya tulis Anda tidak tinggi nantinya.
2. Menggunakan Tanda Kutip pada Kalimat Langsung
Anda juga bisa mengantisipasi hasil similarity index dengan mencantumkan tanda kutip pada kalimat langsung. Terkadang, para penulis lupa mencantumkan tanda ini ketika menggunakan kutipan langsung.
Penggunaan tanda kutip ini akan membantu ketika melakukan pemeriksaan plagiasi. Sebab, bagian yang terdapat tanda kutip ini biasanya akan dilewatkan (ter-exclude) ketika Anda menggunakan Turnitin.
3. Tidak Menggunakan Kutipan dan Kalimat Langsung Secara Berlebihan
Jangan menggunakan terlalu banyak kutipan langsung dalam tulisan yang sedang Anda buat agar hasil persentase similarity index tidak tinggi.
4. Melakukan Parafrase pada Tulisan
Cara berikutnya untuk menurunkan similarity index adalah dengan melakukan parafrase pada tulisan.
Misalnya, Anda bisa menulis ulang kembali kalimat langsung yang digunakan sebagai sumber. Hal ini akan berpengaruh pada hasil persentase similarity index karya tulis Anda nantinya.
Namun, cara ini memang memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut tentu tidak efektif bagi Anda yang memiliki kesibukan padat.
Karena alasan itulah, Parafrase Indonesia hadir dengan Layanan Parafrase Similarity. Dengan layanan ini, Anda cukup mengirimkan karya ilmiah (tesis, skripsi, artikel jurnal, dan hasil penelitian lainnya) lalu karya Anda akan diparafrase secara manual (tanpa AI) oleh tim bersertifikasi BNSP.
Tak perlu khawatir dengan biaya karena hanya dengan Rp10.000,-/halaman Anda sudah bisa menghasilkan karya ilmiah berkualitas.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera turunkan plagiarisme naskah Anda agar karya ilmiah segera terpublikasi!
5. Tidak Menggunakan Kalimat yang Sama Persis dengan Sumber Referensi
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan similarity index adalah tidak menggunakan kalimat yang sama persis dengan sumber rujukan yang digunakan.
Hal ini bertujuan agar tidak ada kemiripan penulisan antara karya tulis Anda dengan sumber rujukan.
Kesalahan dalam Menurunkan Similarity Index
1. Parafrase yang Berlebihan (Over-Paraphrasing)
Kesalahan ini terjadi ketika penulis terlalu fokus mengganti setiap kata atau struktur kalimat tanpa mempertimbangkan makna asli. Parafrase yang berlebihan sering kali menghasilkan kalimat yang sulit dipahami dan tidak alami, serta bisa mengurangi kejelasan argumen atau poin utama dalam karya.
2. Penghilangan Kutipan yang Valid
Dalam usaha menurunkan similarity index, beberapa penulis menghindari kutipan langsung atau bahkan menghapus kutipan dari sumber asli. Padahal, kutipan langsung dengan pengakuan sumber sah adalah bagian penting dari akademik.
3. Mengubah Kalimat dengan Sinonim tanpa Memahami Konteks
Menggunakan sinonim untuk setiap kata adalah teknik umum yang sering dianggap efektif, namun ini bisa menjadi bumerang jika penulis tidak memahami konteks kata tersebut. Mengganti kata dengan sinonim yang kurang tepat dapat mengubah makna kalimat dan menimbulkan kesalahan interpretasi.
4. Menambahkan Informasi yang Tidak Relevan untuk Mengurangi Kesamaan
Dalam upaya membuat teks lebih unik, beberapa penulis menambahkan informasi atau kalimat yang tidak relevan agar tampak berbeda dari sumber aslinya.
5. Penggunaan Alat Parafrase Otomatis tanpa Revisi Manual
Alat parafrase otomatis sering kali digunakan untuk menulis ulang teks, namun hasilnya seringkali tidak sesuai konteks atau tidak berkualitas tinggi. Mengandalkan alat parafrase tanpa revisi manual bisa mengakibatkan teks terdengar aneh atau kaku.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan hasil similarity index pada sebuah karya tulis. Sudah tidak bingung lagi bukan?
Jangan lupa untuk terus mengikuti dan membaca artikel terbaru di parafraseindonesia.com. Follow juga akun Instagram @parafraseindonesia agar Anda bisa mendapatkan informasi bermanfaat lainnya!