Tahukah Anda tentang tata cara penulisan Rupiah dengan huruf? Ketika Anda hendak mencantumkan jumlah uang dengan nominal tertentu dalam penulisan tentu perlu memahami informasi yang satu ini.
Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan memberikan informasi seputar cara penulisan Rupiah dengan huruf. Jadi Anda tidak perlu bingung lagu ketika mesti mencantumkan nominal uang Rupiah dalam penulisan yang sedang dikerjakan.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut seputar cara penulisan Rupiah dengan huruf? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Daftar Isi
TogglePenulisan Rupiah dengan Huruf
Dalam mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah, seorang penulis bisa saja mencantumkan nominal mata uang dalam jumlah tertentu dalam penulisannya. Hal ini juga berlaku ketika seorang penulis ingin mencantumkan nominal uang dalam bentuk Rupiah.
Penulisan nominal uang Rupiah dalam sebuah dokumen bisa dilakukan dengan dua cara berbeda. Cara pertama adalah dengan menuliskannya dengan bentuk angka sesuai nominal yang akan disampaikan.
Selain itu, seorang penulis juga bisa mencantumkan penulisan Rupiah dengan menggunakan huruf. Cara ini biasanya diterapkan dalam beberapa dokumen resmi, seperti surat perjanjian, kwitansi pembayaran, faktur, cek, giro, dan lainnya.
Adapun tujuan penulisan Rupiah dalam bentuk huruf ini adalah untuk menghindari adanya kesalahan terhadap nominal uang yang disampaikan. Selain itu, cara ini juga efektif untuk mencegah adanya manipulasi serta perubahan nominal dari pihak lainnya.
Aturan Penulisan Rupiah dengan Huruf yang Benar
Ketika hendak menulis Rupiah dalam bentuk huruf, Anda mesti memahami terlebih dahulu aturan yang ada dalam penulisannya. Sebab cara penulisan ini memiliki aturan khusus untuk mencegah adanya kesalahan dalam menyampaikan informasi terkait nominal uang nantinya.
Berikut beberapa aturan yang mesti Anda pahami dalam penulisan Rupiah dengan huruf yang benar, yakni.
1. Penulisan Tanpa Singkatan
Penulisan Rupiah dengan huruf tidak boleh ditulis dengan menggunakan singkatan. Artinya Anda mesti menuliskan kata “Rupiah” secara lengkap dan tidak boleh menyingkatnya menjadi “Rp”.
Contoh dari penerapan aturan ini adalah Sepuluh ribu Rupiah (benar) dan Rp sepuluh ribu (salah).
2. Menggunakan Huruf Kecil, Kecuali di Awal Kalimat
Secara umum, penulisan Rupiah dengan huruf mesti menggunakan huruf kecil dalam penulisannya. Namun jika berada di awal kalimat, maka Anda bisa menggunakan huruf kapital pada huruf pertama dari nominal uang tersebut.
3. Tidak Menggunakan Koma atau Titik
Aturan berikutnya yang perlu diperhatikan dalam penulisan Rupiah dengan huruf adalah tidak menggunakan titik atau koma dalam penulisannya. Jadi Anda hanya perlu menyebutkan jumlah nominal uang secara langsung dengan menggunakan huruf.
4. Selalu Diakhiri dengan Kata “Rupiah”
Setiap penulisan nominal uang dengan huruf wajib diakhiri dengan kata “Rupiah”. Hal ini menjadi penegasan dan menunjukkan mata uang yang digunakan untuk nominal uang yang ditampilkan.
5. Penulisan Pecahan Sen
Aturan terakhir yang bisa Anda perhatikan dalam tata cara penulisan Rupiah dengan huruf adalah menulis pecahan sen. Jika nominal yang ditampilkan memiliki pecahan sen, maka setelah kata “Rupiah” bisa ditambahkan “Sen”.
Misalnya, penyebutan Rp10.000,50 adalah “Sepuluh ribu Rupiah lima puluh sen”.
Contoh Penulisan Rupiah dengan Huruf
Adapun beberapa contoh penulisan Rupiah dengan menggunakan huruf adalah.
Nominal Angka | Penulisan dalam Huruf |
Rp 1.000 | Seribu rupiah |
Rp 10.000 | Sepuluh ribu rupiah |
Rp 100.000 | Seratus ribu rupiah |
Rp 1.000.000 | Satu juta rupiah |
Rp 5.500.000 | Lima juta lima ratus ribu rupiah |
Rp 10.000.000 | Sepuluh juta rupiah |
Rp 50.000.000 | Lima puluh juta rupiah |
Rp 100.000.000 | Seratus juta rupiah |
Rp 1.000.000.000 | Satu miliar rupiah |
Rp 2.750.000.000 | Dua miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah |
Penulisan dalam Dokumen Resmi
Lalu bagaimana cara penulisan Rupiah menggunakan huruf dalam dokumen resmi? Umumnya beberapa dokumen resmi memiliki formatnya sendiri dalam tata cara penulisan nominal uang ini.
Misalnya, penulisan nominal bisa ditulis dengan angka terlebih dahulu dan diikuti dengan penulisan hurufnya di dalam tanda kurung. Selain itu, penulisan Rupiah dengan huruf selalu ditempatkan di akhir kalimat untuk mencegah adanya penambahan nominal dari angka tersebut.
Terakhir, jika nominal yang dicantumkan berjumlah besar, maka akan disertai tanda tangan atau cap resmi dalam dokumennya. Hal ini akan menjadi bukti valid dari jumlah nominal yang ditampilkan dalam dokumen tersebut.
Beberapa contoh penulisan Rupiah yang menggunakan huruf dalam dokumen resmi adalah.
1. Kwitansi Pembayaran
Contoh: “Telah diterima uang sejumlah Rp 1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah).”
2. Surat Perjanjian
Contoh: “Pihak pertama setuju untuk membayar sebesar Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada pihak kedua.”
3. Cek atau Giro
Contoh: “Nominal yang tercantum adalah Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).”
4. Faktur atau Invoice
Contoh: “Total tagihan sebesar Rp 2.750.000,- (Dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).”
Kesalahan Umum dalam Penulisan Rupiah dengan Huruf
Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah kesalahan umum yang sering terjadi ketika seorang penulis menuliskan Rupiah dengan menggunakan huruf. Adapun beberapa kesalahan yang sering dijumpai dalam penulisan ini adalah.
Kesalahan Umum | Penulisan Salah | Penulisan Benar |
Menggunakan singkatan “Rp” di huruf | Rp seratus ribu | Seratus ribu rupiah |
Tidak menyertakan kata “rupiah” | Lima ratus ribu | Lima ratus ribu rupiah |
Menggunakan koma pada angka pecahan | Seratus ribu,00 rupiah | Seratus ribu rupiah |
Penulisan huruf kapital pada semua kata | SERATUS RIBU RUPIAH | Seratus ribu rupiah |
Tidak menulis angka terlebih dahulu | Seratus ribu rupiah tanpa Rp 100.000 | Rp 100.000,- (Seratus ribu rupiah) |
Tidak menggunakan tanda kurung pada dokumen resmi | Rp 2.000.000 dua juta rupiah | Rp 2.000.000,- (Dua juta rupiah) |
Itulah penjelasan lengkap seputar cara penulisan Rupiah dengan menggunakan huruf, mulai dari definisi hingga kesalahan umum yang sering terjadi.
Temukan informasi terbaru seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel dari Parafrase Indonesia!