Jurnal discontinued merupakan salah satu penerbit yang mesti Anda hindari ketika ingin menerbitkan publikasi karya tulis ilmiah. Apakah Anda sudah mengetahui daftar jurnal discontinued yang ada hingga saat ini?
Penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja daftar jurnal discontinued, khususnya yang ada dalam basis data Scopus. Sebab Anda bisa saja mendapatkan dampak negatif ketika melakukan publikasi ilmiah di jurnal tersebut.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan informasi terkait daftar jurnal discontinued, lengkap dengan penjelasan serta dampak yang bisa didapatkan.
Pastikan untuk membaca tuntas artikel berikut agar Anda terhindar untuk melakukan publikasi ilmiah di jurnal-jurnal yang termasuk dalam kategori ini.
Daftar Isi
TogglePenjelasan Umum Terkait Jurnal Discontinued
Secara umum, jurnal discontinued bisa dimaknai sebagai penerbit jurnal yang sebelumnya sudah terindeks dalam database Scopus, tetapi kemudian terhapus dari basis data tersebut.
Perlu untuk Anda ketahui bahwa Scopus merupakan salah satu basis data terkemuka yang memiliki kredibilitas tinggi dalam dunia akademik.
Setiap jurnal yang sudah terindeks basis data yang dikelola oleh Elsevier ini biasanya memiliki kualitas dan kredibilitas yang tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai sumber rujukan yang terpercaya serta bisa dipertanggungjawabkan.
Oleh sebab itu, setiap penerbit jurnal biasanya akan berusaha agar terindeks basis data yang satu ini.
Namun bukan berarti setiap jurnal yang sudah terindeks Scopus akan selamanya berada di dalam basis data tersebut. Ada kalanya penerbit jurnal tersebut akan terhapus dari basis data yang dimiliki oleh Scopus.
Jurnal-jurnal yang terhapus dari basis data Scopus inilah yang nantinya dikenal sebagai jurnal discontinued. Banyak faktor yang bisa menyebabkan mengapa sebuah penerbit yang sebelumnya sudah terindeks Scopus berubah menjadi jurnal discontinued.
Jika dilihat dari kacamata Scopus, penghapusan penerbit jurnal dari basis data ini bertujuan untuk menjaga integritas serta kredibilitas publikasi ilmiah yang mereka miliki.
Hal ini bertujuan agar standar tinggi yang diterapkan oleh Scopus bisa terus terjaga, sehingga kualitas dari jurnal-jurnal yang mumpuni.
Penyebab Jurnal Discontinued
Terdapat beberapa alasan suatu jurnal terkena status discontinued.
Biasanya jurnal yang terhapus basis data ini melakukan beberapa kesalahan, seperti pelanggaran etika publikasi, kualitas penelitian yang buruk dan tidak memenuhi standar, hingga adanya penyalahgunaan sistem. Jika sebuah jurnal sudah terindikasi melakukan kesalahan tersebut, maka penerbit ini akan terhapus dari basis data Scopus nantinya.
Sementara itu, jika dilihat dari kacamata pihak pengelola jurnal, terdapat juga beberapa alasan yang bisa menyebabkan hal ini bisa terjadi. Misalnya penerbit tersebut mengalami masalah keuangan, sehingga tidak mampu lagi mempertahankan publikasi dari jurnal ilmiah tersebut.
Terlebih biaya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah jurnal tidaklah kecil. Pihak penerbit akan membutuhkan biaya untuk mengelola sumber daya yang ada di dalamnya, seperti operasional penerbitan jurnal, pemeliharaan infrastruktur teknologi, hingga promosi.
Selain itu, sebuah jurnal juga bisa menghentikan publikasinya ketika kesusahan untuk mendapatkan kontribusi artikel dari para akademisi.
Hal ini membuat pihak penerbit tidak memiliki konten yang akan dipublikasikan, sehingga bisa berdampak pada publikasi ilmiah dari jurnal tersebut.
Daftar Jurnal Discontinued di Scopus
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apa saja daftar penerbit yang sudah termasuk dalam kategori jurnal discontinued. Hal ini bertujuan agar Anda tidak melakukan publikasi ilmiah di jurnal-jurnal tersebut nantinya.
Salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk mengecek jurnal discontinued adalah dengan mengakses laman Scopus. Anda akan bisa mengetahui daftar jurnal discontinued apa saja yang mesti dihindari ketika melakukan publikasi ilmiah.
Beberapa contoh penerbit yang termasuk dalam jurnal discontinued di Scopus di antaranya Acta Technica CSAV (Ceskoslovensk Akademie Ved), Corporate Governance and Organizational Behavior Review, European Journal of Molecular and Clinical Medicine, WIT transactions on Modelling and Simulation, dan lainnya.
Selain keempat jurnal tersebut, masih ada ratusan penerbit lain yang sudah termasuk dalam jurnal discontinued Scopus, terhitung sejak Juni 2024 ini.
Anda bisa mendapatkan daftar lengkap dari jurnal discontinued yang ada di Scopus dengan mengakses laman https://www.elsevier.com/products/scopus/content#4-titles-on-scopus. Setelah membuka laman ini, Anda bisa mengunduh daftar jurnal discontinued ini dengan mengklik bagian ‘Download the Source title list.’
Nantinya Anda akan mengunduh sebuah file Excel yang berisi berbagai macam jurnal yang terindeks Scopus dari berbagai macam kategori berbeda. Kemudian Anda bisa mengakses bagian ‘Discontinued Titles’ untuk mengetahui jurnal discontinued yang ada di Scopus.
Pada bagian ini, Anda akan melihat ratusan daftar nama jurnal discontinued yang sudah terhapus dari basis data Scopus. Daftar nama jurnal ini akan diperbarui setiap waktunya.
Oleh sebab itu, Anda bisa mengecek secara berulang daftar nama jurnal discontinued yang ada di Scopus ini agar bisa menghindari penerbit tersebut ketika ingin melakukan publikasi ilmiah.
Dampak Jurnal Discontinued
Setelah mengetahui penjelasan dan daftar nama jurnal discontinued, informasi terakhir yang bisa Anda ketahui adalah dampak apa saja yang akan didapatkan ketika melakukan publikasi di penerbit tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Anda akan mendapatkan berbagai macam kerugian ketika menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal yang satu ini.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencari informasi secara pasti agar terhindar ketika melakukan publikasi ilmiah di jurnal tersebut. Adapun beberapa dampak yang bisa Anda rasakan ketika melakukan publikasi ilmiah di jurnal discontinued adalah.
1. Keterbatasan Akses Artikel
Dampak pertama yang bisa Anda rasakan ketika melakukan publikasi ilmiah di jurnal discontinued adalah adanya keterbatasan akses artikel. Artikel ilmiah yang sudah Anda terbitkan di jurnal discontinued bisa lebih sulit untuk diakses ke depannya.
Hal ini akan berpengaruh pada dampak yang bisa diberikan oleh artikel ilmiah yang sudah Anda kerjakan. Jika akses terhadap artikel tersebut terbatas, maka peneliti lain yang membutuhkan sumber rujukan dari publikasi ilmiah yang sudah Anda lakukan bisa saja kesulitan dalam menemukan artikel tersebut.
2. Peningkatan Karier Akademik
Publikasi artikel di jurnal discontinued juga bisa berdampak bagi peningkatan karir akademik seorang dosen di dunia akademik. Seperti yang Anda ketahui, publikasi ilmiah merupakan salah satu faktor yang diperhatikan ketika seorang dosen ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Publikasi ilmiah ini nantinya akan berpengaruh pada nilai angka kredit yang didapatkan. Akan tetapi, tidak setiap publikasi ilmiah akan mendapatkan angka kredit begitu saja.
Salah contoh adalah ketika Anda menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal discontinued. Publikasi ilmiah yang ada di jurnal ini tidak mendapatkan nilai angka kredit, sehingga bisa berpengaruh pada peningkatan karier akademik Anda sebagai seorang dosen.
Pahami Seputar Kenaikan Karier Dosen:
- 5 Pengembangan Karir Dosen di Indonesia, Apa Saja?
- Panduan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
- Perubahan Aturan Jabatan Fungsional pada PO PAK 2024, Apa Saja?
- BKD Dosen: Pengertian, Aturan, Cakupan, hingga Pedoman Terbaru
- Cara Mengisi BKD Dosen di SISTER
3. Proses Penelitian Selanjutnya
Dampak berikutnya yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan publikasi ilmiah di jurnal discontinued adalah pengaruh pada proses penelitian selanjutnya. Ketika Anda menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal discontinued, hal ini bisa berdampak pada proses penelitian dengan tema serupa selanjutnya.
Ketika Anda mengerjakan penelitian ilmiah dengan tema serupa, maka biasanya bisa menerbitkan artikel tersebut di jurnal yang sama.
Akan tetapi, ketika jurnal tersebut berstatus discontinued, maka Anda perlu mencari alternatif lain ketika ingin mempublikasikan karya ilmiah tersebut.
4. Reputasi Akademik
Dampak terakhir dari publikasi ilmiah di jurnal discontinued adalah bisa berpengaruh pada reputasi akademik yang Anda miliki. Hal ini tentu akan memberikan citra buruk untuk Anda sebagai seorang akademisi dalam dunia ilmiah.
Itulah informasi lengkap terkait daftar jurnal discontinued yang perlu Anda perhatikan sebelum publikasi karya ilmiah.
Selain publikasi dalam bentuk jurnal, Anda juga bisa menerbitkan hasil penelitian menjadi buku berkualitas, loh!
Hanya dengan Layanan Parafrase Konversi, Anda cukup menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya), lalu tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku ber-ISBN yang sesuai standar Dikti.
Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karier Anda sebagai dosen.
Tunggu apa lagi? Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!